BANTEN – Menjelang liburan Idul Adha (1437 H) tahun 2016, arus penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni baik kendaraan pribadi maupun umum dari Pulau Jawa ke Sumatera maupun sebaliknya, masih tampak terlihat normal belum menunjukkan adanya kepadatan arus penyeberangan, pada pantauan Jumat (9/9) sore.
Yefri Hendri manager operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) cabang Bakauheni mengatakan, arus penyeberangan penumpang dan kendaraan pribadi di Pelabuhan Bakauheni hingga Jumat sore ini masih terpantau normal.
“Mendekati libur Idul Adha, baik penumpang dan kendaraan pribadi yang naik ataupun yang turun di Bakauheni ini, belum menunjukkan volume peningkatan,”kata Hendri, (9/9).
Menurutnya, peningkatan pengguna jasa penyeberangan ini, ia memprediksikan akan meningkat saat arus balik nanti. Pihaknya akan terus memantau, arus penumpang dan kendaraan yang akan melakukan penyeberangan dari pelabuhan Merak, Banten menuju Bakauheni.
“Pemantauan akan terus dilakukan, jika terjadi adanya lonjakan signifikan kami akan mempercepat pelayanan (port time), dari 60 menit menjadi 45 menit untuk mengantisipasi arus baliknya,”ujarnya.
Dikatakannya, untuk menyambut angkutan Idul Adha ini, diakuinya tidak ada persiapan khusus. Karena peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan, tidak terjadi lonjakan hingga membeludak seperti pada saat hari Raya Idul Fitri.
“Sebagai antisipasi adanya lonjakan, kami akan menyiapkan kapal berukuran besar dengan bobot minimal 5.000 grosston (GT). Dari 56 jumlah kapal yang ada, kami akan operasikan 28 kapal/harinya,” tandasnya. (*Marbun)
SUKABUMI – Penderitaan para ribuan warga korban pergerakan tanah di Desa Cimenteng dan Nagrak Jaya, Kecamatan Curug Kembar, Kabupaten Sukabumi kesulitan memperoleh air bersih,(8/8).
Mereka yang kini mengungsi di tempat-tempat penampungan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Sukabumi terpaksa memamfaatkan air selokan.
Meski sadar dapat berisiko tercemar penyakit, namun mereka tak memiliki pilihan lain. Warga pengungsi sangat berharap pemerintah segera menyedia pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan air minum maupun mandi, cuci, dan kakus (MCK).
“Sudah tiga pekan terakhir ini, kami terpaksa mengkonsumi air selokan. Air yang disimpan ditempat penampungan sehari-hari, dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata warga Cimenteng, Ahmad Junaedi.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Mohamad Hairidzulhi mengatakan titik lokasi bencana teranalisis tanah yang ditempati pemukiman warga kini labil sehingga tidak layak untuk dihuni. Bentuk tanahnya terjadi pergerakan seiring adanya lempengan pergesaran tanah.
“Tanah disana memiliki konstrur tidak stabil sehingga tidak layak untuk ditempat warga,” katanya
Mohamad Hairidzulhi mengatakan kondisi tanah pasca pergerseran tanah 2012 lalu, kini telah menyisakan bekas-bekas longsor. Kemungkinan bawah tanah banyak kubangan saat air hujan. Kubangan mengalir melalui celah-celah tanah, dan hingga kini masih banyak titik potensi longsor.
“Air yang terus merembes dari celah-celah tanah mengalir sehingga membuat tanah menjadi labil. Saat musim hujan terjadi pergerakan tanah sehingga berpotensi terjadi bencana,” tandasnya.(*Yan)
BANDUNG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat menyesalkan adanya camilan bernuansa pornografi dengan nama Bikini alias Bihun Kekinian. Produk tersebut juga tidak memiliki label halal yang dikeluarkan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI Jawa Barat.
“LPPOM belum mengeluarkan sertifikat halal untuk produk ini. Kalau belum memiliki sertifikat halal, kita belum bisa menjamin produk itu halal,” kata Sekretaris Umum MUI Jawa Barat Rafani Achyar di Kantor MUI Jawa Barat, Kota Bandung, (4/8).
Dari segi komposisi, dia juga tidak tahu bahan apa saja yang dipakai untuk pembuatan Bikini. Sebab di dalam kemasannya tidak dicantumkan secara detail komposisinya.
“Dari segi isi (komposisi), ini masih meragukan. Jangan-jangan malah isinya mengandung unsur yang diharamkan agama. Kalau dari cara-cara labeling-nya saja sudah mengandung unsur pornografi, mungkin saja isinya juga dia (produsen) tidak menghiraukan halal-haram,” jelasnya.
Ketua Bidang Perekonomian dan Produk Halal MUI Jawa Barat Mustafa Djamaludin membenarkan tidak ada sertifikat halal yang dikeluarkan pihaknya untuk produk bermerek Bikini.
Untuk mendapatkan sertifikat halal, pemilik produk harus memenuhi 15 syarat. Proses pendaftaran hingga dikeluarkannya sertifikat halal berlangsung selama 29 hari. Hal itu yang tidak ditempuh pemilik produk Bikini.
Sementara terkait kemasan Bikini yang dinilai mengandung unsur pornografi, hal itu menurutnya bukan ranah MUI dan LPPOM.
“Untuk kemasan, kita serahkan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan di masing-masing daerah,” tandas Djamaludin.(*Asp)
SUKABUMI – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Iyos Soemanteri memerintahkan seluruh dinas dan lembaga terkait untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk dampak pergerakan tanah di dua desa di Kecamatan Curug kembar, Kabupaten Sukabumi.
Siaga bencana seiring pergerakan tanah di sekitar area Gunung Sapu semakin meluas. Apalagi dikabarkan puluhan jiwa warga terisolor sehingga diperlukan proses evakuasi secepatnya.
“Kami berharap petugas dilapangan bisa lebih optimal untuk membantu warga bencana disana, ” kata Iyos,(25/7).
Bencana kali ini, tidak hanya mengakibatkan 20 unit rumah warga di Desa Nagrak Jaya ambruk rata dengan tanah. Sebanyak 136 unit rumah warga juga mengalami rusak berat.
Bahkan dari hasil pengumpulan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, 85 unit rumah warga rusak sedang dan 43 unit rusak ringan.
Pergerakan tanah ini menimpa sekitar 66 kepala keluarga (KK) di Desa Cimenteng. Sekitar 5 KK yang berada tidak jauh dari areal merah dikabarkan terisolir.
“Mengantisipasi resiko korban jiwa warga, seluruh dinas dan lembaga terkait telah melakukan serangkaian antisipasi secara berkoordinasi.
Bahkan petugas sejak pertama kejadian bencana Kamis (21 Juli 2016) lalu, sudah langsung melakukan langkah evakuasi terhadap warga disana,” tandasnya.(*Yan)
PANDEGLANG – Kapolda Banten, Brigjen Pol Ahmad Dofiri memimpin langsung penanganan banjir lumpur dari luapan Sungai Cikoneng, yang melumpuhkan jalan Raya Serang-Cilegon. Terlebih dampak bencana ini memakan korban tewas penumpang Daihatsu Xenia yang terjebak lumpur.
Dalam hal ini Kapolda memimpin proses evakuasi warga dan normalisasi jalan menargetkan pembersihan jalur dari lumpur akan selesai hari ini, sehingga arus lalu lintas dari Anyer, maupun Pandeglang dapat dilalui kembali.
“Mudah-mudahan hari ini bisa dilalui. Saat ini jalur ditutup sementara karna sedang dibersihkan lumpur setebal 50 centimeter dengan alat berat,” kata Kapolda kepada wartawan di lokasi bencana.
Hujan lebat Minggu (24/7) hingga Senin (25/7), yang mengakibatkan banjir lumpur akibat meluapnya Sungai Cikoneng tidak hanya menewaskan 4 warga. Bencana yang terjadi dinihari itu juga melumpuhkan lalulintas di jalur wisata Labuan dan Carita karena jalanan tertutup lumpur.
Untuk mengatasi agar jalur wisata itu segera bisa dilintasi, Pemkab Pandeglang serta TNI dan Polri mengerahkan personilnya, selain itu juga dikirimkan alat berat untuk mengeruk matrial yang menutupi badan jalan.
Kapolda Brigjen Ahmad Dofiri, mengatakan, selain dibantu personil TNI dan BPBD, dalam proses penanganan bencana ini, pihaknya juga mengerahkan ratusan personil Brimobda Banten.
Selain mengevakuasi warga dengan menggunakan perahu karet, tim baret biru ini juga ikut membantu membersihkan badan jalan serta mengarahkan para pengendara agar berputar arah mengambil jalur lainnya.
Salah satu pengendara, Muklis mengaku dirinya sudah hampir lima jam menunggu jalan dibuka untuk mengantarkan pasir ke daerah Anyer dari Labuan.
“Sudah dari jam 10 pagi kena macet disini, belum tahu sampai kapan ini juga. Katanya didepan ada longsor,”tandasnya. (*Marb)
CIREBON – Empat anggota DPRD Kabupaten Cirebon yang dicokok Polda Jawa Barat pada Kamis 21 Juli 2016 akibat berjudi di salah satu kamar hotel di Kota Bandung, terancam dipecat.
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Cirebon Sukaryadi mengungkapkan, pemecatan merupakan sanksi terberat yang dapat dijatuhkan kepada anggota dewan yang melanggar tata tertib.
Sanksi itu akan dijatuhkan bila keempatnya kelak terbukti berjudi dan divonis lebih dari enam bulan penjara oleh pengadilan. “Kami masih menunggu hasil dari proses hukum yang kini sedang ditangani Polda Jabar terhadap keempatnya,” tegasnya, (22/7).
Selain menanti hasil dari proses hukum yang dilakukan kepolisian, pihaknya juga menanti hasil keputusan internal partai politik (parpol) dari masing-masing anggota dewan yang diduga terlibat judi tersebut.
Bila kemudian masing-masing parpol memutuskan pemberhentian dan menetapkan penggantian antar waktu (PAW), BK pun dalam hal ini akan memroses pemberhentian mereka.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Yuningsih meyakini apa yang dilakukan keempat anggota dewan tersebut sebagai keisengan belaka. Terlebih, tambahnya, pertaruhan dalam judi yang mereka mainkan kala itu bernilai kecil.
“Saya yakin awalnya ini keisengan saja untuk mengisi kekosongan waktu. Ini kan cuma judi kecil, tapi kemudian sudah terblow-up di publik. Toh ini (perjudian) dilakukan di luar jam kerja, meski memang berangkatnya kedinasan dalam rangka mengikuti bimbingan teknis (bimtek),” katanya kepada sejumlah media.
Dia menjelaskan, materi Bimtek yang mereka ikuti terkait kewenangan penggunaan dana desa yang terhitung besar.
Tujuan bimtek sendiri untuk meningkatkan kapabilitas para legislator tersebut. Bimtek itu sedianya dijadwalkan sejak Rabu 20 Juli 2016 hingga Jumat (22/7) di Bandung.
Namun, pada Kamis dini hari, empat anggota DPRD Kabupaten Cirebon justru diamankan setelah kedapatan bermain judi di sebuah kamar hotel.
Selain mengamankan keempat anggota dewan itu, petugas juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai sekitar Rp4,5 juta dan dua set kartu remi.
Seorang anggota dewan lainnya, AF, juga dibawa ke Mapolda Jabar sebagai saksi yang menyaksikan perjudian tersebut. Peristiwa itu pun disebut Yuningsih sebagai musibah yang bermula dari keisengan menjadi musibah politik.(*Asp)
SUKABUMI – Banyak perusahaan membuat tenaga asing begitu digunakan sementara tenaga lokal seperti tak dipedulikan .
Tenaga kerja asing (TKA) anyar yang bekerja ke Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tahun ini terus bertambah.
Tercatat, hingga Juli para pegawai asing itu mencapai 149 orang.
Mayoritas mereka berasal dari Cina, Korea Selatan, dan Taiwan.
Dari data Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, jumlah TKA yang menetap di Kabupaten Sukabumi sebanyak 474 orang. Jumlah tersebut dari 346 total TKA awal ditambah 149 TKA baru dan dikurangi TKA yang sudah pulang ke negara asalnya.
“Jumlah TKA yang kembali ke negaranya masing-masing sebanyak 21 orang. Hal tersebut lantaran izin tinggalnya sudah habis,” kata Kepala Seksi Penyediaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Tatang Arifin.
Menurut Tatang, perusahaan yang banyak menyerap pegawai asing yakni bergerak di bidang garmen. “Kami tidak bisa memprediksi terkait jumlah TKA hingga akhir 2016.
Pasalnya, jumlah TKA tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan,” tandasnya. (*Yan)
PURWOREJO – Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) menegaskan akan merelokasi 36 Kepala Keluarga (KK) korban bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Purworejo.
Wujud relokasi hanya rumah sangat sederhana dan tanpa perabot rumah tangga.
Menurut Kepala BPBD Purworejo Boedi Hardjono, relokasi 36 KK itu karena rumahnya rusak total tertimpa longsoran tanah atau diterjang banjir.
“Kami sudah mendata dan berkoordinasi dengan pihak desa. Pihak desa dalam hal ini kami minta alternatif lokasi untuk penempatan relokasi,” kata Boedi,(27/6).
Tentu saja, imbunya, lokasi relokasi bukan di tempat asal rumah mereka berdiri sebelumnya. “Yang jelas akan kami pindahkan.
Kemungkinan masih dalam wilayah satu desa dengan rumah lama milik korban dan yang paling utama adalah relokasi di tempat yang aman dari kemungkinan bencana alam,” ucap Boedi.
Tak hanya kepada 36 KK yang harus mengikuti program relokasi, pemkab setempat juga mengajak kepada warga yang terdampak bencana alam pada Sabtu, 18 Juni 2016 untuk pindah dari lokasi tersebut.
“Harapan kami warga atau KK yang terdampak bencana kemarin ikut kami relokasi. Kalau mau ikut ya sekarang waktunya. Jangan sampai nanti setelah 36 KK sudah dilakukan relokasi mereka baru menerima tawaran kami.
Soalnya, ini berkait dengan pengusulan anggaran yang akan kami buat,” tandasnya.(*Ismo)
CIANJUR – Jalur Puncak II akan banyak dipilih sebagai jalur alternatif utama menjelang H-3 Lebaran pada masa mudik tahun ini. Meski digunakan sebagai jalur alternatif, kondisi jalan Puncak II di wilayah Kabupaten Cianjur sangat parah. Hal itu berbanding terbalik saat memasuki jalan wilayah Kabupaten Bogor. Menurut warga setempat, tak sedikit pengendara yang mengalami kecelakaan saat melintasui jalur itu.
Berdasarkan pantauan dilapangan (28/6), jalan Puncak II dimulai dari wilayah Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. memasuki wilayah tersebut, kondisi jalan jauh dari kata layak. Di sepanjang jalan hingga perbatasan Kabupaten Cianjur-Kabupaten Bogor, kondisi jalan rusak parah. Contohnya kondisi jalan di Kampung Sindangsari, Desa Batulawang, telah terjadi longsoran yang mengakibatkan badan jalan selebar 3 meter dan panjang 5 meter ambles.
“Awalnya hanya retakan, tapi makin lama makin besar, jadinya ambles. Dulu pernah ada yang meninjau orang dinas, tapi enggak ada tindak lanjut sampai sekarang. Kondisi jalan di sini rusak sampai Kampung Pajagan. Ke sananya (masuk wilayah Kabupaten Bogor) sudah agak bagus jalannya,” jelas Jafar (30), warga setempat.
Rusaknya jalan hingga Kampung Pajagan, Desa Batulawang terbukti benar. Setidaknya jalan sepanjang tiga kilometer di kampung itu rusak. Aspal di jalan tersebut sudah habis dan menyisakan batu besar dan tanah merah.
Doni Anggara (30), warga setempat mengatakan, kondisi jalur puncak II wilayah Desa Batulawang sejak lama sudah rusak dan belum ada perhatian serius dari pemerintah. Menurut dia, jalur tersebut menjadi alternatif utama ketika jalur puncak I macet, terlebih saat musim mudik Lebaran. Tidak hanya mobil dan sepeda motor, bus berukuran kecil juga melintasi ke jalur tersebut.
“Biasanya H-7 juga sudah banyak yang melintas ke sini. Puncaknya mah H-3,”tuturnya.
Kondisi jalan yang rusak seringkali membahayakan pengendara yang lewat, terutama saat musim hujan. Jalan yang sebagian besar terdiri dari batu dan tanah membuat kondisi jalan licin. Dia berharap, pemerintah tidak hanya berencana membangun jalur Puncak II, sebab jalur tersebut dinilai penting untuk akses warga dan pemudik saat Lebaran.
Berdasarkan data yang “PR” himpun, jalur alternatit tersebut menghubungkan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur dengan panjang jalan mencapai 53 kilometer yang akan dibangun dalam tiga tahap. Tahap pertama dibangung sepanjang 28 kilometer dari Kecamatan Babakan Madang (Sentul)-Sukamakmur–Jonggol. Tahap kedua dari Sukamakmur–Cariu sepanjang 15 kilometer dan terakhir Sukamakmur–Cipanas, Cianjur sepanjang 10 kilometer. Dengan lebar jalan mulai dari 7-10 meter.(PR/Yan)
BANDUNG – Geng motor yang selalu membuat onar akan segera ditertibkan karena masyarakat dibuat resah .Tim gabungan Kodam III/Siliwangi dan Polrestabes Bandung masih terus memburu pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya anggota TNI AD Pratu Galang.
Kapendam III Siliwangi Letkol Arh MD Ariyanto mengatakan, sesuai instruksi Pangdam untuk menembak di tempat pelaku penusukan yang menyebabkan tewasnya prajurit yang bertugas di Pusdiklat Passus tersebut.
“Sesuai instruksi panglima, temukan dan tembak di tempat. Namun maksud tembak di tempat ini, bukan untuk mematikan tapi untuk dilumpuhkan,” ungkap Ariyanto, di Markas Kodam III Siliwangi, Jalan Aceh Kota Bandung,(16/6).
Dia melanjutkan, hingga kini pihak kepolisian sudah memperoleh gambaran wajah pelaku penusukan yang diduga kelompok brandalan bermotor ini.
“Kami ini sifatnya back up. Tapi polisi sudah membuat sketsa wajah pelaku. Semoga saja pelaku ini segera tertangkap,” terangnya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, menyusul beredarnya pesan elektronik yang berisi isu sweeping oleh pihak TNI, Ariyanto menjelaskan pihaknya telah bekerja sama dengan kepolisian untuk menggelar patroli gabungan.
“Untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kita lakukan patroli gabungan bersama polisi. Kita kejar terus pelaku ini sampai dapat tanpa ragu-ragu,” tegasnya.
Ariyanto juga meminta masyarakat agar tidak perlu takut dengan isu-isu yang beredar mengenai kelompok brandalan bermotor ini. Pasalnya hingga saat ini pihak TNI dan kepolisian terus melakukan pengamanan di Kota Bandung.
“Sampai sekarang aman, Kota Bandung kondusif, kita siap untuk memback up polisi kapanpun dibutuhkan,” beber dia.
Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Joni menyatakan, sudah ada titik terang dalam kasus penusukan yang menewaskan prajurit TNI asal Ponorogo Jawa Timur tersebut. Pihaknya masih mengumpulkan bukti untuk menguatkan para pelaku.
“Pasti harus ada titik terang dong, jangan gelap terus,” jelas Joni.
Namun begitu, pihaknya masih berhati-hati dan memilih tidak gegabah dalam mengungkap kasus tersebut. Guna kepentingan penyelidikan, kepolisian merahasiakan apa saja yang harus disampaikan pada publik.
“Sudah ada peningkatan saat ini. Yang pasti pelaku masih kita buru terus,” tandasnya.(*Asp)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro