SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim menetapkan perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di seluruh wilayah kabupaten/ kota di Provinsi Banten hingga 18 April 2021.
Penetapan itu sesuai dengan Keputusan Gubernur Banten Nomor 443/Kep.70-Huk/2021 tentang perpanjangan tahap ketujuh PSBB di Provinsi Banten dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.
“PSBB dilaksanakan paling lama 30 hari sejak tanggal 20 Maret 2021 sampai dengan tanggal 18 April 2021, dan dapat diperpanjang jika masih terdapat bukti penyebaran Covid-19,” ujar Wahidin sebagaimana tertuang dalam beleid tersebut.
Keputusan PSBB diperpanjang lantaran masih ditemukannya kasus penyebaran Covid-19 di seluruh wilayah yang ada di Provinsi Banten. Melalui keputusan tersebut, Wahidin mewajibkan pemerintah kabupaten/ kota se-Provinsi Banten untuk melaksanakan penetapan perpanjangan PSBB.
Sementara itu, untuk waktu penetapan pelaksanaan PSBB di kabupaten/ kota ditetapkan oleh bupati atau wali kota. “Waktu dimulai dan lamanya operasional checkpoint (tempat pemeriksaan) di wilayah kabupaten/ kota se-Provinsi Banten diatur oleh bupati/ wali kota,” lanjutnya.
Berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Kamis (18/2) mencatat seluruh kabupaten/ kota se-Provinsi Banten, beberapa kabupaten/ kota masih berada dalam zona oranye atau wilayah dengan risiko sedang penyebaran Covid-19, yaitu Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang, dan Kota Tangerang.
Selebihnya, sudah masuk masuk zona kuning atau wilayah dengan risiko rendah penyebaran Covid-19. Yakni Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Sementara itu, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Banten tercatat mencapai hingga lebih dari 40 ribu kasus. Sekitar 36 ribu di antaranya dinyatakan sembuh, sementara hampir 3 ribu orang masih dirawat, dan sebanyak seribuan orang meninggal dunia.
Sebelumnya diketahui, Wahidin mengeluarkan Keputusan Gubernur Nomor 443/Kep.44-Huk/2021 yang memutuskan perpanjangan masa PSBB selama satu bulan mulai 18 Februari hingga 19 Maret 2021. Perpanjangan itu pun dilakukan lagi hingga satu bulan ke depan setelah melakukan sejumlah evaluasi.(*/Dul)
LEBAK – Masyarakat Baduy Dalam yang tersebar di Kampung Cibeo, Cikeusik, dan Cikawartana mulai 13 Februari hingga 14 Mei 2021 menutup diri dari wisatawan. Pasalnya mereka tengah melaksanakan ritual Kawalu selama tiga bulan.
Selama ritual Kawalu, mereka fokus pada ketenangan dan ketentraman sehingga wisatawan tidak diizinkan berkunjung. Warga Baduy Dalam juga dilarang menggelar perkawinan maupun sunatan anak yang bisa menimbulkan keramaian.
Selama ritual Kawalu, masyarakat Baduy memanjatkan doa dengan diiringi puasa. Mereka memohon agar bangsa Indonesia diberikan keselamatan, kedamaian, kesejahteraan, dan keamanan serta dijauhkan dari marabahaya, termasuk dibebaskan dari penyebaran Covid-19.
“Kami minta wisatawan dapat menghargai keputusan adat yang melarang kawasan Baduy Dalam itu dikunjungi orang luar,” kata tokoh Baduy Dalam, Cibeo Ayah Mursid yang dikutip dari republika.
Penutupan kawasan Baduy Dalam itu berdasarkan keputusan adat Nomor 141.01/13-Ds.Kan-200I/2021, tertanggal 13 Februari 2021 yang ditandatangani Kepala Desa Kanekes. Pemerintahan desa telah memasang peringatan di pintu gerbang Baduy di Ciboleger agar wisatawan menaati hukum adat.
Tradisi Kawalu warisan nenek moyang sejak turun temurun dan wajib dilaksanakan setiap tahun dan tiga kali selama tiga bulan dengan puasa seharian. Perayaan Kawalu merupakan salah satu tradisi ritual yang dipercaya oleh warga Baduy Dalam. Dalam perayaan Kawalu itu, masyarakat Baduy mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Kami berharap doa itu dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Tetua adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Jaro Saija.
Masyarakat Baduy yang tinggal di Pegunungan Kendeng dengan luas 5.100 hektare tersebar di 65 perkampungan. Ada sekitar 11.600 jiwa di sana.
Hingga kini penyebaran Covid-19 di kalangan Baduy belum ditemukan alias nol kasus, sejak pemerintah menetapkan wabah virus corona sebagai bencana nasional pada 13 April 2020. Warga Baduy lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan dengan 5M guna mencegah penularan virus corona.
Lembaga adat setempat mengimbau masyarakat tidak ke luar daerah, terlebih ke daerah zona merah penyebaran Covid-19. “Sampai saat ini warga Baduy masih nol kasus Covid-19,” kata Petugas Medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Iton Rustandi.
Selama ini aktivitas masyarakat Baduy lebih banyak di rumah dan ladang untuk mengembangkan pertanian. Warga Baduy yang merantau pun diminta untuk pulang dan sebelum masuk pemukiman adat terlebih dahulu menjalani pengecekan kesehatan di puskesmas setempat.(*/Dul)
LEBAK – Masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, menerima program sembilan bahan pokok atau sembako dalam bentuk beras yang digulirkan Kementerian Sosial (Kemensos).
“Kami sebagai rekanan Kemensos mendistribusikan sembako untuk warga Baduy itu,” kata Manager PT Aam Prima Artha (APA) Refli Aulani.
Masyarakat Baduy yang mendapat sembako itu sekitar 1.100 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan mereka setiap bulan menerima bantuan pangan itu. Warga Baduy hanya menerima beras saja, kata Refli, sedangkan telur, daging ayam, kacang hijau dan buah-buahan ditolak.
“Kami mendistribusikan beras itu melalui agen e-waroeng di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar,” katanya menjelaskan.
Menurut dia, beras yang didistribusikan untuk KPM di kawasan pemukiman Baduy itu hasil penyerapan dari petani lokal. PT APA menyerap beras lokal itu hingga 400 ton dengan perguliran keuangan Rp 2,5 miliar,sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani di daerah itu.
Penyerapan beras itu dari petani lokal sebagai sentra lumbung pangan, seperti Kecamatan Malingping, Wanasalam, Leuwidamar, Sobang, Cirinten, Muncang dan Cipanas. Selama ini, penyerapan beras tersebut untuk membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan juga PT APA sendiri memperkerjakan puluhan tenaga kerja.
“Kami menyalurkan beras itu jenis premium sesuai aturan Kemensos dan sebelum didistribusikan terlebih dulu dilakukan penyortiran dan pengepakan, sehingga berkualitas,” katanya menjelaskan.
Santi (45) seorang ibu rumah tangga warga Baduy tinggal di Kampung Kadu Ketug I Desa Kanekes Kabupaten Lebak mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan beras dari Kemensos sehingga bisa memenuhi konsumsi pangan keluarga selama tiga pekan ke depan.
“Kami sebagai warga Baduy menyambut positif bantuan beras gratis itu,” katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak Eka Permana mengatakan saat ini jumlah KPM tahun ini yang memperoleh sembako sekitar 38 ribu sampai 40 ribu KPM. Mereka setiap bulan menerima bantuan pangan senilai Rp200 ribu dan disalurkan melalui agen waroeng desa dan kelurahan setempat.
Pemerintah menyalurkan program sembako untuk mengantisipasi kerawanan pangan di tengah pandemi Covid-19. Para KPM itu mendapat distribusi sembako sebanyak 12 kilogram beras, 15 butir telur, daging ayam satu ekor, setengah kilogram kacang hijau dan satu kilogram buah-buahan.
Selama ini, pendistribusian sembako melibatkan rekanan yang bekerja sama dengan Kemensos dan penyalurannya di wilayah Kabupaten Lebak berjalan lancar dan tidak ada kendala.
“Kami berharap bantuan sembako dapat meningkatkan kesejahteraan, terlebih saat ini di tengah pendemi Covid-19,” kata Eka Permana.(*/Dul)
SERANG – Produsen tahu dan tempe di Desa Pejaten, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten kini kembali beroperasi. Mereka berproduksi lagi setelah mogok sejak Jumat (1/1) sampai Minggu (3/1) akibat dampak dari kenaikan harga kedelai impor di Pasar.
“Ya, kemarin memang kita sempat mogok selama tiga hari secara serentak. Tapi sekarang sudah kembali normal lagi,” kata Nasrulah, pemilik pabrik tahu di Kramatwatu, Kabupaten Serang, Selasa.
Di hari pertama beroperasi, pabrik Nasrulah masih berproduksi dalam jumlah normal meskipun harga kacang kedelai belum ada penurunan. Namun untuk menyiasati harga tersebut dirinya terpaksa menaikkan harga tahu-tempe yang diproduksinya.
“Kalau saya dua kuintal atau 200 kilogram kedelai, jadinya tergantung tahu. Macam-macam tidak semua hasilnya segitu, sesuai ukuran tahu kalau besar jadinya sedikit,” katanya.
Ia mengungkapkan jika harga produknya tidak dinaikkan dipastikan akan mengalami kerugian meskipun para konsumen di pasar akan keberatan dengan kenaikan harga itu. “Kalau di pasar sama aja yang kecil yang besar juga, harga kita naikkan. Karena kita menyesuaikan sama harga kedelai,” kata dia.
Nasrulah berharap harga kedelai segera stabil agar penjual tahu dan tempe yang ada di Kabupaten Serang kembali normal. “Kalau saya berharap sama yang penting ada barangnya, usahanya laku di pasaran. Kalau minta mah pengennya murah semuanya,” ungkapnya.
Nasrulah menjual hasil produksinya ke wilayah pasar Cilegon dan Merak dengan harga kisaran Rp 7.000 sampai Rp 8.000 per bungkus. Jika lebih dari harga tersebut, Nasrulah merasa keberatan. “Ini harga sudah disesuaikan dengan harga kacang yang asalnya Rp 5.000 sekarang naik jadi Rp 7.000 sampai Rp8.000,” ungkap dia.
Selain itu, pandemi Covid-19 juga berpengaruh terhadap penjualan tahu di pasaran. Sebab banyak orang yang enggan pergi ke pasar karena adanya larangan berkerumun.
“Dari segi pemasaran ada pengaruh pandemi, di pasar juga kebanyakan berkurang tidak boleh berkerumun. Orang yang belanja sekarang jadi menurun, warung pelanggan juga sepi,”jelasnya.(*/Dul)
SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di seluruh kabupaten/kota di wilayahnya dan dimulai sejak Senin (7/9/2020). Kebijakan ini dilakukan menyusul adanya tren peningkatan kasus Covid-19 di delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten.
“Tidak ada rapat evaluasi PSBB tahap 10 atau perpanjangan PSBB ke-9 di Banten. PSBB segera diperpanjang dan sekarang berlaku untuk seluruh kabupaten/kota di Provinsi Banten,” ujarnya usai mendapat laporan sebaran kasus covid-19 dari Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti, Minggu (6/9).
Menurutnya, pelonggaran PSBB yang sedang berlaku sekarang menyebabkan banyak warga abai terkait protokol kesehatan dan berakibat mudah terdampak corona.
“Berkali-kali saya ingatkan, adanya kelonggaran akan banyak pelanggaran. Mobilisasi warga yang tidak terkontrol di daerah lain berefek pada wilayah lainnya. Dan saat ini banyak terjadi di Banten hingga kembali masuk ke zona risiko tinggi,” katanya.
Dia juga meminta, masyarakat agar kembali menyadari dan peduli untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Adapun Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi zona risiko dengan 15 indikator penilaian Covid-19, Kota Tangerang berada di angka 1.7, Kabupaten Tangerang 1.8, Kabupaten Lebak, Kota Tangerang Selatan dan Cilegon telah mencapai 1.9 dan Kota Serang berada di angka 2,1 sementara Kabupaten Serang berada di angka 2,2 dan Kabupaten Pandeglang 2.4.
“Selama PSBB tahap 9 – 10 telah terjadi penurunan disiplin kesadaran masyarakat terhadap wabah Covid-19, mobilitas masyarakat juga sudah tidak terkendali, serta belum optimalnya pelaksanaan protokol kesehatan” ujarnya.
Dia juga berharap, agar terus dilakukam gerakan edukasi dan inovasi melalui solidaritas bersama seluruh komponen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran bahaya wabah Covid-19.(*/Dul)
SERANG – Warga Kota Serang akan segera merasakan wajah baru Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang rencananya akan diselesaikan tahun ini. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Serang menyebut ada dua RTH yang menjadi prioritas pihaknya, yakni Alun-alun Walantaka dan Taman K3 Ciceri.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Serang Iwan Sunardi mengatakan pembangunan RTH menjadi salah satu program prioritas pihaknya tahun ini. Hal ini untuk memenuhi aturan 20 persen RTH tentang tata ruang dan memberikan ruang terbuka baru bagi masyarakat.
“Alun-alun Walantaka dan Taman K3 yang ada di samping Diskominfo Ciceri saat ini prosesnya sedang berjalan. Pembangunan dua RTH Ini memang sudah menjadi visi misi Wali dan Wakil Wali Kota, juga janji politik dan memang sesuai dengan Perda tata ruang wilayah,” kata Iwan Sunardi, Kamis (3/9/2020).
Alun-alun Walantaka dikatakan Iwan akan dibangun di atas lahan sebesar 6.000 meter dan difungsikan sebagai kegiatan pemerintahan dan rekreasi masyarakat. Sementara Taman K3 dibangun di lahan 1500 meter yang akan diubah namanya menjadi Taman Keduluran dan dibuat sebagai taman rekreasi dan belajar warga.
Iwan mengaku sebenarnya ada tiga RTH yang direncanakan untuk dibangun pada 2020 ini, yakni dua Alun-alun Walantaka, Taman K3 dan Alun-alun Kota Serang. Hanya saja rencana revitalisasi Alun-alun Kota Serang diundur menjadi tahun 2021 karena terkena refokusing anggaran.
Dia juga mengaku saat ini porsi ruang terbuka hijau yang dikerjakan Pemkot Serang di wilayahnya masih baru 3 persen dari aturan 20 persen porsi RTH dalam tata ruang wilayah.
Sebagai Ibu Kota Provinsi Banten, kata Hasan, Kota Serang memang harus terus berbenah agar semakin mencerminkan kota dan wajah Banten. “Bagus untuk estetika, apalagi kita kan Ibu Kota provinsi ya mau tidak mau memang harus terus berbenah supaya ketika orang luaar masuk itu nyaman, indah,” katanya.
Revitalisasi Alun-Alun Kota Serang sebagai pusat kota juga disebutnya sangat penting dan diharapkan bisa terealisasi di tahun depan. Ia berharap dengan penataan fasilitas RTH, indeks kebahagiaan warga Kota Serang akan meningkat.
“Alun-alun Kota Serang itu kan ada di tempat strategis, ada RSUD juga di situ, mungkin nanti bisa pasien atau anggota keluarga bisa rekreasinya di alun-alun. Saya harap tidak hanya pembangunan saja, tapi penataan ini supaya RTH bisa meningkatkan kebahagiaan warga,”katanya.(*/Dul)
SERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Pertanian (Distan) Kota Serang mulai mendistribusikan 255 ton beras bantuan bagi para petani di wilayahnya.
Bantuan ini dilakukan sebagai upaya pemulihan kondisi petani, buruh tani dan kelompok wanita tani (KWT) akibat covid-19.
Wali Kota Serang Syafrudin menuturkan bantuan ini dikhususkan untuk para petani yang ada di Kota Serang. “Bantuan ini dalam rangka penanggulangan penanganan Covid-19,” ucap Syafrudin saat memberikan secara simbolis bantuan Covid-19 kepada para petani di kantor Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Rabu (12/8/2020).
Ia meminta warga agar tidak terlalu berharap kepada bantuan ini. Sebab, beberapa kali pemberian bantuan dari Pemkot Serang ada yang belum kebagian.
“Semua terdampak, saya berharap kepada masyarakat mandiri, jangan berharap diberikan bantuan saja,” katanya.
Syafrudin mengatakan para petani sebenarnya sangat terdampak dari hasil pertanian yang kurang bagus, hasil penjualan panennya juga dikatakannya turut berkurang. “Artinya itu juga terdampak, karena keadaan masyarakat sekarang ini semuanya perekonomian lagi lemah,” ucap dia.
Sementara Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Serang Edinata Sukarya menambahkan bahwa, pihaknya menyalurkan beras sebanyak 225 ton beras untuk para petani se-Kota Serang. Penerima terbanyak ada di Kecamatan Kasemen, Kota Serang dengan jumlah 7.079 orang.
“Bantuannya berupa beras dan uang tunai untuk para petani dan uang tunai untuk para nelayan. Itu pun bantuan uang langsung masuk ke rekening penerima. Pembagian ini juga semuanya sudah dibagikan, kalau di Kasemen ini hanya secara simbolis,” tukasnya.(*/Dul)
LEBAK – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta mengoperasikan kembali KA lokal rute Rangkasbitung-Merak mulai Selasa (11/8) setelah dilakukan evaluasi pada era adaptasi kebiasaan baru.
“Kami sudah memastikan keseluruhan persiapan baik dari sisi sarana dan prasarana untuk dioperasikan KA lokal Rangkasbitung-Merak,” kata Kepala Humas KAI Daop 1 Jakarta Eva Charunisa dalam siaran pers, Sabtu (8/8).
Pengoperasian KA tersebut tentunya mengedepankan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 yang diterapkan pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) dengan memberlakukan okupansi hanya 75 persen dari saat normal sebanyak 150 persen dan juga pembatasan jam operasional.
Untuk pemesanan tiket KA dapat dilakukan H-7 sebelum keberangkatan melalui aplikasi KAI Access, serta melakukan pembelian tiket langsung tiga jam sebelum keberangkatan di loket stasiun. Pemberangkatan KA Merak normalnya setiap hari beroperasi 12 perjalanan (PP), namun pada masa era AKB, untuk sementara baru melayani delapan perjalanan (PP) setiap hari.
Menurut Eva, pelayanan dengan delapan jadwal perjalanan KA relasi Merak-Rangkasbitung (PP) antara lain KA 488 Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak) keberangkatan 07.50 WIB, KA 489 Lokal Merak (Merak-Rangkasbitung) keberangkatan 10.20 WIB, dan KA 492 Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak) keberangkatan 15.50 WIB.
Selanjutnya, KA 493 Lokal Merak (Merak-Rangkasbitung)keberangkatan 18.25 WIB, KA 487 Lokal Merak (Merak-Rangkasbitung) keberangkatan 07.40 WIB, KA 490 Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak) keberangkatan 12.55 WIB, KA 491 Lokal Merak (Merak-Rangkasbitung) keberangkatan 15.50 WIB dan KA 494 Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak) keberangkatan 18.25 WIB.
Dengan penambahan operasional KA lokal tersebut, maka kini terdapat dua KA lokal yang beroperasi di wilayah Daop I Jakarta yakni relasi Rangkasbitung-Merak dan KA Siliwangi relasi Sukabumi-Ciranjang. “Kami berharap pengoperasian KA lokal ini berjalan lancar,” katanya.
Ia mengimbau semua calon penumpang KA lokal itu dalam kondisi sehat dan tidak menderita flu, pilek, batuk dan demam. Selain itu, calon penumpang wajib menggunakan masker, suhu badan tidak lebih dari 37 derajat Celsius dan menggunakan pakaian lengan panjang.
KAI juga setiap stasiun menyediakan tempat mencuci tangan menggunakan sabun. “Kami minta calon penumpang dapat menaati protokol kesehatan guna mencegah Covid-19,”lanjut dia.(*/Dul)
SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim menyebut, penanganan pandemi corona atau Covid-19 di wilayahnya berlangsung dengan baik. Bahkan, dia mengeklaim, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui upaya pemerintah daerah di Banten dalam memutus rantai penyebaran.
Klaim ini dinyatakannya saat memberikan arahan dalam telekonferensi Rapat Rapat Evaluasi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Tahap VI Wilayah Tangerang Raya bersama para kepala daerah kabupaten/kota.
“Upaya kita ini diakui Organisasi Kesehatan Dunia yang menyatakan bahwa dalam tiga pekan terakhir, kasus Covid-19 di Provinsi Banten menurun drastis”, katanya Sabtu (25/7).
Menurut dia, setiap wilayah yang ada di Provinsi Banten telah melakukan berbagai upaya bergerak yang didukung oleh TNI-POLRI, sehingga hasilnya WHO mengakui bahwa Banten turun 50 persen. Dan berdasarkan laporan teeakhir, tingkat penularan semakin kecil dan semakin terbatas.
“Artinya, Covid-19 semakin tertangani dengan baik. Masyarakat kesadarannya cukup tinggi. Kita sepakati untuk bersama-sama saling menjaga,” ujarnya.
Gubernur juga mengingatkan agar kondisi ini tidak membuat pemerintah kabupaten/kota agar tetap waspada dan mengantisipasi berbagai hal terkait Covid-19 ini sampai Banten mencapai zona hijau.
“Jangan sampai kita terserang oleh gelombang kedua. Jika ini terjadi kita akan lebih repot lagi, bahkan bisa saja terjadi kepanikan di masyarakat,” ujarnya.
Wahidin juga menuturkan, perpanjangan PSBB kali ini akan ada tekanan kepada pemerintah daerah untuk diijinkan kegiatan tatap muka layaknya aktivitas normal biasa, bahkan beberapa sudah berkirim surat langsung untuk minta ijin. Hal seperti ini menurutnya harus diperketat aturan izinnya.
“Dari awal prinsip saya, kita akan jadikan Banten zona hijau dan kita akan tetap perketat pengawasan,”tukasnya.(*/Dul)
LEBAK – Pasien positif Covid-19 di Kabupaten Lebak, Banten, bertambah dua orang. Sehingga totalnya saat ini menjadi 23 orang.
“Dua orang yang terkonfirmasi COVID-19 itu warga Kecamatan Rangkasbitung dan Malingping, namun mereka bekerja di Jakarta,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiyono di Lebak, Jumat (17/7).
Dengan bertambah dua warga terkonfirmasi virus itu maka jumlah total yang pasien positif Covid-19 di Kabupaten Lebak tercatat 23 orang. Di mana 17 di antaranya dinyatakan sembuh, lima orang suspect, dan seorang dilaporkan meninggal dunia.
Kedua orang itu, kata dia, diduga tertular virus corona jenis baru di Jakarta karena mereka sebagai karyawan. Untuk pengendalian pencegahan virus corona, Triatno mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak melakukan penelusuran kontak dengan penderita.
Penelusuran orang-orang yang pernah kontak erat dengan warga positif itu, dilakukan pemeriksaan melalui tes cepat Covid-19. Apabila mereka dinyatakan hasilnya reaktif Covid-19 maka akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan usap. “Saat ini kedua orang yang terkonfirmasi Covid-19 menjalani isolasi mandiri di tempat kediamannya,” katanya.
Ia mengajak masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Antara lain menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan memakai sabun.
Selain itu, membiasakan hidup bersih dan sehat serta menghindari keramaian maupun kerumunan. “Kami minta semua warga Lebak tetap mewaspadai pandemi Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan,”tukasnya.(*/Dul)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro