CIREBON – Ribuan nelayan Pantura Cirebon diasuransikan. Mereka diberi asuransi sebagai bantuan jaminan bagi nelayan bila terjadi kecelaaan.
Untuk pembayaran premi asuransi, Polairud Polda Jabar menggandeng sejumlah perusahaan, salah satunya adalah Cirebon Power. Pemberian asuransi nelayan diserahkan secara simbolis dalam peringatan Hari Jadi Polairud ke-68, di Markas Polairud Polda Jabar, Kota Cirebon, Selasa 4 Desember 2018.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengungkapkan, saat ini sekitar 22 ribu nelayan yang sudah mendapatkan asuransi gratis.
“Sebanyak 18 ribu nelayan diantaranya, berada di wilayah Pantura Jawa Barat. Nelayan yang diasuransikan tersebar di wilayah pantura dan pantai selatan,” kata Agung.
Menurut Agung, pembayaran premi asuransi dari perusahaan dilakukan dengan cara memanfaatkan dana CSR.
“Asuransi ini, untuk memberikan jaminan kepada nelayan. Walaupun nilai jaminannya tidak besar,” ujar dia.
Sementara itu, Stakeholder Relation Cirebon Power, Petrus Sihono menuturkan, Cirebon Power secara rutin telah memberikan asuransi nelayan di wilayah Pantura Cirebon sejak tahun 2011.
Sejak awal program ini bergulir hingga sekarang, sudah sekitar 18 ribu nelayan di Pantura Cirebon, yang difasilitasi asuransi nelayan gratis ini.
“Program ini terus bertumbuh, tahun ini kami memberikan asuransi gratis pada 3.000 nelayan,” kata Petrus.
Menurut dia, program ini telah menjadi pelopor pemberian asuransi kecelakan bagi nelayan, untuk memberikan perlindungan pada mereka saat sedang bekerja. Sebelum tahun 2011, lanjutnya, nelayan di pesisir Cirebon sama sekali tidak mendapat perlindungan apapun.
Dengan perlindungan asuransi, diharapkan bisa meringankan beban nelayan saat tertimpa musibah.
“Tentu kita berharap jangan sampai ada kasus kecelakaan. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, nelayan yang terkena musibah sangat merasakan manfaat asuransi ini,” ujarnya.
Salah satu nelayan asal Desa Pengarengan Kabupaten Cirebon yang mendapat asuransi, Robani, mengaku terharu dengan pemberian bantuan asuransi itu. Menurutnya, nelayan kecil seperti dirinya tidak akan mampu membayar premi asuransi secara rutin, meski itu untuk perlindungannya sendiri.
Sebelum adanya inisiatif Cirebon Power dan Polairud untuk memberikan asuransi nelayan gratis, Robani mengaku tidak memiliki jaminan asuransi dari manapun.
“Tentu kami sangat berterima kasih kepada Cirebon Power dan Polairud Polda Jabar. Karena asuransi ini sangat membantu nelayan,” tandasnya .(*Asp)
CIANJUR – Sejumlah pegawai dari dua hotel di Cianjur utara belum mendapatkan pembayaran gaji mereka sejak enam bulan lalu. Dua hotel itu diketahui mengalami kesulitan pembiayaan, bahkan salah satunya sudah tutup karena tidak mampu lagi memenuhi biaya operasional.
Kondisi tersebut terjadi, karena dampak longsor di jalur Puncak awal 2018 lalu. Tingkat kunjungan yang sempat berkurang, membuat dua hotel, yakni Surya Indah dan Wisma Ciloto kewalahan memenuhi pembiayaan.
“Para pegawai rata-rata tidak menerima gaji, ada yang sampai enam bulan lamanya. Mereka meminta kami untuk menengahi persoalan sengketa dengan manajemen hotel,” jelas Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnaker Kabupaten Cianjur, Kuswara, (3,12, 2018).
Ia mengatakan, informasi yang menyebutkan bahwa dua hotel itu kolaps akibat longsor di Puncak sebenarnya belum bisa dipastikan. Menurut dia, kejadian di awal tahun itu tidak bisa begitu saja menjadi tolak ukur kolaps atau terganggunya operasional hotel di sana.
Terdapat sejumlah faktor yang dinilai mendukung mundurnya operasional sebuah hotel. “Apalagi sekarang kan banyak berdiri hotel besar di Cipanas. Mereka memberikan penawaran dengan harga yang bersaing dengan hotel lama, jadi memang banyak faktor (kolaps),” ujar dia.
Lebih lanjut dikatakan, Kuswara pun tidak bisa memberikan informasi detil mengenai berapa banyak hotel yang terkena imbas longsor di Puncak atau faktor lainnya.
Hingga saat ini, dinas baru mendapatkan laporan dari pegawai di dua hotel tersebut. Sebelumnya, para pegawai memang sudah menuntut hak mereka sejak jauh-jauh hari.
Beberapa waktu sebelum Lebaran kemarin, para pegawai sudah menyuarakan aspirasi mereka. Namun, menghadapi hari raya, para pegawai harus menerima kenyataan jika salah satu hotel di Cipanas itu tidak mampu lagi memenuhi pembiayaan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cianjur, Nano Indrapraja membenarkan hal tersebut. Ada beberapa hotel yang sudah kesulitan memberikan pembiayaan karyawan tiga bulan menjelang Lebaran.
“Pegawainya juga sempat aksi damai, duduk bersama dengan pimpinan. Gaji mereka separuhnya sudah dibayarkan, tapi sisanya belum bisa dipenuhi karena sejumlah alasan,” ujar Nano.
Menurut dia, pimpinan hotel yang tutup sudah melapor kepasa PHRI. Pimpinan hotel tersebut, mengaku tidak bisa lagi beroperasi karena barang-barang hotel pun sudah dijual.
Kesulitan pembiayaan operasional diakui memang terjadi karena banyak faktor. Apalagi, saat ini pembangunan hotel baru pun terus berjalan.
“Selama ini pemda setempat memang memberi izin (pembangunan), jadi ya sah-sah saja. Walaupun, akhirnya di lapangan hotel-hotel yang baru berdiri itu yang mendominasi,”tandasnya.(*Yan)
PURWAKARTA – Sejumlah oknum mengatasnamakan PLN mulai mendatangi warga Purwakarta. Modusnya adalah dengan mengganti jaringan dan KWH dari para pelanggan listrik yang tersebar di seluruh wilayah Purwakarta. Terutama di wilayah padat penduduk seperti wilayah Plered, Darangdan, dan Tegalwaru.
Selain mengganti jaringan, modus dengan mengganti ID dari pelanggan menjadi metode oknum-oknum tersebut mengeruk keuntungan. Baru setelah itu oknum tersebut meminta sejumlah uang bagi para pelanggan dengan jumlah yang lumayan besar.
Jamal Mu’min (20), warga Desa Citalang, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta adalah salah satu korbannya. Jamal mengaku telah tertipu oleh petugas PLN yang mendatanginya dengan modus mengganti KWH. Diketahui Jamal sehari-hari bekerja di sebuah pom bensin di Purwakarta.
“Waktu itu ada seorang pria berusia 50 tahunan yang menggunakan motor. Lalu pria itu datang ke pom bensin tempat saya bekerja mengaku dari PLN. Tanpa curiga saya pun mempersilakan petugas tersebut mengecek instalasi listrik,” kata Jamal .( 2, 12, 2018).
Lalu lanjut Jamal orang yang mengaku petugas tersebut meminta biaya kepada Jamal sebesar Rp 400 ribu. Uang tersebut katanya digunakan untuk biaya penggantian ID instalasi listrik di pom tersebut.
“Setelah itu saya pun langsung membayar pada orang tersebut. Bahkan diberi kwitansi yang tertulis sejumlah uang yang telah dibayarkan oleh kami,” ucapnya.
Namun setelah Jamal bertanya pada rekan sejawatnya, dia mengaku bahwa ternyata kata rekannya dia telah tertipu. Karena selama ini PLN tidak akan meminta biaya jika akan ada penggantian ID. “Yah mau gimana lagi sudah nasibnya tertipu,” ungkapnya.
Berdasarkan penelusuran di lapangan, modus seperti ini juga pernah terjadi di Kecamatan Darangdan. Tetapi modusnya bukanlah penggantian ID melainkan pemeriksaan KWH listrik.
Supervisor Rayon PLN Plered, Kadi Purnama pun menyatakan tidak mungkin PLN memungut biaya seperti itu. Sehingga Kadi pun mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap modus yang mengaku sebagai petugas PLN tersebut. “Setiap petugas kami dilengkapi pakaian khusus serta tanda pengenal resmi berikut dengan surat tugas,” ujarnya.
Kadi juga menjelaskan PLN pun selalu melakukan sosialisasi dan edukasi tentang prosedural petugas PLN resmi. Sehingga dengan demikian masyarakat pun diharapkan bisa terhindar atas penipuan tersebut.
“Kami sering sosialisasikan jika PLN tidak pernah menjual material. Masyarakat harus waspada, dan diminta segera melaporkan baik ke pihak berwajib maupun langsung ke PLN ketika ada kejanggalan,” tandasnya.(*Yan)
SUKABUMI – Jika tahun-tahun sebelumnya, hari lahir kabupaten Sukabumi diperingati setiap tanggal 1 Oktober, tahun depan akan ada perubahan.
HUT Sukabumi akan diperingati setiap tanggal 10 September.
Perubahan tersebut dilaukkan setelah pemerintah kabupaten Sukabumi melakukan penelusuran sejarah, dokumentasi dan studi komparasi dengan pendekatan landasan filosofis, sosiologis dan yuridis,
Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, berdasarkan catatan sejarah, ditemukan fakta tentang adanya ketetapan Gubernur P.MIJER pada 10 September 1870 yang termuat dalam Staatsblad Van Nederlands-Nederlands-Indie Over Jaar 1870 no. 121 yang membagi Kabupaten/afdeeling Cianjur menjadi dua wilayah yaitu afdeeling Cianjur dan afdeeling Sukabumi.
“Berdasarkan fakta dan data sejarah tersebut, 10 September 1870 lebih tepat sebagai Hari Jadi Kabupaten Sukabumi,” ujar Marwan, (1/12)
Sebelumnya, hari jadi Kabupaten Sukabumi diperingati setiap tanggal 1 Oktober mengacu pada keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah tingkat II Sukabumi Nomor 02 Tahun 1993 tentang penetapan Hari Jadi Kabupaten Sukabumi.
“Sebelumnya kita mengacu ke keputusan DPRD dalam memperingati hari jadi Kabupaten Sukabumi,” jelasnya.
Sambungnya, untuk meningkatkan kecintaan dan menghargai nilai-nilai sejarah berdirinya Kabupaten Sukabumi untuk selanjutnya, tanggal 10 September akan ditetapkan sebagai hari lahirnya Kabupaten Sukabumi.
“Kita akan memeringati hari jadi Kabupaten Sukabumi setiap tanggal 10 September,” tandasnya. (*Yan)
BANDAR LAMPUNG – Hujan semalaman yang mengguyur propinsi Lampung mengakibatkan banjir di Jalinsum Km. 20-21 Dusun Bumi Jawa Desa Tarahan hingga setinggi 1 meter.
Bencana banjir ini memaksa pengendara dari Bakauheni dan sebaliknya tidak bisa melintas hingga dialihkan ke lintas Timur, pada Jum’at (30/11/2018) subuh pukul 05.00 WIB.
Bencana banjir tersebut mengakibatkan kemacetan hampir sepanjang 4 km dari 2 arah pelabuhan Bakauheni dan dari Bandarlampung menuju ke pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
Kabidhumas Polda Lampung Kombes Sulistiyaningsih mengatakan telah mengambil langkah, yakni kendaraan dari pelabuhan Bakauheni yang akan menuju ke lintas Tengah dialihkan melalui lintas Timur. Kendaraan dari lintas Tengah yang akan menuju ke Bakauheni juga dialihkan melalui lintas Timur.
Selain itu mengalihkan sementara kendaraan dari 2 arah untuk masuk ke jalan tol melalui pintu gate tol Sidomulyo (wilayah Lampung Selatan. Gate Tol Lematang wilayah Bandarlampung.
“Kemacetan lalu lintas mengakibatkan antrian panjang tadi pagi namun saat ini sudah bisa terurai,”tandasnya. (*kris)
PURWAKARTA – Tiga rumah di Desa Salam Jaya, Kecamatan Pondok Salam, Purwakarta, Jawa Barat, rata dengan tanah. Ini terjadi setelah tebing di sekitar pemukiman warga ambrol pada Selasa (27/11/2018) .
Material lumpur dari longsoran tebing menerjang tiga rumah yang berada di bawahnya hingga menyapu penghuninya. Wilayah tersebut seharian kemarin diguyur hujan dengan intensitas sedang.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kab Purwakarta mendata sembilan penghuni tiga rumah itu menjadi korban tanah longsor. Empat di antaranya meninggal dunia. Lima warga lainnya mengalami luka luka.
“Setelah pencarian hampir 12 jam, dua warga terdiri ayah dan anak berhasil ditemukan siang ini dalam kondisi meninggal dunia. Mereka adalah Iwan dan anaknya Intan berusia 7 tahun,”ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kab Purwakarta, Wahyu Wibisono, di lokasi kejadian Rabu (28/11/2018) .
Menurut dia, ambrolnya tebing dibelakang rumah warga terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan. “Dua jam setelah hujan reda pada pukul 20.00, bencana alam itu terjadi menerjang tiga bangunan rumah beserta penghuninya,”jelasnya.
Pada Selasa malam pukul 21.00 wib, tim SAR gabungan melibatkan TNI, Polri, DPKPB dan unsur rescue lainnya langsung melakukan pencarian para korban tertimpa reruntuhan.
Pasutri kakek nenek Bakri, 90 dan Acem, 85, ditemukan tak bernyawa. Dua warga lainnya Iwan dan Intan belum ditemukan hingga akhirnya pada Rabu siang jasad ayah dan anak itu ditemukan dibawah reruntuhan. Lima korban luka luka adalah Dede, Ima, Ridwan, Yanti dan Yeyet. (*Asp)
SEMARANG – Masyarakat sudah begitu mengenal jamu jamuan untuk memberikan efek badan menjadi bugar seperti jamu kuat untuk meningkatkan vitalitas tapi tak sepenuhnya aman, karena dicampur dengan zat-zat kimia sehingga penggunaannya harus sesuai dosis. Kebanyakan masyarakat menduga jamu aman dikonsumsi karena hanya menggunakan bahan-bahan alami.
“Jamu-jamu yang paling banyak (dicampur zam kimia) itu anti-reumatik kemudian jamu kuat. Kalau jamu kuat itu misalnya isinya (zat kimia) sildenafil,” kata Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang, Safriansyah pada Senin (26/11/2018). (Baca Juga: Jamu Reumatik Kok Cespleng, Anda Patut Waspada!)
Dilansir dari Wikipedia, Sildenafil sitrat dijual dengan nama Viagra, Revatio, dan berbagai nama lain, adalah obat untuk terapi disfungsi ereksi (impotensi) dan hipertensi arteri paru-paru (pulmonary arterial hypertension, PAH) yang dikembangkan oleh perusahaan farmasetika Pfizer. Pil Viagra berwarna biru dan berbentuk wajik dengan kata “Pfizer” pada satu sisi, dan “VGR xx” (xx bisa berupa “25”, “50” atau “100” sesuai dosis pil tersebut dalam miligram) pada sisi lainnya.
“Sildenafil itu memang sebenarnya obat yang ada di dalam peredaran, diproduksi secara legal ada bermerek. Tapi ketika ditambahkan pada jamu orang kan tidak tahu. Dokter pun untuk meresepkan obat kuat itu biasanya sangat hati-hati itu diukur tensinya dulu,” terang dia.
Safriansyah mengatakan, jamu kuat yang telah dicampur zat kimia dan dikonsumsi secara terus-menerus bakal berdampak buruk bagi konsumen. Dalam jangka panjang, organ yang terganggu adalah ginjal karena tak bisa menyaring darah secara sempurna.
ADVERTISEMENT
“Orang yang tidak tahu (jamu dicampur zat kimia) cenderung berlebih dipakai terus-menerus oleh konsumen jamu itu. Dampaknya yang paling banyak adalah kegagalan ginjal, rusak ginjalnya. Tidak berfungsi sehingga banyak juga kasus cuci darah, itu salah satunya,” tandasnya.(*Bgio)
LAMPUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan disertai petir-angin kencang bakal melanda Lampung mulai Senin (26/11). Warga di sejumlah daerah di Lampung diminta waspada.
Dalam rilis Tim Forecaster on Duty Stasiun Meteorologi Radin Inten II Lampung, di Branti, yang dikutip Antara, (25/11/2018), potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan dapat disertai angin kencang diperkirakan terjadi di beberapa wilayah. Di antaranya di:
– Kabupaten Pesawaran
– Lampung Selatan
– Tanggamus
– Kabupaten Lampung Timur
– Lampung Tengah
– Pesisir Barat
– Lampung Barat
– Lampung Utara
– Way Kanan
– Tulangbawang, Tulangbawang Barat
– Mesuji
BMKG menyatakan pula, apabila terjadi perubahan cuaca yang signifikan akan diperbarui dan diinformasikan melalui WhatsApp Group (0816404333) dan media sosial Facebook (Infocuaca BMKG Lampung) atau bisa diakses langsung via situs http://www.stametlampung.com.
Prakiraan cuaca umum Provinsi Lampung yang berlaku sejak tadi pagi pukul 07.00 WIB sampai besok pukul 07.00 WIB menyebutkan angin secara umum bertiup dari arah selatan hingga barat dengan kecepatan antara 3-17 knots. Jarak pandang berkisar 3-10 km.
(*Hen)
RAJA AMPAT – Nama Raja Ampat makin berkibar belakang ini. Daerah yang disebut sebagai Tanah Surga ini memang memiliki keindahan luar biasa.
Untuk menuju ke sini, traveler bisa terbang terlebih dahulu ke Sorong lalu ke Kota Waisai. Dari situlah kamu bisa menjelajahi Raja Ampat sampai ke Kepulauan Wayag di bagian paling utara.
Penasaran kenapa kamu mesti ke Raja Ampat? Ini alasannya.
1. Alam yang Luar Biasa Indah
Raja Ampat utamanya terdiri dari gugusan pulau karang. Terdapat tiga spot gugusan karang, yakni Pianemo, Kabui, dan Wayag.
Gugusan pulau karang tersebut merupakan kumpulan pulau-pulau kecil di tengah laut. Gradasi airnya sungguh menawan, pantainya berpasir putih nan halus, lautnya biru bersih, dan pulau-pulau kecilnya bikin jatuh hati.
Tak heran Raja Ampat sudah jadi langganan penghargaan dunia. Contohnya, website berita internasional, CNN Travel, memasukan Raja Ampat dalam daftar Best Diving Spot in Asia di pertengahan tahun 2017 lalu.
2. Dunia Bawah Lautnya Juara!
Raja Ampat adalah ‘rumah’ bagi 540 jenis karang, 1.511 spesies ikan, serta 700 jenis moluska. Kekayaan inilah yang membuat banyak penyelam lupa daratan.
Puluhan spot diving terbentang di Raja Ampat, beberapa di antaranya yang terkenal seperti Chicken Reef, Mike’s Point, Manta’s Point, dan Blue Magic. Keindahan bawah lautnya sungguh sulit digambarkan dengan kata-kata.
3. Pesohor Banyak ke Raja Ampat
Sudah banyak selebriti Indonesia dan tokoh-tokoh terkenal yang berlibur ke Raja Ampat. Sebut saja Pevita Pearce, Hamish Daud, hingga Presiden Joko Widodo.
Pevita Pearce pernah menuliskan ‘Salam dari Salah Satu Surga di Indonesia’ dalam akun medsosnya. Presiden Joko Widodo pun sudah beberapa kali ke Raja Ampat dan memuji keindahan alamnya.
“Keindahan alam Raja Ampat selalu membuat saya ingin kembali ke sini. Selain pemandangan pantai, laut yang sangat indah, Raja Ampat mempunyai keindahan alam bawah laut yang luar biasa. Salah satu yang terbaik di dunia,” kata Jokowi dalam vlog pribadinya.
4. Banyak Atraksi Wisata
Diving dan snorkeling memang menjadi atraksi wisata utama di Raja Ampat. Tapi selain itu, masih banyak yang menarik lainnya yang dapat traveler coba.(COK)
TASIKMALAYA – Semburan air panas bercampur lumpur mendadak keluar ketika proses pengeboran sumur air bersih di Kampung Sindangrasa, Desa Cigunung, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Insiden itu terjadi pada Senin (23/10/2017) sekira pukul 12.00. Pengeboran sumur air bersih itu merupakan kegiatan ZIS-UAP Jabar dipimpin Asep dan fasilitator Faisal Anwar dengan pekerja sebanyak 4 orang dengan menggunakan mesin bor.
“Rencananya sumur air bersih tersebut adalah sekitar 100 meter, namun pada kedalaman sekitar 50 meter sudah keluar semburan material lumpur dan air panas,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Yusri Yunus, kepada awak media, (25/10/2017).
Saat itu, semburan air panas bercampur lumpur mencapai 10 meter. Semakin lama semakin melemah, dan saat ini ketinggian semburan material mencapai 10 cm.
sumurr
Dijelaskannya, setelah kejadian itu timbul tujuh titik semburan air panas di kolam dekat lokasi pengeboran. Jaraknya sekitar 10 meter. “Polsek Parungponteng bersama dengan Pemerintah Desa Cigunung, BPBD, Koramil Parungponteng, dan pelaksana kerja telah turun ke lokasi,” imbuhnya.
Polisi, sambung Yusri, telah mengamankan lokasi dan memasang police line. Di samping itu, memberikan arahan kepada warga, berkoordinasi bersama dengan penyelenggara, pemerintah desa, BPBD, dan pihak terkait lainnya. Namun dipastikan dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa dan material.
“Pada saat ini telah dilaksanakan pengawasan di lokasi kejadian dengan sistem pengawasan terpadu oleh muspika, pekerja dan masyarakat setempat,” tandasnya. (*Dang)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro