CIREBON – Sebanyak 1,1 juta warga Kabupaten Cirebon masuk dalam kategori miskin. Artinya, separuh dari jumlah keseluruhan masyarakat daerah ini menjadi warga tak berkecukupan.
Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon, Iis Krisnandar meminta, kesejahteraan masyarakat Kabupaten Cirebon, perlu mendapatkan perhatian serius.
“Dinsos ini mengurus hampir separuh orang miskin di Kabupaten Cirebon, yakni jumlahnya 1,1 juta warga miskin. Kalau Pemkab tidak memberikan perhatian serius, nanti akan sulit tertangani,” kata Iis, Kamis (5/3/2020).
Dengan jumlah warga miskin yang banyak itu, lanjut Iis, berarti 50 persenan penduduk miskin di Kabupaten Cirebon ditangani pihak Dinsos. Penanganan tersebut berupa Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Saat ini kita sedang validasi data warga miskin. Ini karena data dari Kemensos dan data Dinsos ternyata tidak valid,” jelasnya
Ia melanjutkan, dengan kerja yang begitu besar dan anggran yang sangat minim di ditambah problem pegawai Dinsos yang sangat sedikit, pihaknya harus bekerja super ekstra. Minimnya anggaran, berimbas kepada kinerja pegawai. Dengan anggaran yang minim sedangkan beban kerja yang besar, Iis berharap Dinsos mendapat perhatian, baik dari bupati maupun DPRD setempat.
“Kerjaan banyak sementara anggarannya kecil. Minimal Rp75 milliarlah, karena banyak yang harus kami urus. Pendampingan untuk BPNT atau PKH saja belum ada. Jangan sampai Pemda ini banyak program kartu pepek dari pusat, tapi pendampingannya tidak ada,” tandasnya. (*/Dang)
LUBUKLINGGAU – Harapan Masyarakat Kelurahan Betanang Ulu, dan Kelurahan Belalau 1 Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau, untuk dapat memiliki jalan yang mulus hingga kini masih sebatas harapan dan angan-angan, karena sampai saat ini jalan Malus penghubung dua Kelurahan tersebut masih rusak tidak kunjung diperbaiki.
Diketahui bahwa jalan yang merupakan akses utama yang selalu digunakan oleh warga Malus, hingga kondisi jalan tanah merah bercampur batu kondisinya sangat memprihatikan, banyak warga yang melintas mesti berhati-hati, sebabnya apabila dalam kondisi hujan jalan licin dan becek.
“Dulu kalau tidak salah pernah dibangun, namun hingga saat ini Jalan tidak dibangun lagi,” kata Isar warga Kelurahan Petanang Ulu yang berpropesi sebagai tukang ojek.
Menurutnya, jalan yang rusak tidak hanya satu tempat tetapi banyak, jalan Malus yang diperkirakan sepanjang kurang lebih 10 kilometer itu apabila dimusim hujan rusak parah. Kalau ditelusuri dikatakan ia, banyak sekali bahkan ada seperti gorong-gorong juga dalam kondisi rusak, sehingga mobil yang melintas harus extra hati-hati.
Tentunya dengan kondisi jalan yang rusak parah seperti ini, membuat warga yang melintasi di Jalan Malus hanya bisa mengeluh, tetapi mau bagaimana lagi inilah kondisi jalan yang harus dilalui.
Karena kesal, ia berharap kepada Pemerintah untuk tidak memberikan perhatian kepada warganya dan tidak usah lagi perbaiki jalan Malus.
“Ya harapan kami biarkan saja jalan seperti ini, percuma dibangun, dan diusul tapi belum ada perhatian,” tegasnya.Bahkan disambung ia, kepada anggota DPRD Kota Lubuklinggau juga sudah pernah diusulkan, dan bahkan anggota dewan pernah masuk melihat secara langsung kondisi jalan ini namun hanya lewat-lewat saja dan belum ada kepedulian.
Ia mengungkapkan juga, apabila dimusim hujan warga terpaksa harus menggunakan celana pendek, karena saat jalan kondisi rusak dan becek, celana panjang warga bisa kotor.
Sementara itu, Lurah Belalau I Saprizal saat dikonfirmasi mengatakan untuk jalan malus itu biso masuk Kelurahan Belalau I, Kelurahan Talang Bandung, Kelurahan Sumber Agung dan Betanang Ulu.
“Jadi aku kan lurah disini 2016 akhir, jadi wewenang aku untuk mengajukan jalan malus yang masuk Kelurahan Belalau I,” kata Saprizal.
Dijelaskan ia, jika jalan tersebut sudah diusulkan dan dimasukan di Musrembang dan sudah dimasukan berulang kali pada setiap tahunnya disusulkan atas nama Hotmix atau aspal beton jalan malus. Dan diusulkan dengan panjang lebih kurang satu kilometer. Selain itu ia juga, mengusulkan setiap reses DPRD Kota Lubuklinggau.
“Namun untuk saat ini belum bisa dipastikan kapan jalan dibangun karena anggaran bukan kita yang pegang,” sambungnya.
Tetapi sambungnya dari informasi yang ia dapat dalam waktu dekat jalan akan dibangun dan mudah-mudahan saja.(*/Sam)
SUBANG – Banjir hingga Selasa pukul 14.00 WIB melanda enam wilayah kecamatan di Kabupaten Subang, Jawa Barat, menyebabkan 3.435 rumah warga tergenang dan 2.819 orang mengungsi menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu mengatakan bahwa banjir meliputi Kecamatan Subang, Pamanukan, Purwadadi, Pusaka Jaya, Pusakanagara, dan Ciasem.
Di Kecamatan Subang, banjir meliputi wilayah Kampung Kreti di Kelurahan Dangdeur, menggenangi persawahan warga dan berdampak pada tiga keluarga yang terdiri atas 12 orang.
Di Kecamatan Pamanukan, banjir menggenangi 635 rumah di Desa Mulyasari, 100 rumah di Desa Rancasari, 230 rumah di Desa Lengkong Jaya, 280 rumah di Desa Pamanukan Hilir, 65 rumah di Desa Karang Mulya, 474 rumah di Desa Pamanukan.
Banjir memaksa 2.819 orang mengungsi di Kecamatan Pamanukan.
Selain itu, banjir menggenangi 29 rumah warga Desa Rancamahi dan 670 rumah warga Desa Kumendung di Kecamatan Purwadadi. Sebanyak 87 warga yang terdampak banjir di kecamatan itu mengungsi.
Banjir juga melanda Desa Randu di Kecamatan Pusaka Jaya serta Desa Ciasem Tengah dan Desa Dukuh di Kecamatan Ciasem.
Budi mengatakan BPBD Provinsi Jawa Barat telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Subang untuk menangani dampak bencana banjir tersebut.(*/As)
PURWAKARTA – Manggis Wanayasa saat ini menjadi buah primadona khas Kabupaten Purwakarta. Memang, popularitasnya belum bisa menyamai makanan kas Sate Maranggi.
Meski demikian, pemerintah melalui dinas terkait terus berupaya mendorong supaya ratu buah tropis dengan ciri khas warna kulit merah keunguan itu memiliki daya saing secara global.
Kepala Bidang Perkebunan dan Holtikultura, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta Hadiyanto Purnama menuturkan, manggis Purwakarta masuk dalam varietas Wanayasa. Buah ini pun sudah terdaftar secara resmi di Kementerian Pertanian. Jadi, ada yang membedakan dari manggis daerah lain.
“Setiap daerah kan punya khas masing-masing. Kalau manggis Purwakarta itu punya khas tersendiri. Salah satunya, terlihat dari teksturnya yang lembut dan kulit luarnya yang mulus. Selain itu, daging buahnya juga merupakan perpaduan rasa manis asam yang segar,” ujar Hadiyanto kepada media di ruang kerjanya, Senin (24/2/2020).
Selain dari tekstur dan rasanya, lanjut Hadi, buah manggis khas Purwakarta memiliki daya tahan cukup lama. Ini dibuktikan dengan penyimpanan dalam ruangan yang bisa bertahan hingga 28 hari dengan kondisi masih segar.
“Kalau manggis daerah lain, itu biasanya bertahan kurang dari 28 hari. Kalau manggis varietas Wanayasa, itu bisa bertahan lama,” jelas dia.
Hadi menjelaskan, saat ini luas lahan perkebunan manggis di Purwakarta mencapai lebih dari 1.500 hektare. Lahan tersebut tersebar di lima kecamatan. Yakni, Wanayasa, Kiarapedes, Bojong, Darangdan dan Pondoksalam.
Adapun rata-rata produksi buah manggis saat panen raya, kata dia, sekitar 47 ton per hektare. Hasil panen tersebut, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal domestik, tapi juga kebutuhan ekspor.
Untuk itu, pihaknya terus mendorong agar produktivitas perkebunan manggis ini terus meningkat, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Untuk perkuat kualitas sendiri, salah satu upayanya yakni dengan memberikan bimbingan mengenai good agricultural practice (GAP) dan standard operational procedure (SOP) kepada para petani.
“Dari sisi kuantitas sendiri, kami terus mendorong bagaimana supaya produktivitasnya terus meningkat. Sehingga, kebutuhan domestik maupun ekspor bisa tetap terpenuhi,” tandasnya.(*/As)
SURABAYA – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Timur (Jatim) mencatat, jumlah mobil mewah atau yang harganya di atas Rp700 juta di Jatim mencapai 7.628 unit. Potensi pajak dari mobil mewah mencapai Rp125 miliar.
Kepala Bapenda Jatim Boedi Prijo Soeprijanto menyatakan, dari jumlah total mobil mewah itu, sekitar 8 persen atau 600 unit mobil menunggak pajak.
Nilai mencapai Rp10 miliar. “Ayo segera bayar pajak. Mumpung masih ada waktu dua minggu hingga tutup tahun,” katanya di Mapolda Jatim, Senin (16/12/2019).
Mobil mewah yang menunggak pajak terdiri dari berbagai merek. Bapenda Jatim sendiri tidak bisa mengawasi kemungkinan banyaknya mobil-mobil mewah yang dikabarkan tanpa dokumen resmi, seperti kasus yang kini diselidiki Polda Jatim. (baca juga:Polda Jatim Akan Gencarkan Razia Supercar, Ini Alasannya)
Sebab, pihaknya hanya memantau wajib pajak kendaraan bermotor berdasarkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). “Bisa jadi, mobil mewah yang diamankan Polda Jatim tidak dilengkapi dokumen resmi atau dokumennya dipalsukan. Kalau yang tercatat di kami dokumennya resmi,” jelasnya.
Diketahui, saat ini Polda Jatim mengamankan 14 supercar yang diduga tanpa memiliki dokumen lengkap alias bodong.
Ke-14 supercar tersebut diamankan di tempat parkir gedung Patuh Mapolda Jatim. Ke-14 supercar tersebut terdiri dari 5 Ferrari, 3 McLaren, 2 Porsche, 1 Aston Martin, 1 Lamborghini, 1 Mini Cooper dan 1 Nissan GTR.(*/Gio)
LAMPUNG – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menghadiri Opening Ceremony Perhelatan Liwa Fair dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Lampung Barat ke-28.
Acara tersebut juga dihadiri Wakapolda Lampung Brigjen Pol Drs. Sudarsono, Kapolres Lampung Barat, AKBP. Dony Wahyudi, dan Bupati Lampung Barat H. Parosil Mabsus. Para tamu undangan mendapat suguhan keharuman kopi robusta.
Hari Ulang Tahun Kabupaten Lampung Barat ke-28 ditandai dengan pemukulan Gamolan pekhing di Kawasan Sekuting terpadu, pada Senin (23/9) malam.
Gubernur menyambut baik diadakannya Liwa fair. Dia mengharapkan, kegiatan ini dapat terus dilaksanakan karena ini merupakan upaya yang baik untuk mempromosikan dan menggali potensi Lampung Barat.
“Baik dari BUMD dan UMKM dalam mewujudkan pembangunan Lampung Barat yang tangguh melalui produk unggulan, kita wujudkan Lampung Barat hebat dan sejahtera,” ujarnya.
Kemudian, kepada Pemprov dan Bupati agar mendorong persaingan komoditi untuk bersaing dalam pengembangan ekonomi kreatif untuk segala komoditi terutama Kopi robusta yang merupakan potensi unggulan Lambar.
“Produk-produk UMKM ini untuk mengisi rest area yang ada di Provinsi Lampung dan yang paling di tekankan adalah rasanya agar dapat bersaing juga di tingkat nasional,” ujarnya.
Bupati Lampung Barat juga memberikan apresiasi setinggi tingginya kepada Gubernur Lampung yang berkenan hadir pada pembukaan Liwa Fair.
Menurutnya, sinergitas antara Pemkab dan Pemprov perlu di tingkatkan karena kebijakan untuk Kabupaten, Lampung Barat perlu dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah daerah.
Lampung Barat kini sudah berumur 28 tahun. Keamanan dan ketertiban merupakan kunci pembangunan.
“Mari kita saling menghormati dan saling menghargai antarbudaya karena dengan adanya hal tersebut maka akan terwujud persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan pembangunan, terkait Kabupaten tangguh bencana, literasi dan konservasi mohon dukungan dari Pemerintah Provinsi Lampung,” ujarnya.
Terakhir, kegiatan ini merupakan sarana silaturahmi, hiburan dan rekreasi bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten Lampung barat ini.
Kemudian melalui bazar, para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah memiliki sarana untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk unggulannya terutama Kopi robusta, dengan demikian pameran pembangunan ini, kita dapat menunjukkan kepada daerah lain bahkan kepada dunia bahwa Kabupaten Lampung barat telah siap bersaing dalam era globalisasi dan perdagangan bebas ini. (*/Kris)
INDRAMAYU – Para petani Indramayu mengharapkan fungsi Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang mampu menanggulangi kekurangan pasokan air untuk tanaman padi pada musim tanam (MT) gadu yang saat ini mengalami kekurangan air sehingga terancam gagal tanam.
Sawah-sawah petani yang termasuk ke dalam jaringan irigasi Waduk Jatigede saat ini terancam gagal tanam, lantaran kebutuhan air irigasi tanaman padi tidak terpenuhi. “Sudah seminggu lebih tanaman padi tidak terairi dan saat ini permukaan tanah sudah retak-retak,” ujar A. Effendi (64).
Dikatakan, para petani sangat berharap air irigasi Waduk Jatigede dapat menyelamatkan tanaman padi milik para petani yang saat ini dilanda kekurangan pasokan air irigasi. Sawah-sawah di daerah jaringan irigasi Waduk Jatigede melalui Bendung Rentang sudah kering karena pasokan air irigasi yang berkurang.
“Sejak Waduk Jatigede pertama kali dibangun para petani sangat berharap mampu mengatasi kekurangan air pada tanaman padi MT Gadu. Namun kenyataannya air irigasi yang diharapkan dari Waduk Jatigede melalui Bendung Rentang jumlahnya sangat minim alias tidak mampu mengatasi kekurangan air,” kata para petani.
Kelangkaan pasokan air irigasi pada pesawahan ramai disuarakan warga melalui media sosial. Ada warga yang khawatir julukan Kabupaten Indramayu sebagai lumbung pangan bergeser akibat banyak tanaman padi yang terancam gagal tanam karena kekeringan.
“Kalau kekurangan air irigasi ini tidak segera di atasi, saya khawatir julukan lumbung pangan bagi Kabupaten Indramayu berubah menjadi lumbung tangis,” kata warga.
Selain mengharapkan adanya pasokan air dari Waduk Jatigede melalui Bendung Rentang, para petani juga mengharapkan perbaikan pintu air BKHR 4 yang mengalirkan air irigasi Saluran Sekunder dari Perum Otorita Jatiluhur Kabupten Purwakarta di Desa Wanguk, Kecamatan Anjatan, Indramayu dipercepat.
Ssehingga, tidak mengganggu pasokan air irigasi untuk pesawahan petani di sejumlah kecamatan sperti Kecamatan Bongas, Gabuswetan dan sebagian Kandanghaur.
Pemerintah Kabupaten Indramayu mengharapkan proses perbaikan pintu air BKHR 4 itu berjalan lancar. Apabila pekerjaannya berlangsung dengan normal maka diharapkan air irigasi pada Saluran Sekunder Kandanghaur dapat berfungsi mengalirkan air ke pesawahan petani di 3 kecamatan itu.
Guna memastikan pekerjaan perbaikkan pintu air BKHR 4 Saluran Sekunder Kandangahur berlangsung sesuai jadwal, Bupati Indramayu H. Supendi bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait meninjau proses pekerjaan di Desa Wanguk, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. (*/Asp)
BANDUNG – Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi mencatat sedikitnya ada empat titik jalur mudik yang rawan longsor di Jawa Barat.
Para pemudik diimbau untuk berhati-hati saat melintas.
Kepala Sub Bidang Gerakan Tanah Bagian Barat PVMBG Badan Geologi, Sumaryono menyebutkan empat titik rawan longsor itu diantaranya Kawasan Puncak Bogor, Malangbong Garut, Nagreg dan Lubir.
“Kawasan rawan longsor tidak berubah setiap tahunnya, hanya saja terdapat kawasan yang serupa namun tipe longsorannya adalah tanah ambrol,” ujarnya.
Sementara itu di jalur kereta api terdapat di Malangbong Garut, namun saat ini pergerakan tanahnya relatif stabil. Karena sudah dipasang bronjong untuk menguatkan dinding tebing di Malangbong.
“Itu titiknya masih disitu-situ saja. Namun ada yang telah dilakukan penguatan dinding tapi ada juga yang didiamkan saja. Tergantung curah hujannya juga,”pungkasnya. (*/He)
BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan anggaran Rp500 miliar pada tahun anggaran 2019 untuk meningkatkan sektor pariwisata.
Ada 30 titik pariwisata yang akan direnovasi tahun ini mulai dari danau, air terjun, pantai dan hingga wisata kota.
“Hampir setengah triliun kami anggarkan di tahun ini khusus untuk perbaikan pariwisata,” kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil usai membuka Travelmart di kampus Sekolah Tinggi Pariwisata (STP), Jalan Dr. Setiabudi, Kota Bandung, Rabu (24/4/2019).
Menurut Emil, sapaan akrab Gubernur, pariwisata akan menjadi wajah baru ekonomi di Jawa Barat. Sebab pariwisata adalah sektor yang paling realistis untuk dikembangkan karena Jabar memiliki potensi alam dan budaya yang sangat besar.
“Kami sudah putuskan bahwa wajah ekonomi Jabar adalah ekonomi pariwisata. Kalau kita mau jadi negara pariwisata terbaik dan terindah di dunia pasti bisa dan sangat memungkinkan. Karena Tuhan YME sudah memberikan takdir alamnya begitu indah, tinggal peradaban manusianya yang mengolah keindahan ini menjadi kesejahteraan. Inilah alasannya,” ungkap Emil.
Setelah memasang target Jabar sebagai provinsi wisata Indonesia, lanjut Emil, ada tiga langkah strategis yang telah disiapkan Pemprov Jabar. Pertama, memperbaiki akses dan infrastruktur ke potensi wisata.
“Jalannya diaspal lagi, infrastruktur lainnya dan promosinya. Kedua, di lokasi pariwisata kita sulap menjadi kualitas berkelas nasional atau dunia,” terangnya.
Ketiga, yaitu menciptakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Emil mengatakan, ada tujuh daerah yang ditargetkan menjadi KEK dan dua di antaranya sudah siap yaitu, KEK Pangandaran dan KEK Cikidang di Kabupaten Sukabumi.
“Inilah tiga strategi yang dalam waktu lima tahun akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi meningkat oleh pariwisata,” ujar Emil.
Untuk mewujudkannya, Pemprov Jabar melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerja sama dengan banyak pihak termasuk dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dalam pengelolaan pariwisata modern.
“Kami punya keindahannya tapi manajemen belum maksimal maka harus saya tingkatkan. Untuk itu kami bekerja sama dengan STP untuk menjadi penasihat khususnya memberikan strategi bagaimana pengelolaan pariwisata melalui keahlian dan tim akademik dari STP,” jelasnya.
Pada pembukaan Travelmart 2019, Ridwan Kamil bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibi dan perwakilan dari Kementerian Pariwisata meluncurkan kalender event Provinsi Gorontalo.
Emil lalu menawarkan bus pariwisata ke Pemprov Gorontalo untuk mendongkrak pendapatan dari sektor pariwisata di Gorontalo. Bus pariwisata ini ditawarkan karena terbukti berhasil membangun pariwisata di Jabar.
“Yang saya lakukan dan telah berhasil juga akan diperbanyak yaitu wisata pusat kota. Orang datang ke sebuah kota ingin jalan-jalan tapi kalau menggunakan kendaraan pribadi biasa saja maka kami bikin bus pariwisata. Saat ini telah ada di beberapa daerah di Jabar. Kalau Gorontalo mau saya bisa bikinkan buat Bapak,” tutur Emil kepada Gubernur Rusli Habibi.
Bus pariwisata produk asli Cimahi yang di Kota Bandung bernama Bandros tersebut dinilai cocok dipakai di Gorontalo. “Buatnya di Cimahi tinggal nanti desainnya menyesuaikan dengan ragam hiasnya khas Gorontalo. Buat 5 unit saja saya yakin nanti akan viral orang datang dan mengantri ingin jalan-jalan pakai bus pariwisata,”pungkasnyanya.(*/Dad)
INDRAMAYU – Banjir akibat meluapnya Sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (8/4/2019) pukul 16:20 WIB semakin bertambah parah. Bukan hanya merendam ratusan rumah warga tetapi juga sudah memutus jalur perhubungan darat, khususnya ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Indramayu Kota menuju Kecamatan Jatibarang.
Mengingat badan jalan sudah tergenang air setinggi 30 Cm hingga 40 Cm, Polantas Polres Indramayu menutup sementara ruas jalan kabupaten rute Indramayu Kota – Jatibarang. Pemutusan perhubungan darat ini dilakukan mengingat adanya potensi bahaya jika pengendara terpaksa melalui ruas jalan yang tengah dikepung banjir.
Satlantas Polres Indramayu melalui Ipda Pol Muh. Sana, Senin (8/4/2019) sore menyampaikan pesan kepada pengendara agar mengalihkan rute kendaraan dari Indramayu Kota – Kecamatan Jatibarang menuju ruas jalan lain yang dinilai aman dari bahaya banjir.
Ada dua rute jalan yang terbilang aman dilalui kendaraan dari Indramayu Kota menuju Kecamatan Jatibarang yaitu melalui Indramayu Kota – Lohbener – Widasari – Jatibarang dan melalui Indramayu Kota – Balongan – Tugu – Sliyeg – Jatibarang.
Ruas jalan Indramayu Kota – Jatibarang tergenang banjir di sejumlah titik di Desa Plumbon, Dukuh, Pekandangan dan sekitarnya. Air deras mengalir dari bibir tanggul Sungai Cimanuk menyeberangi ruas jalan Indramayu Kota – Jatibarang menuju ke arah timur yang posisinya lebih rendah.
Sejumlah pengendara sepeda motor sempat terpelanting jatuh saat nekad melintasi ruas jalan kabupaten yang diterjang arus deras Sungai Cimanuk. “Untuk menghindari kecelakaan berikutnya sebaiknya pengendara motor dan mobil menghindari ruas jalan Indramayu Kota – Jatibarang,” kata Aswan, 49 warga Desa Plumbon.
Mobil double kabin mengalami patah as kopel gardan akibat dipaksa menghindari jebatan lubang saat terperosok di lokasi banjir di Desa Plumbon, Kecamatan Indramayu. Posisi mobil warna hitam itu melintangi ruas jalan dan sulit ditarik karena situasi terjebak banjir.
Desa Plumbon dan Dukuh serta Desa Pekandangan merupakan titik rawan bencana banjir akibat luapan air Sungai Cimanuk. Hingga Senin (8/4/2019) pukul 16:20 WIB air deras masih terus mengalir menuju ke lokasi pemukiman warga, pekarangan dan sawah warga yang posisinya lebih rendah. (*/End)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro