Bogor – Penyebaran virus corona perlu penanganan dari semua pihak khususnya Pemerintahan agar bisa menekan penyebarannya .
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto positif terinfeksi virus Corona (COVID-19). Selain Bima Arya, seorang pejabat pemkot lainya juga positif Corona.
“Selain Walikota Bogor, hasil tes juga menyatakan salah satu pejabat pemkot lain juga positif COVID-19,”ujar plt Kadinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno dalam keteranganya, Jumat (20/3/2020).
Belum diketahui siapa pejabat Pemkot Bogor tersebut. Belum diketahui pula di mana dan kapan Bima Arya dan pejabat Pemkot itu terpapar virus Corona.
Namun, Bima Arya bersama 4 jajarannya, termasuk istri Bima Arya, Yane Ardian baru saja melakukan kunjungan dinas ke Turki dan Azerbaijan selama 8 hari. Sri memastikan 3 rombongan dinyatakan negatif.
“Tiga anggota rombongan yang lain dinyatakan negatif,” kata Sri.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto positif terinfeksi virus Corona (COVID-19). Bima Arya dinyatakan positif Corona usai menerima hasil tes swab kemarin (19/3) sore.
“Pada hari Kamis sore, kemarin tanggal 19 Maret 2020, Walikota Bogor Bima Arya, telah menerima hasil tes swab yang menunjukkan positif COVID-19,” terangnya.(*/Iw)
BOGOR – Bupati Bogor Ade Yasin mengumumkan tiga warga yang tinggal di Kabupaten Bogor Jawa Barat positif terinfeksi virus corona jenis baru (Covid-19), satu di antaranya meninggal dunia pada Kamis dini hari.
“Kita dapat tiga kasus positif. Pada awalnya kami belum mendapatkan kabar yang terang, karena memang yang positif ini berurusannya di Jakarta dan ber-KTP di Jakarta sehingga tidak terpantau oleh kami, tetapi tinggalnya di Kabupaten Bogor,” ujarnya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis(19/3/2020).
Pasien yang meninggal dunia itu adalah perempuan berusia 67 tahun, seorang warga Jakarta yang tinggal di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Pasien positif kedua yaitu anak laki-lakinya yang berusia 35 tahun.
“Kami perintahkan tadi pagi pihak RSUD Cibinong untuk menjemput anaknya yang positif Covid-19 agar dikarantina di rumah sakit,” ungkapnya.
Ade Yasin mengatakan, jenazah pasien yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan itu langsung dikebumikan di Jakarta hari ini, tanpa dibawa terlebih dahulu ke tempat tinggalnya di Kabupaten Bogor.
Sementara, satu pasien positif Covid-19 lainnya yaitu seorang pramugara berusia 27 tahun yang merupakan warga Cibinong, Kabupaten Bogor. “Riwayat perjalanan terakhir ke Singapura. Hari ini dijemput untuk diisolasi di RSUD Cibinong,” kata politisi PPP itu.
Sementara, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Bogor, dr Kusnadi yang ditunjuk sebagai juru bicara (jubir) Covid-19 menyebutkan bahwa hingga hari ini jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 86 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 22 kasus, dan tiga positif terinfeksi Covid-19.
“ODP ada 86 orang yang sudah selesai 39 orang, masih pemantauan ada 47 orang. Masih nambah terus hasil tracking. PDP total kasus 22, yang sudah selesai orang. Yang masih diawasi itu lima,” jelasnya.(Ad)
JAKARTA – Jumlah warga positif terjangkit virus corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah.
Per Kamis (19/3/2020), jumlah kasus positif virus asal Kota Wuhan itu bertambah 82 temuan baru di Indonesia.
Dengan begitu, jumlah total kasus positif corona hari ini di tanah air sudah mencapai 309 orang.
Demikian disampaikan Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di BNPB.“Hingga Kamis 19 Maret pukul 12.00, ada beberapa penambahan kasus baru yg terkonfirmasi positif,” ungkapnya.
Penambahan kasus positif ini, ujarnya, terbanyak terdapat di DKI Jakarta dengan 52 kasus baru sehingga total menjadi 210 kasus positif corona.
Penambahan kasus juga terjadi di Banten dengan 10 kasus baru, sehingga menjadi total 27 orang.
“Total kasus hari ini 309 orang,” ujarnya.Sementara, ada dua pasien yang dinyatakan sembuh per hari ini dan empat lainnya dari DKI Jakarta.
Sedangkan jumlah pasien yang meninggal saat ini bertambah menjadi 25 orang.
“Bertambah 6 kasus meninggal dibandingkan hari sebelumnya,” terangnya.Jika diprosentasekan, maka angka kematian di Indonesia akibat virus corona ini mencapai delapan persen.
“Ini tinggi tapi angkanya masih dinamis,” jelas pria yang akrab disapa Yuri ini.Kendati demikian, pihaknya berharap agar wabah ini bisa ditangani dengan cepat.
“Kasus baru bisa meningkat dengan cepat. Mudah-mudahan tidak ada yang meninggal lagi,” tandasnya.(*/Tub)
BOGOR – Beredar informasi adanya seorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) positif terjangkit virus corona atau Covid-19. Mahasiswa tersebut terpapar virus corona dari sang ayah.
Kepala Biro Komunikasi IPB Yatri Indah Kusumastuti membenarkan adanya informasi mahasiswanya postif terpapar virus corona.
“Betul, yang bersangkutan mahasiswa IPB. Sejak mengetahui bahwa ayahnya positif kami langsung berkoordinasi dengan Dinkes Kota Bogor. Semua proses dibantu sepenuhnya oleh Dinkes sampai yang bersangkutan dijemput ke Jakarta,” kata Yatri, dikonfirmasi wartawan, Selasa (17/3/2020).
Mahasiswa yang diketahui tinggal di sebuah indekost di kawasan Sempur, Kota Bogor itu sempat termasuk status orang dalam pemantauan (ODP) hingga akhirnya dinyatakan positif virus corona.
“Begitu ada kabar ayahnnya positif, kami langsung lapor ke Dinkes sehingga yang langsung dalam pantauan. (Hasilnya) betul, (positif),” jelasnya.
Saat ini, pihak kampus IPB bersama Dinkes tengah menindaklanjuti dengan melakukan identifikasi terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan mahasiswa tersebut.
“Tentu saja kami menindaklanjuti bersama Dinkes memerintahkan isolasi bagi pihak-pihak yang sudah kami identifikasi kontak dengan yang bersangkutan,”tandasnya.(*/Iw)
SEMARANG – Taman wisata di Pulau Karimunjawa Jepara Jawa Tengah ditutup untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19. Penutupan bukan hanya untuk kegiatan wisata melainkan juga membatasi aktivitas penelitian, pendidikan, dan ekspedisi.
Plt Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa Darmanto mengatakan, penutupan kawasan itu untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19. Penutupan itu tertuang dalam Surat Pengumuman Nomor: PG.1/T.34/TU/Set.1/03/2020 tentang Kewaspadaan dan Pencegahan terhadap Risiko Penularan Covid-19.
“Menutup seluruh objek wisata untuk aktivitas wisata dan lainnya yang berada di Kawasan Taman Nasional Karimunjawa dan menjadi kewenangan Balai Taman Nasional Karirnunjawa,” kata Darmanto, dalam surat tersebut, Selasa (17/3/2020).
“Menunda dan membatasi kegiatan penelitian, pendidikan, ekspedisi, dan lainnya di Kawasan Taman Nasional Kanmunjawa yang melibatkan dan kontak langsung dengan banyak orang,” tambah dia.
Penutupan itu berdasarkan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor. SE.1/MENLHK/SETJEN/SET 1/3/2020 tanggal 15 Maret 2020 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Selain itu juga Surat Edaran Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nornor SE 3/KSDAE/SET/PEG/1/3/2020 tanggal 16 Maret 2020, Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 440/0005942 tanggal 14 Maret 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Restko Penularan Infeksi Corona Virus Disease (Covid-19) di Jawa Tengah, serta Surat Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Propinsi Jateng Nomor 556/908 tanggal 16 Maret 2020 tentang penutupan Sementara Destinasi Wisata dan Tempat Hiburan.
“Pengumuman ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan Selasa (17/3/2020), sampai dengan ditetapkannya kebijakan lebih lanjut,” tandasnya.(*/D Tom)
JAKARTA – Pasien kasus baru Virus Corona bertambah lagi 17 kasus. Artinya totalnya menjadi 134 kasus positif.
Pasien COVID-19 ini di Indonesia terbukti bertambah lagi pada Senin (16/3/2020).
Juru Bicara Pemerintah Untuk COVID-19 Achmad Yurianto menjelaskan, jumlah pasien positif Virus Corona bertambah setiap hari seiring pelacakan kontak (contact tracing) yang dilakukan tim. Penambahan pasien baru itu adalah hasil tracing dari pasien positif sebelumnya.
“Data hari ini sampai tadi siang. Artinya spesimen kemarin sore sampai siang tadi tambah 17 positif baru,” katanya kepada wartawan, Senin (16/3/2020).
Dari jumlah itu, Yurianto menyebut ada 4 provinsi persebaran kasus positif. DKI Jakarta masih menjadi wilayah tertinggi kasus penyebaran virus tersebut.
“Rinciannya berasal dari Provinsi Jawa Barat (1), Banten (1), Jawa Tengah (1), DKI Jakarta (14),” paparnya.
Sedangkan jumlah pasien sembuh saat ini total adalah 9 orang. Dan kasus meninggal yakni 5 orang. Dari pasien yang masih dirawat, Kemenkes masih melakukan tracing contact dilakukan oleh Dinas Kesehatan masing-masing daerah.(*/Tub)
JAKARTA – Juru bicara penanganan virus Korona Achmad Yurianto mengungkapkan bahwa hingga saat ini terjadi penambahan jumlah orang di Indonesia yang positif terpapar Covid-19, yakni sebanyak 21 kasus baru.
Oleh sebab itu kini jumlah pasien positif Korona sebanyak 117 orang, lantaran sebelumnya pasien yang positif Korona yang diumumkan Yuri berjumlah 96 orang.
“Kita mendapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di Jakarta dan 2 di Jawa Tengah,” ucap Yuri di Istana Negara, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).
Lebih lanjut, Yuri menyebutkan bahwa 19 kasus baru yang terdapat di Jakarta masih dari hasil pengembangan dari kasus lainnya. Untuk lebih detail, ia mengimbau untuk mengaksesnya ke website resmi pemerintah terkait virus Korona.
“Setelah disampaikan dan saya dapat datanya, maka saya sampaikan ke rumah sakit. Ini penting buat dokter yang merawat pasien, supaya dokternya bisa menyampaikan ke pasiennya, kenapa dia diisolasi dan sebagainya, ini adalah hak pasien pertama,” ungkapnya.
“Kemudian yang kedua dokternya juga harus menyampaikan ke dinas kesehatan setempat, ini penting dalam konteks kepentingan tracing seperti yang kita pahami bersama ini,” tambah Yuri.
Lebih lanjut, Yuri pun berharap setiap masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah yang dianggap sebagai salah satu potensi besar dalam penularan virus Korona antar orang.
“Inilah yang kemudian menjadi kebijakan setiap pemerintah daerah dan kami menghargai ini untuk mereka mulai membatasi aktivitas yang sangat berpotensi menimbulkan ruang penularan antar orang yang begitu banyak,” tandasnya.(*/Di)
JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-2019).
Keppres itu menunjuk Kepala BNPN Doni Monardo menjabat Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Dalam Keppres 7/20 itu juga menunjuk sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju sebagai tim pengarah.
Para menteri yang ditunjuk sebagai pengarah itu Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Polhukam Mahfud MD, Menkes Terawan Agus Putranto, dan Menkeu Sri Mulyani.
“Gugus Tugas Percepatan Covid-19 berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden,” tulis Pasal 2 Keppres 7/20 itu dikutip dari Okezone, Sabtu (14/3/2020).
Adapun Pasal 6 menyatakan bahwa gugus tugas ini mempunyai tugas seperti menetapkan dan melaksanakan rencana operasional percepatan Covid-19, mengkordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan percepatan penanganan Covid-19, hingga melakukan pengawasan pelaksanaan percepatan penanganan Covid-19.
Kemudian, mengerahkan sumber daya untuk melaksanakan kegiatan percepatan penanganan Covid-19, dan melaporkan pelaksanaan percepatan penanganan Covid-19 kepada Presiden dan menteri pengarah.
Pasal 11 Keppres 7/20 memperbolehkan kepala daerah membentuk gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di daerah berdasarkan pertimbangan dan rekomendasi Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yakni Kepala BNPB Doni Mondardo.
Penanganan Covid-19 di daerah dilakukan dengan memperhatikan arahan Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
“Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Covid-19 dalam melaksanakan tugasnya dapat melibatkan dan/atau berkoordinasi dengan kementerian lembaga non pemerintahan, instansi pemerintah baik pusat maupun daerah, swasta, serta pihak lain yang dianggap perlu,” demikian bunyi Pasal 12 Keppres 7/20.
“Pendanaan yang diperlukan untuk kegiatan Gugus Tugas Percepatan Covid-19 dibebankan pada APBN, APBD, dan/atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” tulis Pasal 13.(*/Ad)
JAKARTA – Pemerintah menyampaikan lokasi mana saja yang saat ini menjadi pusat penyebaran virus korona (Covid-19) di Indonesia.
Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Virus Korona, Achmad Yurianto menyebut, ada delapan provinsi yang sudah diketahui menjadi lokasi penyebaran virus korona.
“Sekarang penyebarannya sudah melebar ke Jakarta, Jawa Barat, Tangerang, Jawa Tengah sudah kita dapatkan di Solo dan Yogyakarta,” ujar Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Sabtu (14/3/2020).
Yuri melanjutkan, lokasi lainnya sudah diketahui adanya penyebaran Covid-19 di Pulau Bali, Manado, dan Pontianak.
Ia menegaskan, pemerintah akan terus melakukan tracing atau pelacakan kepada siapa saja yang melakukan kontak langsung kepada pasien positif korona.
“Awalnya informasi tracing, dengan dua pertanyaaan sederhana. Penularan dari siapa dan menularkan siapa,” ujarnya.
Ia menambahkan, bila pasien tidak mengetahui penyebab terinfeksi virus korona maka yang dicari apakah orang tersebut pernah keluar negeri atau ke lokasi yang ada penyebaran korona.
“Nah ini akan kita kejar sehingga orang yang tertular bisa diamankan,” paparnya.(*/Di)
JAKARTA – Jurubicara pemerintah untuk penanganan virus corona baru (Covid-19), Achmad Yurianto, telah menyampaikan sore ini terkait data update tambahan pasien positif terjangkit sebanyak 7 orang.
Dalam pemaparannya dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/3/2020) sore ini, Achmad Yurianto memaparkan secara rinci data ketujuh pasien ini.
Mereka rata-rata masuk dalam kategori Lansia (lanjut Usia). Berikut data yang dihimpun berdasarkan pernyataan Achmad Yurianto:
1. Pasien dengan nomor kasus 28, laki-laki berumur 37 tahun. Kondisinya sakit ringan sedang. Kasus penularan karena imported case.
2. Pasien dengan nomor kasus 29, laki-laki berumur 51 tahun. Kondisinya sakit sedang, tidak sesak. Kasus penularan karena imported case.
3. Pasien dengan nomor kasus 30, laki-laki berumur 84 tahun. Kondisinya sakit sedang. Kasus penularan karena imported case.
4. Pasien dengan nomor kasus 31, perempuan berumur 48 tahun. Kondisinya sakit ringan sedang. Kasus penularan karena imported case.
5. Pasien dengan nomor kasus 32, laki-laki berumur 45 tahun. Kondisinya sakit ringan sedang. Kasus penularan karena imported case.
6. Pasien dengan nomor kasus 33, laki-laki berumur 29 tahun. Kondisinya sakit ringan sedang. Kasus penularan karena imported case.
7. Pasien dengan nomor kasus 34, laki-laki berumur 42 tahun. Kondisinya sakit ringan sedang. Kasus penularan karena imported case.
Dengan demikian, jumlah kasus positif corona di Indonesia menjadi 34.
“Ada penambahan 7 pasien dengan kondisi tampak sakit ringan-sedang,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ketujuh pasien positif ini tidak pernah close contact (kontak langsung) dengan pasien terjangkit positif sebelumnya.
“Semuanya adalah imported case (pernah berpergian ke luar negeri atau negara terjangkit corona),”ungkapnya.(*/Tub)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro