JAKARTA – Minum susu hangat sekitar setengah hingga satu jam sebelum tidur dapat mencegah insomnia dan juga dapat menambah kulaitas istirahat pada malam hari.
“Tidur itu bukan cuma jumlah jamnya, tapi juga kualitas. Harus deep, jangan tidur yang masih terbangun-bangun,” kata dokter Sonia Wibisono, di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, kalsium dalam susu berfungsi membuat tidur semakin nyenyak. Soal rasa, Sonia mengatakan semua kembali ke selera masing-masing.
“Coklat yang dark memang bisa menghilangkan stres. Orang kurus yang ingin gemuk bisa minum rasa coklat yang kalorinya lebih banyak,” katanya.
Kondisi tubuh yang santai juga dapat membuat tidur semakin nyenyak, misalnya dengan berendam air hangat.
“Massage juga bisa membuat tidur nyenyak, kalau suami istri bisa saling memijat sebelum tidur,” jelasnya.(*Nia)
JAKARTA – Kepala Departemen Humas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Humaidi mengatakan, hingga akhir 2014, jumlah peserta BPJS Kesehatan sebanyak 133,4 juta jiwa.
“Jumlah peserta bertambah hingga pertengahan Mei 2015 ada 10 juta peserta baru kini jumlah peserta menjadi 143 juta,” kata Irfan, kemarin.
Untuk mengimbangi meningkatnya peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pihaknya juga terus menambah fasilitas kesehatan (faskes). Terhitung sejak Januari hingga April 2015, jumlah faskes RS swasta bertambah sebanyak 100.
Jumlah ini bertambah dari jumlah faskes RS swasta yang semula sekitar 600 RS. Dengan demikian, total jumlah faskes saat ini sekitar 1.739 rumah sakit (RS) swasta, RS pemerintah, hingga klinik utama.
Faskes ini untuk pasien perawatan rawat jalan tingkat lanjutan hingga rawat inap lanjutan. BPJS Kesehatan menetapkan aturan, masa tunggu pendaftaran JKN menjadi 14 hari. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2015.
” Setelah peserta mendaftar BPJS Kesehatan dan mendapat virtual account, maka dia bisa membayar iuran paling cepat 14 hari,” jelasnya.(*Nia)
JAKARTA – Untuk mendapatkan berat badan yang normal hindarilah pola makan tidak sehat. Penyajian menu yang memicu kegemukan pada anak pun kerap dilakukan.
Dr dr Inge Permadhi MS SpGK, di sela kampanye sehat Nestle di Atrium Royal Plasa, Minggu (08/05) mencontohkan nasi goreng misalkan adalah menu yang sering dihidangkan pada anak.
“Paling banyak di antara kita suka makan nasi goreng. Tahu tidak berapa kandungan lemaknya nasi goreng itu? Isinya karbo dan lemak. Memang enak tapi tidak sehat,” katanya.
Dampaknya penyakit degeneratif ini mudah menyerang usia muda, karena banyak makan itu akhirnya terjadi kegemukan. Kegemukan dianggap para orangtua itu sehat, padahal justru bisa menimbulkan penyakit-penyakit akut.
Karena itu sejak dini mulai saat ini harus dilatih mengonsumsi makanan bergizi dan baik. Makanan yang baik itu kata dr Inge adalah makan makanan yang sesuai dengan kebutuhan sehingga didapat berat badan yang normal.
Porsi makanan sehat yang baik itu adalah karbohidrat, protein, lemak, buah dan sayur.
“Dan memasaknya jangan digoreng,” jelasnya.(*Nia)
BOGOR- Institut Pertanian Bogor (IPB) akan membentuk sekolah vokasi yang akan menggunkan dual sistem curriculum sebagai jawaban atas persoalan education mismatch.
Rektor IPB Herry Suhardiyanto mengatakan, peran dan kontribusi IPB dalam menjawab permasalahan bangsa telah dilakukan dengan mendidik para mahasiswanya menjadi lulusan yang kompeten. unruk itu saat ini IPB telah memebentuk sekolah bisnis yang menyelenggarakan program studi yang selama ini sudah diselenggarakan.
“IPB terus konsisten melakukan berbagai riset terobosan untuk menghasilkan berbagai inovasi dan teknologi. Tak tertinggal pula, usulan kebijakan yang mampu memperkuat sisitem produksi pangan nasional”, kata Herry.
IPB kembali melepaskan 840 lulusan mahasiswanya melalui sidang terbuka wisuda dan penyerahan ijazah tahap kelima pendidikan sarjana, profesi dokter hewan, dan pascasarjana. Wisuda dilaksanakan di Graha Widya Wisuda (GWW) Kampus IPB Dramaga Bogor, Rabu (29/4/2015).
Herry berharap para lulusan dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam menghadapi perubahan dan ketidakpastian yang akan terus berlangsung. Sehingga, para lulusan terus meningkatkan kompetensinya. (Adi)
JAKARTA – Bagi seorang pasien yang pernah menjalani penangan operasi jantung sangat penting untuk menekan faktor risiko serangan jantung terulang kembali.
Seseorang yang telah menjalani operasi bisa jadi kembali diserang namun di bagian pembuluh yang berbeda. Maka disarankan pencegahan faktor risiko yang paling penting.
“Umumnya pasca operasi cenderung mempunyai tekanan darah tinggi. Nah tekanan darah perlu dikontrol atau diturunkan menggunakan obat-obatan,” kata dr Sandra Utami Widiastuti SpPD dari RS Siloam Kebun Jeruk saat talkshow Patient Gathering & Health Talk Siloam Heart Institute di Jakarta, Selasa (14/4) kemarin.
Demikian juga terkait kolesterol, diabetes yang juga cenderung tinggi harus diturunkan menggunakan obat-obatan. “Lakukan diet jika memang berat badan berlebih,” terangnya.
Bagi perokok sudah harus dihentikan, pola makan diubah, kurangi garam lemak jenuh dikurangi. Tambah konsumsi buah-buahan dan sayuran.
“Perlu olahraga 30 menit per hari, joging senam bersepeda. Perlu pula konsultasi reguler, perlu ada monitoring,” jelasnya.(*Nia)
DUMAI – Untuk mengantisipasi pemadaman listrik saat ujian berlangsung pada 13- 15 April 2015 Dinas Pendidikan Dumai Riau meminta sekolah menengah atas atau sederajat yang akan melaksanakan ujian nasional (UN) agar menyediakan mesin genset.
“Dengan pihak PLN kita sudah kordinasi, tapi untuk kelancaran UN tetap sekolah diminta untuk menyediakan mesin genset,” kata Kepala Bidang Manajemen Pendidikan Menengah Disdik Dumai, Misdiono, di Dumai Selasa (7/4) kemarin.
Permintaan untuk menyediakan sedia genset ini terutama bagi sekolah yang akan melaksanakan UN berbasis komputer. Karena, sukses dan lancarnya ujian bergantung suplai daya listrik. Kesiapan mesin genset ini juga kepada sekolah yang akan mengadakan UN secara reguler. Khususnya, di daerah pinggiran atau yang jauh dari pusat perkotaan.
“Pihak sekolah agar dapat bersiap menyongsong ujian nasional ini dan mengantisipasi semua kemungkinan buruk agar semuanya berjalan lancar sesuai harapan,” katanya.
Sementara itu Kepala PT PLN Sub Rayon Dumai Kota Dodi Prariyadi mengatakan, siap mendukung suksesnya pelaksanaan UN dengan cara melakukan sejumlah kegiatan persiapan dan pemeliharaan jaringan. Ia mengatakan, PLN menjamin pelaksanaan UN berjalan lancar tanpa ada pemadaman. Namun ia mengatakan, tetap tidak bisa menghindari jika terjadi gangguan pada jaringan atau sistem pembangkit.
“Kami sudah berkordinasi dengan Disdik dan sejumlah sekolah juga sudah meminta agar tidak ada pemadaman dan PLN prinsipnya siap mendukung sukses UN ini,” kata Dodi.(*Roy)
JAKARTA – Mengingat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2015 untuk jenjang SMA dan sederajat tinggal satu pekan lagi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mendistribusikan naskah soal UN setiap rayon yang ada di Kabupaten/Kota mulai pekan ini.
“Alhamdulillah, pekan ini naskah UN untuk jenjang SMA dan sederajat segera didistribusikan ke Kabupaten/Kota,” kata Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Badan Penelitian Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Nizam di Jakarta Kemarin.
Menurutnya, saat ini sudah ada kabupaten/kota yang sudah menerima naskah UN. Ia mengatakan, daerah-daerah yang memiliki jarak sebaran SMA sederajat sangat luas mendapatkan perlakuan khusus. Pendistribusian dilakukan lebih dahulu dari daerah yang memiliki jarak sebaran SMA yang lebih kecil.
Nizam menyebutkan, daerah itu terdiri dari Provinsi Maluku Utara, Provinsi Maluku, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Menurutnya, distribusi lebih dahulu dilakukan supaya naskah telah siap pada saat pelaksanaan UN 2015. Dia pun mengimbau kepada seluruh panitia lokal tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk berhati-hati dalam menjaga kerahasiaan naskah UN. Meski UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan, dia meminta kerahasiaannya tetap dijaga.
Mengingat UN merupakan dokumen negara yang bersifat rahasia Nizam menambahkan, sudah seharusnya sekolah dan para siswa menjaga integritas dalam pelaksanaan UN.
“Kami berharap tidak ada lagi soal UN yang tercecer maupun bocor dalam perjalanan dari provinsi menuju lokal rayon kabupaten/kota,” pungkasnya. (*Did)
BANJARMASIN – Kementerian Kesehatan bersama pihak terkait sedang melakukan analisis dan penghitungan ulang iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek belum dapat memastikan bahwa iuran BPJS Kesehatan akan naik pada 2015.
“Kita sedang melakukan analisis sehingga belum ada keputusan naik atau tidak iuran BPJS Kesehatan kita lihat satu tahun ini dulu lah,” kata Nila Djuwita Moeloek, kemarin.
Menurut Nila, selama ini 30 persen dana BPJS Kesehatan tersedot untuk membiayai penyakit tidak menular, seperti kanker, jantung dan lainnya. Sehingga untuk program kedepan, Kementerian Kesehatan akan mengupayakan menggeser kasus penyakit-penyakit itu dengan cara memberikan pelayanan prima dan menitikberatkan pada tindakan promotif preventif. Pemerintah tidak hanya memprogramkan BPJS Kesehatan untuk pengobatan tetapi juga pencegahan penyakit.
Saat ini peserta BPJS Kesehatan mencapai 50 persen lebih penduduk Indonesia atau sekitar 141,1 juta orang dari total penduduk sekitar 250 juta jiwa. BPJS Kesehatan juga sedang berupaya untuk meningkatkan kerjasama dengan rumah sakit swasta sehingga pelayanan kesehatan diharapkan dapat lebih merata. (*Nia)
JAKARTA – Pencegahan penyakit dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Mencegah menjadi sakit pun akan mengeluarkan biaya yang lebih sedikit daripada mengobat yang telah sakit.
Kementerian Kesehatan RI akan meningkatkan pelayanan promotif dan preventif untuk mencegah seseorang menjadi sakit. Pelayanan pencegahan penyakit nantinya akan difokuskan di Puskesmas.
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Akmal Taher mengatakan, saat ini telah diatur standar pelayanan minimal di Puskesmas.
“Standar pelayanan minimal itu, draftnya ada 16 pogram yang harus dilakukan Puskesmas untuk mencegah orang jadi sakit,” ujar Akmal dalam diskusi di Jakarta, kemarin.
Akmal mencontohkan, nantinya di Puskesmas yang ada di seluruh Indonesia memiliki alat untuk mendeteksi kanker payuara seperti mamografi. Kemudian bisa melakukan pemeriksaan khusus untuk mengecek kesehatan orang lanjut usia, termasuk para remaja. Biaya pemeriksaan pun akan ditanggung oleh pemerintah.
“Jadi sekarang pendekatan kita bukan hanya ibu anak dan penyakit menular, tetapi promotif, preventif semua kalangan. Mulai dari balita, terus sampai mulai remaja usia sekolah seperti SMP dan SMA,” terang Akmal.
Akmal mengatakan, beberapa Puskesmas pun telah memiliki fasilitas kesehatan untuk promotif dan preventif. Menurut Akmal, di Puskesmas seharusnya tidak melakukan perawatan untuk orang yang sudah sakit.
“Kita enggak menyarankan bikin puskemas dengan tempat tidur. Kalau itu kan untuk perawatan orang sakit. Malah kita enggak anjurkan itu,” pungkasnya. (* Ind)
DEPOK – Sebanyak 16 sekolah SMA dan sederajat di Kota Depok dinyatakan siap untuk melaksanakan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau computer based test (CBT).
Dari segi fasilitas dan sarana prasarana penunjang, sedikitnya ada enam sekolah negeri dan 10 sekolah swasta di Depok yang siap menggelar UN CBT.
“Sesuai rekomendasi tim verifikasi yang lolos ada 16 sekolah yang dinyatakan siap. Ada juga yang tidak lolos penilaian karena dianggap belum siap. Sekolah yang ikut UN CBT yakni SMAN 1, 2, 3, 6, 9 dan SMK 2 serta SMA sederajat swasta ada 10 sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila, kemarin.
Hery mengklaim Depok merupakan sekolah terbanyak yang paling siap menggelar UN CBT.
“Depok total 16 sekolah. Itu jumlahnya terbanyak atau tertinggi se-Jawa Barat,” jelasnya.(*NIA)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro