JAKARTA – Ketua Lembaga Masuk Perguruan Tinggi (LMPT) Prof Mohammad Nasih menyebut ada 96.496 siswa lulus SNMPTN dan diterima di 86 PTN.
Pengumuman hasil seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2020 pun dilakukan siang ini, pukul 13.00 WIB tadi.
“Selamat bagi yang lulus. Informasinya dapat diketahui melalui laman https://portal.ltmpt.ac.id. Caranya memasukkan Nomor Pendaftaran dan Tanggal Lahir Peserta SNMPTN,” ungkap Nasih dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/4/2020).
Bagi siswa yang dinyatakan lulus SNMPTN 2020, Nasih mengatakan ada empat hal yang harus diketahui, yaitu:
1. Peserta lulus SNMPTN 2020 wajib hadir pada saat registrasi (daftar ulang) pada waktu dan tempat sesuai dengan ketentuan masing-masing PTN (lihat pengumuman di web masing-masing PTN tujuan). Kehadiran menentukan proses verifikasi dan status penerimaan peserta SNMPTN 2020 sebagai mahasiswa di PTN tujuan.
2. Peserta SNMPTN 2020 yang dinyatakan lolos verifikasi, status peserta SNMPTN 2020 tersebut dapat ditetapkan lulus sebagai mahasiswa di PTN tujuan
3. Peserta lulus SNMPTN 2020 yang merupakan peserta KIP-Kuliah, selain dilakukan verifikasi atas data akademik, juga dilakukan verifikasi data ekonomi keluarga dan/atau dilakukan kunjungan langsung ke alamat tinggal orang tua peserta SNMPTN 2020 untuk
menetapkan status penerimaan peserta SNMPTN 2020 tersebut sebagai mahasiswa baru oleh PTN tujuan.
4. Peserta SNMPTN 2020 harus memahami syarat registrasi (daftar ulang) dan ketentuan penerimaan lainnya yang bisa dilihat di website/ laman PTN tujuan masing-masing.
Para siswa yang tidak lulus SNMPTN 2020, masih mendapat
kesempatan untuk mendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020.
“Peserta SNMPTN yang telah dinyatakan lulus SNMPTN 2020 tidak diperbolehkan mendaftar UTBK dan SBMPTN 2020. Siswa pendaftar KIP-Kuliah yang tidak lulus SNMPTN 2020, apabila ingin mengikuti UTBK, tidak dikenakan biaya pendaftaran,” pungkas rektor Universitas Airlangga ini.(*/Ind)
JAKARTA – SMKN 4 Kota Madiun jurusan Tata Busana bantu Pemprov Jawa Timur menjahit alat pelindung diri (APD) Hazmat. Pembuatan APD tersebut merupakan pesanan dari Dinas Pendidikan Pemprov Jatim.
“Dalam pesanan tersebut, Dinas Pendidikan Jatim meminta semua SMK di Jawa Timur yang memiliki jurusan Tata Busana untuk membantu produksi secara massal APD berupa baju hazmat guna meringankan perjuangan dokter dan perawat dalam menangani pencegahan penyebaran virus corona dari pasien yang masih bertambah,” ujar Kepala SMKN 4 Kota Madiun Suhartoyo, Selasa (7/4/2020).
Ia menjelaskan, dalam pembuatan APD tersebut bahan baku berupa kain jenis parasut, semuanya disediakan oleh pihak Dinas Pendidikan Jatim. “Dalam kesempatan ini, SMKN 4 Kota Madiun mendapat jatah dua rol. Bahan baku jumlah tersebut bisa untuk membuat sebanyak 60 hingga 70 potong baju APD,” kata Suhartoyo.
Adapun untuk desain, APD tersebut sudah sesuai standar yang diminta Pemrov Jatim. Dalam sehari, SMKN 4 Kota Madiun memproduksi 60 APD. Pembuatannya melibatkan banyak kalangan, mulai dari guru, siswa tata busana, hingga alumni yang bersedia.
Salah satu siswa setempat Anton mengaku baru kali pertama ini jurusannya membuat APD. Ia sempat mendapat kesulitan dalam proses penjahitan untuk tahap awal. Namun setelah beberapa kali membuat, ia dan teman-temannya mengaku sudah bisa.
“Awalnya agak susah. Itu karena bahannya kan belum tahu bagaimana langkah-langkahnya menjahit. Setelah itu sudah lancar. Kami bisa menyelesaikan satu potong APD dalam waktu kurang dari dua jam,” kata Anton.
Ia menjelaskan, pembuatan APD dimulai dengan penyusunan pola pada bahan baku yang tersedia. Kemudian memotongnya dengan pemotong listrik agar lebih mudah. Pihaknya langsung menumpuk 30 lembar kain bahan baku dalam sekali proses pemotongan. Hal itu agar proses pembuatannya lebih cepat.
Pihak SMKN 4 Kota Madiun mengaku siap jika sewaktu-waktu Pemprov Jatim menginstruksikan kembali untuk membuat APD lagi dalam jumlah banyak.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebelumnya mengatakan bahwa rumah sakit yang berada dalam koordinasi pemerintah provinsi setempat membutuhkan sedikitnya 3.200 alat pelindung diri (APD) setiap harinya untuk penanganan pasien terinfeksi COVID-19.
Tingginya kebutuhan tersebut membuat Pemprov Jatim melakukan berbagai upaya untuk memenuhi ketersediaan APD, mulai dari baju hazmat, masker, dan lainnya. Ketersediaan tersebut dipenuhi dengan upaya pengadaan melibatkan rekanan, bantuan dari pemerintah pusat, hingga bantuan dari relawan.(*/Gio)
JAKARTA – Wakil Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih, mendesak pemerintah agar memenuhi kebutuhan pembelajaran pelajar seluruh Indonesia di tengah wabah Covid-19 ini.
Hal itu, menurut Fikri dalam pernyataannya, Senin, 6 April 2020, disebabkan baru sekitar 34,5% dari jumlah siswa yang bisa mengakses layanan pendidikan dalam jaringan (daring/online).
Baca Juga: Jokowi: 10 Negara dengan Kasus Covid-19 Terbanyak Harus Diumumkan
Ia menuturkan, dari 514 kota/kabupaten di Indonesia, berdasar data yang diperoleh dari penyedia edukasi berbasis online pada RDPU dengan Komisi X beberapa hari lalu, terdapat 176 kota/kabupaten yang sudah terakses layanan edutech ini.
“Hanya 34,5% yang terakses, berarti ada 65% lebih daerah yang belum menjangkau materi-materi pembelajaran yang mereka sediakan,” tambah Fikri.
Dengan persentase tersebut, dari 43,5 juta pelajar se-Indonesia, hanya sekitar 10 juta siswa yang mengakses materi pembelajaran dari platform online.
“Ada 33,5 juta siswa yang tidak mendapatkan materi pembelajaran. Pemerintah perlu melakukan terobosan dalam waktu singkat dan cepat supaya mereka terselamatkan,” desak legislator yang pernah menjadi kepala sekolah ini.
Meski UN sudah ditiadakan dan diganti dengan nilai atau akumulasi nilai semester sebelumnya, Fikri menilai semua pihak harus bekerjasama dalam penanganan Covid- 19 ini. “Caranya dengan mengupayakan seluruh pelajar dapat memperoleh haknya di bidang pendidikan meski tetap di rumah saja,” tutupnya.(*/Ind)
BANDUNG – Untuk meningkatkan kedisiplinan warga dalam penerapan social dan pshycal distancing menghadapi pandemi corona, Pemprov Jawa Barat bakal memberlakukan kebijakan jam malam.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, rencana tersebut juga telah disetujui Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat melalui koordinasi dengan jajaran kepolisian di bawahnya.
“Kita menyepakati untuk merencanakan jam malam. Kami mengarahkan kabupaten/kota untuk segera memberlakuan jam malam sebagai bagian dari proses mendisiplinkan warga dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar di wilayah Jabar,” ujar Ridwan Kamil seusai rapat koordinasi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (6/4/2020).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu juga menjelaskan bahwa Pemprov Jabar akan mengajukan PSBB kepada pemerintah pusat berdasarkan data sebagai argumentasinya.
“Jabar akan ambil keputusan berdasarkan data yang kita terima (dari daerah). Kalau datanya tidak lengkap, kita susah melengkapi argumentasi PSBB kepada pemerintah pusat,” katanya.
Saat ini, Pemprov Jawa Barat masih menunggu laporan hasil tes Covid-19 yang digelar secara masif lewat rapid diagnostic test (RDT) guna melihat peta sebaran dan pola-pola baru Covid-19 di seluruh wilayah Jawa Barat.
Hasil tersebut nantinya akan dijadikan dasar pengambilan keputusan terkait penerapan PSBB. “Saya imbau para kepala daerah untuk mengecek ke Dinas Kesehatan masing-masing dan melaporkan secepatnya. Semakin cepat data itu masuk, semakin mudah kita memetakan,” jelasnya.
Menurut Kang Emil, PSBB di Jawa Barat akan memprioritaskan daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta sehingga langkah yang diambil bisa sejalan dengan DKI Jakarta.
“Urusan PSBB mendahulukan (daerah) yang nempel Jakarta dulu. Apa pun yang Jakarta lakukan, kita harus satu frekuensi. Dalam satu aglomerasi penyebaran itu harus satu keputusan,”pungkasnya.(*/Herd)
BOGOR – Jerami merupakan limbah pertanian yang umumnya dibakar oleh petani. Namun siapa sangka limbah jerami tersebut dapat dimanfaatkan menjadi karya kesenian.
Melalui kreativitasnya dalam memanfaatkan limbah jerami menjadi karya seni, tiga mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University berhasil memboyong Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Management Competition yang digelar oleh Fakultas Ekonomi, Universitas Galuh, Ciamis awal Maret lalu.
Tiga mahasiswa tersebut adalah Muhammad Kahfi Hartanto, Shafira Ahmad dan Muhammad Dhandi Dharma. Mereka merupakan mahasiswa dari Program Studi Manajemen Agribisnis.
“Kami membuat karya dari limbah jerami berbasis sosial budaya di Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis. Limbah jerami ini kami buat menjadi lentera jerami dan wayang Kila, kesenian khas masyarakat Lakbok,” ungkap Kahfi, salah satu anggota tim dalam rilisnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, ide tersebut muncul karena pemanfaatan limbah jerami padi di Kabupaten Ciamis kurang memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat setempat. Di samping itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada tahun 2018 tidak mencapai target.
Keunggulan dari inovasi yang dibuat oleh Kahfi dan teman-temannya adalah menggunakan sumber daya yang kurang bermanfaat, yaitu jerami, menjadi salah satu atribut di Kecamatan Lakbok sehingga daerah ini menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Ciamis.
“Kami berusaha mengombinasikan sumber daya yang ada di Kabupaten Ciamis dan menjadikannya sebagai industri kreatif di sektor pariwisata. Kami berharap, karya ini bisa direalisasikan bersama-sama dengan pemerintah Kabupaten Ciamis dan tentunya masyarakat di Kecamatan Lakbok.
Dengan demikian karya ini mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat dan mampu meningkatkan PAD Kabupaten Ciamis dari sektor pariwisata,” tandasnya.(*/Iw)
BOGOR – Penilaian tengah semester (PTS) online di Kabupaten Bogor kini sedikit berbeda. Dikarenakan ketidakmampuan orang tua siswa dan lemahnya jaringan telekomunikasi, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor kini menyediakan pelaksanaan PTS luar jaringan atau manual.
“Mulai Senin besok hingga akhir pekan mendatang, siswa SD dan SMP se-Kabupaten Bogor melaksanakan PTS online. Bagi yang wilayahnya jaringan telekomunikasi relatif lemah atau orang tuanya kurang mampu maka siswa akan melaksanakan PTS luar jaringan dengan mengambil kertas soal PTS ke sekolah masing-masing,” kata Kepala Disdik Kabupaten Bogor Entis Sutisna, Minggu (5/4/2020).
Dia menuturkan, para guru SD maupun SMP negeri dan swasta akan dibantu organisasi guru di tingkat kecamatan masing-masing.
“Disdik hanya membuat rambu-rambu pelaksanaan PTS online dan luar jaringan dan pelatihan para guru hingga mereka bisa membuat soal PTS online dan luar jaringan secara mandiri,” tambahnya.
Entis optimistis pelaksanaan PTS online dan luar jaringan kali ini akan sukses. Sebab, selama menjalani masa belajar di rumah itu para siswa SD dan SMP dengan diawasi orang tuanya tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Sementara itu, Wawat Suwawat sebagai orang tua siswa kelas III SDN Muara Beres, Sukahati Kecamatan Cibinong mengaku dalam sebelum melaksanakan PTS online itu siswa aktif berkomunikasi dengan wali kelas sehingga Senin besok mereka sudah siap melaksanakan.
“Mulai dari cara pembuatan e-mail hingga contoh soal buat latihan sudah diberitahu oleh wali kelas, hingga mudah-mudahan besok pelaksaaan PTS online bisa berjalan lancar dan sukses,” tuturnya. (*/T Abd)
JAKARTA – Berbagai penelitian di dunia menyebut gejala virus corona COVID-19 tak lagi batuk dan bersin. Hilangnya indra perasa dan penciuman sampai mata memerah juga disebut-sebut sebagai awal dari gejala corona.
Selain demam, pasien corona dilaporkan mengalami gejala lain yang muncul pada minggu pertama. Berikut ciri-ciri terinfeksi virus corona COVID-19 pada minggu pertama dirangkum dari berbagai sumber:
1. Merasa lelah
Kelelahan termasuk ciri-ciri orang terinfeksi virus corona COVID-19. Tubuh terasa letih untuk beraktivitas seperti biasanya.
Kelelahan biasanya muncul ketika otot-otot yang ada di dalam tubuh menjadi tegang. Lalu, menurunnya fungsi otak untuk melakukan berbagai rutinitas setiap harinya.
2. Pegal-pegal
Selain itu, pegal-pegal termasuk ciri seseorang tertular virus corona COVID-19. Pada gejala ini, tubuh merespon dengan mengirimkan sinyal ke otot-otot yang ada di seluruh tubuh untuk meradang guna memerangi virus ciorona yang masuk ke dalam tubuh.
Seseorang yang terinfeksi virus corona COVID-19 pada pekan pertama akan merasakan sakit yang berlebihan pada otot dan jaringan di sekitarnya.
3. Batuk kering
Batuk kering juga menjadi ciri seseorang terinfeksi virus corona COVID-19. Pada fase ini, virus corona disebut sudah mulai menginfeksi saluran pernapasan.
Orang tersebut mengalami batuk kering dan rasa gatal di tenggorokan sebagai bentuk infeksi virus. Pasalnya, sistem kekebalan tubuh akan mengirim respon apabila terdapat patogen yang masuk ke dalam tubuh dengan batuk.
4. Demam
Orang yang terinfeksi virus corona COVID-19 pada minggu pertama akan merasakan demam yang tinggi. Terjadinya peningkatan suhu tubuh di atas normal di kisaran 38 derajat celcius ke atas. Jika suhu tubuh di atas 37,5, sebaiknya harus waspada karena kemungkinan besar itu merupakan gejala corona.
Tak heran, deteksi dini yang dilakukan biasanya mengecek suhu tubuh dengan thermal gun di beberapa tempat umum. Meski beberapa kasus terjadi tanpa gejala.
5. Tak nafsu makan
Sebagian orang yang terinfeksi virus corona COVID-19 mengalami gejala seperti hilangnya nafsu makan. Sebab, infeksi corona menyebabkan perut terasa tidak nyaman, mual, dan diare.
Namun, gejala ini jarang ditemukan dan tidak khas terjadi pada orang yang mengidap virus corona COVID-19.(*/Ind)
JAKARTA – Mengikuti rekomendasi organisasi kesehatan dunia WHO, Pemerintah Indonesia menganjurkan penggunaan masker meski tidak sedang sakit. Masker kain lebih disarankan.
“Mulai hari ini, sesuai rekomendasi dari WHO, kita jalankan masker untuk semua. Semua harus menggunakan masker,” kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona COVID-19, Achmad Yurianto, Minggu (5/4/2020).
Yuri mengingatkan, masker bedah dan masker N95 hanya untuk tenaga medis. Untuk sehari-hari, lebih disarankan pakai masker kain.Saran ini terkait dengan adanya beberapa kasus infeksi virus corona COVID-19 tanpa gejala yang juga menjadi sumber penyebaran penyakit.
Karenanya, dianjurkan untuk semua pakai masker saat keluar rumah.
Bagi yang menggunakan masker kain, disarankan untuk tidak memakainya lebih dari 4 jam. Setelah itu, masker kain bisa dicuci dengan direndam air sabun.(*/Tri)
SURABAYA – Dinas Pendidikan Jawa Timur (Disdik Jatim) meminta sekolah dasar (SD) di setiap daerah ikut serta menyiagakan gedungnya sebagai tempat karantina bagi pemudik yang pulang ke kampung halamannya.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (4/4/2020) mengatakan upaya ini dilakukan pemerintah provinsi untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19 yang semakin meluas.
“Ibu Gubernur berkoordinasi dengan bupati/wali kota, dan dinas pendidikan setempat agar mempersiapkan gedung SD untuk menampung atau tempat karantina bagi masyarakat yang datang dari luar daerah, khususnya sejak 14 hari kedatangan,” ujarnya.
Wahid mengatakan pemakaian gedung SD sebagai tempat karantina merupakan pilihan terakhir setelah menyiagakan berbagai fasilitas yang ada di kota dan kabupaten. Tidak semua ruangan di gedung sekolah digunakan, namun dipilih ruangan yang sesuai dengan kondisi gedung dan fasilitas yang ada.
“Minimal ada karpet untuk istirahat. Protokol kesehatan juga harus diterapkan yakni satu ruangan maksimal 20 orang,” ucapnya.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu mengaku belum mengetahui pasti sampai kapan protokol karantina bagi pemudik ini diberlakukan. Ia hanya menduga, proses karantina akan berlangsung hingga angka penyebaran COVID-19 di Jatim turun. “Termasuk proses belajar di rumah juga masih melihat perkembangan kasus COVID-19 ini,” katanya.
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Surabaya, M Aris Hilmi mengaku belum menerima edaran ataupun pemberitahuan dari Dinas Pendidikan Jatim terkait kesiagaan ruangan di SD untuk karantina pemudik. “Belum dengar saya, kalau memang ada nanti kami keputusannya kepala dinas, dan juga harus koordinasi dengan dinas kesehatan,” katanya.
Aris mengungkapkan sejauh ini kegiatan di SD masih berjalan, sebab menerapkan kebijakan piket bagi guru dan tenaga kependidikan sekolah yang bertugas. “Jadi tetap ada orangnya di SD itu atau yang bertugas piket, tapi jumlahnya berbeda tiap sekolah,”paparnya.(*/Gio)
JAKARTA – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan, berdasarkan kajian Badan Intelijen Negara (BIN), penyebaran virus corona (COVID-19) diprediksi akan mencapai puncak pada Juli 2020 dengan 106.287 kasus.
“Puncaknya akhir Juni atau akhir Juli,” kata Doni dalam Rapat Kerja (Raker) secara virtual dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Berdasarkan kajian BIN yang dipaparkan Doni, kasus positif Covid-19 ini akan mengalami peningkatan setiap bulannya sebelum mencapai puncak, 1.577 di akhir Maret, 27.307 di akhir April, 95.451 di akhir Mei, dan 105.765 di akhir Juni. Dan prediksi pada akhir Maret ini akurasinya 99%.
Selain itu, Doni juga menyampaikan bahwa terdapat 50 kabupaten/kota prioritas dari 100 kabupaten/kota yang memiliki risiko tinggi terkait peningkatan penyebaran virus Corona ini. Dan sebesat 49% m wilayah itu berlokasi di Pulau Jawa.
Namun demikian, Doni mengingatkan, kajian BIN ini bisa tidak terjadi bila langkah-langkah pencegahan terus dilakukan.
“Kalau kita bisa melakukan langkah-langkah pencegahan, mudah-mudahan kasus yang terjadi tidak seperti apa yang diprediksi,” ucap Kepala BNPB ini.(*/Di)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro