BANDUNG – Institut Teknologi Bandung (ITB) mulai menggunakan ijazah digital dengan tanda tangan elektronik bersertifikat (digital signature) bagi wisudawan tahun 2020 yang terkena dampak wabah COVID-19. Penggunaan ijazah elektronik ini menjadi yang pertama di Indonesia.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M. Eng mengatakan, rencana penggunaan ijazah elektronik telah lama disiapkan. Namun, melihat bahwa situasi saat ini, kesempatan yang tepat untuk memperkenalkan ijazah dengan bentuk baru tersebut. (Baca juga: Hadapi Covid-19, UKSW Salatiga Buka Layanan Konseling Gratis)
Dikutip dari laman itb.ac.id, ITB merupakan perguruan tinggi pertama di Indonesia yang menerbitkan ijazah digital dengan tanda tangan elektronik bersertifikat. Kebijakan tersebut berlaku untuk lulusan ITB baik jenjang sarjana, magister, doktor, dan keprofesian.
Hal tersebut sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Rektor Institut Teknologi Bandung Nomor: 145A/IT1.A/SI.13/2020 tentang Informasi Elektronik, Dokumen Elektronik dan Transaksi Elektronik di Lingkungan Institut Teknologi Bandung.
Menurut dia, ITB menggunakan standar PAdES (PDF Advance Electronic Signature) pada penerapan Ijazah dan transkrip digital. Di mana ijazah digital diamankan secara kriptografi dengan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh penyelenggara sertifikat elektronik yang sudah tersertifikasi oleh Kementerian KOMINFO menurut SK Nomor 790 tahun 2019.
Karena itu, Ijazah digital/elektronik tidak dapat diubah dan jika dilakukan perubahan terhadap isi ijazah setelah ditandatangani oleh Dekan dan Rektor ITB, maka akan terdeteksi ketika melakukan verifikasi dengan menggunakan aplikasi pembacaan PDF pada bagian digital signature.
Menurut Jaka Sembiring, landasan ijazah digital dengan tanda tangan elektronik bersertifikat tersebut adalah karena memiliki tingkat keamanan yang jauh lebih baik terhadap kemungkinan pemalsuan atau perubahan.
Proses pembuatan ijazah dan transkrip nilai dapat dilakukan secara efisien karena tidak lagi membutuhkan tanda tangan basah dari Rektor, Dekan, Kaprodi, hingga mahasiswa.
“Semua dapat dilakukan dengan ‘satu klik’. Keabsahan ijazah dan transkrip dapat diperiksa langsung oleh pihak yang berkepentingan tanpa harus melalui proses yang lama dan panjang namun cukup menggunakan aplikasi pembaca PDF yang dapat diunduh secara bebas,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, ITB bekerja sama dengan Penyelenggara Sertifikat Elektronik yang telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang dapat menyelenggarakan tanda tangan elektronik bersertifikat (digital signature) dalam menyiapkan dokumen ijazah (fisik atau digital/elektronik).
Adapun cara membedakan antara ijazah digital yang asli dan yang bukan, masyarakat dapat melakukan pemeriksaan melalui laman https://akademik.itb.ac.id/alumni. Selain itu bagi masyarakat yang berkepentingan, dapat melihat keutuhan dari “seal”/signature pada fitur “Digital Signature” pada Aplikasi Pembaca PDF.
Saat ini, penerbit sertifikat elektronik ITB adalah salah satu perusahaan yang telah disertifikasi oleh Kementerian Kominfo. “Secara umum desain akan tetap mirip seperti ijazah sebelumnya, namun tanpa tanda tangan basah, melainkan tanda tangan digital dan baris URL untuk verifikasi alumni, serta keterangan lain yang diperlukan,” ungkapnya.(*/Hend)
BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali memperpanjang masa belajar di rumah bagi pelajar mulai dari jenjang PAUD/TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, SLB dan pendidikan nonformal terhitung 13 April hingga 29 Mei 2020.
Kebijakan ini menindaklanjuti Surat Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor: 13 A Tahun 2020 tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia dan Surat Keputusan Wali Kota Bogor Nomor: 900.45-214 Tahun 2020 tentang Wabah Penyakit Covid-19 sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) serta meningkatnya masyarakat yang terpapar covid-19.
“Masa belajar di rumah dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai kebutuhan penyelenggaraan penanganan darurat bencana penyebaran Covid-19,” demikian isi surat edaran yang ditandatangani langsung Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fahrudin mengatakan perpanjangan masa belajar di rumah setelah memperhatikan dan mencermati kondisi saat ini terkait wabah virus corona.
“Pembelajaran di rumah akan diperpanjang karena situasi penyebaran virus corona yang masih mengancam kesehatan,” katanya, Rabu (8/4/2020).
Belajar di rumah, lanjut Fahrudin, dilakukan dengan moda daring atau jarak jauh. Tugas belajar di rumah pun prinsipnya diarahkan pada peningkatan kecakapan hidup, pengembangan bakat dan minat.
“Jadi, metode ini tidak membebani siswa dan orang tua baik fisik, mental, maupun ekonomi,” ucapnya.
Selain itu, guru tidak dituntu menuntaskan tuntutan kurikulum, tapi lebih fokus memotivasi siswa untuk tetap berada di rumah, ikhlas dalam melakukan pembiasaan baik menjaga kesehatan dan PHBS guna mencegah penyebaran covid-19.
Lalu, produk aktivitas belajar di rumah disesuaikan dengan tingkat usia dan kelas, cukup dengan mencatat kegiatan/jurnal harian, atau dalam bentuk lain sesuai dengan minat, kemampuan, kreativitas, dan akses yang dimiliki oleh peserta didik.
“Tidak ada UN tidak ada ujian sekolah, tidak ada ulangan akhir semester. Namun syarat kelulusan dan kenaikan kelas kami buat formulasi yang sesuai dengan peraturan dan situasi saat ini dengan tetap menjaga mutu pendidikan,” tandasnya.(*/Iw)
JAKARTA – Pemerintah sudah memiliki alat uji cepat virus corona atau Covid-19 yakni, polymerase chain reaction (PCR) yang didatangkan langsung dari Swiss. Alat ini diklaim bisa memeriksa spesimen dalam jumlah banyak.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya M Sinulingga mengatakan, alat tes yang dibeli Kementerian BUMN tersebut terdiri dari dua buah alat automatic RNA dan 18 unit light cycle detector PCR.
“Inilah otomatis RNA untuk ekstraktor biasanya di Indonesia itu adalah ada yang manual ada yang otomatik, juga ini kami hadirkan dua buah yang dia bisa untuk tes itu bisa RNA 1.000 per hari,” kata Arya dalam jumpa pers live streaming di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Rabu (8/4/2020).
Sementara itu, untuk alat buah light cycle detector PCR ini mampu melakukan pemeriksaan sebanyak 500 spesimem setiap harinya. “PCR ini adalah kapasitasnya mencapai 500 tes per-hari,” ujar Arya.
Menurut Arya, apabila kedua alat tersebut sudah terpandang maka dalam seharinya bisa melakukan pemeriksaan sehanyak 10.000 spesimen terkait virus corona.
“Maka dengan alat ini kalau sudah terinstall semua maka alat tersebut akan bisa satu harinya mencapai 9.000 sampai 10.000 tiap hari kita bisa tahui hasil tes,” tutur Arya.
Selain memiliki kelebihan pemeriksaan spesimen dengan jumlah yang banyak, kata Arya, alat ini juga memiliki akurasi yang cukup tinggi dalam metode pemeriksaannya.
“Hadi hasil tes ini di samping dari sejumlah bisa mencapai 8 ribu sampai 10.000 juga kecepatan alat tesnya untuk mengetahui positif atau tidak juga sangat tinggi,” tandasnya.(*/Tya)
JAKARTA – Ketua Lembaga Masuk Perguruan Tinggi (LMPT) Prof Mohammad Nasih menyebut ada 96.496 siswa lulus SNMPTN dan diterima di 86 PTN.
Pengumuman hasil seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2020 pun dilakukan siang ini, pukul 13.00 WIB tadi.
“Selamat bagi yang lulus. Informasinya dapat diketahui melalui laman https://portal.ltmpt.ac.id. Caranya memasukkan Nomor Pendaftaran dan Tanggal Lahir Peserta SNMPTN,” ungkap Nasih dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/4/2020).
Bagi siswa yang dinyatakan lulus SNMPTN 2020, Nasih mengatakan ada empat hal yang harus diketahui, yaitu:
1. Peserta lulus SNMPTN 2020 wajib hadir pada saat registrasi (daftar ulang) pada waktu dan tempat sesuai dengan ketentuan masing-masing PTN (lihat pengumuman di web masing-masing PTN tujuan). Kehadiran menentukan proses verifikasi dan status penerimaan peserta SNMPTN 2020 sebagai mahasiswa di PTN tujuan.
2. Peserta SNMPTN 2020 yang dinyatakan lolos verifikasi, status peserta SNMPTN 2020 tersebut dapat ditetapkan lulus sebagai mahasiswa di PTN tujuan
3. Peserta lulus SNMPTN 2020 yang merupakan peserta KIP-Kuliah, selain dilakukan verifikasi atas data akademik, juga dilakukan verifikasi data ekonomi keluarga dan/atau dilakukan kunjungan langsung ke alamat tinggal orang tua peserta SNMPTN 2020 untuk
menetapkan status penerimaan peserta SNMPTN 2020 tersebut sebagai mahasiswa baru oleh PTN tujuan.
4. Peserta SNMPTN 2020 harus memahami syarat registrasi (daftar ulang) dan ketentuan penerimaan lainnya yang bisa dilihat di website/ laman PTN tujuan masing-masing.
Para siswa yang tidak lulus SNMPTN 2020, masih mendapat
kesempatan untuk mendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020.
“Peserta SNMPTN yang telah dinyatakan lulus SNMPTN 2020 tidak diperbolehkan mendaftar UTBK dan SBMPTN 2020. Siswa pendaftar KIP-Kuliah yang tidak lulus SNMPTN 2020, apabila ingin mengikuti UTBK, tidak dikenakan biaya pendaftaran,” pungkas rektor Universitas Airlangga ini.(*/Ind)
JAKARTA – SMKN 4 Kota Madiun jurusan Tata Busana bantu Pemprov Jawa Timur menjahit alat pelindung diri (APD) Hazmat. Pembuatan APD tersebut merupakan pesanan dari Dinas Pendidikan Pemprov Jatim.
“Dalam pesanan tersebut, Dinas Pendidikan Jatim meminta semua SMK di Jawa Timur yang memiliki jurusan Tata Busana untuk membantu produksi secara massal APD berupa baju hazmat guna meringankan perjuangan dokter dan perawat dalam menangani pencegahan penyebaran virus corona dari pasien yang masih bertambah,” ujar Kepala SMKN 4 Kota Madiun Suhartoyo, Selasa (7/4/2020).
Ia menjelaskan, dalam pembuatan APD tersebut bahan baku berupa kain jenis parasut, semuanya disediakan oleh pihak Dinas Pendidikan Jatim. “Dalam kesempatan ini, SMKN 4 Kota Madiun mendapat jatah dua rol. Bahan baku jumlah tersebut bisa untuk membuat sebanyak 60 hingga 70 potong baju APD,” kata Suhartoyo.
Adapun untuk desain, APD tersebut sudah sesuai standar yang diminta Pemrov Jatim. Dalam sehari, SMKN 4 Kota Madiun memproduksi 60 APD. Pembuatannya melibatkan banyak kalangan, mulai dari guru, siswa tata busana, hingga alumni yang bersedia.
Salah satu siswa setempat Anton mengaku baru kali pertama ini jurusannya membuat APD. Ia sempat mendapat kesulitan dalam proses penjahitan untuk tahap awal. Namun setelah beberapa kali membuat, ia dan teman-temannya mengaku sudah bisa.
“Awalnya agak susah. Itu karena bahannya kan belum tahu bagaimana langkah-langkahnya menjahit. Setelah itu sudah lancar. Kami bisa menyelesaikan satu potong APD dalam waktu kurang dari dua jam,” kata Anton.
Ia menjelaskan, pembuatan APD dimulai dengan penyusunan pola pada bahan baku yang tersedia. Kemudian memotongnya dengan pemotong listrik agar lebih mudah. Pihaknya langsung menumpuk 30 lembar kain bahan baku dalam sekali proses pemotongan. Hal itu agar proses pembuatannya lebih cepat.
Pihak SMKN 4 Kota Madiun mengaku siap jika sewaktu-waktu Pemprov Jatim menginstruksikan kembali untuk membuat APD lagi dalam jumlah banyak.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebelumnya mengatakan bahwa rumah sakit yang berada dalam koordinasi pemerintah provinsi setempat membutuhkan sedikitnya 3.200 alat pelindung diri (APD) setiap harinya untuk penanganan pasien terinfeksi COVID-19.
Tingginya kebutuhan tersebut membuat Pemprov Jatim melakukan berbagai upaya untuk memenuhi ketersediaan APD, mulai dari baju hazmat, masker, dan lainnya. Ketersediaan tersebut dipenuhi dengan upaya pengadaan melibatkan rekanan, bantuan dari pemerintah pusat, hingga bantuan dari relawan.(*/Gio)
JAKARTA – Wakil Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih, mendesak pemerintah agar memenuhi kebutuhan pembelajaran pelajar seluruh Indonesia di tengah wabah Covid-19 ini.
Hal itu, menurut Fikri dalam pernyataannya, Senin, 6 April 2020, disebabkan baru sekitar 34,5% dari jumlah siswa yang bisa mengakses layanan pendidikan dalam jaringan (daring/online).
Baca Juga: Jokowi: 10 Negara dengan Kasus Covid-19 Terbanyak Harus Diumumkan
Ia menuturkan, dari 514 kota/kabupaten di Indonesia, berdasar data yang diperoleh dari penyedia edukasi berbasis online pada RDPU dengan Komisi X beberapa hari lalu, terdapat 176 kota/kabupaten yang sudah terakses layanan edutech ini.
“Hanya 34,5% yang terakses, berarti ada 65% lebih daerah yang belum menjangkau materi-materi pembelajaran yang mereka sediakan,” tambah Fikri.
Dengan persentase tersebut, dari 43,5 juta pelajar se-Indonesia, hanya sekitar 10 juta siswa yang mengakses materi pembelajaran dari platform online.
“Ada 33,5 juta siswa yang tidak mendapatkan materi pembelajaran. Pemerintah perlu melakukan terobosan dalam waktu singkat dan cepat supaya mereka terselamatkan,” desak legislator yang pernah menjadi kepala sekolah ini.
Meski UN sudah ditiadakan dan diganti dengan nilai atau akumulasi nilai semester sebelumnya, Fikri menilai semua pihak harus bekerjasama dalam penanganan Covid- 19 ini. “Caranya dengan mengupayakan seluruh pelajar dapat memperoleh haknya di bidang pendidikan meski tetap di rumah saja,” tutupnya.(*/Ind)
BANDUNG – Untuk meningkatkan kedisiplinan warga dalam penerapan social dan pshycal distancing menghadapi pandemi corona, Pemprov Jawa Barat bakal memberlakukan kebijakan jam malam.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, rencana tersebut juga telah disetujui Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat melalui koordinasi dengan jajaran kepolisian di bawahnya.
“Kita menyepakati untuk merencanakan jam malam. Kami mengarahkan kabupaten/kota untuk segera memberlakuan jam malam sebagai bagian dari proses mendisiplinkan warga dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar di wilayah Jabar,” ujar Ridwan Kamil seusai rapat koordinasi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (6/4/2020).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu juga menjelaskan bahwa Pemprov Jabar akan mengajukan PSBB kepada pemerintah pusat berdasarkan data sebagai argumentasinya.
“Jabar akan ambil keputusan berdasarkan data yang kita terima (dari daerah). Kalau datanya tidak lengkap, kita susah melengkapi argumentasi PSBB kepada pemerintah pusat,” katanya.
Saat ini, Pemprov Jawa Barat masih menunggu laporan hasil tes Covid-19 yang digelar secara masif lewat rapid diagnostic test (RDT) guna melihat peta sebaran dan pola-pola baru Covid-19 di seluruh wilayah Jawa Barat.
Hasil tersebut nantinya akan dijadikan dasar pengambilan keputusan terkait penerapan PSBB. “Saya imbau para kepala daerah untuk mengecek ke Dinas Kesehatan masing-masing dan melaporkan secepatnya. Semakin cepat data itu masuk, semakin mudah kita memetakan,” jelasnya.
Menurut Kang Emil, PSBB di Jawa Barat akan memprioritaskan daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta sehingga langkah yang diambil bisa sejalan dengan DKI Jakarta.
“Urusan PSBB mendahulukan (daerah) yang nempel Jakarta dulu. Apa pun yang Jakarta lakukan, kita harus satu frekuensi. Dalam satu aglomerasi penyebaran itu harus satu keputusan,”pungkasnya.(*/Herd)
BOGOR – Jerami merupakan limbah pertanian yang umumnya dibakar oleh petani. Namun siapa sangka limbah jerami tersebut dapat dimanfaatkan menjadi karya kesenian.
Melalui kreativitasnya dalam memanfaatkan limbah jerami menjadi karya seni, tiga mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University berhasil memboyong Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Management Competition yang digelar oleh Fakultas Ekonomi, Universitas Galuh, Ciamis awal Maret lalu.
Tiga mahasiswa tersebut adalah Muhammad Kahfi Hartanto, Shafira Ahmad dan Muhammad Dhandi Dharma. Mereka merupakan mahasiswa dari Program Studi Manajemen Agribisnis.
“Kami membuat karya dari limbah jerami berbasis sosial budaya di Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis. Limbah jerami ini kami buat menjadi lentera jerami dan wayang Kila, kesenian khas masyarakat Lakbok,” ungkap Kahfi, salah satu anggota tim dalam rilisnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, ide tersebut muncul karena pemanfaatan limbah jerami padi di Kabupaten Ciamis kurang memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat setempat. Di samping itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada tahun 2018 tidak mencapai target.
Keunggulan dari inovasi yang dibuat oleh Kahfi dan teman-temannya adalah menggunakan sumber daya yang kurang bermanfaat, yaitu jerami, menjadi salah satu atribut di Kecamatan Lakbok sehingga daerah ini menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Ciamis.
“Kami berusaha mengombinasikan sumber daya yang ada di Kabupaten Ciamis dan menjadikannya sebagai industri kreatif di sektor pariwisata. Kami berharap, karya ini bisa direalisasikan bersama-sama dengan pemerintah Kabupaten Ciamis dan tentunya masyarakat di Kecamatan Lakbok.
Dengan demikian karya ini mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat dan mampu meningkatkan PAD Kabupaten Ciamis dari sektor pariwisata,” tandasnya.(*/Iw)
BOGOR – Penilaian tengah semester (PTS) online di Kabupaten Bogor kini sedikit berbeda. Dikarenakan ketidakmampuan orang tua siswa dan lemahnya jaringan telekomunikasi, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor kini menyediakan pelaksanaan PTS luar jaringan atau manual.
“Mulai Senin besok hingga akhir pekan mendatang, siswa SD dan SMP se-Kabupaten Bogor melaksanakan PTS online. Bagi yang wilayahnya jaringan telekomunikasi relatif lemah atau orang tuanya kurang mampu maka siswa akan melaksanakan PTS luar jaringan dengan mengambil kertas soal PTS ke sekolah masing-masing,” kata Kepala Disdik Kabupaten Bogor Entis Sutisna, Minggu (5/4/2020).
Dia menuturkan, para guru SD maupun SMP negeri dan swasta akan dibantu organisasi guru di tingkat kecamatan masing-masing.
“Disdik hanya membuat rambu-rambu pelaksanaan PTS online dan luar jaringan dan pelatihan para guru hingga mereka bisa membuat soal PTS online dan luar jaringan secara mandiri,” tambahnya.
Entis optimistis pelaksanaan PTS online dan luar jaringan kali ini akan sukses. Sebab, selama menjalani masa belajar di rumah itu para siswa SD dan SMP dengan diawasi orang tuanya tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Sementara itu, Wawat Suwawat sebagai orang tua siswa kelas III SDN Muara Beres, Sukahati Kecamatan Cibinong mengaku dalam sebelum melaksanakan PTS online itu siswa aktif berkomunikasi dengan wali kelas sehingga Senin besok mereka sudah siap melaksanakan.
“Mulai dari cara pembuatan e-mail hingga contoh soal buat latihan sudah diberitahu oleh wali kelas, hingga mudah-mudahan besok pelaksaaan PTS online bisa berjalan lancar dan sukses,” tuturnya. (*/T Abd)
JAKARTA – Berbagai penelitian di dunia menyebut gejala virus corona COVID-19 tak lagi batuk dan bersin. Hilangnya indra perasa dan penciuman sampai mata memerah juga disebut-sebut sebagai awal dari gejala corona.
Selain demam, pasien corona dilaporkan mengalami gejala lain yang muncul pada minggu pertama. Berikut ciri-ciri terinfeksi virus corona COVID-19 pada minggu pertama dirangkum dari berbagai sumber:
1. Merasa lelah
Kelelahan termasuk ciri-ciri orang terinfeksi virus corona COVID-19. Tubuh terasa letih untuk beraktivitas seperti biasanya.
Kelelahan biasanya muncul ketika otot-otot yang ada di dalam tubuh menjadi tegang. Lalu, menurunnya fungsi otak untuk melakukan berbagai rutinitas setiap harinya.
2. Pegal-pegal
Selain itu, pegal-pegal termasuk ciri seseorang tertular virus corona COVID-19. Pada gejala ini, tubuh merespon dengan mengirimkan sinyal ke otot-otot yang ada di seluruh tubuh untuk meradang guna memerangi virus ciorona yang masuk ke dalam tubuh.
Seseorang yang terinfeksi virus corona COVID-19 pada pekan pertama akan merasakan sakit yang berlebihan pada otot dan jaringan di sekitarnya.
3. Batuk kering
Batuk kering juga menjadi ciri seseorang terinfeksi virus corona COVID-19. Pada fase ini, virus corona disebut sudah mulai menginfeksi saluran pernapasan.
Orang tersebut mengalami batuk kering dan rasa gatal di tenggorokan sebagai bentuk infeksi virus. Pasalnya, sistem kekebalan tubuh akan mengirim respon apabila terdapat patogen yang masuk ke dalam tubuh dengan batuk.
4. Demam
Orang yang terinfeksi virus corona COVID-19 pada minggu pertama akan merasakan demam yang tinggi. Terjadinya peningkatan suhu tubuh di atas normal di kisaran 38 derajat celcius ke atas. Jika suhu tubuh di atas 37,5, sebaiknya harus waspada karena kemungkinan besar itu merupakan gejala corona.
Tak heran, deteksi dini yang dilakukan biasanya mengecek suhu tubuh dengan thermal gun di beberapa tempat umum. Meski beberapa kasus terjadi tanpa gejala.
5. Tak nafsu makan
Sebagian orang yang terinfeksi virus corona COVID-19 mengalami gejala seperti hilangnya nafsu makan. Sebab, infeksi corona menyebabkan perut terasa tidak nyaman, mual, dan diare.
Namun, gejala ini jarang ditemukan dan tidak khas terjadi pada orang yang mengidap virus corona COVID-19.(*/Ind)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro