DEPOK – Sebanyak 16 sekolah SMA dan sederajat di Kota Depok dinyatakan siap untuk melaksanakan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau computer based test (CBT).
Dari segi fasilitas dan sarana prasarana penunjang, sedikitnya ada enam sekolah negeri dan 10 sekolah swasta di Depok yang siap menggelar UN CBT.
“Sesuai rekomendasi tim verifikasi yang lolos ada 16 sekolah yang dinyatakan siap. Ada juga yang tidak lolos penilaian karena dianggap belum siap. Sekolah yang ikut UN CBT yakni SMAN 1, 2, 3, 6, 9 dan SMK 2 serta SMA sederajat swasta ada 10 sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila, kemarin.
Hery mengklaim Depok merupakan sekolah terbanyak yang paling siap menggelar UN CBT.
“Depok total 16 sekolah. Itu jumlahnya terbanyak atau tertinggi se-Jawa Barat,” jelasnya.(*NIA)
DEPOK – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan didampingi oleh Nizam Kepala Pusat Penilaian Kemendikbud dan Herry Pansila Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok meninjau pelaksanaan gladi bersih ujian nasional computer based test (CBT) di SMAN 1 Depok, Kamis (2/4) pagi.
Anies meninjau salah satu ruangan tempat dilaksanakannya gladi bersih UN CBT yang telah diselenggarakan selama dua hari sejak Rabu (1/4).
Menurut Anies, ujian menggunakan komputer lebih berintegritas. Hal ini karena soal antara satu dan komputer lain berbeda sehingga para peserta ujian tidak memiliki kesempatan untuk menengok kanan kiri. Artinya, siswa mengerjakan ujiannya sendiri.
“Dengan komputer, setiap jawaban yang sudah dikerjakan ditandai sudah terjawab sehingga memudahkan. Sementara bagi operator yang mengelola server juga tahu bahwa siswa sudah menjawab. Semuanya dimonitor satu per satu,” katanaya.
Ia mengatakan, UN CBT menjadi rute bagi Indonesia untuk menyelenggarakan ujian yang berintegritas. Meski begitu, Anies sadar bahwa dari 200.000an sekolah di Indonesia, setelah diverifikasi baru 585 sekolah yang dinilai siap menjalankan UN CBT. Karenanya, fasilitas perlu dipikirkan.
“Tetapi perlu digarisbawahi, jangan memikirkan pengadaan komputer untuk ujian nasional. Pengadaan komputer dimaksudkan untuk pembelajaran karena sekarang masuk ke dunia digital, sementara bagi anak, digital merupakan dunia mereka,” jelasnya.(*Nia)
JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memastikan proses percetakan lembar jawaban ujian nasional transparan. Sehingga tidak ada permasalahan dalam pelaksanaan ujian nasional (UN).
“Proses pemantauan berjalan terus. Bahkan ada tim yang melakukan pemantauan proses pencetakan,” kata Mendikbud kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (20/3.
Anies juga mengatakan, pemantauan dilakukan di sejumlah percetakan dengan menggunakan kamera pengintai. Begitu ada yang ganjil, tim pemantau langsung menghubungi petugas yang berada di percetakan dan konfirmasi langsung dengan percetakan.
“Proses pencetakan lembar jawaban ujian nasional (LJUN) maupun soal UN transparan. Masyarakat bisa melakukan pengecekan langsung melalui situs Kemdikbud,” terangnya.
Persentase naskah soal UN SMA/SMK hingga saat ini yang sudah dicetak sebanyak 14,5 juta eksemplar atau 87,93 persen.
Sementara, naskah soal UN tingkat SMP yang sudah dicetak sebanyak 2,28 juta eksemplar atau 12,18 persen.
“Naskah soal UN SMP masih sedikit karena pelaksanaannya masih lama,” pungkasnya.(*Nia)
JAKARTA – Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta ada 24 SMK yang akan dicoba menggunakan sistem Ujian Nasional (UN). Namun dari 24 sekolah itu hanya lima sekolah saja yang memiliki alat UPS (uninterruptible power supply). Lima sekolah yang memiliki UPS itu berada di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.
Sehingga sejumlah SMK negeri di Jakarta yang siswanya bakal menjalani UN Online pusing apabila listrik PLN sampai mati saat UN berlangsung. Maka ujian bakal terganggu. Sebab, siswa yang telat menyimpan data mesti mengerjakan soal UN dari awal.
“Kalau punya alat UPS (uninterruptible power supply) pasti aman,” kata Kepala SMKN 6 Jakarta, Sudiono kepada Wartawan, Jumat (13/3).
Dalam waktu dekat Sudiono bakal mengirim surat ke PLN. Dia ingin meminta agar saat UN berlangsung pasokan PLN ke SMKN 6 jangan sampai terputus.(*Adit)
BEKASI – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Bekasi salah satu dari 276 SMA dan SMK negeri ataupun swasta yang layak mengadakan ujian nasional (UN) dengan sistem online di tahun 2015.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Rudi Sabarudin mengatakan, awalnya ia mengajukan lima sekolah yang dianggap mampu mengadakan UN dengan sistem online. Namun saat dilakukan pendalaman, dari lima sekolah hanya satu saja yang memenuhi syarat, yakni 1:3 atau satu komputer digunakan oleh tiga siswa.
“Beberapa waktu lalu kami mengusulkan lima sekolah, yakni SMA Negeri 1, SMA Negeri 5, SMA Negeri 4, SMA Swasta Al Azhar dan SMK Negeri 1. Tapi saat dicek ke lokasi hanya SMA 5 Negeri saja yang dinyatakan siap mengikuti UN secara online,” kata Rud, kemarin.
Rudi juga mengatakan, SMA 5 Negeri dinyatakan layak lantaran perangkat keras dan sumber daya manusia (SDM) nya mendukung. Hal ini berbeda dengan sekolah lainnya, di mana jumlah unit komputer tidak sesuai dengan siswanya.
“Ada sekolah yang jumlah komputer 30 unit, tapi jumlah siswa kelas 3 mencapai 300 orang. Ini kan tidak memenuhi syarat dari Kemendikbud bahwa penggunaan komputer minimal 1:3,” terangnya.
Bagi sekolah yang tidak mengadakan UN dengan sistem online, kata Rudi, tetap mengikuti ujian seperti biasa, yaitu dengan sistem manual. Menurut Rudi ada keuntungan yang didapat bila menerapkan sistem online, yakni hasil dapat diketahui langsung di Kementerian dan menghindari upaya kecurangan dalam mengisi lembar jawaban.(*Far)
MAKASSAR – Berdasarkan adanya kesiapan dari hampir seluruh sekolah tingkat SMA-SMK di Makassar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menunjuk sembilan sekolah unggulan untuk menggelar uji coba ujian nasional (UN).
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar menyatakan kesiapan seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA-SMK) menggelar ujian nasional (UN) dalam jaringan (online) sesuai dengan rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Jika ini memang untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan, maka semuanya harus siap dan berdasarkan hasil pertemuan dengan seluruh sekolah tingkat SMA/SMK, semuanya siap,” kata ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Makassar Arismunandar, kemarin.
Dia mengatakan, ujian nasional dengan sistem online ini akan mulai dipersiapkannya sejak dini dan sebelum digelar disemua sekolah, maka akan dilakukan simulasi dan pelatihan.
“Ada sembilan sekolah yang betul-betul siap dan sembilan sekolah ini adalah unggulan kita di Makassar. Ini juga sudah kita laporkan ke Kementerian dan secepatnya kementerian akan melakukan verifikasi,” terangnya.
Daftar yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Makassar ini seperti di tingkat SMA adalah SMA Katolik Rajawali, SMA Frater, SMA Athirah, SMAN 1, SMAN 3, SMAN 5, SMAN 11, SMAN 15 dan SMAN 17.
Di tingkat SMK mulai SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3, SMKN 4, SMKN 5, SMKN 6, SMKN 7, dan SMKN 8. Sedangkan di tingkat SMP adalah SMPN 6 dan SMPN 12.
“Jika dinyatakan layak dari segi sarana penunjang, maka peserta UN yang ditunjuk tak perlu lagi membawa alat tulis dan papan alas saat ujian,” jelasnya.
Sementara untuk sarana penunjang yang wajib ada di sekolah yang akan diverifikasi oleh Kementerian Pendidikan, antara lain tersedianya jaringan internet, perangkat server dan komputer.
“Dinas pendidikan sangat menyambut baik konsep ujian ini karena sejalan dengan program Wali Kota sebagai Makassar kota dunia serta menjadi kota pendidikan,” pungkasnya.(*Far)
BANDUNG – Siswa saat ini bisa mengakses internet bukan hanya bermain game saja tapi sudah disediakan untuk latihan UN dan SBMPTN .
Para siswa kini bisa dimanjakan dengan hadirnya fasilitas latihan Ujian Nasional (UN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) melalui internet.
Para siswa bisa mengakses latihan UN dan SBMPTN di satu situs yang merupakan produk asli warga Indonesia.
“Kita ingin mengisi dunia maya dengan hal-hal bermanfaat bukan sebatas hiburan atau mainan (game),” kata Direktur Paseban, M. Ihsan Firdaus, di Hotel Harris, (28/12).
Lebih jauh Ihsan mengatakan, layanan latihan UN dan SBMPTN yang dilaksanakan selama beberapa tahun.
“Soal-soal ujiannya dikumpulkan sehingga bisa diakses dengan mudah dan para siswa bisa membandingkannya,” katanya didampingi Kepala Departemen Pendidikan Al Irsyad Jabar, Abdullah Syuaib.
Selain bisa latihan secara gratis soal-soal UN dan SBMPTN, kata Ihsan, para siswa juga bisa berlatih Bahasa Inggris secara dalam jaringan (daring/online).
“Kami juga menyediakan kelas online sehingga para siswa bisa belajar kapan saja dan di mana saja,” ungkapnya.
Selain itu, Paseban juga memiliki fasilitas Math Mapping untuk mengetahui potensi dan kemampuan siswa dalam Matematika dan Sains.
“Selama ini para siswa masih takut dengan Matematika dan Sains sehingga dengan Math Mapping ini bisa membuat siswa menikmati kedua pelajaran ini,” tandasnya. (*Asp)
BOGOR – Institut Pertanian Bogor (IPB), akan membuka kampus di luar Bogor. Rektor IPB Prof. Dr. Herry Suhardiyanto mengatakan, siap dan bersedia menerima mandat dari Kementrian Pendidikan untuk membuka kampusnya di luar daerah Bogor.
“Kami siap menerima mandat untuk pembukaan kampus IPB di luar daerah Bogor,” jelas Prof Herry. Menurutnya, IPB tahun 2013 ini sudah membuka kampus program Diploma 2 program pioner Akademi Komunikasi dalam bentuk program studi di luar domisili (PDD) di tiga pemerintah daerah.
“Untuk sementara itu baru D2 dan ijazah yang kami buka di luar Bogor. Ijasahnya dikeluarkan IPB dan ditandatangani oleh Rektor IPB langsung. Empat daerah tersebut yakni Kabupaten Aceh Tamiang (Nanggro Aceh Darussalam), Kabupaten Enrekang (Sulawesi Selatan), Kabupaten Lembata (Nusa Tenggara Timur) dan Kepulauan Yapen (Papau).
Staf pengajar dalam program studi di luar domisili terdiri dari staf pengajar IPB, staf pengajar dari daerah asal, juga merekrut pengajar dari kalangan praktisi di daerah seperti perkebunan kopi, pembudidayaan ikan dan sebagainya.
Pernyataan rektor ini merespon ungkapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh yang meminta IPB agar membuka kampusnya di luar Bogor hingga terjangkau masyarakat. “Kebaikan dan prestasi IPB harus ditularkan pada masyarakat yang ada diluar daerah Bogor,” kata Nuh. (Gus)
Sujadiyono juga mengatakan, dengan standar penilaian dari sekolah, bisa memacu pelajar untuk bersaing mendapatkan nilai terbaik.
“Standar nilai kelulusan tetap sekolah masing-masing yang menentukan. Tapi pihak pemerintah tetap terus melakukan pengawasan,” tandasnya. (Tri)
BANDUNG – Generasi muda harus diselamatkan sebab narkoba sudah menjalar kemana -mana .
Sedikitnya 10.000 pelajar Kota Cimahi melaksanakan Ikrar Anti Narkoba, di Stadiun Sangkuriang Kota Cimahi Jln. Sangkuriang Kota Cimahi, (20/12).
Hal itu dilakukan untuk menghindari pelajar terjerat pengaruh narkoba dan minuman keras.
Peserta terdiri dari pelajar SMP dan SMA/SMK. Mereka membawa spanduk bertuliskan kampanye anti narkoba di kalangan pelajar.
Wali kota Cimahi Atty Suharti mengatakan, sebagai daerah perlintasan dikhawatirkan Cimahi dijadikan tempat transit narkoba dan peredarannya.
“Jangan sampai peredaran narkoba menyasar pelajar sebagai korban,” ucapnya.
Bersama pelajar, jajaran muspida Kota Cimahi ikut membaca ikrar pelajar anti narkoba. Yaitu Wali kota Cimahi Atty Suharti, Kapolres Cimahi AKBP Erwin Kurniawan, Dandim 0609/Kab. Bandung Letkol. RD. Agus Prasetyo Utomo, Kajari Cimahi Fadlul Azmi, perwakilan Pengadilan Negeri Bale Bandung, dan Danrem 062/Tarumanegara Kolonel Inf Besar Harto Karyawan.
Isi ikrar tersebut, diantaranya pelajar tidak akan menyalahgunakan narkoba, menciptakan generasi anti narkoba, mengutuk segala bentuk penyalahgunaan narkoba, kejahatan narkoba harus dihancurkan.
“Kami, anak bangsa menolak dan menjauhi narkoba guna mewujudkan generasi muda yang berprestasi, bermoral, dan bermartabat.
Kami akan bersama-sama memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Narkoba No, Belajar Yes,” teriak siswa besama. (*Asp)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro