BANDUNG – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) wilayah Jawa Barat keberatan dengan rencana pemerintah pusat menghapus keberadaan honorer, termasuk guru honorer.
Di Jawa Barat, proporsi guru honorer lebih banyak dibandingkan guru berstatus pegawai negeri sipil sehingga apabila guru honorer ditiadakan, maka kegiatan belajar mengajar akan terganggu.
Sekertaris PGRI Jawa Barat Maman Sulaeman mengatakan, jumlah guru honorer di Jawa Barat mencapai 300.000 orang.
Jumlah guru honorer lebih banyak dibandingkan dengan jumlah guru PNS sebanyak 200.000 orang. Di banyak sekolah di Jawa Barat, proporsi guru honorer pun lebih banyak dibandingkan dengan guru PNS.
Ketersediaan guru PNS sebanyak 200.000 orang sebenarnya tergolong kurang karena sudah banyak guru pensiun.
Melihat kondisi itu, PGRI khawatir kegiatan belajar mengajar terganggu apabila guru honorer ditiadakan.
“Di beberapa daerah di Jawa Barat, seperti Ciamis, ketersediaan guru PNS bahkan kurang 1.000 orang,” kata Maman , Kamis, (23/1/ 2020).
Di Kota Bandung pun, jumlah kekurangan guru PNS sebanyak 1.000 orang. Guru honorer lah yang menutupi kekurangan guru PNS.
Maman mendorong pemerintah untuk mencari solusi yang manusiawi terhadap keberadaan guru honorer. Hal itu karena guru honorer telah berjasa mendidik manusia Indonesia.
Solusi yang ditawarkan PGRI yakni menyalurkan mereka menjadi PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
“Honorer telah berjasa salam mendidik sehingga harus diakui dan dihargai. Mereka membangun manusia Indonesia,” ujar Maman.
Apabila keberadaan guru honorer ditiadakan begitu saja tanpa dijadikan PNS dan P3K, Maman menilai pemerintah sudah bertindak tidak manusiawi terhadap guru honorer.Tes untuk menjadi PNS dan P3K pun diharapkan dipermudah agar semua guru honorer lulus menjadi PNS dan P3K.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan, pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan berdiskusi untuk mencari solusi terhadap kebijakan peniadaan honorer.
Kondisi saat ini, Jawa Barat mengalami kekurangan guru. Menurut Dewi, solusi terbaik yaitu menjadikan guru honorer sebagai P3K dan PNS.(*/Hend)
KENDAL – Guru dan orang tua siswa di Kendal resah dengan beredarnya komik bergambar konten dewasa di lingkungan Sekolah Dasar (SD). Komik bergambar anime ini dijual oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) saat jam pulang sekolah.
Komik bergambar konten dewasa ini awalnya ditemukan di SD Negeri 1 Patukangan, Kota Kendal. Sepuluh siswa ketahuan menyimpan komik bersampul anime ini saat guru memeriksa tas murid.
Sejumlah komik juga ditemukan di tempat sampah karena dibuang siswa yang takut ketahuan guru.
Jika dilihat, sekilas tampak seperti komik anime biasa, tapi saat dibuka, di dalam komik terdapat gambar–gambar tidak senonoh dan kata–kata tidak pantas dikonsumsi oleh anak usia sekolah.
Guru kelas SDN 1 Patukangan, Kendal, Inayatuz Zakiaty mengatakan, komik konten dewasa yang dimiliki siswa dibeli dari PKL di depan sekolah saat jam pulang. Komik tersebut dijual seharga Rp3.000 oleh pedagang yang belum diketahui identitasnya.
Menurut Inayatuz Zakiaty, pihaknya sekolah telah mengamankan komik bergambar konten dewasa dan memperketat pengawasan terhadap pedagang yang berjualan di depan sekolah.
“Siswa juga sudah diberi pengarahan untuk tidak membelinya,” katanya, Jumat (24/1/2020).
Di SDN 1 Patukangan, Kendal, komik berisi konten dewasa telah menyebar ke-10 siswa. Diduga komik tersebut juga menyebar ke beberapa siswa SD di Kabupaten Kendal. Hingga kini pihak sekolah masih mencari pedagang yang sengaja menjual komik tersebut kepada anak–anak.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi saat dikonfrimasi membenarkan temuan komik bergambar konten dewasa ini. Pihaknya sudah membuat surat edaran kepada sekolah di Kendal agar mengecek pedagang yang berjualan di lingkungan sekolah.(*/D Tom)
SERANG – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyatakan kebanggaan atas prestasi para mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang yang kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dan Universitas Indonesia (UI). Tatu pun memastikan, tahun ini akan menambah beasiswa perguruan tinggai negeri (PTN) bagi mahasiswa baru.
Menurut Tatu, para mahasiswa penerima beasiswa memiliki rata-rata indeks prestasi kumulatif (IPK) sebesar 3,6 poin atau sudah memasuki kategori cum laude. “Terima kasih kepada para mahasiswa penerima beasiswa dari Pemkab Serang, telah membuat saya bangga. Para mahasiswa telah menunjukkan prestasi membanggakan selama kuliah,” kata Tatu saat menerima silaturahmi penerima beasiswa dan para orangtuanya di Pendopo Bupati Serang, Kamis (23/1/2020).
Pemkab Serang memberikan beasiswa untuk 64 mahasiswa berprestasi dan tidak mampu secara ekonomi. Terdiri atas, 44 mahasiswa diploma satu (D-1) di Untirta, 13 Mahasiswa Diploma Tiga (D-3) di Universitas Indonesia, dan 7 mahasiswa sarjana kedokteran (S-1) di Fakultas Kedokteran Untirta. Khusus untuk penerima beasiswa di UI, diberikan biaya hidup oleh Pemkab Serang dan Baznas Kabupaten Serang. Ditambah juga beasiswa untuk 2 mahasiswa sarjana Untirta dari CSR BPR Serang.
Tatu memastikan, para penerima beasiswa akan bertambah tahun ini. Yakni sebanyak 25 mahasiswa D-1 di Untirta dan 6 mahasiswa D-3 UI. “Saya sudah sepakat dengan pimpinan DPRD, beasiswa ini terus berlanjut. Kita lihat kemampuan anggaran, tapi insya Allah beasiswa jalan terus. Kita harus terus meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Kabupaten Serang,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Tatu menjamu para mahasiswa dan orangtuanya. Satu per satu perwakilan orangtua mahasiswa menyampaikan terima kasih atas program beasiswa yang diterima anak-anak mereka. Bahkan saat sesi foto bersama, beberapa orangtua tidak bisa menahan tangis saat mengucapkan terima kasih kepada Bupati Serang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, Asep Nugrahajaya mengatakan, silaturahmi tersebut merupakan bagian dari evaluasi program serta untuk mengetahui linieritas antara rencana, kegiatan, anggaran, dan keberhasilan belajar para mahasiswa. “Kegiatan evaluasi ini diikuti juga oleh orangtua. Dapat dipastikan bahwa orangtua memiliki andil besar dalam keseriusan belajar anak,” ujarnya.
Berdasarkan hasil perolehan nilai para mahasiswa, kata dia, program beasiawa perguruan tinggi negeri ini dapat dinyatakan sebagai program yang valid, dibuktikan dari proses rekrutmen, keseriusan belajar mahasiswa dan hasil belajar dalam kategori yang bagus. “Malah luar biasa, anak-anak Kabupaten Serang bisa bersaing, baik di UI maupun di Fakultas Kedokteran Untirta,” ungkapnya.(*/Dul)
JAKARTA – Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mendorong sekolah dan satuan pendidikan untuk melaksanakan Ujian Nasional (UN) menggunakan komputer. Ketua BSNP, Abdul Mu’ti mengatakan, berdasarkan evaluasi, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) lebih memberikan akurasi dalam menggambarkan pendidikan Indonesia secara umum.
“Kami menekankan bahwa UNBK ini berdasarkan evaluasi, lebih memberikan akurasi tidak hanya dari sisi objektifitas dalam mereka melalukan UN tetapi juga dari sisi efisiensi baik menyangkut pembiayaan maupun secara pelaksanaan,” kata Abdul, ditemui usai konferensi pers di Kantor BSNP, Jakarta, Selasa (21/1).
Adapun sekolah-sekolah yang belum siap melaksanakan UNBK, maka bisa menjalankannya dengan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP). Namun, pelaksanaan ujiannya harus dengan persetujuan dari BSNP dan dinas setempat.
“Menyelenggarakan UN berbasis kertas dan pensil harus mengajukan secara tertulis kepada BSNP atau nanti kemudian bisa diberikan penetapannya setelah kita menilai dan melihat alasan-alasannya, serta kemudian kita kaitkan itu juga dengan berbagai hal menyangkut keputusan dinas-dinas pendidikan terkait,” kata Abdul.
Sebenarnya, kata dia, pada tahun sebelumnya sebagian besar penyelenggaraan ujian nasional sudah berbasis komputer. Berdasarkan catatan Kemendikbud, UN tahun 2019 diikuti 8,3 juta peserta didik dengan 103 ribu satuan pendidikan. Sebanyak 91 persen atau lebih dari 7,5 juta peserta didik dan warga belajar mengikuti UNBK. Jumlah peserta UNBK meningkat 19 persen dari jumlah peserta UNBK tahun 2018.
Sementara itu, Sekretaris BSNP Arifin Junaidi mengatakan kesiapan sekolah untuk UNBK 2020 sudah hampir 100 persen siap. Umumnya, satuan pendidikan yang mengajukan UNKP adalah dari pendidikan kesetaraan dan kebanyakan berasal dari lembaga pemasyarakatan.
“Jadi sampai sejauh ini belum ada sekolah yang mengajukan untuk melaksanakan UNKP. Jadi UNBK sudah siap sekolah-sekolah. Pengajuan dispensasi untuk UNKP hanya dari pendidikan kesetaraan,”ungkapnya.(*/Ind)
PURWAKARTA – Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta bakal menyulap SDN 8 Ciseureuh (Sekolah Kahuripan) menjadi sekolah ekologi. Kurikulum dan program yang diterapkan pun berbasis lingkungan, sehingga menjadi percontohan bagi sekolah lain.
Kepala Disnas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto mengungkapkan, sekolah harus mempunyai karakter dari nilai-nilai kearifan lokal dan dekat dengan alam tempat kita hidup. Sekolah tersebut sengaja didesain dengan kontruksi bangunan terbuka. Model kontruksi itu dibuat karena didasari suhu udara Purwakarta cukup panas.
Menurut dia menjaga lingkungan sama dengan menjaga napas untuk generasi mendatang.
Maka melalui sistem pendidikan yang bersifat terbuka atau istilahnya merdeka belajar, dapat diterapkan kurikulum dan program yang berbasis lingkungan.
“Melalui pendidikan dapat diambil satu tarikan napas yang panjang guna memperpanjang umur bumi. Kita bisa memperlihatkan kepada anak cucu kelak tentang udara bersih, flora, fauna, budaya dan seluruh aspek ekosistem yang ada,” ujar Purwanto, Jumat (17/1/2020).
Dia menambahkan, pendidikan sebagai sebuah sistem memiliki dua dimensi, yaitu dimensi entitas dan dimensi metode. Dalam makna entitas, pendidikan memiliki beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Saling bergantung secara komprehensif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.(*/As)
BANYUWANGI – Bupati Abdullah Azwar Anas kembali mengumpulkan para kepala sekolah se kabupaten untuk menyamakan persepsi tentang konsep pendidikan yang terbaik bagi siswa. Salah satu yang ditekankan Bupati Anas adalah adanya koneksi batin antara kepala sekolah, guru dan siswa. Sehingga sekolah bukan hanya mengejar pretasi akademis tapi memberi pengasuhan dan membimbing untuk membangun karakter positif murid.
“Sudah banyak kita saksikan betapa anak yang prestasi akademisnya baik namun tidak dibarengi dengan karakter positif yang kuat , tidak bisa bertahan menghadapi perjuangan kehidupan. Sekalipun mampu menonjol secara ekonomi namun di sisi kehidupan lainnya justru terpuruk,” kata Bupati Anas saat memberikan pengarahan kepada kepala sekolah SD dan SMP se kabupaten di Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Kamis (16/01/2020).
Acara itu dihadiri 164 Kepsek SD, Kepsek SMP 110 orang, Kepsek SMA negeri dan swasta sebanyak 48 orang, Kepsek SMKN/swasta sebanyak 74 orang dan Kepsek PKLK Pendidikan Khusus sebanyak 42 orang.
Bupati Anas mengatakan, Menteri Pendidikan Indonesia Nadiem Makarim telah menyampaikan tentang kunci pendidikan efektif yang bisa meningkatkan prestasi sekaligus membangun karakter positif anak. Yaitu adanya koneksi batin antara guru dan murid.
“Koneksi batin ini berarti dalam mendidik murid, guru tidak sekedar memberikan materi pelajaran akademis namun ada fungsi pengasuhan dan membimbing murid,” katanya.
Anas melanjutkan mendidik dengan mengasuh dan membimbing berarti guru melakukan fungsi yang tidak hanya sekedar mengacu pada satuan pelajaran. Namun memberikan perhatian yang lebih. Seperti melihat potensi siswa hingga mengarahkannya, melihat latar belakang keluarga siswa apabila menemui kendala dalam sekolahnya hingga berupaya mencarikan solusi terbaik.
“Jadi itu semua itu adalah tugas kepala sekolah bersama guru. Kepala sekolah khususnya harus memberi waktu lebih untuk memperhatikan semua yang ada di sekolah., dan guru-guru diminta untuk tidak lagi hanya memberi tugas siswa lalu ditinggal pergi. Saya minta tolong jangan lagi ada yang seperti itu,” pinta Anas.
“Ikhtiar kita mendidik murid dengan pengasuhan dan bimbingan secara tulus, insyaallah akan memberi memori positif bagi anak yang akan menjadi benih tumbuhnya karakter yang positif dan kreatif di masa depan mereka,” ujar Anas.
Pada kesempatan itu Anas juga meminta agar sekolah menjadi tempat tersemainya jiwa inklusi dimana anak bisa bersahabat dengan keragaman. Karena anak yang berjiwa inklusi akan bisa menempatkan diri dengan baik dan bergaul dengan siapa saja.
“Kita tentu ingin anak-anak kita bisa menjadi generasi unggul yang tumbuh dengan jiwa moderat, bisa mengayomi semua kalangan. Ini harus dimulai sejak dini, sejak bangku sekolah,” tutupnya.(*/Gio)
BOGOR – Namanya Spirlee Anesta Sanas. Ia adalah lulusan terbaik Fakultas Kedokteran Hewan yang diwisuda pada Rabu, 15 Januari 2020 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,78.
Masalah ekononomi pada keluarganya tak menurunkan niatnya untuk menyelesaikan kuliahnya di Institut Pertanian Bogor. Spirlee harus pandai membagi waktu antara bekerja dan menyelesaikan skripsi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan kuliah.
“Ada masalah ekonomi pada keluarga saya saat akhir masa studi, akhirnya saya harus bekerja part time untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan kuliah. Mulai dari magang di klinik, menjadi agen pemasar, berjualan roti, dan bekerja di tempat laundry pernah saya kerjakan sembari menyusun skripsi,” ujar Spirlee dalam keterangan , Rabu, 15 Januari 2020.
Awalnya Spirlee bekerja paruh waktu untuk membayar biaya tempat tinggal. Ia bekerja paruh waktu sebagai penjaga toko roti setiap sore dengan upah Rp 750.000 per bulan. Spirlee juga pernah bekerja di tempat laundry sebagai penyetrika dan penjaga kasir.
Pada saat yang sama, Spirlee berjuang membagi waktunya untuk menyelesaikan skripsi di perpustakaan yang menyediakan komputer karena laptopnya yang sedang bermasalah.
“Alhamdulillah saya bisa lulus 9 Juli 2019, dua minggu sebelum pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) semester 9. Waktu itu saya tidak pulang ke kampung saat lebaran. Sewaktu tidak pulang lebaran itu juga saya kerja di klinik. Lumayan untuk menambah pemasukan,” kata dia.
Perjuangan Spirlee juga tidak terlepas dari perjuangan orangtuanya yang selama kuliah selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan Spirlee.
Meskipun harus mencukupi kebutuhan dengan meminjam sana-sini, Spirlee akhirnya mampu menjadi sarjana pertama di keluarganya.
Semua dilakukan agar nasib Spirlee tidak sama seperti orang tuanya, yang sempat mengeyam pendidikan kuliah, namun tidak sampai selesai karena masalah biaya juga.
“Dari saya kecil sampai sekarang orangtua saya selalu berusaha memenuhi kebutuhan saya terutama yang berkaitan dengan akademik saya. Saya diikutkan les di sana-sini, bahkan hingga dimasukkan ke sekolah akselerasi yang waktu itu masih terkenal mahal,” ujar Spirlee.
Saat ini Spirlee bekerja di salah satu perusahaan swasta sembari mengumpulkan biaya yang cukup untuk mengambil pendidikan Profesi Kedokteran Hewan.
Spirlee bekerja di Klinik Autis yang bertugas untuk memberikan terapi anak-anak autis agar dapat melakukan aktivitas sesuai dengan standar yang ada di masyarakat.
“Bekerja di klinik autis mengajarkan Saya untuk senantiasa bersyukur serta melatih kesabaran dan empati secara lebih mendalam,” ucap Spirlee.(*/Ind)
SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, dirinya memberikan porsi besar untuk pengembangan sektor pendidikan dalam APBD tahun 2020. Dari total APBD Jatim yang Rp 35,1 trilliun, sebesar 30 persen dialokasikan khusus untuk sektor pendidikan.
Khofifah menganggap, pendidikan menjadi ujung tombak pencetak SDM yang berkualitas. Gubernur perempuan pertama di Jatim itu pun meminta agar di awal tahun, seluruh jajaran Dinas Pendidikan di Jatim, bisa segera tancap gas. Ia meminta lelang barang dan jasa di bidang pendidikan agar segera dilakukan, agar proses belajar mengajar bisa berlangsung dengan lancar dan baik.
“Kelengkapan kebutuhan untuk pendidikan yang menjadi tanggung jawab Pemprov saya harapkan bisa segera dilakukan lelang. Hal ini sangat penting, untuk memenuhi dan menjamin kelancaran proses belajar mengajar,” kata Khofifah di Surabaya, Senin (13/1).
Khofifah menjelaskan, saat ini kebutuhan pendidikan, khususnya untuk SMA dan SMK telah teranggarkan pada APBD, khususnya lewat program pendidikan gratis berkualitas (TisTas). Dengan dukungan anggaran cukup besar, Khofifah berharap, kualitas pendidikan di Jatim bisa semakin meningkat selaras dengan program Jatim Cerdas. Diharapkan juga, upaya tersebut akan bisa meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Jatim.
“Di APBD Tahun 2020 kita banyak memberikan porsi untuk sektor pendidikan. Kita memprioritaskan pendidikan karena pendidikan merupakan ujung tombak pencetak SDM berkualitas di Jatim,” ujar Khofifah.
Khofifah mengaku, Pemprov Jatim juga sedang menyiapkan action plan untuk pendidikan yang ada di Jatim. Salah satunya dengan penguatan revitalisasi SMK dan SMK pengampu. Khusus untuk SMK Pengampu, pada 2020 terdapat 157 SMK Pengampu yang mengampu sekitar 785 SMK sesuai jurusan yang relevan.
“Pada tahun 2020 ini, kami akan fokus pada penguatan revitalisasi SMK termasuk di dalamnya peningkatan mutu dan relevansi pendidikan SMK dengan pasar kerja. Sedangkan untuk SMK Pengampu, kami fokus pada pelaksanaan fungsi SMK Pengampu yang telah difasilitasi sejak 2019,” ujar mantan menteri Sosial tersebut.
Selain itu, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim juga terus memperkuat konsep SMA dan MA Double Track. Di antaranya dengan pengembangan dan monitoring karir alumni SMA Double Track, pembinaan kewirausahaan melalui usaha sekolah online, serta menyiapkan wadah bertemunya jaringan mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dengan calon tenaga kerja potensial alumni SMA dan MA Double Track melalui platform ruangkarir.net
“Khusus untuk tahun ini kami juga akan terus meningkatkan kualitas muatan vokasi untuk pendidikan Madrasah Aliyah (MA) di Jatim. Dengan bidang ketrampilan antara lain multimedia, teknik listrik, kecantikan, dan tata boga,” kata Khofifah.
Selain itu, action plan pendidikan yang juga disiapkan yaitu dengan inkubasi siswa-siswi SMK sebagai talent pada Millenial Job Center (MJC). Dengan demikian, para siswa-siswi SMK tersebut akan bisa memiliki ketrampilan dan keahlian yang dibutuhkan para mitra usaha yang sudah bersinergi dengan MJC.(*/Gio)
JAKARTA – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) akan dilaksanakan April mendatang. Untuk itu siswa yang duduk di kelas VI, IX dan XII harus lebih banyak latihan mengerjakan soal-soal ujian.
Aplikasi Ruangguru yang concern terhadap peningkatan mutu pendidikan terus melakukan try out di sekolah-sekolah. Seperti di sekolah SMP N 158 Jakarta di Jalan Tubagus Badaruddin, Jatinegara Kaum, Pulo Gadung, beberapa waktu lalu.
Ratna Mayasaroh siswa SMP 158 mengungkapkan rasa sanang dan deg-degan mengikuti try out yang diselenggarakan Ruangguru di sekolah. Karena menurutnya seperti ujian yang sesungguhnya. Bedanya menggunakan smartphone, sedangkan UNBK pakai komputer.
“Saya deg-degan karena tidak ada persiapan, tapi bisa juga mengerjakan soal Bahasa Indonesia, ini bisa untuk persiapan menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) nanti dan dengan Try Out seperti ini bisa belajar lebih giat lagi, karena di Ruangguru langsung ketahuan nilainya, jadi kalau nilainya jelek bisa terus latihan dan enaknya lagi soalnya selalu berbeda-beda kalau ingin latihan lagi,” tuturnya usai try out.
Dengan banyak latihan katanya, akan lebih siap lagi untuk menghadapi ujian akhir daripada buka-buka buku, karena yang sudah-sudah karena kurangnya latihan jadi ‘grogi’ akhirnya kurang kosentrasi.
Muhammad Ilham, siswa SMP 158 lainnya, mengatakan sangat menyukai try out yang diselenggarakan Ruangguru. “Try out Ruangguru bikin tambah semangat belajar dan nilainya bagus-bagus sehingga dapat diterima di SMA negeri,” kata Ilham.
Dengan Ruangguru kata Ilham, dapat membuka wawasan lebih banyak karena di Ruangguru banyak contoh-contoh soal yang bisa untuk latihan. Apalagi soal-soal mata pelajaran Matematika, karena pelajaran ini yang sering nilainya jelek, maka dengan Ruangguru dapat sering melakukan latihan.
Ilham berharap Ruangguru semakin intens membuat soal-soal dan menyelenggarakan try out.
Sementara itu, Gama Rino, guru SMP 185, menyebut Ruangguru dapat memberikan semangat anak-anak semakin tambah dalam belajarnya, sehingga lebih siap menghadapi ujian nanti.
“Ruangguru sangat bagus dan sangat membantu karena sekolah kami berada di lingkungan menengah ke bawah, sehingga mereka tidak bisa ikut bimbingan belajar (Bimbel) dengan adanya Ruangguru dapat membantu sekali dalam meningkatkan belajar anak-anak,” tuntasnya.(*/Ind)
BOGOR – Rasa perihatin dan simpati pada korban bencana alam longsor dan banjir di Kecamatan Sukajaya Bogor pihak sekolah memberikan bantuan untuk meringankan para korban bencana alam tersebut .
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 3) Cibinong ikut peduli bencana tanah longsor dan banjir di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Dengan pengumpulan donasi dari peserta didiknya untuk dibelikan mie instan, beras, perlengkapan bayi, selimut air mineral dan kebutuhan lainnya, Jumat (10/1/20).
Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 3 Asep Anwar mengatakan, bahwa bantuan yang diberikan secara langsung ke para korban bencana oleh pihaknya, akan disalurkan melalui posko yang ada di lokasi bencana. Dirinya juga berterimakasih kapada Siswa dan Siswi yang sudah secara sukarela, mau membantu saudaranya yang sedang terkena musibah tersebut.
“Sehingga donasi tersebut bisa membantu meringankan warga di lokasi,” tuturnya kepada Wartawan saat ditemui di sekolahnya Jalan Roda Pembangunan, Kelurahan Nanggewer.
Lebih lanjut Asep menambahkan, bantuan itu dapat berjalan juga berkat kerja sama antara pihak SMAN dan Alfamart yang memberikan barang dan lainya untuk kebutuhan para korban. Ditengah segala keterbatasan yang ada dirinya juga merespon baik bagi para murid yang mau memberikan bantuan ke sesamanya yang sedang mendapatkan musibah bencana alam. Semoga kedepanya dirinya bisa membantu lebih lagi dari saat ini.
“Untuk sedikit meringankan masyarakat yang sedang dilanda musibah dan ikut perihatin ,” tuntasnya.(He)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro