JAKARTA – Ketua Lembaga Masuk Perguruan Tinggi (LMPT) Prof Mohammad Nasih menyebut ada 96.496 siswa lulus SNMPTN dan diterima di 86 PTN.
Pengumuman hasil seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2020 pun dilakukan siang ini, pukul 13.00 WIB tadi.
“Selamat bagi yang lulus. Informasinya dapat diketahui melalui laman https://portal.ltmpt.ac.id. Caranya memasukkan Nomor Pendaftaran dan Tanggal Lahir Peserta SNMPTN,” ungkap Nasih dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/4/2020).
Bagi siswa yang dinyatakan lulus SNMPTN 2020, Nasih mengatakan ada empat hal yang harus diketahui, yaitu:
1. Peserta lulus SNMPTN 2020 wajib hadir pada saat registrasi (daftar ulang) pada waktu dan tempat sesuai dengan ketentuan masing-masing PTN (lihat pengumuman di web masing-masing PTN tujuan). Kehadiran menentukan proses verifikasi dan status penerimaan peserta SNMPTN 2020 sebagai mahasiswa di PTN tujuan.
2. Peserta SNMPTN 2020 yang dinyatakan lolos verifikasi, status peserta SNMPTN 2020 tersebut dapat ditetapkan lulus sebagai mahasiswa di PTN tujuan
3. Peserta lulus SNMPTN 2020 yang merupakan peserta KIP-Kuliah, selain dilakukan verifikasi atas data akademik, juga dilakukan verifikasi data ekonomi keluarga dan/atau dilakukan kunjungan langsung ke alamat tinggal orang tua peserta SNMPTN 2020 untuk
menetapkan status penerimaan peserta SNMPTN 2020 tersebut sebagai mahasiswa baru oleh PTN tujuan.
4. Peserta SNMPTN 2020 harus memahami syarat registrasi (daftar ulang) dan ketentuan penerimaan lainnya yang bisa dilihat di website/ laman PTN tujuan masing-masing.
Para siswa yang tidak lulus SNMPTN 2020, masih mendapat
kesempatan untuk mendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020.
“Peserta SNMPTN yang telah dinyatakan lulus SNMPTN 2020 tidak diperbolehkan mendaftar UTBK dan SBMPTN 2020. Siswa pendaftar KIP-Kuliah yang tidak lulus SNMPTN 2020, apabila ingin mengikuti UTBK, tidak dikenakan biaya pendaftaran,” pungkas rektor Universitas Airlangga ini.(*/Ind)
JAKARTA – SMKN 4 Kota Madiun jurusan Tata Busana bantu Pemprov Jawa Timur menjahit alat pelindung diri (APD) Hazmat. Pembuatan APD tersebut merupakan pesanan dari Dinas Pendidikan Pemprov Jatim.
“Dalam pesanan tersebut, Dinas Pendidikan Jatim meminta semua SMK di Jawa Timur yang memiliki jurusan Tata Busana untuk membantu produksi secara massal APD berupa baju hazmat guna meringankan perjuangan dokter dan perawat dalam menangani pencegahan penyebaran virus corona dari pasien yang masih bertambah,” ujar Kepala SMKN 4 Kota Madiun Suhartoyo, Selasa (7/4/2020).
Ia menjelaskan, dalam pembuatan APD tersebut bahan baku berupa kain jenis parasut, semuanya disediakan oleh pihak Dinas Pendidikan Jatim. “Dalam kesempatan ini, SMKN 4 Kota Madiun mendapat jatah dua rol. Bahan baku jumlah tersebut bisa untuk membuat sebanyak 60 hingga 70 potong baju APD,” kata Suhartoyo.
Adapun untuk desain, APD tersebut sudah sesuai standar yang diminta Pemrov Jatim. Dalam sehari, SMKN 4 Kota Madiun memproduksi 60 APD. Pembuatannya melibatkan banyak kalangan, mulai dari guru, siswa tata busana, hingga alumni yang bersedia.
Salah satu siswa setempat Anton mengaku baru kali pertama ini jurusannya membuat APD. Ia sempat mendapat kesulitan dalam proses penjahitan untuk tahap awal. Namun setelah beberapa kali membuat, ia dan teman-temannya mengaku sudah bisa.
“Awalnya agak susah. Itu karena bahannya kan belum tahu bagaimana langkah-langkahnya menjahit. Setelah itu sudah lancar. Kami bisa menyelesaikan satu potong APD dalam waktu kurang dari dua jam,” kata Anton.
Ia menjelaskan, pembuatan APD dimulai dengan penyusunan pola pada bahan baku yang tersedia. Kemudian memotongnya dengan pemotong listrik agar lebih mudah. Pihaknya langsung menumpuk 30 lembar kain bahan baku dalam sekali proses pemotongan. Hal itu agar proses pembuatannya lebih cepat.
Pihak SMKN 4 Kota Madiun mengaku siap jika sewaktu-waktu Pemprov Jatim menginstruksikan kembali untuk membuat APD lagi dalam jumlah banyak.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebelumnya mengatakan bahwa rumah sakit yang berada dalam koordinasi pemerintah provinsi setempat membutuhkan sedikitnya 3.200 alat pelindung diri (APD) setiap harinya untuk penanganan pasien terinfeksi COVID-19.
Tingginya kebutuhan tersebut membuat Pemprov Jatim melakukan berbagai upaya untuk memenuhi ketersediaan APD, mulai dari baju hazmat, masker, dan lainnya. Ketersediaan tersebut dipenuhi dengan upaya pengadaan melibatkan rekanan, bantuan dari pemerintah pusat, hingga bantuan dari relawan.(*/Gio)
JAKARTA – Wakil Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih, mendesak pemerintah agar memenuhi kebutuhan pembelajaran pelajar seluruh Indonesia di tengah wabah Covid-19 ini.
Hal itu, menurut Fikri dalam pernyataannya, Senin, 6 April 2020, disebabkan baru sekitar 34,5% dari jumlah siswa yang bisa mengakses layanan pendidikan dalam jaringan (daring/online).
Baca Juga: Jokowi: 10 Negara dengan Kasus Covid-19 Terbanyak Harus Diumumkan
Ia menuturkan, dari 514 kota/kabupaten di Indonesia, berdasar data yang diperoleh dari penyedia edukasi berbasis online pada RDPU dengan Komisi X beberapa hari lalu, terdapat 176 kota/kabupaten yang sudah terakses layanan edutech ini.
“Hanya 34,5% yang terakses, berarti ada 65% lebih daerah yang belum menjangkau materi-materi pembelajaran yang mereka sediakan,” tambah Fikri.
Dengan persentase tersebut, dari 43,5 juta pelajar se-Indonesia, hanya sekitar 10 juta siswa yang mengakses materi pembelajaran dari platform online.
“Ada 33,5 juta siswa yang tidak mendapatkan materi pembelajaran. Pemerintah perlu melakukan terobosan dalam waktu singkat dan cepat supaya mereka terselamatkan,” desak legislator yang pernah menjadi kepala sekolah ini.
Meski UN sudah ditiadakan dan diganti dengan nilai atau akumulasi nilai semester sebelumnya, Fikri menilai semua pihak harus bekerjasama dalam penanganan Covid- 19 ini. “Caranya dengan mengupayakan seluruh pelajar dapat memperoleh haknya di bidang pendidikan meski tetap di rumah saja,” tutupnya.(*/Ind)
BOGOR – Jerami merupakan limbah pertanian yang umumnya dibakar oleh petani. Namun siapa sangka limbah jerami tersebut dapat dimanfaatkan menjadi karya kesenian.
Melalui kreativitasnya dalam memanfaatkan limbah jerami menjadi karya seni, tiga mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University berhasil memboyong Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Management Competition yang digelar oleh Fakultas Ekonomi, Universitas Galuh, Ciamis awal Maret lalu.
Tiga mahasiswa tersebut adalah Muhammad Kahfi Hartanto, Shafira Ahmad dan Muhammad Dhandi Dharma. Mereka merupakan mahasiswa dari Program Studi Manajemen Agribisnis.
“Kami membuat karya dari limbah jerami berbasis sosial budaya di Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis. Limbah jerami ini kami buat menjadi lentera jerami dan wayang Kila, kesenian khas masyarakat Lakbok,” ungkap Kahfi, salah satu anggota tim dalam rilisnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, ide tersebut muncul karena pemanfaatan limbah jerami padi di Kabupaten Ciamis kurang memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat setempat. Di samping itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada tahun 2018 tidak mencapai target.
Keunggulan dari inovasi yang dibuat oleh Kahfi dan teman-temannya adalah menggunakan sumber daya yang kurang bermanfaat, yaitu jerami, menjadi salah satu atribut di Kecamatan Lakbok sehingga daerah ini menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Ciamis.
“Kami berusaha mengombinasikan sumber daya yang ada di Kabupaten Ciamis dan menjadikannya sebagai industri kreatif di sektor pariwisata. Kami berharap, karya ini bisa direalisasikan bersama-sama dengan pemerintah Kabupaten Ciamis dan tentunya masyarakat di Kecamatan Lakbok.
Dengan demikian karya ini mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat dan mampu meningkatkan PAD Kabupaten Ciamis dari sektor pariwisata,” tandasnya.(*/Iw)
BOGOR – Penilaian tengah semester (PTS) online di Kabupaten Bogor kini sedikit berbeda. Dikarenakan ketidakmampuan orang tua siswa dan lemahnya jaringan telekomunikasi, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor kini menyediakan pelaksanaan PTS luar jaringan atau manual.
“Mulai Senin besok hingga akhir pekan mendatang, siswa SD dan SMP se-Kabupaten Bogor melaksanakan PTS online. Bagi yang wilayahnya jaringan telekomunikasi relatif lemah atau orang tuanya kurang mampu maka siswa akan melaksanakan PTS luar jaringan dengan mengambil kertas soal PTS ke sekolah masing-masing,” kata Kepala Disdik Kabupaten Bogor Entis Sutisna, Minggu (5/4/2020).
Dia menuturkan, para guru SD maupun SMP negeri dan swasta akan dibantu organisasi guru di tingkat kecamatan masing-masing.
“Disdik hanya membuat rambu-rambu pelaksanaan PTS online dan luar jaringan dan pelatihan para guru hingga mereka bisa membuat soal PTS online dan luar jaringan secara mandiri,” tambahnya.
Entis optimistis pelaksanaan PTS online dan luar jaringan kali ini akan sukses. Sebab, selama menjalani masa belajar di rumah itu para siswa SD dan SMP dengan diawasi orang tuanya tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Sementara itu, Wawat Suwawat sebagai orang tua siswa kelas III SDN Muara Beres, Sukahati Kecamatan Cibinong mengaku dalam sebelum melaksanakan PTS online itu siswa aktif berkomunikasi dengan wali kelas sehingga Senin besok mereka sudah siap melaksanakan.
“Mulai dari cara pembuatan e-mail hingga contoh soal buat latihan sudah diberitahu oleh wali kelas, hingga mudah-mudahan besok pelaksaaan PTS online bisa berjalan lancar dan sukses,” tuturnya. (*/T Abd)
SURABAYA – Dinas Pendidikan Jawa Timur (Disdik Jatim) meminta sekolah dasar (SD) di setiap daerah ikut serta menyiagakan gedungnya sebagai tempat karantina bagi pemudik yang pulang ke kampung halamannya.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (4/4/2020) mengatakan upaya ini dilakukan pemerintah provinsi untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19 yang semakin meluas.
“Ibu Gubernur berkoordinasi dengan bupati/wali kota, dan dinas pendidikan setempat agar mempersiapkan gedung SD untuk menampung atau tempat karantina bagi masyarakat yang datang dari luar daerah, khususnya sejak 14 hari kedatangan,” ujarnya.
Wahid mengatakan pemakaian gedung SD sebagai tempat karantina merupakan pilihan terakhir setelah menyiagakan berbagai fasilitas yang ada di kota dan kabupaten. Tidak semua ruangan di gedung sekolah digunakan, namun dipilih ruangan yang sesuai dengan kondisi gedung dan fasilitas yang ada.
“Minimal ada karpet untuk istirahat. Protokol kesehatan juga harus diterapkan yakni satu ruangan maksimal 20 orang,” ucapnya.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu mengaku belum mengetahui pasti sampai kapan protokol karantina bagi pemudik ini diberlakukan. Ia hanya menduga, proses karantina akan berlangsung hingga angka penyebaran COVID-19 di Jatim turun. “Termasuk proses belajar di rumah juga masih melihat perkembangan kasus COVID-19 ini,” katanya.
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Surabaya, M Aris Hilmi mengaku belum menerima edaran ataupun pemberitahuan dari Dinas Pendidikan Jatim terkait kesiagaan ruangan di SD untuk karantina pemudik. “Belum dengar saya, kalau memang ada nanti kami keputusannya kepala dinas, dan juga harus koordinasi dengan dinas kesehatan,” katanya.
Aris mengungkapkan sejauh ini kegiatan di SD masih berjalan, sebab menerapkan kebijakan piket bagi guru dan tenaga kependidikan sekolah yang bertugas. “Jadi tetap ada orangnya di SD itu atau yang bertugas piket, tapi jumlahnya berbeda tiap sekolah,”paparnya.(*/Gio)
LAMPUNG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung menambah hari libur anak sekolah tingkat SMA/SMK dari 4 April menjadi 22 April 2020. Penambahan hari libur sekolah untuk belajar di rumah tersebut untuk memutus mata rantai penularan virus corona atau covid-19 di Lampung.
Kepala Disdikbud Lampung Sulpakar mengatakan, penambahan hari libur anak SMA/SMK telah diputuskan dalam rapat bersama Disdikbud Lampung, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan, Kanwil Kemenag, dan MKKS SMA/SMK/SLB se-Lampung, pada Jumat (27/3).
“Penambahan libur sekolah tersebut untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona,” kata Sulpakar, minggu (29/3).
Keputusan perpanjangan libur anak sekolah tingkat SMA/SMK tersebut tertuang dalam Surat Nomor 420/808/V.01/2020 tertanggal 27 Maret 2020 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) pada Satuan Pendidikan di Provinsi Lampung.
Instruksi tersebut telah disampaikan gubernur melalui Sekdaprov Lampung kepada kepada bupati/wali kota se-Lampung dan juga Kanwil Kemenag Lampung dan kabupaten/kota di Lampung. Instruksi itu berisi libur diperpanjang hingga 22 April 2020.
Selain penambahan kebijakan libur sekolah, Sekdaprov Lampung juga mengeluarkan surat bernomor 420/1135/VI.01/2020 tentang Pembatalan Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2019/2020. Pembatalan UN tersebut sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Mendikbud RI nomor 4 Tahun 2020 tertanggal 24 Maret 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.
Beberapa SMA di Kota Bandar Lampung masih melanjutkan siswanya belajar di rumah, tidak lagi untuk persiapan UNBK, akan tetapi untuk persiapan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Meski persiapan belajar di sekolah dianggap telah selesai, tidak ada kegiatan proses belajar mengajar di kelas atau di rumah.
“Kalau belajar untuk persiapan UN sekolah kami sudah tidak ada lagi. Tapi, kami disuruh belajar intensif untuk persiapan mengikuti SBMPTN nanti,” kata Dhira (18 tahun), siswa kelas 12 SMAIT di Bandar Lampung.
Menurut Dhira, pihak sekolahnya sudah mengumumkan bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah sudah tidak ada lagi. “Untuk melanjutkan kegiatan belajar di rumah, siswa tetap disarankan belajar secara daring untuk persiapan menghadapi SBMPTN,” jelasnya.
Adapun untuk siswa kelas 10 dan 11, guru tetap memberikan bimbingan belajar secara daring kepada siswanya selama kebijakan libur sekolah. “Kami masih belajar secara online dengan guru, sampai habis libur,” kata Chaca, siswi SMA Negeri di Bandar Lampung.(*/Kri)
JAKARTA – Plt. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Supriano mengatakan saat ini kepala sekolah dan guru diberi tanggung jawab penuh untuk melakukan evaluasi siswa.
Guru semakin didorong untuk jujur dan bertanggung jawab di saat mengevaluasi siswa di tengah kebijakan bekerja dan belajar di rumah.
Berbagai ujian, seperti Ujian Sekolah dan Ujian Akhir Semester diminta untuk dilakukan tanpa melalui tatap muka. Kemendikbud juga memberikan kebebasan apabila sekolah akan menilai melalui portofolio nilai rapor atau prestasi.
“Saya rasa momentum ini harus ditangkap benar-benar oleh para pendidik dan tenaga kependidikan untuk meluluskan,” kata Supriano, dalam konferensi pers daring, Selasa (31/3/2020).
Ia menegaskan, kejujuran dan tanggung jawab guru sangat penting dalam menjalankan tugas di tengah situasi darurat Covid-19. “Jadi guru jangan berkolaborasi untuk meluluskan bersama-sama, artinya dengan cara yang tidak benar, sehingga kepercayaan ini akan hilang,” kata Supriano menambahkan.
Kemendikbud memberikan kepercayaan kepada guru agar dapat memberikan nilai siswa yang bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karenanya, Supriano mengatakan para guru harus memanfaatkan kepercayaan ini dengan baik.
“Marilah kita melihat kepercayaan ini digunakan dengan baik. Jangan sampai kepercayaan ini disalahgunakan sehingga ke depan akan hilang kepercayaan kepada guru dan tenaga kependidikan,” kata dia lagi.
Lebih lanjut, Supriano menilai guru dan tenaga kependidikan memiliki komitmen yang sama dalam memajukan pendidikan Indonesia. Artinya, para guru dan tenaga kependidikan akan melakukan penilaian terhadap siswa secara baik dan benar.(*/Ind)
BOGOR – Para pelajar di Kabupaten Bogor mulai dari tingkat PAUD hingga lembaga pendidikan non-formal akan belajar di rumah hingga 21 April 2020 mendatang.
Hal itu dilakukan menyikapi masa darurat penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Bogor.
Informasi tersebut tertuang di Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor dengan Nomor 421/408-DISDIK Tentang Perpanjangan Masa belajar di Rumah Bagi Peserta Didik Jenjang PAUD/TK, SD, SMP, dan Lembaga Pendidikan Non-Formal (PNF) di Kabupaten Bogor.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Entis Sutisna menjelaskan, selama masa perpanjangan belajar di rumah, para peserta didik (peklajar) harus belajar melalui daring atau jarak jauh guna memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
“Tanpa terbebani tuntunan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan,” tambahhya, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (1/4/2020).
Belajar dari rumah, lanjutnya, difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemi Covid-19. Sementara, terkait aktivitas dan tugas pembelajaran dari rumah dapat bervariasi antar pelajar.
“Termasuk minat, kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah dengan memberdayakan sumber belajar, alam sekitar seperti berkebun, buku, media elektronik, dan lain-lain,” bebernya.
Terkait bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru, tanpa harus memberikan skor atau nilai kuantitatif.
“Guru juga memberikan motivasi dan hasil bimbingan yang tidak menimbulkan kecemasan atau kepanikan pada peserta didik maupun orangtua atau wali agar tetap berada di rumah, ikhlas, semangat dalam beraktivitas, dan selalu menjaga keselamatan,” terangnya.
Untuk Ujian Nasional (UN) sendiri jenjang SMP pada tahun pelajaran 2020 ini dinyatakan dibatalkan. Terkait proses penyetaraan bagi lulusan program paket A, katanya, program paket B, dan program paket C, akan ditentukan kemudian oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Ujian sekolah untuk kelulusan dilaksanakan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring atau luring, dan atau assasement jarak jauh lainnya,”pungkasnya.(*/Ind)
BOGOR – Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School Bogor tetap mengadakan kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan sistem daring selama dua pekan ini, dimulai Senin (16/3) hingga Sabtu (11/4). Proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini sebagai upaya pihak sekolah dalam mengikuti instruksi pemerintah terkait pencegahan penyebaran virus corona Covid-19 di Indonesia.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan dalam masa darurat penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).
Selain itu, pihak sekolah mengikuti Surat Edaran Walikota Bogor Nomor: 061/1169 – Umum tentang perpanjangan masa belajar di rumah bagi peserta didik SMP/SMA di Kota Bogor. Selama masa pembelajaran jarak jauh, guru dan staf melanjutkan pekerjaan seperti biasa di rumah masing-masing.
Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School telah mempersiapkan dengan baik dalam memberikan sistem belajar daring. Sebelumnya, sekolah telah memberikan training bagi guru-guru dalammenghadirkan pembelajaran digital. Para siswa juga sudah dibiasakan untuk mengikuti pembelajaran dan penilaian secara daring seperti pelaksanaan try-out UN bagi siswa kelas 9 dan 12 yang berbasis Computer-based Test.
Selain itu, siswa-siswa juga sudah diperkenalkan dengan aplikasi seperti Google Classroom, Zoom, Quiziz, Kahoot, Edpuzzle, Live Streaming YouTube dan lain-lain berikut fitur-fitur pendukungnya yang memudahkan dalam memperoleh materi pembelajaran, mengerjakan soal-soal latihan, serta konsultasi dengan guru pengampu mata pelajaran.
“Pihak sekolah selalu berupaya memberikan pelayanan pendidikan yang optimal bagi para siswa. Guru-guru memanfaatkan aplikasi-aplikasi pendukung pembelajaran online kepada siswa agar proses pembelajaran teru berlanjut meskipun mereka tidak di sekolah,” kata Kepala Sekolah Cahaya Rancamaya, Eko Sugiyanto, dalam siaran persnya, Selasa (31/3).
Aktivitas tatap muka selama kegiatan pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi Zoom. “Dengan kegiatan ini, guru dan wali kelas dapat memberikan materi pelajaran dan memberikan sesi konsultasi kepada siswa secara langsung,” katanya menambahkan.(*/Iw)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro