TANGSEL - Uji coba tahap IV jam buka tutup truk bertonase besar di Jalan Legok - Pengedangan oleh Badan Pengelola Tranportasi Jabodwtabek (BPTJ) dinilai warga gagal bahkan justru menambah parah kemacetan.
“Haduh.. kok malah tambah parah nih macet dan antrenya , ” keluh Martin, warga Parung Panjang, Bogor.
Truk yang parkir pinggir jalan raya malah membuat ruas jalan menyempit sehingga aktivitas warga sekitar di pagi hari seperti mengantar anak sekolah dan ingin bekerja terganggu. Truk bertonase besar bermuatan material dari arah Parung Panjang, Bogor dilarang melintas dan menunggu jam operasional sedangkan truk kosong atau tanpa muatan dari arah Tangerang dibolehkan melintas.
Tata, Kepala Dusun Malangnengah, mengaku warga di desanya balakangan mengeluh kemacetan parah yang terjadi hampir setiap hari akibat jam buka tutup bagi truk bertonase besar.
“Warga berharap aturan itu dikembalikan seperti jam operasional yang diberikan Perbup No. 47/2018 yang dikeluarkan Bupati Tangerang bukan uji coba yang dilakukan BPTJ, ” tuturnya.
Iptu Bambang, Kanit Lantas Polsek Legok, mengatakan kemacetan disebabkan banyak truk bertonase besar parkir atau berhenti menunggu jam operasional .
Jelas ada kepadatan dan antrean kendaraan karena jalan hanya dapat dipergunakan satu jalur untuk dua arah yaitu dari Parung maupun Legok
“Maklum tentunya setiap pagi bakal terjadi antrean dan macet karena jalan agak sempit, ” ungkapnya. (*/Nas)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro