BNN KESULITAN RAZIA NARKOBA DI LAPAS
JAKARTA - Peredaran narkoba dilapas sudah menjadi rahasia umum karena begitu mudahnya alat komunikasi didalam lapas dan yang terjadi adanya pengendalian dari dalam lapas itu sendiri .
Kasus penemuan narkoba di lapas kembali terungkap. Polisi menemukan paket narkoba jenis sabu di Lapas Kelas II A Gorontalo.
"Kita sebetulnya sudah intensif sama Kemenkum HAM untuk bagaimana reformasi di Lapas dan itu sudah disambut baik sama Menteri. Akan ada penilaian berkala ke sipir dan lainnya yang bertugas di lapas," kata Kepala Biro Perencanaan BNN Agus Sudrajat.
Agus menyampaikan ini usai acara 'Silaturrahmi BNN dan Dialog Interaktif bersama Ormas/LSM Penggiat Antinarkoba' di Aula Dir IV Bareskrim, Cawang, Jakarta Timur,(4/6).
Baca Juga: Polisi Temukan Satu Paket Narkoba di Lapas Gorontalo
Agus juga menyampaikan kendala yang dialami petugas BNN saat hendak merazia lapas. "SOP ketat, kita orang luar datang ke lapas ada protap yang harus dilewati, jadi tertahan, periksa buku tamu," ujarnya.
Ketika petugas telah masuk ke dalam lapas, sebenarnya narkoba seperti ganja, inex, dan obat-obatan lainnya sudah terlihat. Tapi tidak diketahui itu punya siapa.
"Karena di luar pintu kita sudah tertahan ada protap itu, kami minta dilakukan reformasi. Ketika nanti ada aparat gabungan razia lapas, itu bagian sama-sama. Jadi tidak dibatasi, kita berharap ada protap bersama,"katanya.
Permasalahan lain adalah, lanjutnya, adanya napi yang bisa berkomunikasi dengan dunia luar menggunakan ponsel genggam. Dia menuturkan ada oknum-oknum yang memasukkan alat komunikasi itu.
"Sudah mulai dilakukan pembenahan oleh Menkumham, mungkin petugas diputar cepat berperiode, akan ada pergantian-pergantian," tandasnya.(*Sam)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro