ACEH - Ratusan massa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh, bersama masyarakat menggelar aksi di Kantor Gubernur Aceh, Jumat (27/12).
Dalam aksi itu, massa menuding Pemerintah Aceh telah gagal merealisasikan janji kampanyenya. Massa aksi menyampaikan aspirasi di halaman Kantor Gubernur Aceh, hingga pukul 12.00 WIB. Namun, tidak ada satu pun pejabat yang menemui para demonstran.
Aksi ini dikawal dari pihak satpol dan pihak keamanan. Bahkan sempat terjadi dorong-dorongan massa minta masuk ke dalam kantor Gubernur.
Ketua KAMMI Aceh, Faisal Qasim mengatakan, satu tahun lebih berjalan kepemimpinan ZIKIR (Zaini Abdullah / Muzakir Manaf), banyak ketimpangan terjadi di Aceh.
Rendahnya serapan anggaran seakan-akan tidak bisa terobati, kemudian indikasi-indikasi korupsi yang tidak pernah terbongkar serta janji-janji politik yang tidak direalisasikan seperti janji Rp 1 juta per KK per tahun.
"Banyak mafia proyek yang berkeliaran di seluruh jajaran SKPA (Satuan Kerja Pemerintah Aceh) dan juga di lingkaran kekuasaan Pemerintah Aceh," papar Faisal.
Mereka mendesak pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan zikir untuk memberantas dan tidak melindungi mafia proyek yang dapat merusak sendi-sendi pembangunan. "Kami datang hari ini menyampaikan aspirasi, bukan benci tapi untuk mengingatkan pemerintah," jelasnya.
Di halaman Kantor Gubernur, nyak-nyak yang mayoritas korban konflik turut meramaikan aksi ini. Sejumlah dari mereka mengaku sangat terpukul uang proposal tidak lagi dapat diterima.
"Saya sangat sedih tidak dapat menerima uang bantuan yang sudah dijanjikan sebesar 500 ribu, padahal saya sudah ada nomor agenda," imbuh Sabariah, dari urueng inong Aceh korban konflik.
Bahkan, tegasnya, demi mendapatkan uang dan bisa berangkat dari Lhoksumawe ke Banda Aceh terpaksa ngutang sama tetangga. "Saya mohon pemerintah ada perhatian bagi kami janda yang korban konflik," tambanya. (FAD)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro