DEPOK - Pengusiran yang dilakukan oleh Ketua DPRD Depok berbuntut panjang , Walikota Depok Muhammad Idris berang terhadap sikap Ketua DPRD Depok yang mengusir anak buahnya saat akan mengikuti sidang paripurna di Gedung DPRD, Kamis kemarin.
Menurut Muhammad Idris, jadi pejabat atau pimpinan seharusnya lebih santun, lebih komunikatif dan lebih bermoral bahkan mengendepankan kemaslahatan bersama serta kepentingan masyarakat banyak dibandingkan golongan apalagi pribadi.
“Tidak menunjukkan sikap ego yang dilihat banyak orang bahkan sampai viral di media sosial (medsos) maupun media massa lokal serta nasional,” ungkap Walikota Muhammad Idris usai apel dan menyerahkan surat keputusan (SK) pensiun kepada dua ASN Kota Depok, Jumat (4/1).
Diberitakan, Ketua DPRD Depok Hendrik T Allo saat akan memimpin rapat sidang paripurna, Kamis (3/1/2019) mengusir Kepala BKPSDM Supian Suri meski yang bersangkutan diundang secara resmi. Pengusiran ini sempat viral dan ramai di media sosial dan juga banyak diberitakan media massa lokal serta nasional.
Menurut Supian Suri ia menduga diusir karena tidak mengakomedir permintaan Ketua DPRD Depok soal pengisian pejabat yang baru dimutasi oleh Walikota Depok.
Namun Hendrik T Allo mengaku dia mengusir Kepala BKPSDM itu karena tidak koordinasi saat menganti pejabat yang bertugas di Gedung DPRD sehingga dia sulit membuat kebijakan.
Mengenai tidak diakomodirnya permintaan Ketua DPRD Depok itu menurut Muhammad Idris mutasi sudah sesuai dari rekomendasi Komisi ASN (KASN) dan dari BKN. “Jadi saya katakan sangat prosudural mutasi yang kita lakukan dan saya siap diperiksa KASN bilamana ada kesalahan,” geram Walikota.
Semua pejabat yang dilantik 221 orang telah dilakukan penjaringan secara ketat mulai eselon II, III hingga IV. “Yang bagus inilah kami masukkan, makanya sekarang Kasi dan Sekel kami isi semua,”pungkasnya. (*/Idr)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro