JAKARTA - Mabes Polri menyatakan tiga orang teroris yang ditangkap pada pekan kemarin merupakan satu rangkaian namun berbeda jaringan.
Tiga orang yang ditangkap itu adalah, Fahri alias Agus yang ditangkap di Bekasi Utara pada Rabu 11 Desember, Raden Irwan alias Arqom yang ditangkap di Lamongan, Jawa Timur pada Minggu 15 Desember, dan malamnya pada tanggal yang sama, Abidin ditangkap di Bekasi. Ketiganya, saat ini berada Mabes Polri untuk dilakukan pemeriksaan.
Rangkaian ini diketahui berdasarkan penangkapan Fahri alias Agus. Dia merupakan buron yang terkait kasus pengeboman jaringan Torik di Tambora. Diketahui, Fahri merupakan penyuplai bahan peledak kepada Torik. Dia ditangkap di Bekasi Utara pukul 20.00 WIB pada Rabu 11 Desember.
Lalu Polri pun melakukan pengembangan dan melakukan penangkapan pada Minggu 15 Desember di Lamongan terhadap Raden Irwan alias Arqom. Dalam pemeriksaan, Arqom merupakan jaringan dari Kodrat yang sudah meninggal dalam penangkapannya di Bumi Serpong Damai (BSD), pada pertengahan tahun ini. Arqom diketahui merupakan penyuplai senjata api untuk jaringan ini. Jaringan Kodrat ini juga diketahui merupakan teroris yang melaksanakan kegiatan fai dengan melakukan pencurian toko emas di Tambora beberapa waktu lalu.
Setelah Arqom, Polri melakukan penangkapan di wilayah Bekasi Utara terhadap Abidin sekira pukul 16.50 WIB. Abidin merupakan satu jaringan dengan Arqom yang melakukan kegiatan fai dan mendapatkan hasil dari perampokan di Toko Emas Tambora.
Karo Penmas Div Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, kuat dugaan, kelompok Kodrat ini merupakan kelompok yang juga melakukan penembakan polisi di Pamulang beberapa waktu lalu.
"Mereka adalah Daftar Pencarian Orang (DPO) dalam kelompok Kodrat. Diduga kuat juga terlibat dalam penembakan Polisi," ungkap Boy di Mabes Polri, Jakarta.
Boy mengatakan, Kelompok Kodrat merupakan pecahan Jaringan Abu Omar. Abu Omar memiliki dua turunan kelompok, yaitu Jaringan Kodrat dan Jaringan Abu Roban. Sementara untuk Torik, merupakan kelompok yang berbeda dari kelompok Abu Omar.
Boy menambahkan, tiga orang teroris yang ditangkap pekan ini juga masih didalami soal adanya ancaman teror pada malam Natal dan Tahun Baru. "Antara lain itu (yang didalami), tapi belum tahu rencana otentik apa yang akan mereka lakukan. Upaya ini untuk upaya dini dalam pencegahan aksi teror," ujarnya.(DUNG)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro