BOGOR - Ribuan korban bencana alam banjir bandang maupun longsor di Kecamatan Sukajaya, Nanggung dan Jasinga akan direlokasi. Pemkab Bogor akan melakukan bedol kampung karena di tempat awal mereka tinggal tidak lagi aman.
"Ada banyak kampung di Sembilan Desa yang akan dibedol karena lahan mereka awal tinggal itu rawan akan bencana alam, rencananya mereka akan direlokasi tak jauh dari kediaman awal karena alasan masih punya sawah ataupun alasan lainnya," ujar Komando Tim Tanggap Bencana Letkol (Inf) Harry Eko Sutrisno kepada wartawan di Pendopo Bupati, Cibinong, Rabu (22/1).
Ia menerangkan desa yang kampungnya akan dibedol paling banyak ada di Kecamatan Sukajaya, nama - nama desa tersebut adalah Harkat Jaya, Cileuksa, Pasir Madang, Cisarua, Kiara Pandak, Sukamulih dan Urug.
"Di sembilan desa terdampak berat bencana alam itu minimal ada satu kampung yang akan direkokasi, tetapi juga ada yang dua kampung atau lebih hingga total ada belasan kampung yang akan dibedol," terangnya.
Harry menjelaskan dari segi jumlah pengungsi, saat ini menurun jumlahnya menjadi 17.582 jiwa dari sebelumnya 19.246 jiwa, pengungsi tersebut tersebar di Kecamatan Sukajaya, Nanggung, Cigudeg dan Jasinga.
"Saat ini jumlah pengunsi terus berkurang karena mereka lebih memilih tinggal di kediaman sanak saudara, bahkan ada yang tinggal di luar kecamatan yang terdampak bencan alam," jelas Harry.
Ia menuturkan dari desa terdampak bencana alam, tingga Desa Cileuksa dan beberapa kampung di Desa Pasir Madang yang belum dialiri listrik lagi.
"Kesulitan PLN karena 'menghilangnya' jalan lama dan adanya jalan baru, mereka pun meminta jaminan Bupati Bogor Ade Yasin dahulu bahwa jalan ini tidak beralih lagi. Dengan adanya jaminan, kami pun menargetkan semua kampung atau desa yang gelap gulita akan kembali terang," tuturnya.
Harry melanjutkan dengan belum terangnya beberapa kampung dan desa di Sukajaya, Pemkab Bogor, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pun sudah memberikan bantuan genset dan BBM.
"Untuk mengantisipasi gelapnya kampung atau desa, kami sudah memberikan bantuan genset dan BBM. Namun karena kadang stock bantuan BBM kurang akhirnya warga secara swadaya juga membeli sendiri BBMnya," ungkapnya. (*/Tulus))
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro