SUKABUMI – Pasar yang terhitung paling tua di kota Sukabumi mengalami kebakaran semalam .Penyebab kebakaran Pasar Pelita di Kota Sukabumi, Jawa Barat masih dalam penyelidikan jajaran Polres Sukabumi Kota. Rencananya, Jumat (13/5), tim Labfor Polres Sukabumi mendalami sumber api yang sudah melalap puluhan kios dan lapak pedagang tersebut.
Peristiwa terbakarnya pasar tertua di Sukabumi tersebut terjadi pada Kamis (12/5) sekira pukul 23.40 WIB. Seiring dengan kian berkobarnya api, warga sekitar dikejutkan dengan suara beberapa kali ledakan.
“Apinya cukup besar. Sebelum api besar diiringi suara ledakan beberapa kali,” jelas Asep, salah seorang warga.
Kepala Bagian Operasi Polres Sukabumi Kota, Kompol Sulaeman Salim menegaskan penyebab kebakaran belum bisa dipastikan karena masih dalam penyelidikan. Menurutnya, setelah api dijinakan baru menerjunkan tim Labfor Polres Sukabumi Kota menyelidiki dengan cara mencari barang bukti.
Dalam proses pamadaman, kata Sulaeman, sedikitnya 50 personelnya diterjunkan. Penyiagaan puluhan petugas itu untuk mengantisipasi dan membantu petugas damkar dalam proses pemadaman. Termasuk menetralkan lokasi kebakaran dengan cara memblokir beberapa akses jalan menuju tempat kejadian kebakaran.
“Masih dalam penyelidikan. Puluhan personil diterjunkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.
Api baru berhasil dijinakan sekira pukul 03.00 WIB setelah 11 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) diterjunkan ke lokasi. Kendati begitu, sisa-sisa bara api di beberapa titik masih terlihat menyala.
Menurut Agus, 45, petugas damkar kesulitan memadamkan api karena sulit menembus lokasi yang penuh dengan lapak-lapak pedagang. Terlebih, di sekitar lokasi banyak barang-barang yang mudah sekali terbakar, seperti bahan-bahan kain.
“Saya lihat tadi banyak pedagang yang berusaha menyelamatkan barang dagangannya. Sementara petugas damkar sulit menembus masuk dalam proses pamadaman. Alhamdulillah, apinya sudah mulai berangsur-angsur padam,” jelasnya.
Kasus kebarakan di Pasar Pelita Sukabumi bukan kali pertama. Pada akhir September 2015, si jago merah melumat ratusan kios dan lapak pedagang. Kendati tidak memakan jiwa, waktu itu insiden itu mengakibatkan kerugian hingga miliaran rupiah. (Yan)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro