BENGKULU - Pascamusibah banjir dan longsor di Bengkulu, kini Pemprov Bengkulu tengah memfokuskan perbaikan infrastruktur yang mengalami kerusakan. Seperti halnya jalan, jembatan serta bangunan fasilitas umum.
Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang mengharapkan aktivitas masyarakat terdampak banjir kembali berjalan normal.
"Ada sejumlah jalan dan jembatan di beberapa kabupaten di Bengkulu rusak karena diterjang banjir dan longsor, segera kita perbaiki dalam waktu dekat," katanya.
Begitu pula dengan infrastruktur irigasi dan lahan pertanian yang rusak diterjang banjir. Agar petani bisa kembali bercocok tanam, pihaknya juga akan melakukan perbaikan.
"Ada sekitar 3.000 hektare lahan pertanian di Bengkulu, rusak diterjang banjir dan longsor beberapa waktu lalu. Lahan pertanian ini tersebar di sejumlah kabupaten dan Kota Bengkulu," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan pencarian korban banjir dan longsor di Bengkulu telah dihentikan karena Pemprov Bengkulu telah mencabut masa tanggap darurat bencana alam tersebut.
Meski sebenarnya masih tercatat 4 korban banjir dan longsor Bengkulu belum ditemukan hingga saat ini. Mereka diantaranya adalah Tumini (60) Warga Kecamatan Maje Kabupaten Kaur, Lahidin (45) dan Kaneko Alfareza (balita) warga Desa Susup Kabupaten Bengkulu Tengah, Rohim (5) warga Kota Bingin Kabupaten Kepahiang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkukuy serta Tim SAR dengan berberat hati mengungkapkan agar pihak keluarga mengikhlaskan anggota keluarga yang belum ditemukan. Namun jika ada tanda-tanda dari masyarakat mengenai keberadaan para korban, maka petugas siap dikerahkan.
Selama masa transisi pemulihan pascabanjir dan longsor di Bengkulu, Posko Induk BPBD akan terus tetap buka guna melayani para penyumbang korban banjir dan longsor.(*/Hend)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro