BOGOR - Sekolah dan pasar di Kota Bogor dinilai rawan jadi korban pungutan liar. Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kota Bogor memastikan operasi tangkap tangan bisa dilakukan jika praktik pungutan liar terus terjadi.
Ketua Pelaksana Tim Saber Pungli Ajun Komisaris Besar Arsal Sahban menuturkan, saat ini Tim Saber Pungli Kota Bogor sedang melakukan pemantauan terhadap delapan kasus dugaan pungutan liar.
Arsal enggan membeberkan secara detil perkara detil kasus pungli tersebut. Namun, Arsal memastikan, beberapa kawasan rawan pungli seperti sekolah, pasar, dan juga bidang perizinan akan mendapatkan perhatian khusus dari Tim Saber Pungli Kota Bogor.
“Fokus kita ke depan adalah pencegahan, kita akan lakukan preventif strike, jadi pencegahan tetapi posisinya menyerang, nanti semua pimpinan akakan turun langsung," kata Arsal sesudah bertemu dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di Balai Kota Bogor, Kamis (26/12/2019).
Arsal menjelaskan, Tim Saber Pungli Kota Bogor sendiri saat ini memang belum pernah melakukan operasi tangkap tangan karena sesuai dengan peraturan pemerintah pusat, tim saber pungli di daerah lebih mengedepankan pencegahan.
Akan tetapi, Arsal tetap meminta masyarakat untuk dapat kritis memberikan aduan.
Dengan demikian, seluruh tim saber pungli mulai dari tim penindakan, pencegahan, intelegen, dan yustisi dapat bergerak semua untuk melakukan pemantauan.“Kami butuh aduan masyarakat untuk melangkah, kami perlu tahu titik mana yang bermasalah. Misal perizinan, IMB, mungkin saja ada yang bermain dalam aturan.
OTT bisa saja, tetapi kita juga harus menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah pusat, meskipun salah satu fokus kita OTT Kita ingin sistem betul-betul diperbaiki semua. Kecuali sudah diingatkan, tetap jalan terus, OTT akan berjalan,“ ujarnya.
Menurut Arsal, langkah pencegahan praktik pungli yang dilakukan tim saber pungli Kota Bogor saat ini mendapatkan apresiasi dari tim saber pungli Jawa Barat.
Dalam upaya pencegahan, tim saber pungli Kota Bogor meraih juara pertama.
Arsal mengklaim, predikat tersebut diraih karena kekompakan tim yang ada. Seluruh instansi yang terlibat mulai dari polisi, TNI, Pemkot Bogor, dan BIN bekerja dengan kompak.
“Semuanya searah, sejalan. Ketika ada informasi, ada tim telaah. Sistem yang dibangun, melalui Si Badra juga sudah digunakan masyarakat untuk menyampaikan aduan.
Bukan hanya masalah sampah, ini juga aduan pungli,”ungkapnya.(*/He)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro