BOGOR - Pemkab Bogor bentuk Tim Fasilitas Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) karena baru sebagian kecil perusahaan di daerah ini tunaikan Corporate Social Responsibility (CSR) setiap tahun.
Wakil Ketua Tim Fasilitas TJSL, Yusfitriadi mengungkapkan dari 932 perusahaan yang ada di Bumi Tegar Beriman, baru 9 diantaranya mengeluarkan CSR setidaknya pada tahun 2018 lalu dan yang lain nakal dan bandel .
Padahal, kata Yus, CSR memiliki peran penting dalam pembangunan sebuah daerah di samping menggunakan anggaran negara. Salah satunya untuk membenahi wilayah-wilayah perbatasan di Bumi Tegar Beriman.
“Sekarang kita sedang menyusun program pengembangan Pemkab Bogor dengan Tim TJSL supaya sinkron dengan program CSR perusahaan,” kata Yus, Rabu (24/4/2019).
Menurutnya, permasalahan utama CSR di Kabupaten Bogor yakni pengelolaan CSR belum satu pintu, karena pelaku TJSL melaksanakan sendiri programnya kepada objek peneriman.
“Selain itu, jika bekerja sama dengan perusahaan daerah, namun perusahaan tidak melapor ke pemda. Tapi yang diperlukan sekarang dikoordinir supaya lebih terkendali,” kata Yus.
Pemkab Bogor di bawah kepemimpinan Bupati Ade Yasin bertekad mewujudkan sebagai The City of Sport and Tourism alias pariwisata berbasis olahraga.
Terlebih, wisatawan di Kabupaten Bogor pada 2018 lalu mencapi 7,3 juta jiwa.
Ade pun berharap potensi turis asing dan domestik mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
“Harapannya bisa sampai 10 juta wisatawan yang datang. Dengan program saja tidak cukup. Harus ada action dengan membenahi lokasi-lokasi wisata,” katanya.
“Tapi kalau mengandalkan APBD saja, akan lama karena terbatas. Maka bantuan perusahaan-perusahaan swasta mutlak dibutuhkan,” katanya.
Ade juga meminta Tim TJSL mempercantik monumen penciri sebagai gebrakan pertama tim khusus yang dibentuk untuk memaksimalkan potensi CSR.
“Penciri itu harus didandani dulu, jadi branding konkretnya. Saya minta Tim TJSL bangun itu, gebrakan pertama lah, jadi dibangun dari dana CSR,” ujarnya.
“Saya ingin branding Kota Olahraga dan Pariwisata itu pakai dana keroyokan, patungan CSR juga APBD, tapi tekankan di CSR,” jelasnya.
Potensi CSR di Kabupaten Bogor disebut baru 20 persen yang bisa dimaksimalkan masuk memenuhi PAD, dari 932 perusahaan yang terdaftar dan tersebar seantero Kabupaten Bogor.
Parahnya, pada 2018 lalu, hanya sembilan perusahaan yang terdata sudah melaporkan kegiatan CSR atau kurang dari satu persen dari jumlah total perusahaan yang terdata.(*/Fuz)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro