JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi minta pengusaha truk untuk tidak lansung bicara ke media soal keluhan terhadap mahalnya tarif tol Trans Jawa.
“Jangan bicara ke media dong, kan bisa kita diskusi dan dialog jika dirasa tarif tol itu mahal. Kita kedepankan dialog saja kan bisa,” ungkap Menhub pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) yang direspon tepuk tangan pengusaha dan undangan yang hadir.
Menteri menyarankan untuk mengkaji untungnya bila masuk lewat tol trans Jawa. Misalnya kalau lewat tol (Trans Jawa-red) perjalanan ditempuh 18 jam. Kalau lewat jalan biasa tiga hari.
“Kalau lewat tol ada tambahan jumlah frekuensi ngangkutnya akan dua kali lipat. Belum lagi soal onderdil bannya dan sebagainya soal kecepatan dan jika dikalkulasi secara utuh akan memberikan banyak keuntungan. Tapi ini kan saya serahkan kepada masyarakat untuk memilih,”ujarnya.
Menteri juga memberikan kebebasan kepada sopir angkutan barang kalau tidak mau lewat tol silakan pilih jalan biasa. Tapi jangan berteriak tarif tol mahal.
“Ayo kita cari jalan keluar bersama- sama, “ungkap Budi Karya.
Sedangan masih banyaknya keluhan masyarakat pengguna mobil pribadi mengenai biaya melintas di jalan tol trans Jawa yang dianggap terlalu mahal, Budi Karya menyerahkan juga kepada masyarakat yang hendak bepergian ke luar kota khususnya di Jawa untuk memilih menggunakan jalur tol atau non tol trans Jawa.
“Jadi begini ya mengenai jalan tol itu adalah pilihan. Pilihan untuk menggunakan jalur alternatif. Mereka tidak harus menggunakan tol,”ujar Menhub.
Menurut Menhub mahal Tol Trans Jawa lantaran proyek jalan bebas hambatan itu dibiayai oleh swasta yang memiliki batas toleransi tertentu dan berbeda dengan jalan non tol yang dibiayai oleh APBN jalan non tol semua bisa melintas.
“Jalan tol trans Jawa kan pakai dana swasta, dia harus memiliki rythm. Mereka bisa memberikan batas toleransi yang tentunya harus dihitung jadi ini pilihan,” tutur Menhub. (*/Wel)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro