DEPOK - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan didampingi oleh Nizam Kepala Pusat Penilaian Kemendikbud dan Herry Pansila Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok meninjau pelaksanaan gladi bersih ujian nasional computer based test (CBT) di SMAN 1 Depok, Kamis (2/4) pagi.
Anies meninjau salah satu ruangan tempat dilaksanakannya gladi bersih UN CBT yang telah diselenggarakan selama dua hari sejak Rabu (1/4).
Menurut Anies, ujian menggunakan komputer lebih berintegritas. Hal ini karena soal antara satu dan komputer lain berbeda sehingga para peserta ujian tidak memiliki kesempatan untuk menengok kanan kiri. Artinya, siswa mengerjakan ujiannya sendiri.
"Dengan komputer, setiap jawaban yang sudah dikerjakan ditandai sudah terjawab sehingga memudahkan. Sementara bagi operator yang mengelola server juga tahu bahwa siswa sudah menjawab. Semuanya dimonitor satu per satu," katanaya.
Ia mengatakan, UN CBT menjadi rute bagi Indonesia untuk menyelenggarakan ujian yang berintegritas. Meski begitu, Anies sadar bahwa dari 200.000an sekolah di Indonesia, setelah diverifikasi baru 585 sekolah yang dinilai siap menjalankan UN CBT. Karenanya, fasilitas perlu dipikirkan.
"Tetapi perlu digarisbawahi, jangan memikirkan pengadaan komputer untuk ujian nasional. Pengadaan komputer dimaksudkan untuk pembelajaran karena sekarang masuk ke dunia digital, sementara bagi anak, digital merupakan dunia mereka," jelasnya.(*Nia)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro