CIBINONG - Ketua Umum LBH Kujang Pajajaran Siliwangi Rusli Efendi menjelaskan, bahwa kejadian pelecehan seksual terhadap satu santri di Pamijahan sudah berlangsung sejak bulan Februari.Namun, pihak keluarga baru melaporkan pada bulan Juli.
Karena, korban sempat disuruh bungkam oleh pelaku. Saat ini korban mengalami trauma akibat dampak dari pencabulan tersebut.
“Yang jelas kami ingin segera kasus ini bisa diselidiki dengan cepat, karena sampai sekarang korban masih merasakan sakit pada bagian duburnya,” tegasnya kepada wartawan.
Lebih lanjut ia mengaku, menurut pengakuan korban sudah lebih dari sekali dicabuli oleh pelaku.“Visum sudah di RSUD Ciawi, kemudian kita akan bawa korban dan konsul psikolog, karena korban sangat trauma,” cetusnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, bahwa pelaku sudah melakukan aksi bejatnya sebanyak 15 kali dengan lokasi yang berbeda. Semua yang dilakukan terhadap korban dengan pemaksaan dan ancaman.
“Terakhir pelaku melakukan pada tanggal 15 Juli 2020 pada hari Rabu malam di kobong,” tegasnya.
Seperti diketahui, kasus pencabulan kembali terjadi di wilayah Bogor Barat. Kali ini menimpa salah satu santri di Pamijahan.
Korban berinisial S berumur 13 tahun diduga telah disodomi oleh guru ngajinya berinisial AH (40) belum lama ini.Korban dipaksa oleh pelaku untuk dicabuli hingga beberapa kali yang mengakibatkan bagian sensitifnya sakit.
Korban sempat diancam akan dikeluarkan dari pesantren jika memberitahu kejadian tersebut ke orang tuanya.Tapi korban tetap melaporkan pencabulan yang menimpanya, karena setiap hari bagian sensitifnya sakit.
Orang tua korban pun langsung memeriksakan korban ke rumah sakit sekaligus divisum dan hasilnya terbukti ada luka didubur korban.
Sementara keluarga yang didampingi Lembaga Bantuan Hukum Kujang Pajajaran Siliwangi melaporkan peristiwa tersebut ke unit PPA Polres Bogor pada 9 Agustus 2020.
Diketahui total sudah lebih dari 15 kali pelaku melakukan aksi bejad ke korban dengan lokasi berbeda.
Awalnya hanya memegang alat kelamin kemudian melakukan aksi lain, sampai pelaku pernah menyodomi korban di pondok pesantren ketika kondisi sedang sepi.(*/Iw)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro