BOGOR – Penutupan jalan R3 harus ada solusi untuk memberi rasa nyaman bagi warga. warga kembali berdemo mendesak yang berwenang untuk bisa membuka kembali jalan R3 tersebut.
Sejak adanya penutupan, warga sudah berkali-kali melakukan aksi damai dengan agar jalur yang terhubung langsung dari Jambu Dua ke Katulampa ini dibuka. Terakhir, adalah dengan melakukan gerakan aksi damai Jilid 3 pada Minggu (5/5/2019).
Aksi ini adalah gerakan moral dan sosial warga atas terdampaknya penutupan jalan R3 di Kelurahan Katulampa- Bogor Timur.
Koordinator aksi damai, Andri Susanta mengatakan, aksi moral dan damai ini merupakan aksi tuntutan lanjutan aksi damai sebelumnya yang berlangsung 10 Maret 2019 lalu.
“Aksi damai kami ini agar jalan R3 kembali dibuka. Karena penutupan jalan ini sangat berimbas pada aktivitas warga sekitar Bogor Timur.
Kemacetan yang dialami dari pertigaan Parung Banteng sampai dengan pertigaan Bantar Kemang dimana waktu tempuh berkisar antara 2 hingga 3 jam,” kata Andri.
Kemacetan sebagai dampak dari penutupan jalur R3 tersebut diakui Andri, otomatis cukup mengganggu dan menghambat aktivias warga seperti aktivitas perjalanan ke kantor, anak anak sekolah dan bahkan berimbas pada aktivitas perekonomian usaha usaha kecil diseputar area penutupan R3.
Imbas berlarut-larutnya penanganan permasalah R3 antara pemilik lahan dan Pemkot Bogor memicu gerakan moral dari masyarakat.
“Harapan dan tuntutan warga sekitar adalah pembukaan jalur R3 hingga tuntutan kami dipenuhi yaitu pembukaan Jalan R3 segera. Untuk itu kami selaku warga yang terimbas langsung dari berlarutnya penutupan R3 memohon kepada Pengadilan Negeri Bogor, Walikota Bogor, Kapolres Bogor, Dandim dan Pihak Pemilik lahan terkait dapat secepatnya membuka jalur R3 sebelum puasa/Ramadhan ini,” kata Andri Susanta. (*DP Alam)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro