JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Y Thohari kembali menegaskan bahwa Partai Golkar tidak pernah bergantung pada
figur elit partainya. Apalagi kata dia pada sosok Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, yang terjerat dua kasus dugaan
korupsi di daerah yang menjadi basis Partai Golkar di Pulau Jawa.
Hajriyanto mengklaim bahwa pengkaderan di internal partai pimpinan Aburizal Bakrie itu sudah punya fondasi yang kuat,
sehingga keluar masuknya seorang figur juga dianggap tak berpengaruh pada partai, bahkan jika yang keluar itu sekelas Ketua
Umum sekalipun.
"Peran figur itu di Golkar tidak terlalu penting, mantan Ketua umum meninggalkan Golkar, itu tidak ngaruh, jadi karena akar
yang kuat tidak akan terpengaruh banyak ke Golkar, baik ke Pemilu nanti," katanya dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat,
Sabtu (21/12).
Dikatakan Hajriyanto, keluar masuknya seorang figur di partai Golkar merupakan hal biasa dan itu sudah terjadi sejak lama.
Tapi, hal itu tidak akan berpengaruh pada jalannya kelembagaan partai. Begitupun seandainya nanti, Ratu Atut juga harus
meninggalkan Golkar.
"Bagi Golkar keluar masuk adalah hal biasa. Banyak yang datang dan pergi di Golkar, tapi kan lembaga harus terus berjalan.
Golkar itu ada sebelum Bu Atut datang sampai dia ada di pusat," tegas wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu.
Karena itu, dengan posisi Atut yang sudah jadi tersangka korupsi dan ditahan oleh KPK, Hajriyanto menyerahkan proses
hukumnya ke lembaga pemberantas korupsi itu. Golkar, katanya, tidak akan pernah menghambat penegakan hukum karena politik
dan hukum harus dibedakan.
"Kita juga banyak menerima pesan untuk terus berhati-hati, jangan sampai kita (Golkar) menaungi koruptor, tapi juga kita
harus melihat Azas praduga bersalah," imbuhnya.
Ditambahkannya, internal Golkar juga belum mengambil sikap terhadap Atut di kepengurusan partai. Untuk itu dia menyarankan
supaya Atut cukup fokus saja pada proses hukum yang dihadapinya dan tidak perlu repot memikirkan persiapan Pemilu 2014
mendatang.(cok)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro