JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi mengaku siap dipanggil oleh penyidik KPK jika dibutuhkan. Hal itu diungkapkan Imam saat ditanya terkait penyidikan kasus dugaan suap penyaluran dana hibah yang menjerat anak buahnya.
“Namanya negara hukum. Kita ini hidup di negara hukum. Tentunya, kita harus siap dan membantu KPK dengan baik. Namun sampai sejauh ini, belum ada surat pemanggilan dari KPK kepada saya,” kata Imam, usai menggelar Refleksi Akhir Tahun 2018 dan Doa Bersama yang juga diikuti Sesmenpora Gatot S Dewa Broto serta seluruh jajarannya di Masjid Pemuda Al Muwahiddin Kemenpora, (21/12/2018).
Ia pun tidak memungkiri jika ruangannya sempat digeledah bersama beberapa ruangan lain di kantornya pada Kamis (20/12/2018) kemarin. Setelah digeledah, Imam menyebut penyidik KPK telah membuka sejumlah ruangan yang sebelumnya disegel.
“Segel sudah dibuka. Setelah digeledah, ruangan saya juga. Ruangan Pak Deputi, Pak Orpras, sekarang sudah beraktivitas kembali,” ujarnya.
Sebelumnya, Imam menyampaikan hasil program yang dilaksanakan sepanjang 2018 dan menyambut program prioritas 2019 dalam Refleksi Akhir Tahun 2018 dan Doa bersama. Ia berharap prestasi pemuda dan olahraga Indonesia lebih baik lagi pada tahun depan.
“Sungguh kita bersyukur pada Allah, karena tahun 2018 ini banyak hal yang menggembirakan kita semua khususnya tugas-tugas yang diberikan oleh Presiden kepada Kemenpora,” ucapnya.
“Salah satunya adalah Asian Games dan Asian Para Games yang alhamdulilah sukses. Prestasinya mengembirakan kita di peringkat ke empat di Asian Games dan lima di Asian Para Games. Itu artinya, perjuangan para atlet, pelatih dan asisten pelatih dan semua yang terlibat serta doa dari masyarakat betul-betul membuahkan hasil yang mengembirakan bagi Indonesia. Dari hasil itu, kita semakin percaya diri untuk menjadi tuan rumah pada event yang lebih besar lagi yaitu Olimpiade,” sambungnya.
Selanjutnya, ia pun berharap Indonesia bisa menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 setelah sukses di Asian Games baik secara penyelenggaraan dan juga prestasi. Sebab, menurutnya orientasi Indonesia saat ini adalah Asian Games dan Olimpiade.
Sementara SEA Games 2019 menjadi pintu masuk bagi atlet junior menuju Asian Games dan Olimpiade. “Pada tahun 2018 ini kita juga sedang membudayakan olahraga,” pungkasnya. (*/Adyt)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro