GROBOGAN – Sebuah sepeda motor warga Desa Repaking, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, nyaris terseret arus setelah sebuah jembatan yang menghubungkan tiga Kabupaten di Jawa Tengah, ambruk diterjang banjir (1/2/2019).Akibatnya akses warga di tiga kabupaten, yakni Grobogan, Boyolali, dan Semarang, terputus.
Tak hanya itu, akses perekonomian warga sekitar pun menjadi lumpuh. Beberapa warga Wonosegoro yang baru berbelanja ke Pasar Karanglangu, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, bahkan nekat menyeberangi Sungai Tuntang seluas 400 meter sambil memanggul barang dagangan karena tidak ada jalur lain.
Warga Desa Repaking, Ristanto mengatakan, bagi warga yang hendak pergi ke Semarang, Boyolali maupun Grobogan, harus memutar melewati jalur desa lainnya. Warga terpaksa menempuh jarak yang dua kali lipat lebih jauh karena tidak punya pilihan lain.
“Aktivitas kami ke pasar jadi terganggu, karena kebanyakan di sini petani dan aktivitasnya harus ke pasar setiap hari,” kata Ristanto yang bekerja sebagai pengepul pisang dan memasok ke wilayah Semarang dan Grobogan.
Menurut warga, jembatan yang dibangun sejak delapan tahun lalu ini sudah memperlihatkan tanda-tanda retak dan rawan ambrol sejak setahun lalu. Namun, pemerintah belum turun tangan.
Hingga saat ini, belum ada instansi terkait datang ke lokasi untuk segera melakukan tindakan. Warga berharap agar jembatan penghubung tiga kabupaten ini segera diperbaiki sehingga aktivitas warga yang mayoritas pedagang bisa segera normal kembali.
“Kami berharap pemerintah secepatnya memperbaiki jembatan yang ambrol ini. Kalau tidak segera diperbaiki, aktivitas perekonomian di sini akan lumpuh,” kata Ristanto.(*/D Tom)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro