SERANG - Diterjang tsunami menimbulkan dampak wisata biasanya jika libur panjang seperti sekarang terutama jelang Natal dan Tahun Baru kawasan wisata Pantai Anyer dan Carita diserbu pengunjung. Namun kali ini terlihat sepi bahkan terlihat bagai kota mati.
Dan memang benar-benar jadi kota kematian. Betapa tidak ada ratusan jenazah berserakan di puing bangunan dan juga masih hilang di laut. Belum lagi yang sudah dievakuasi ke puskesmas terdekat.
Ini tidak lain karena bencana tsunami yang tiba-tiba dan tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Bahkan tidak mengira sedemikian mengerikan akibat tsunami itu karena sebelumnya hanya disebut akibat rob terjadi gelombang tinggi.
Nyatanya yang terjadi adalah tsunami yang kali ini diakibatkan meletusnya Anak Gunung Krakatau (GAK).
Terjangan air laut itu mengakibatkan bangunan hotel dan penginapan disepanjang obyek wisata Pantai Anyer di Kabupaten Serang porak poranda.
Tidak hanya hotel dan penginapan yang ditinggalkan para wisatawan, bahkan pantai terbuka yang dikelola warga setempat juga terlihat tanpa pengunjung. Wisatawan enggan berkunjung karena adanya kekhawatiran terjadi tsunami susulan karena aktifitas Gunung GAK dilaporkan masih mengeluarkan letusan.
Pantauan dilapangan, kondisi bangunan hotel dan penginapan disepanjang obyek wisata Pantai Anyer di Kabupaten Serang hancur akibat terjangan tsunami yang menurut warga Carita mencapai 3 hingga 5 meter. Bangunan hotel dan penginapan yang mengalami kerusakan berada di Carita, Kabupaten Pandeglang.
Selain reruntuhan bangunan, puluhan kendaran terlihat berceceran di areal parkir hotel dalam rusak berat. Beberapa diantaranya dengan posisi terbalik dan tertimbun material akibat tsunami. Bahkan puluhan mobil terlihat ada yang terseret hingga ke persawahaan.
Tidak hanya kawasan wisata yang nampak seperti kota mati, pemandangan serupa juga terlihat di perkampungan pinggir pantai disepanjang obyek wisata Pantai Anyer di Kabupaten Serang. Berdasar keterangan petugas pos wisata Pantai Carita Perhutani, warga belum berani pulang dan masih bertahan di pegunungan taman wisata Perhutani.
Jalanan yang biasanya macet total kali ini lengang. Bahkan diperkirakan ini akan berlanjut hingga libur Tahun Baru nanti. Padahal biasanya berbagai acara digelar pada malam pergantian tahun baik di hotel, di villla dan di pantai. Sepertinya akan banyak yang membatalkan acara di lokasi ini. Tentu ini menimbulkan kerugian besar bagi industri wisata di Banten. (*/Dul)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro