JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional 2019 cuman 5,02%. Jauh di bawah 2018 yang mencapai 5,17%. Ternyata pemicunya adalah industri pengolahan melambat. Ke mana menteri perindustrian era 2019?
“Industri turun lebih dalam, kalau kita lihat dari year on year maupun cumulatif to cumulatif,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Suhariyanto menjelaskan, industri pengolahan pada 2019 masing-masing tumbuh 3,85% di triwulan I; 3,54% di triwulan II; 4,14% di triwulan III dan 3,66% di triwulan IV.
Secara kumulatif, tambah dia, pertumbuhan industri pada 2019 hanya 3,8%. Atau turun dibandingkan periode sama 2018 sebesar 4,27%.
Perlambatan industri pengolahan itu antara lain terpengaruh oleh turunnya impor bahan baku, terutama barang modal jenis mesin. “Impor bahan baku turun agak dalam, jadi pasti berpengaruh. Bahan baku impor belum bisa disubtitusi dalam negeri, jadi butuh hilirisasi untuk subtitusi impor,” katanya.
Khusus pada triwulan IV-2019, BPS mencatat dua industri besar yang mengalami kontraksi yaitu alat angkutan serta barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik.
Dalam periode ini, industri alat angkutan tercatat tumbuh minus 2,25%, sedangkan industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik terkontraksi 2,13%.
Meski demikian, terdapat industri manufaktur yang tercatat tumbuh positif yaitu industri makanan dan minuman, industri kimia, farmasi dan obat tradisional serta industri tekstil dan pakaian jadi.
Industri makanan dan minuman tercatat tumbuh 7,95%, industri kimia, farmasi dan obat tradisional tumbuh 12,73% serta industri tekstil dan pakaian jadi tumbuh 7,17%.
Peran industri pengolahan sangat besar kepada perekonomian karena merupakan penyumbang terbesar struktur Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu mencapai 19,7% pada 2019.
Selain industri, struktur PDB juga disumbangkan oleh sektor perdagangan (13,01%), pertanian (12,72%), konstruksi (10,75%), pertambangan (7,26%) serta transportasi dan pergudangan (5,57%).(*/Nia)
BOGOR – Pemerintah resmi memutuskan melarang impor hewan hidup dari China, sebagai upaya mencegah penyebaran wabah virus corona. Namun produk-produk makanan dan minuman serta buah tetap diperbolehkan.
“Metode transmisi penyakit melalui human to human dan wild animal, maka kebijakan pemerintah melarang impor life animal dari China. Kalau ada yang sekarang dikirim ke Indonesia akan kami kembalikan,” kata Menteri Koordinator(Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah rapat terbatas terkait penanganan virus corona yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (4/2/2020).
Namun begitu dia mengatakan, terkait impor barang dan buah bisa tetap jalan. Pasalnya kedua hal ini tidak terkait dengan penularan.
“Terkait dengan barang, karena tak terkait dengan penularan maka perdagangan akan terus berlanjut dan itu termasuk hortikultur seperti bawang putih dan buah-buahan,” tuturnya.
Airlangga mengatakan pemerintah akan mempersiapkan skenario berikutnya dalam menghadapi virus corona. Dia mengakui bahwa adanya virus corona akan berdampak pada perekonomian nasional. “Kami akan monitor karena di China akan terus dimonitor sampai tengah Februari. Ini karena feek outbreak sampai tengah Februari dan efek dari mereka punya karantina akan dievaluasi sampai akhir Februari. Pemerintah akan ambil langkah sama,” jelasnya.
Sementara Menteri perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menegaskan, bahwa pelarangan impor hanya diperuntukan untuk hewan-hewan hidup saja. Sementara impor lainnya tidak ada pelarangan. “Kalau yang lain engga. Makanan yang holtikultura itu tidak. Itu jalan. (Yang dilarang) hewan hidup semacam ada yang kura-kura, ular, reptil. Itu engga boleh. Itu berkaitan dengan virus,” paparnya.
Dia mengatakan larangan ini berlaku segera mungkin, dimana peraturan untuk pelarangan bakal segera diterbitkan. “Februari ini saya keluarin peraturannya,” tuturnya.
Menurutnya impor hewan hidup dari China tidaklah besar. Terkait lamanya pelarangan tergantung pada hasil evaluasi selanjutnya. “Sampai nanti dievaluasi kembali. Setelah presiden mengevaluasi kembali. Sifatnya sementara, tidak selamanya karena ini mengantisipasi saja,”tuntasnya.(*/He)
JAKARTA – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menjelaskan dana desa tidak lagi mengendap di kabupaten melainkan langsung ke rekening desa. Itu berlaku mulai tahun ini.
Meski demikian, urusan administrasi masih melalui tingkat kabupaten terlebih dahulu.Hal itu dilakukan guna percepatan penyaluran dana desa. Selama ini, ada saja kendala seperti dana yang mengendap di kabupaten dan berdampak pada pembangunan di desa.
Mulai 2020 juga, lanjut dia, skema penyaluran dana desa pun berubah yakni 40 persen tahap pertama dan kedua, dan 20 persen tahap ketiga.
“Kalau sebelumnya kan 20 persen pada tahap pertama, baru kemudian 40 persen masing-masing pada tahap kedua dan ketiga,” kata Halim.(1/1/2020)
Menurut dia, jika penyaluran dana desa 40 persen pada tahap akhir membuat kepala desa mengalami kesulitan dalam membangun.Saat ini, lanjut Halim, dana desa mulai disalurkan ke masing-masing desa. Meski demikian, ia belum dapat merinci berapa persen dana desa yang sudah tersalurkan.
Halim mengklaim dana desa terbukti efektif dalam menurunkan angka kemiskinan di desa. Data kemiskinan di desa pada September 2015 sebanyak 14,5 persen, dan pada September 2018 turun menjadi 13,10 persen.
“Turunnya hanya satu persen, karena di desa kita juga mengalami masalah sumber daya manusia. Ini yang harus kita tingkatkan,” kata politikus PKB ini.
Selain itu, gini rasio di desa juga mengalami penurunan. Sedangkan pendapatan per kapita mengalami peningkatan. Hal itu dikarenakan pembangunan di desa turut melibatkan masyarakat.
“Ke depan, kami berharap manfaat dana desa ini akan semakin dirasakan masyarakat desa,”harapanya.(*/Ag)
JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S Depari sangat berharap, kegiatan Smart Outlook Economic yang digelar PWI menjadi solusi bagi Indonesia untuk mensiasati potensi resesi ekonomi dunia.
Hal itu ditandai dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi global hingga 90%. “Sepanjang 2019, pertumbuhan ekonomi lebih melambat di hampir 90 persen dunia. Di tengah kisruhnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China dalam dua tahun waktu terakhir ini yang mengakibatkan aktifitas menufaktur dan investasi di seluruh dunia melemah secara substansial. Dampaknya, pelbagai data yang dibeberkan kementerian keuangan dan badan statistik sejumlah negara memperlihatkan pelemahan ekonomi dan ancaman resesi”, kata Atal dalam Smart Outlook Economic bertemakan “Jurus-jurus Bisnis Menyiasati Resesi Ekonomi Global” di Auditorium Adhiyana Wisma Antara, Jakarta, Jumat (31/1/2020).
Ia mengatakan. jurus bisnis dan investasi dalam menyiasati potensi resesi global, perlu diketahui publik. Karena, resesi ekonomi yang menimpa beberapa negara dalam dua tahun belakangan mengakibatkan penurunan PDB riil di sejumlah negara.
“Hingga dengan kuartal III/2019 sejumlah negara seperti Jepang, Singapura, Hong Kong dan Turki contohnya mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Hal ini dipicu oleh ekspansi perang dagang Amerika Serikat dan China yang terus berlangsung menjadi pemicu dan desakan agar pemerintah mampu melepaskan ketergantungan perusahaan lokal pada pinjaman,” paparnya.
Selain itu, masih menurut Atal, banyak kejadian yang mengejutkan dan membuat geger dunia. Salah satunya dalah wabah virus Corona yang berpotensi picu krisis ekonomi global.
“Dalam artikel yang di publikasikan dengan judul How Chinas Virus Outbreak Could Threaten The Global Econmy, dipaparkan kejatuhan pasar keuangan dunia pada Kamis, 23 Januari 2020, di mana kejadian tersebut diindikasikan sebagai sinyal ketakutan akan krisis ekonomi global,” jelasnya.
Dalam berbagai polemik dunia yang terjadi saat in, tambahnya, terkait isu krisis ekonomi global, tentunya kita tidak perlu khawatir namun perlu waspada dan mengantisipasihal tersebut.
“Kondisi pertumbuhan Indonesia sampai dengan saat ini masih cenderung stagnan di angka lima persen dalam beberapa tahun terakhir. Trik dalam menyiasati resesi ekonomi global perlu dibentuk agar hal tersebut dapat menjadi upaya preventif dalam menangkal resesi ekonomi yang sedang menghantui dunia saat ini,” kata Atal.
Kegiatan Smart Outlook Economic yang merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Pers Nasional 2020 ini juga menampilkan pembicara seperti Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Daerah dan Sektor Riil Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, Komisaris Independen BCA, Raden Pardede, Director of Chief Economist & Head of Research PT Samuel Aset Menejemen Lana Soelistianingsih, Center of Food, Energy and Sustainable Development Indef, Rusli Andullah dan Managing Partner Inventure, Yuswohady. (*/Adyt)
JAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa generasi milenial harus mau dan berani menjadi petani atau mendirikan perusahaan rintisan (startup) di bidang pertanian.
“Yang paling pasti itu membuat startup pertanian. Jadi kalau kita mau membenahi, menurut saya selain ekonomi ini juga membuka lapangan kerja yang pasti,” kata Mentan pada kegiatan 100 hari kinerja Menteri Pertanian dengan mengusung tema membangun sinergi untuk pertanian maju, mandiri dan modern di Jakarta, Jumat.(31/1/2020)
Sebagai contoh, ia mengumpamakan jika seseorang membuka usaha tambang, setidaknya butuh waktu 10 hingga 20 tahun baru memiliki hasil. Begitu juga dengan usaha industri bisa memakan waktu minimal lima atau enam tahun.
Namun, jika milenial mau bertani dengan cara yang maju dan inovatif termasuk mendirikan perusahaan rintisan di bidang pertanian, bisa menghasilkan uang dalam waktu singkat. “Kalau kau bertani, hari ini kau tanam maka tunggu 100 hari pasti ada hasilnya,” ujar dia.
Contoh lain, kata dia, salah satu perusahaan rintisan berbasis pertanian di Pangalengan, Jawa Barat, yang bisa menghasilkan Rp200 juta per bulan.
Menurutnya, salah satu kekhawatiran atau keengganan milenial untuk bertani ialah anggapan harus bersentuhan dengan lumpur dan semacamnya. Padahal, dengan kemajuan zaman saat ini beragam teknologi bisa dimanfaatkan untuk mempermudah pekerjaan.
Oleh karena itu, pemerintah melalui kementerian terkait akan terus mendorong generasi milenial agar mau membuka usaha rintisan di bidang pertanian yang memanfaatkan teknologi. “Ini sekaligus bagaimana pemerintah mendeteksi apa saja yang dibutuhkan generasi milenial apabila mendirikan perusahaan rintisan dengan beragam pendekatan,” katanya.
Dengan beragam peluang dan potensi di bidang pertanian tersebut, Syahrul mengajak para generasi milenial untuk membuka wawasan lebih luas dalam memajukan perekonomian khususnya di bidang pertanian. (*/Tya)
JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai dampak dari virus Corona yang sedang mewabah di beberapa negara terhadap perekonomian Indonesia.
Sri Mulyani mengatakan pemerintah berkaca dengan wabah virus SARS pada 2003 yang selain mempengaruhi perekonomian China sepanjang kuartal I dan II namun akhirnya India juga terimbas cukup dalam.
“Ini menggambarkan bahwa risiko itu bisa unpredictable dan very volatile jadi semua negara wajib selalu mewaspadai,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Sri Mulyani menuturkan saat ini ketidakpastian dan risiko di global terjadi sangat cepat dan tidak dapat diprediksikan waktunya sehingga semua negara harus terus waspada.
Tak hanya itu, Sri Mulyani juga menekankan perlunya menyiapkan kebijakan instrumen yang baik untuk menjaga stabilitas perekonomian di tengah terjadinya berbagai risiko yang datang tiba-tiba.
“Siapkan instrumen kebijakan tapi enggak bisa buta terhadap environment karena sekarang unpredictable dan volatile nya sangat tinggi dan enggak terbaca,” ujarnya.
Ia menyatakan seharusnya 2020 berpotensi menjadi tahun pemulihan setelah pada 2019 terdapat banyak momentum yang memberatkan seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan China serta Brexit.
“Semua outlook menggambarkan dunia mengalami recovery pada 2020 dari sisi pertumbuhan maupun dari trade nya karena pada Desember 2019 terjadi pengumuman China dan AS masuk agreement termin pertama itu menimbulkan positif,” katanya.
Sementara itu, ia menyebutkan pada Januari 2020 berbagai momentum penghambat ekonomi global datang lagi seperti hubungan antara AS dan Iran yang memanas, kondisi politik di AS meningkat, termasuk virus Corona.
“Pada Januari perkembangan kondisi eksternal tidak membuat kita senang terutama dengan virus corona dan kondisi geopolitik di AS. Ini harus kita antisipasi terhadap spill overnya untuk berbagai ekonomi global,” katanya.
Sri Mulyani mengatakan kini virus Corona tersebut telah menimbulkan pesimisme terhadap perekonomian China yang salah satunya melalui hilangnya momentum pertumbuhan pada tahun baru China.
Ia menuturkan seharusnya momentum tahun baru China mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi melalui konsumsi domestik di negara tersebut namun tak terealisasi karena adanya virus Corona.
“Adanya virus Corona terjadi policy lock down sehingga potensi perekonomian China dari faktor domestik tidak terealisasi. Kehilangan momentum,” katanya.
Di sisi lain, Sri Mulyani tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus membaik dan berada di atas 5 persen sepanjang 2020 ini yang salah satunya ditunjang dari konsumsi domestik.
Ia juga menyatakan Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan yang cukup tinggi dibandingkan negara G20 lainnya sehingga Indonesia memiliki ketahanan yang baik dan harus tetap dijaga di tengah kondisi global seperti sekarang.
“Indonesia termasuk negara yang cukup punya relatif sangat tinggi dibanding negara lain seperti Turki dari 5 persen jadi 0, India dari 7 persen jadi 4,5 persen, Meksiko dari 2 persen jadi 0, apalagi Argentina krisis,” ungkapnya.(*/El)
JAKARTA – Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meminta pemerintah menyeleksi dan memperketat kedatangan turis asal China ke Indonesia. Tindakan ini didasari kekhawatiran virus corona akan menyebar ke Indonesia.
Sebagai informasi, virus corona sudah mewabah ke beberapa negara, Prancis, Thailand, Vietnam, Malaysia, Nepal, Amerika Serikat, Korea Selatan, Singapura, dan Jepang. Penyebaran virus corona di beberapa negara dibawa oleh turis China dan warga negaranya yang baru saja meninggalkan Kota Wuhan yang merupakan asal mula epindemik ini muncul.
“Sebenarnya bukan melarang, tapi kita minta diperketatlah kedatangan turis yang dari Wuhan atau wisman China atau turis lainnya yang ke Indonesia karena kan dikhawatirkan turis ini sudah terinfeksi virus corona,” ujar Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (26/1/2020).
Dia pun melanjutkan agar pemerintah juga memperketat pengamanan dan tindak lanjut untuk mencegah virus corona ini. Salah satunya diperbanyak tenaga medis serta peralatan kesehatan yang mendeteksi virus corona. Adapun virus corona ini bisa terdeksi diawali dengan suhu badan yang di luar batas normal.
“Paling tidak scanner sama pertugas medis siaga dengan kedatangan turis, ini harus jalan di airport karena di beberapa negara sudah mengantisipasi ini dengan beberapa peralatan medis yang bisa mendeteksi virus corona karena bisa dideteksi awalnya pas di suhu batas normal,” jelasnya.
Dia pun mengakui bahwa adanya wabah virus corona ini akan berdampak pada penurunan jumlah kunjungan turis dan okupansi hotel. Pasalnya, pemerintah China sudah melarang para warganya untuk bepergian.
“Kita yakin pemerintah bisa melakukan protokol penanggulangan penyebaran kayak gini. Harus cepat dilakukan, pastinya penurunan akan terjadi karena mereka sudah memberikan warning travel ban ke warganya,” pungkasnya.(*/Ind)
BANDUNG – Mengawali awal 2020, PT Telkom terus bersemangat untuk memantapkan posisi sebagai market leader bisnis fixed broadband di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Bahkan, selama 2019 total jumlah pelanggan lebih dari 968 ribu atau naik 23 persen dari tahun sebelumnya.
“Untuk itu, IndiHome terus berkembang dan meningkatkan kualitas di segala aspek, baik infrastruktur, layanan maupun konten,” ujar Deputy EVP Marketing Telkom Regional 3, Davik Oktavian, kepada wartawan, Selasa (21/1).
Menurut Executive Vice President Telkom Regional 3, Pontjo Suharwono, IndiHome sebagai layanan triple play milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus berupaya memberikan layanan terbaik dan apresiasi bagi pelanggan. PT Telkom Regional III Jawa Barat mengumumkan pemenang program undian IndiHome Miliarder Paket Wujudkan Rumah Ceria 2020 periode 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2019 yang dilakukan di Kantor Telkom Witel Sukabumi, Jalan Masjid No.17 Sukabumi.
Pontjo mengatakan, sebanyak 11 pelanggan IndiHome di Jawa Barat dari total 125 pelanggan IndiHome se-Indonesia yang beruntung mendapatkan hadiah top up saldo myIndiHome sebesar Rp 10 juta untuk masing-masing pemenang. Undian IndiHome ini adalah program rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Pada tahun 2019, Program Undian IndiHome Miliarder telah dilaksanakan empat kali dengan total hadiah hingga Rp 5 miliar.
“Program ini merupakan wujud komitmen IndiHome dalam mengapresiasi para pelanggan, baik yang eksisting maupun pelanggan baru. Diharapkan, dengan adanya program ini dapat mengawali keceriaan keluarga Indonesia di sepanjang tahun 2020,” paparnya.
Undian IndiHome Miliarder Paket Wujudkan Rumah Ceria 2020 merupakan program undian yang diikuti oleh pelanggan baru yang berlangganan IndiHome Paket Prestige, IndiHome Paket Gamer atau IndiHome Paket Rumah Ceria 2020, dan pelanggan yang melakukan migrasi ke IndiHome Paket Prestige, serta pelanggan yang berlangganan layanan tambahan (add-on) melalui aplikasi myIndiHome. Pelanggan dapat menukarkan 200 poin myIndiHome menjadi 1 kupon undian.
Pada undian periode ini, kata dia, sebanyak 36.491 kupon diundi dari pelanggan IndiHome wilayah Jawa Barat. Untuk info pemenang dan informasi lainnya akan disampaikan melalui social media @Indihome, aplikasi myIndiHome, email pelanggan serta website IndiHome www.indihome.co.id mulai tanggal 23 Januari 2020.(*/Hend)
JAKARTA – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengancam akan mengajak seluruh buruh di Indonesia mogok nasional untuk menolak omnibus law cipta lapangan kerja.
Ketua Harian KSPI, M. Rusdi mengajak menghentikan semua produksi di pabrik-pabrik jika pemerintah tetap mengesahkan omnibus law.
“Kalau pemerintah masih meneruskan rencana untuk mengeluarkan omnibus law maka tidak tertutup kemungkinan kami akan melakukan mogok nasional serentak se Indonesia,” ujarnya di kantor LBH Jakarta, Jakarta Pusat, Sabtu (18/1/2020).
Rusdi mengatakan aksi mogok besar-besaran akan dilakukan setelah demonstrasi pada 20 Januari 2020 mendatang jika aksi yang menolak omnibus law itu tidak digubris pemerintah.
“Para buruh akan keluar dari pabrik. Kami akan lumpuhkan ekonomi agar pemerintah membatalkan omnibus law ini,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu Rusdi menilai omnibus law cipta lapangan kerja menandakan keberpihakan Presiden Joko Widodo terhadap pengusaha. Omnibus law cipta karya kerja yang digagas pemerintah justru membuat sengsara pekerja.
“Kami menilai kebijakan Pak Jokowi ini sangat pro terhadap pengusaha terutama pengusaha-pengusaha cengeng dan pengusaha rakus yang ini adalah salah strategi,” jelasnya.
Menurutnya, seharusnya Jokowi membuat kebijakan yang menguatkan daya beli masyarakat dengan memberikan upah minimum yang layak. Rusdi menyebut Jokowi mengulang kesalahan pada periode sebelumnya dengan mengeluarkan omnibus law.
“Karena menurut kami mengabaikan upah yang layak dan hanya mengutamakan investasi ini sebuah kesalahan fatal, mengulangi kesalahan periode awal Pak Jokowi kemarin yang ekonomi stagnan di 5 persen. Seharusnya Pak Jokowi menguatkan daya beli masyarakat melalui upah minimum yang layak,” tandasnya. (*/Ag)
JAKARTA – Banjir bandang yang melanda enam kecamatan di Lebak, Banten, Rabu (1/1/2020), mengakibatkan aliran ke wilayah terdampak banjir bandang terputus.
Enam kecamatan tersebut yaitu Cipanas, Sajira, Lebak Gedong, Curug Bitung, Maja dan Cimarga.Pihak PT PLN (Persero) terus berusaha memulihkan kelistrikan di wilayah terdampak banjir bandang tersebut. Hingga Senin (6/1/2020), dari total 172 gardu terdampak banjir bandang, PLN telah berhasil memulihkan 149 gardu.
“Lebak ini berbeda dengan Jakarta, di sini banjir bandang, beberapa infrastruktur kami, seperti jaringan dan gardu ada yang hanyut. Jadi di sini perlu waktu untuk perbaikan,” kata Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo saat meninjau lokasi terdampak banjir di daerah Cipanas, Lebak, Minggu sore (5/1/2020).
Selain merusak infrastruktur kelistrikan, banjir bandang ini juga merusak jembatan sehingga memutus akses jalan. Salah satunya jembatan yang menghubungkan kecamatan Sajira dengan kecamatan Cimarga. Hal ini membuat PLN kesulitan untuk memperbaiki jaringan listrik.
“Aksesnya sulit, jembatan putus, beberapa titik ada longsor. Tapi teman-teman di lapangan terus berusaha. Mudah-mudahan secepatnya kami bisa menyambungkan listriknya, sehingga dua gardu atau sekitar 200 kepala keluarga bisa kembali dilistriki,” tutur Darmawan.
Untuk menghubungkan listrik yang terputus di dua kecamatan tersebut, berbagai peralatan mulai dari tiang hingga kabel harus dipanggul oleh petugas PLN. “Mobil tidak bisa masuk, bahkan harus menyeberangi sungai dengan rakit,” ujar Darmawan.
Selain di kecamatan Sajira, PLN juga telah berhasil menyambungkan listrik dari kecamatan Gunung Luhur ke kecamatan Citorek Kidul yang terputus akibat banjir bandang. “Alhamdulillah, untuk Gunung Luhur ke Citorek Kidul berhasil tersambung, jadi ada tambahan 58 gardu menyala malam ini (5/1), sisa 23 gardu masih terkendala akses, tapi akan kami usahakan besok (6/1),” tambah Darmawan.
Hingga pukul 10.00 WIB, sebanyak 98,2% gardu distribusi terdampak banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan Banten telah menyala. Dari total 6.320 gardu distribusi terdampak banjir, PLN telah menyalakan sebanyak 6.202 gardu dan sisa 118 gardu masih dipadamkan sementara demi keamanan warga.
Selain memulihkan kelistrikan, PLN juga menyalurkan bantuan berupa sembako, selimut, handuk, susu, air mineral, pakaian laik pakai senilai Rp113 juta di wilayah Lebak Banten. “Kami melihat di daerah ini cukup parah, jadi salah satu bantuannya kami salurkan ke sini. Semoga dapat membantu para saudara-saudara kita,” tutur Darmawan.
Sebelumnya PLN juga telah menyalurkan bantuan di beberapa lokasi seperti di wilayah Cengkareng, Cempaka Putih, Pondok Gede, Tangerang Selatan dan Bekasi. Hingga 5 Januari 2020, total bantuan yang telah disalurkan PLN untuk korban banjir Jabodetabek dan Banten, mencapai Rp901 juta.(*/El)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro