JAKARTA – Nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) akibat imbas penyebaran pandemi corona. Kurs rupiah pada Kamis (19/3) di indeks Bloomberg, tercatat merana ditutup jatuh 690 poin atau 4,53% ke level Rp15.912 per USD.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan, kondisi rupiah ini sangat mengkhawatirkan. Jika rupiah terus melemah menembus level Rp16.000-an, apalagi hingga ke Rp17.000 per USD, maka itu akan membuat harga produk pangan naik.
“Ya pastinya akan menekan sektor pangan kita karena kan mayoritas bahan baku produk pangan yang ada saat ini masih bergantung pada impor,” ujar Adhi saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (20/3/2020).
Sekjen Gapmmi Indrayana mengatakan, harga makanan yang juga akan naik adalah bahan pokok, antara lain minyak goreng, beras dan gula. Untuk itu dia meminta pemerintah terus menjaga harga bahan pokok agar tidak naik tinggi dan membebani masyarakat
“Harga bahan pokok seperti gula, minyak goreng, beras itu dipantau pemerintah dengan ketat. Kami rasa selama masih ada stok, harga masih akan tetap,” tegasnya.
Sementara itu, Ekonom CORE Piter Abdullah mengatakan rupiah menembus Rp16.000 dikarenakan masih belum stabilnya kondisi global. Hal disebabkan oleh ketidakpastian yang timbul akibat penyebaran virus corona (Covid-19) yang terus meluas. “Ini karena melihat kondisi global semakin tertekan dengan virus corona ini, semua ekonomi melemah,” ungkapnya.(*/Nia)
JAKARTA – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan pihaknya menerapkan pembatasan pembelian bahan pokok di toko ritel seperti supermarket guna mencegak terjadinya spekulan yang memanfaatkan kondisi pandemi COVID-19.
Seperti diketahui, Satgas Pangan Polri telah menerbitkan surat edaran kepada Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk membatasi penjualan bahan pokok ke masyarakat.
“Pembatasan ini kita akan evaluasi. Kita melihat sisi positifnya, untuk mencegah spekulan-spekulan dan menstabilkan demand dan supply,” kata Mendag Agus Suparmanto pada konferensi pers di Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Agus mengimbau agar masyarakat tidak membeli kebutuhan pokok secara berlebihan atau panic buying di tengah penerapan social distancing dalam masa penanganan COVID-19.
Terkait dengan mekanisme pembatasan pembelian bahan pokok di ritel modern, Ketua umum Aprindo Roy Mandey menjelaskan pembatasan terhadap empat produk, yakni beras, gula, minyak goreng dan mi instan itu sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan.
Menurut dia, kebijakan pembatasan pembelian ini bertujuan memberikan pemerataan pasokan bahan pangan kepada masyarakat. Dalam pengawasan untuk mencegah adanya spekulan, Aprindo bekerja sama dengan Satgas Pangan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada toko ritel modern.
“Kami berkoordinasi dengan Satgas Pangan di kala ditemukan hal-hal yang tidak sesuai situasi. Kami sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan, mereka sudah memasang banner di toko-toko ritel,” kata Roy.
Sebelumnya, Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menjelaskan kebijakan pembatasan dikeluarkan untuk menjamin ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat, termasuk mencegah pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan kondisi pandemi virus corona atau COVID-19 demi meraup keuntungan pribadi.
Dalam surat edaran B/1872/III/Res.2.1/2020/Bareskrim ada empat bahan pokok yang dilakukan pembatasan pembelian, yakni beras maksimal 10 kg, gula 2 kg, minyak goreng 4 liter, dan mi instan maksimal dua dus.
Satgas Pangan mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan berbelanja bahan pokok secara berlebihan. Pasalnya pemerintah menjamin ketersediaan pangan di Indonesia cukup untuk memenuhi kebutuhan. (*/Nia)
SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa memastikan persediaan bahan makanan pokok masih aman di tengah wabah virus corona (Covid-19) yang melanda. Sehingga, masyarakat setempat tidak perlu panic buying dengan berbelanja dengan jumlah banyak.
Stok bahan makanan pokok seperti beras, minyak goreng, telur ayam, gula, daging sapi dan daging ayam dalam keadaan cukup hingga beberapa bulan ke depan. Untuk stok beras masih akan surplus hingga bulan Juni mendatang.
Total surplus beras di Jatim secara kumulatif hingga Juni 2020 mendatang mencapai 2,3 juta ton. Sementara stok gula saat ini mencapai 71 ribu ton, dengan rata-rata konsumsi 37 ribu ton per bulan.
“Jadi, saya minta masyarakat tidak melakukan panic buying dan melakukan aksi borong bahan pokok. Stok beras di Jatim surplus hingga Juni,” terang Khofifah kepada wartawan, Selasa (17/3/2020).
Menurut dia, untuk stok daging sapi di Jawa Timur persediannya mencapai 41.074 ton. Dengan perkiraan kebutuhan sebesar 38.406 ton, maka hingga Juni mendatang Jatim masih akan surplus sebanyak 2.668 ton.
Stok bawang merah juga aman hingga bulan Desember dengan surplus mencapai 335.000 ton. Sedangkan untuk cabai merah hingga akhir tahun stoknya aman dan surplus mencapai 33 ribu ton. Begitu juga dengan telur ayam ras yang akan surplus 57.790 ton.
“Jika ada aksi borong sesuai dengan prinsip hukum ekonomi pasar, harga akan naik dan akan ada kelangkaan. Untuk menghindari itu, kami imbau tidak ada panic buying,” paparnya.
Dirinya menambahkan, pihaknya menjamin tidak akan ada kelangkaan bahan pokok di tengah wabah virus corona tersebut. Sebab stok bahan pokok aman dan tersedia.(*/Gio)
JAKARTA – Sektor pariwisata di Bali terkena dampak wabah virus korona. Sejumlah kawasan wisata di Bali tampak sepi karena meluasnya wabah virus korona.
Tanjung Benoa, kawasan wisata olahraga air yang sangat populer di Bali, tampak sepi. Hanya ada beberapa turis domestik yang bermain di pantai.
Para pengemudi perahu, penarik jangkar, pemandu menyelam, dan staf lain lebih banyak tiduran di bawah banana boat yang diparkir.
Ragil Pratama, yang bekerja mengemudikan perahu cepat untuk turis, mengakui penurunan penghasilan menyusul anjloknya kunjungan turis.
“Biasanya bisa bawa tamu sampai 80 orang. Sekarang dapat 30 saja sudah syukur,” katanya.Ragil, yang normalnya bisa mengantongi Rp100 ribu per hari, kini hanya sekitar Rp20.000 per hari.
“Sudah sejak Imlek kondisinya begini. Mau bagaimana lagi. Ini kan memang tidak hanya masalah Bali atau nasional, tetapi global,” lanjutnya.
Menurunnya pendapatan usaha memaksa Komang Suaryasa, pengelola usaha lainnya, untuk memotong gaji pegawai yang kebanyakan bekerja dalam skema paruh waktu.
“Kami hanya bisa mengupah karyawan setengah gaji. Itu pun kami kurangi,” katanya.
Suaryasa berusaha optimis jika kondisi ini tidak akan berlangsung lama.
“Saya berharap secepatnya (pulih). Apalagi kami di Bali sudah membuat persembahan khusus untuk menolak bala,” kata Suaryasa.Elly Hutabarat, ketua umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), mengapresiasi stimulus pemerintah yang bertujuan menggerakkan perjalanan domestik. Namun, ia katakan langkah itu tidak cukup untuk menyelesaikan masalah.
“Berat sekali (dampak dari virus corona), kita nggak bisa tertolong dari itu aja, tapi itu suatu hal yang kita hargai,” kata Elly dilansir dari BBC News Indonesia, Minggu (15/3/2020).
Selain penerbangan dan hotel, Elly sebut bahwa biro perjalanan juga terpukul.
Ia menjelaskan bahwa berbagai sektor tengah mengambil langkah dengan tujuan untuk menghemat. Di antaranya adalah memberikan cuti tanpa dibayar bagi karyawan.
“Dampaknya itu adalah orang itu unpaid leave, ada seminggu maupun dua minggu dari sebulan itu, mulai mengurangi karyawan. Kalau nggak ada yang masuk (wisatawan) bagaimana?” ujarnya.
Elly meminta agar pemerintah mempertimbangkan subsidi lainnya juga, seperti untuk pajak maupun biaya listrik.
“Kita membantu yang ada ini, existing hotel, maupun travel agent, dengan stimulus. Mungkin subsidi-subsidi sementara, sampai bertahan sampai virus ini hilang,” kata Elly.
“Kita kan nggak tahu sampai kapan nih, mudah-mudahan summer (pertengahan tahun) ini sudah selesai. Kalau misalnya (subsidi) bisa bertahan sampai April atau Mei itu bagus sekali. Jadi pemerintah yang kita minta tolong itu, pajaknya, tarif listrik, sementara dikurangi lah,” tambahnya.
Elly mengatakan dampak paling gawat dirasakan oleh industri pariwisata sejak awal Februari, bagi wisatawan yang datang maupun penjualan perjalanan ke luar negeri.
“Semua daerah tujuan wisata terkena dampaknya, di antaranya untuk inbound yang paling parah Bali, Yogyakarta, Jakarta, Belitung, Manado,” ujar Elly.
“Apalagi ke Manado, Belitung atau Bali, yang jumlah wisatawan China itu nomor satu. Itu dampaknya sudah luar biasa,” ungkapnya.(*/Tya)
JAKARTA – Pemerintah akan mengeluarkan paket stimulus kedua untuk menangkal dampak meluasnya Virus Corona jenis baru (COVID-19) terhadap kegiatan ekonomi domestik.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, mengatakan paket stimulus tersebut khusus akan ditujukan ke industri manufaktur. Pasalnya, industri manufaktur merupakan sektor ekonomi yang paling terdampak dari timbulnya pandemik global COVID-19.
“Besok rinciannya pukul 10.00 WIB akan diumumkan,” ujar dia.
Airlangga memastikan paket stimulus kedua ditujukan untuk memulihkan industri manufaktur. Pada dua bulan pertama di 2020 COVID-19 telah menahan laju industri di China yang turut berdampak pada pasokan bahan baku industri terhadap Indonesia.
“Sektor yang sangat terpukul dengan adanya pandemik COVID-19 yang utama adalah sektor manufaktur, setelah pariwisata. Jadi paket kedua ini kami persiapkan untuk manufaktur,” ujarnya.
Beberapa garis besar dari paket stimulus kedua itu antara lain relaksasi Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 21 yang ditanggung pemerintah untuk karyawan sektor industri, PPh pasal 22 barang impor dan PPh Pasal 25 atau PPh Badan untuk industri manufaktur yang ditangguhkan selama enam bulan.
Selain itu, pemerintah juga berencana memberlakukan bea masuk secara berkala dan menaikkan batas maksimal restitusi pajak dari yang semula Rp1 miliar menjadi Rp5 miliar.
Kemudian, terdapat stimulus nonfiskal dengan mempermudah impor bagi importir bereputasi baik melalui penghapusan 749 kode HS bagi barang larangan dan pembatasan di sektor tertentu.
Sebelumnya, pemerintah telah menerbitkan stimulus jilid pertama yang bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat agar tidak terdampak wabah COVID-19.
Beberapa stimulus tersebut antara lain peluncuran kartu prakerja bagi dua juta penerima manfaat dan pemberian bantuan sosial bagi 50.000 keluarga penerima manfaat.
Pemerintah juga memberikan stimulus bagi bidang perumahan serta insentif bagi agen perjalanan termasuk pemberian diskon pesawat terbang agar sektor pariwisata tetap kuat.(*/Tya)
JAKARTA – Sejumlah kalangan turut angkat bicara terkait anjloknya harga minyak dunia. Turunnya harga minyak dunia hingga USD36 per barel seharusnya dibarengi dengan turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) di pasaran oleh badan usaha yang beroperasi di Indonesia baik itu Pertamina, Shell, Total, BP dan Exxon Mobil.
“Penurunan harga minyak dengan rata-rata USD40 per barel harus dibarengi dengan turunnya harga BBM di pasaran oleh badan usaha. Pemerintah harus segera mendorong supaya harga BBM turun,” kata Pengamat Energi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Fahmy Radhi, di Jakarta, Senin (9/3/2020).
Menurut dia, penurunan harga BBM tidak hanya untuk BBM non subsidi. Anjloknya harga minyak dunia, imbuhnya, seharusnya juga dibarengi dengan penurunan harga BBM penugasan premium dan BBM subsidi jenis solar. “Pertamina harus segera menurunkan semua harga BBM baik BBM non-subsidi, BBM penugasan maupun harga BBM subsidi,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa anjloknya harga minyak dunia disebabkan karena kelebihan pasokan karena Rusia menolak melakukan penurunan produksi sehingga harga minyak dunia semakin menurun.
“Anjloknya harga minyak dunia disebabkan karena kelebihan pasokan. Negara-negara yang tergabung dalam OPEC berupaya menurunkan produksi hingga 1,5 juta barel. Tapi negara non OPEC seperti Rusia menolak menurunkan produksi,” kata dia.
Hal senada juga dikatakan oleh Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan. Pihaknya juga mendorong supaya pemerintah meminta badan usaha menurunkan harga BBM. Adapun penurunan harga BBM, kata dia, diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat. “Harapannya dengan kondisi BBM turun akan menggerakkan ekonomi masyarakat,” kata dia.
Sebagai informasi, harga minyak dunia turun signifikan mengiringi keputusan Arab Saudi yang memangkas harga jual minyak. Minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) turun ke level USD32,4 per barel atau turun 21,5%, sedangkan jenis Brent merosot ke USD35,31 per barel atau turun 22%.(*/Ind)
JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berencana untuk membuka kembali penerbangan umrah ke Arab Saudi pada 15 Maret mendatang.
Sebelumnya, pihak Kerajaan Arab Saudi menutup penerbangan dan menolak kedatangan jemaah umrah dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, imbas dari penyebaran virus corona.
Kabar pembukaan kembali penerbangan umrah ke Arab Saudi ini ditegaskan langsung oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. Kabar pembukaan ini seiring dengan larangan sementara yang dikeluarkan Kerajaan Arab Saudi, diminta masa larangan habis pada 13 Maret 2020.
“Jadi saya ingin sampaikan kepada bapak dan ibu sekalian bahwa info umrah ke Arab Saudi akan kembali dibuka pada 15 Maret.
Ini menjadi kabar yang menggembirakan,” kata Irfan Setiaputra di Jakarta, Minggu (8/3/2020).
Irfan menerangkan bahwa Garuda Indonesia sangat terdampak akibat penutupan penerbangan umrah ke Arab Saudi, imbas penyebaran virus corona. Penutupan tersebut, kata Irfan, membuat Garuda Indonesia merugi. Pasalnya umrah merupakan pasar besar bagi bisnis penerbangan Garuda Indonesia.
“Kami mengalami penurunan tapi kita enggak usah ngomongin itu. Lumayan babak belur tapi ya sudah lah,” ucapnya tanpa mau merinci berapa besar kerugian akibat penutupan penerbangan umrah.(*/El)
JAKARTA – Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, Syaifullah Tamliha berasumsi setiap penurunan 1 persen pertumbuhan ekonomi Tiongkok, akan berakibat kepada penurunan 0,3 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hal ini dia sampaikan terkait dampak penyebaran virus corona beberapa bulan ke belakang terhadap ekonomi dunia termasuk Indonesia.
“Jika yang saya cermati, pertumbuhan ekonomi China itu turun 2 persen, berarti pertumbuhan ekonomi Indonesia turun 0,6 persen. Saya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kurang dari 5 persen,” kata Tamliha di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (6/3/2020).
Politisi PPP ini menyebut, dampak ekonomi ini juga bisa membuat beban hutang Indonesia membengkak. Apalagi jika nilai dolar tukar terhadap rupiah terus melambung sampai Rp 15 ribu per dolar.
“Dengan beban hutang Indonesia lebih dari Rp 5.000 triliun dan itu berdampak luar biasa jika dolar menyentuh Rp 15.000. Ini kita sudah memasuki krisis ekonomi,” kata dia.
Namun saat ini Indonesia dinilai masih aman karena Amerika menurunkan suku bunganya di Bank Central. Jika sebaliknya, bukan tidak mungkin di tengah kondisi ini banyak negara berkembang yang beresiko.
“Kalau Amerika ingin menghabisi negara-negara berkembang Amerika cukup menaikkan suku bunga bank centralnya. Itu pasti berdampak besar bagi Indonesia,” ucap dia.
Karena itu menurut dia, para tokoh bangsa, terutama pimpinan MPR dengan partai-partai politik mampu mengantisipasi ini. Bagaimana menghadapi sedini mungkin agar wabah virus corona itu tidak berdampak terhadap ekonomi Indonesia.(*/Tya)
JAKARTA – Perbankan diminta untuk menurunkan suku bunga kredit. Langkah ini dinilai tepat mengantisipasi dampak wabah virus corona.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Kami menyampaikan prioritas pemerintah dengan stimulus paket pertama dan kemudian kebijakan yang diambil BI dan OJK harapannya transmisi penurunan suku bunga BI bisa dirasakan oleh masyarakat,” ungkapnya.(5/3/2020)
Airlangga menuturkan, jika penurunan suku bunga tersebut dapat dilaksanakan, hal ini akan berpengaruh terhadap sektor riil, khususnya di bidang produksi.
Permintaan ini juga untuk mendukung stimulus ekspor dan impor yang rencananya akan difinalkan secepatnya.
“Value chain dan kluster industri whole seller dan ritel perlu diperhatikan sebab jadi backbone perekonomian nasional,” tambahnya.
Pemerintah saat ini juga telah menurunkan bunga kredit usaha rakyat (KUR) menjadi 6 persen dengan anggaran Rp 190 triliun.
“Bunganya pemerintah kan sudah putuskan 6 persen untuk KUR jadi diharapkan kredit yang lain tidak terlalu jauh,” tandasnya.(*/Tya)
JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mendorong, pemerintah daerah dan provinsi untuk lebih mengoptimalkan dana desa guna memangkas angka kemiskinan.
Dimana Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) berjalan dengan baik, dimana sampai dengan Januari 2020 telah mencapai Rp68,39 triliun atau 7,98% dari pagu APBN 2020.
Lebih lanjut Menkeu juga menekankan, pentingnya peranan Dana Desa bagi pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). “Dana desa ini adalah dana rakyat. Gunakan untuk mengurangi kemiskinan di desa. Dana Desa adalah lokomotif bagi pembangunan nasional,” kata Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Pertama, Menkeu menjelaskan pentingnya peranan APBN, APBD, dan APBDes dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam ketidakpastian global dan penyebaran virus corona. “Dengan kondisi ekonomi dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menurun dari angka 5%. Kita perlu menentukan kebijakan sehingga pertumbuhan ekonomi kita bisa bertahan,” katanya
Kedua, mantan Direktur Bank Dunia itu memberikan dukungan terkait penggunaan Dana Desa dalam pembangunan infrastruktur, penyediaan air bersih, dan menurunkan tingkat kemiskinan. Diungkapkan olehnya, desa adalah unit terkecil ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan harmoni sosial.
“Dana Desa digunakan untuk membangun jalan dan jembatan sehingga banyak anak-anak sekolah yang bisa pergi ke sekolah dengan aman dan nyaman. Jika masyarakat kita bisa hidup lebih bersih, jika Sungai Musi lebih bersih, maka yang menikmati adalah masyarakat Palembang, masyarakat Sumatera Selatan,” paparnya.
Sebagai informasi, Sumatera Selatan menerima Dana Desa sebesar Rp2,713 trilun untuk 2.853 desa pada tahun 2020. Menkeu berharap agar dengan Dana Desa yang makin tinggi dan dukungan finansial untuk aparat desa, hasil Dana Desa itu semakin nyata dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.(*/Tya)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro