JAKARTA – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Jakarta kembali diperpanjang hingga 4 Juni 2020. Akan tetapi, angka kasus baru pasien positif Covid-19 di Jakarta masih tinggi, lantas apa penyebabnya?
Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono menuturkan, masih tingginya kasus positif Covid-19 di Jakarta karena menerima kasus dari luar wilayah tersebut.
“Jadi kan kalau lihat data Jakarta, karena menerima kasus dari luar juga soalnya itu. Jadi kalau ada pekerja migran pulang kampung dites dan masuknya ke data Jakarta sehingga sulit statisnya untuk dibedain,” kata Pandu , Rabu (20/5/2020).
Selain itu, tingginya penambahan kasus baru di wilayah Ibu Kota lantaran masyarakat tak patuh kepada aturan PSBB yang sudah ada.
“Ya pertama bagus. Namun menjelang Lebaran penduduk lupa gitu loh. Pokoknya selama Ramadhan ini penduduk sering keluar rumah, ke pasar, dan macem-macemlah,” ucapnya.
“Nyari takjil dan kemana-manalah. Hal inilah yang membuat Jakarta naik lagi,” katanya.
Agar efektif, dia berharap masyarakat sadar dengan sendirinya tanpa harus menunggu peran dari pemerintah.
“Masyarakat urusin diri sendirilah. Jadi masyarakat menjadi subject pembatasan ini dan pemerintah itu hanya memfasilitasi,” paparnya.(*/Tub)
JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memperpanjang aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 22 Mei hingga 4 Juni 2020.
“Kami akan memperpanjang PSBB dari 22 Mei hingga 4 Juni 2020,” ujar Anies dalam tayangan YouTube Channel Pemprov DKI Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Karena itu, Anies mengimbau agar seluruh masyarakat DKI Jakarta tetap berdisiplin dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
“Jika kita disiplin, saya sampaikan agar jangan sampai kita perpanjang lagi PSBB,” tuturnya.
Dikatakan Anies, segala kebijakan yang dikeluarkan jajarannya berdasar pada penelitian yang telah dilakukan. “Jadi ini bukan sekadar kira-kira saja,” ujarnya.
Di hari-hari ke depan, ia berharap masyarakat Jakarta tetap dispilin.
“Meski lebaran, tetap di rumah, yang menentukan sukses atau tidaknya bukan pejabat pemerintah, tapi kia semua agar berdisiplin. Garda terdepan adalah kita, tenaga medis terakhir,” tukasnya.(*/Tub)
BOGOR – Pandemi Covid-19 telah membuat turunnya okupansi hotel dan yang lain. Akibat ketiadaan kunjungan wisatawan ke objek-objek wisata itu membuat manajemen hotel, objek wisata dan restoran merumahkan bahkan memutuskan hubungan para pekerjanya.
Tak hanya itu, bagi pemerintahan daerah pun dampak yang dirasakan yakni berkurangnya pendapatan asli daerah (PAD) karena pihak manajemen hotel, objek wisata dan restoran.
“Karena para pelaku jasa wisata ini tidak kuat lagi membayar pajak maka Pemkab Bogor pun memberikan relaksasi atau pengunduran tenggat waktu bayar pajaknya hingga bulan Juli ke depan,” kata Bupati Bogor Ade Yasin kepada wartawan, Selasa (19/5/2020).
“Kalau kita paksa mereka bayar pajak hari ini kemungkinan pihak hotel, objek wisata dan restoran tutup secara permanen hingga lebih baik kita berikan keringanan berupa relaksasi hingga mereka bisa tetap ‘hidup’ dan mempekerjakan lagi karyawannya,” sambungnya.
Ade menuturkan, akibat pandemi Covid-19 yang membuat lesu usaha jasa parawisata itu mengakibatkan menurunnya pemasukan daerah hingga Rp1,58 triliun.
“Kabupaten Bogor yang mengandalkan pajak dari sektor wisata tentunya terguncang PAD-nya, Rp647 miliar dari PAD, Rp166 miliar dari dana perimbangan, Rp245 miliar dari pendapatan asli yang sah dan sisanya dari pendapatan lain hingga totalnya kita kehilangan pemasukan daerah sebesar Rp1,58 triliun,” tukasnya.(*/T Abd)
BOGOR – Bupati Bogor, Ade Yasin meresmikan Wisma Balai Pendidikan dan pelatihan (Diklat) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi Pusat Isolasi mandiri Covid-19 untuk Kabupaten Bogor.
Wisma yang terletak di Jalan Kemang, Bogor diresmikan sebagai Pusat Isolasi mandiri Covid-19 pada Minggu (17/05/2020).
Peresmian tersebut ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Bogor, Ade Yasin.
Hadir pada peresmian tersebut Kepala BPDSM Kemendagri, Teguh Setyabudi didampingi jajaran Forkompimda, Sekda dan para Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Bogor, para Kepala RSUD dan tamu undangan lainnya.
Pusat Isolasi Covid-19 Kabupaten Bogor terdiri dari 44 kamar dengan 168 tempat tidur untuk Orang dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien dalam Pengawasan (PDP).
Fasilitas ini dilengkapi dengan lab, Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang farmasi, ruang gizi, laundry, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), ruang sekretariat dan ruang tidur untuk tenaga kesehatan.
Pusat isolasi Covid-19 berfungsi sebagai lokasi untuk singgah karantina bagi ODP maupun PDP, mengantisipasi meningkatnya jumlah ODP maupun PDP di Kabupaten Bogor yang mengakibatkan daya tampung lima rumah sakit rujukan perlu mendapat tambahan.
Lima rumah sakit rujukan tersebut terdiri dari empat RSUD dan satu rumah sakit paru.
Peresmian dilakukan setelah melalui prosedur standarisasi dalam dua bulan terakhir.
Kerjasama Dengan Kemendagri, Bupati Ade Yasin, Resmikan Diklat BPSDM Jadi Pusat Isolasi COVID-19 (Istimewa)
Saat ini tenaga medis telah siap untuk menerima pasien di fasilitas ini. Menurut data terakhir jumlah pasien positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Bogor sebanyak 173 pasien, dinyatakan sembuh sebanyak 33 pasien dan meninggal sebanyak 11 pasien.
Sedangkan ODP tercatat sebanyak 1.488 orang, di antaranya sebanyak 1.240 orang sudah selesai menjalani pemantauan.
Ada pun PDP tercatat sebanyak 1.381 orang, dan 898 di antaranya sudah selesai menjalani pengawasan. Terdapat 70 PDP yang meninggal sebelum dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.(Igon)
BEKASI – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melarang warganya mudik lokal ke kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
“Mudik lokal di dalam wilayah saja dilarang, apalagi ke Depok (Jabodetabek),” kata pria yang disapa Pepen itu kepada wartawan, Senin (18/5/2020).
Pepen juga minta warganya untuk tidak menggelar acara halal bihalal atau silahturahim saat Lebaran.
“Seperti Lebaran sekarang karena tidak boleh halal bihalal ya, tidak banyak pergerakan,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto meminta warganya agar disiplin menjalankan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dengan begitu, Tri optimis dapat mengakhiri PSBB dan kembali hidup normal.
“Lebih baik disiplin, kita akhri PSBB tahap III ini tanggal 26 Mei di wilayah Jabodetabek,” ujarnya.
Untuk membatasi pergerakan masyarakat yang keluar-masuk Kota Bekasi, Pemkot dan jajaran aparat kepolisian akan memantau pergerakan masyarakat di sejumlah cek poin.
“Karena prinsipnya kita akan memantau orang luar yang masuk ke Bekasi dengan memenuhi protokol kesehatan dan penerapan PSBB pembatasan pergerakan orang,” kata Tri.
Untuk itu, jajaran polisi maupun Pemkot diminta tidak segan-segan memberi sanksi tegas ke masyarakat yang melanggar aturan PSBB.
“Kita akan tetap optimalisasikan check point yang ada dan penerapan sanksi bila aturan tersebut dilanggar,”tukasnya.(*/Eln)
BOGOR – Curah hujan yang mengguyur Kabupaten Bogor, membuat beberapa wilayah menjadi langganan banjir. Salah satunya Jalan Raya Kemang-Parung yang merupakan jalur transportasi darat lintas provinsi. Senin (18/5/2020).
Buruknya drainase di sepanjang jalan raya utama penghubung Bogor-Ciputat, Tangerang-Depok ini seringkali membuat tumpahan air mandek dan menyebabkan bahu jalan digenangi air dengan debit yang cukup tinggi.
Dari pantauan di lapangan, saat hujan deras mengguyur, genangan air cukup tinggi terjadi di beberapa ruas Jalan Raya Kemang.
Di antaranya depan SPBU Salabenda dan Jembatan Timbang, Desa Parakanjaya. Genangan air setinggi 30 sentimeter dan hampir sepanjang 200 meter ada di depan SPBU Billabong.
Lalu, depan Kantor Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta Showroom Express, Desa Kemang. Genangan air tersebut berdampak kemacetan parah dari dua arus lalu lintas.
Bahkan, kemacetan terjadi hampir satu kilometer di dua arah berbeda.
“Pemandangan seperti ini sudah sering. Apalagi kalau hujan deras, genangan air mirip kolam renang,” ujar warga Kampung Pondokudik, Desa Pondokudik, Syamsudin.
Keluhan serupa diungkapkan karyawan perusahaan swasta yang melintas di jalan tersebut, Mulyadi.” Saya aneh melihat jalan utama ini kok rutin banjir.
Ke mana sih pengawasan serta perawatan petugas dan instansi terkait?” katanya.
Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Bogor, kata dia, harus lebih peka terhadap perawatan fasilitas publik. Apalagi, jalan ini digunakan sebagai jalur transnasional antara Provinsi Jawa Barat, Banten dan Jakarta.
Hingga berita ini di turunkan genangan air di sepanjang Jalan Raya Kemang – Parung belum surut, beberapa kendaraan roda dua terpaksa harus di dorong akibat mogok terkena geunangan air banjir sehingga mati mesin dan terpaksa di dorong.(*/Igon)
BOGOR – Polisi pengayom rakyat dan itu benar ada . Aiptu Khaeroni, Bhabinkamtibmas Polres Bogor yang bertugas di Desa Cimandala beberapa waktu lalu menegur pelanggar kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Sanksi yang diberikan terbilang istimewa.
Si pelanggar diharuskan membaca QS Annisa ayat 59. Aksi simpatik itu diketahui Indra. Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, Indra memberikan hadiah perjalanan umrah karena melihat sanksi yang diberikan Aiptu Khaeroni saat bertugas menjaga check point PSBB di Jalan Raya Bogor, Sukaraja, Kamis (30/4/2020) lalu.
“Ada warga bernama Indra yang bersimpati kepada Aiptu Khaeroni. Kepada saya, beliau menyampaikan akan menghadiahi paket perjalanan umrah kepada polisi sekaligus pengurus Dewan Kemakmuran Masjid Al Ikhlas, Sukaraja.
Karena saat ini lagi pandemi corona maka berangkatnya nanti setelah Indonesia dan Saudi Arabia tidak lagi pandemi,” kata Ade Yasin kepada wartawan, Senin (18/5/2020).
Sementara itu, Khaeroni mengaku tidak menyangka akan dapat hadiah paket perjalanan umrah. Namun, ada firasat yang dialaminya pada Jumat (15/5/2020) lalu sempat didatangi almarhum ayahnya di dalam mimpi.
“Jumat dini hari kemarin, saya mimpi dan didatangi almarhum ayah saya dan dikasih uang baru sebesar Rp1,5 juta,”terangnya. (*/Iw)
BOGOR – Tim Satgas Pangan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memastikan tidak ada daging sapi yang dioplos dengan daging celeng di dua pasar besar di Kota Bogor.
Kepastian itu diperoleh setelah mereka melakukan inspeksi mendadak (sidak) menjelang Idul Fitri tahun 2020.
“Sesuai perintah wali kota, guna menjamin ketersediaan pangan, keamanan pangan, sekaligus kehalalan pangan di Kota Bogor, kami telah melakukan supervisi sidak ke dua pasar besar di Kota Bogor pada dini hari,” Kata Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, selaku Ketua Tim Satgas Pangan Kota Bogor, melalui pernyataan tertulisnya, minggu(17/5/2020).
Tim Satgas Pangan Pemkot Bogor yang melakukan sidak di Pasar Bogor dan Pasar Anyar di Kota Bogor antara lain dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Ketahanan pangan dan Pertanian (DKPP), dan Dinas Kesehatan (Dinkes). Personel dari Polresta Bogor Kota juga diterjunkan.
Menurut Ade, pada pelaksanaan sidak tersebut Tim Satgas melakukan pengujian terhadap daging sapi yang dijual para pedagang di kedua pasar besar tersebut. Pengujian memberikan hasil yang sama, yakni murni daging dan tidak ada oplosan dengan daging celeng.
“Dari hasil supervisi sidak ke kedua pasar di Kota Bogor, semua pedagang menjual daging sapi murni, tidak ada yang oplosan,” kata Ade seraya mengungkapkan bahwa Tim Satgas Pangan Kota Bogor masih akan melakukan sidak penjualan daging sapi di pasar tradisional lainnya di Kota Bogor.(*/Iw)
BOGOR – Dalam rangka mencegah perseberan Covid-19 maka pemerintah memberlakukan PSBB di berbagai daerah termasuk di Kabupaten Bogor.
Hal ini tentu berdampak terhadap perekonomian masyarakat khususnya warga Minang yang berada di Kecamatan Sukaraja. Oleh karena itu Ikatan Keluarga Minang (IKM) Pusat memberikan bantuan sembako ke warga Minang terdampak Covid-19 di Kecamatan Sukaraja.
Hal ini bertujuan untuk meringankan beban warga Minang yang berada di Sukaraja, Sabtu (16/5/2020).
”
Aksi bagi – bagi sembako ini kita lakukan untuk meringankan warga yang terdampak wabah pandemi Covid-19, maka IKM selaku bagian dari elemen bangsa sangat peduli dengan kesusahan yang di alami oleh saudara – saudara kita yang sangat terdampak, semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan,” terang Ketua Harian DPP IKM Andre Rosiade yang juga anggota Komisi VI DPR RI.
Masih kata Andre, aksi ini akan terus dilakukan sampai pandemi Covid-19 berlalu, dirinya berharap kepada seluruh warga minang yang memiliki keluasan rezeki agar bisa bersumbangsih dimanapun dan kepada siapapun tanpa mengenal golongan,” Saya berharap agar keluarga minang yang memiliki rezeki berlebih agar terus membantu saudar – saudaranya, karena kepedulian kita saat ini sangat di butuhkan,” Tambah Andre.
Sementara Sekhen DPP IKM Kabupaten Bogor sangat mengucapkan terima kasih kepada IKM Pusat yang sudah berbuat dengan memberikan sembako kepada keluarga IKM Kabupaten Bogor, terutama yang berdomisili di Kecamatan Sukaraja.” Bantuan yang kita terima hari ini sebagai bentuk Implementasi dari kepedulian dan kepekaan dari sesama keluarga yang tergabung di wadah IKM, semoga bantuan ini jadi secercah harapan dimasa sulit akibat pandemi covid-19,” terang Ketua DPD IKM Kabupaten Bogor Riswendi.(Igon)
BOGOR – Selama dua hari terakhir, 8 orang warga Bumi Tegar Beriman telah terpapar wabah virus corona (covid 19) hingga total ada 168 kasus penyebaran wabah virus yang awal kasusnya terjadi di Kota Wuhan, RRC.
Data yang dirilis Tim Gugus Tugas Penangganan Covid 19 Kabupaten Bogor pada Hari kamis laki – laki berusia 65 tahun asal Kecamatan Leuwiliang, perempuan berusia 23 tahun asal Citeureup, bayi laki – laki berusia 10 bulan asal Cibinong, perempuan berusia 17 tahun asal Ciomas dan perempuan berusia 32 tahun asal Bojonggede terpapar covid 19.
“Sedangkan pada hari Jumat kemarin perempuan berusia 47 tahun asal Jonggol, laki – laki berusia 29 tahun asal Sukaraja dan perempuan berusia 64 tahun asal Cileungsi,” ucap Syarifah Sopiah Dwikorawati selaku juri bicara Tim Gugus Tugas Penangganan Covid 19 Kabupaten Bogor kepada wartawan, Sabtu, (16/5).
Anak dari mantan Bupati Bogor Ayip Rughby ini menerangkan untuk bayi laki – laki berusia 10 bulan tersebut ialah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dengan jenis penyakit awal bronchopneumonia yang lalu diperbolehkan pulang dari salah satu rumah sakit swasta pada Selasa (28 /4).
“Bayi laki – laki berusia 10 bulan asal Kecamatan Cibinong tersebut setelah kondisi umum kesehatannya bagus maka diperbolehkan pulang, namun kemarin hasil labnya baru keluar dan ia dikonfirmasikan positiv covid 19. Karena pihak keluarganya menolak untuk dirawat maka ia pun melaksanakan isolasi mandiri dengan pengawasan oleh puskesmas setempat,” terangnya.
Ifah sapaan akrabnya menuturkan bahwa dua hari terakhir 4 pasien covid 19 dikabarkan telah sembuh yaitu laki – laki berusia 34 tahun asal Kecamatan Jonggol, laki – laki berusia 48 tahun, perempuan berusia 47 tahun dan perempuan berusia 61 tahun asal Kecamatan Cibinong.
“Dari total 168 kasus covid 19, pasien positif covid 19 yang telah sembuh ada 26 orang, yang telah meninggal dunia ada 11 orang dan yang positif aktif ada 131 orang. Sementara dengan adanya warga Kecamatan Rumpin dan Leuwiliang yang terpapar covid 19 maka jumlah zona merah di Kabupaten Bogor ada 20 kecamatan atau separuh dari total jumlah kecamatan,” tutur Ifah.
Ia melanjutkan untuk data Orang Dalam Pantauan (ODP) ada 270 orang, sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 442 orang, dimana jumlah PDP yang telah meninggal dunia ada 67 orang.
“Hari ini jumlah ODP berkurang dari 269 orang menjadi 260 orang, demikian pula PDP berkurang dari 442 orang menjadi 437 orang, jumlah PDP yang meninggal hari ini bertambah 3 orang dari 64 menjadi 67 orang dimana 3 orang tersebut ialah laki – laki berusia 72 tahun asal Kecamatan Cigudeg, perempuan berusia 21 tahun asal Ciawi dan laki – laki berusua 76 tahun asal Kecamatan Megamendung,” demikian. (*/T Abd)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro