PURWAKARTA – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Purwakarta, meluncurkan aplikasi berbasis online untuk memudahkan dan memaksimalkan pendapatan di sektor pajak daerah terutama pajak bumi dan bangunan (PBB).
Layanan pajak tersebut bernama Siceupol atau Sistem Aplikasi Cek PBB Online. Saat ini untuk mengecek PBB sudah semudah menelepon pacar. Caranya, hanya dengan memegang Handphone (HP), para Wajib Pajak (WP) bisa mengetahui informasi soal PBB melalui aplikasi.
“Aplikasi Siceupol, saat ini sudah bisa diunduh melalui smartphone,” jelas Kepala Bapenda Purwakarta, Nina Herlina, Selasa (11/2/2020).
Nina menjelaskan, pihaknya sengaja membuat layanan pajak daerah, dengan sistem aplikasi untuk memudahkan masyarakat.
“Ke depan, wajib pajak tak hanya bisa mengakses informasi mengenai tagihan maupun layanan informasi lain soal PBB. Tapi, nanti bisa juga untuk melakukan pembayaran melalui aplikasi tersebut,” jelas dia.
Nina menambahkan, target pendapatan daerah di sektor PBB, tahun ini mencapai Rp71,5 miliar. Nina optimis target tersebut bisa terealisasi 100 persen. Apalagi, saat ini sudah ada kemudahan.
“Kami juga akan memaksimalkan peran para kolektor PBB di masing – masing desa. Salah satu tugasnya, untuk menyosialisasikan aplikasi tersebut,” paparnya. (*/As)
BATANG – Kendati memiliki sekitar 275 hektar tanaman, namun hal itu belum mampu menekan kenaikan harga bawang putih di Kabupaten Batang. Kenaikan harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional sudah mencapai Rp55.000-Rp60.000 per kilogram.
Kepala bidang tanaman Hortikultura Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, Budi Setiawan mengatakan, untuk komoditas bawang putih ada kenaikan harga secara nasional, dan kenaikannya juga terjadi di Kabupaten Batang.
“Di Kabupaten Batang komoditas tanaman bawang putih memiliki luasan 275 hektar yang ditanam pada tahun 2019, namun demikian belum bisa menekan harga.” kata Budi Setiawan, Selasa, (11/2/2020).
Dia mejelaskan, selain belum memasuki masa panen, tanaman tersebut diproyeksikan sebagai benih untuk swasembada pangan tahun 2021, sehingga belum bisa untuk konsumsi.
“Dimungkinkan tanaman bawang putih memasuki masa panen panen raya di bulan Maret dan April 2020. Sebenarnya bisa menolong kenaikan harga, tetapi kita masih menunggu intruksi apakah bisa untuk konsumsi dengan adanya kenaikan harga,” kata Budi.
Di tahun 2020, luasan tanaman bawang putih ada penambahan sebanyak 200 hektar dimungkinkan panen tahun 2021. Sesuai instruksi Kementerian Pertanian baru bisa untuk konsumsi. Komuditas tanaman bawang putih sebagian besar di Kecamatan Bawang, Kecamatan Reban ada 10 hektar. Di Desa Gerlang Kecamatan Blado ada 22 hektar.
“Untuk target Dinas Pangan Dan Pertanian Kabupaten Batang 7 ton per hektar, sedangkan target kementerian Pertanian 6 ton perhektar. Target bisa kita penuhi andai saja tidak ada tidak terkena penyakit dan tidak ada hujan badai,” terangnya.
Terpisah, Bupati Batang Wihaji mengatakan, di Kabupaten Batang memang di proyeksikan sebagai sentra tanaman bawang putih. “Semoga dengan terus menambah lahan tanaman bawang putih ini, ke depan pemerintah bisa mampu swasembada pangan, khusus bawang putih,” ujar Wihaji.
Pihaknya berharap kepada kepada petani Batang terutama daerah dataran tinggi seperti Bawang, Tebak dan Blado. “Kecamatan Bawang memiliki sukses history dalam tanaman bawang putih, oleh karena itu harus ada regenerasi petani yang melanjutkan suksesnya, Sehingga bisa swasembada pangan sekaligus sebagai antisipasi permasalahan yang sama tentang kenaikan harga dengan produk bawang lokal,” kata Wihaji
Menurutnya, bawang putih merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia. “Pemkab Batang terus mensupport petani, kalau memang ada kesulitan dalam pembudidayaan tanaman baik bibit maupun permasalahan hama, Dinas Pertanian siap membantu dan mendampingi petani,” tandasnya.(*/D Tom)
SERANG – Mulai Rabu (12/2/2020), pukul 00.00 WIB, tarif ruas tol Tangerang-Merak akan mengalami penyesuaian. Hal ini menyusul Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 70/KPTS/M/2020 tanggal 4 Februari 2020 tentang Penyesuaian Tarif Tol Pada Jalan Tol Ruas Tangerang-Merak.
Penyesuaian tarif tol ini mengacu kepada Pasal 48 ayat (3) Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Pasal 68 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, bahwa evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap dua tahun sekali oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh inflasi.
“Penyesuaian ini telah mengacu pada keputusan menteri, serta adanya evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap 2 tahun sekali oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Di mana berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh inflasi,” kata Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti, Krist Ade Sudiyono dalam rilis yang diterima, Selasa (11/2/2020).
Sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) rata-rata inflasi ketiga daerah yang yang dilintasi Ruas Cikupa-Merak, yaitu Tangerang, Serang dan Cilegon, sebesar 6,95%.
“ASTRA Tol Tangerang-Merak senantiasa berupaya meningkatkan layanan terbaik diberbagai bidang kepada seluruh pemangku kepentingan. BPJT telah memeriksa pemenuhan SPM di ruas tol kami dan dinyatakan SPM telah dipenuhi,” kata Krist Ade.
Di tahun 2019, ASTRA Tol Tangerang-Merak, lanjut Kris Ade, telah melakukan peningkatan fasilitas dan Iayanan Jalan Tol Tangerang-Merak sepanjang 72,45 km. Dalam peningkatan Iayanan transaksi telah diIakukan modifikasi gardu transaksi dengan Gardu Tol Otomatis (GTO) interface, dengan memanfaatkan gardu eksisting di sejumlah gerbang.
“Selain itu, Kami juga melakukan pembangunan Gerbang tol Balaraja Timur yang baru. Pembangunan simpang susun ini berlokasi +500 m dari lokasi gerbang Balaraja Timur eksisting. Penambahan lajur ke 4 dari Bitung hingga Balaraja Barat, dan penambahan Iajur ke 3 ruas Balaraja Barat hingga Cikande,” terangnya.
Tarif tol terjauh untuk asal dan tujuan perjalanan Ruas Tol Cikupa-Merak pada sistem transaksi tertutup mengalami penyesuaian. Golongan I hingga IV mengalami kenaikan, sementara golongan V mengalami penurunan.
Tarif golongan I menjadi Rp44.000, dari sebelumnya Rp41.000, Golongan II Rp69.000 dari Rp57.000, Golongan III Rp69.000 dari Rp67.500, Golongan IV menjadi Rp 89.000 dari sebelumnya Rp88.500. Sedangkan Golongan V mengalami penurunan menjadi Rp89.000, dari sebelumnya Rp107.000.
Adapun besaran tarif untuk asal dan tujuan perjalanan segmen Simpang Susun Tomang-Tangerang Barat-Cikupa pada sistem transaksi terbuka tidak berubah.
Tetap diberlakukan tarif untuk Golongan I Rp 7.500, Golongan II Rp 11.500, Golongan III Rp 11.500, Golongan IV Rp 15.000 dan Golongan V Rp 15.000, sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 874/KPTS/M/2019 tentang Penetapan Tarif dan Sistem Pengumpulan Tol Secara Integrasi pada Jalan Tol Jakarta-Tangerang dan Jalan Tol Tangerang-Merak segmen Simpang Susun Tomang-Tangerang Barat-Cikupa. (*/Dul)
PURWAKARTA – Keeksotisan Waduk Ir Djuanda (Jatiluhur) sedikit berkurang. Pasalnya, sejak beberapa pekan terakhir hamparan eceng gondok menyerbu waduk buatan terbesar di Asia Tenggara itu.
Bahkan, saat ini keberadaan jenis tanaman air ini sudah memenuhi permukaan waduk dan hampir masuk ke lokasi dam atau bendungan.
Kosasih (37) warga sekitar menuturkan, pemandangan tumbuhan air dengan nama latin Eichornia crassipes di permukaan air waduk tersebut sudah berlangsung sejak dua pekan lalu. Dirinya tak tahu persis gulma tersebut datang dari mana.
“Pas sering turun hujan saja. Mungkin, eceng gondok itu kiriman dari wilayah hulu karena terbawa arus air,” kata Kosasih kepada wartawan, Senin (10/2/2020).
Dia menjelaskan, serbuan gulms tersebut saat ini hampir menutupi sebagian besar perairan Waduk Jatiluhur. Sepengetahuan dirinya, belum ada upaya pembersihan dari pengelola waduk buatan tersebut.
Kosasih menjelaskan, keberadaan tumbuhan air ini memang tidak membahayakan bagi ekosistem di waduk buatan ini. Namun, secara estetika keberadaannya sangat mengganggu. Selain itu, juga bisa mengganggu aktivitas perahu warga dan lalu lintas perairan.
Mereka khawatir, hamparan eceng gondok ini merusak mesin perahu mereka. Makanya, dirinya berharap pengelola waduk dalam hal ini Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur segera melakukan upaya pembersihan permukaan air dari gulma tersebut.
“Takutnya, eceng gondok ini tersangkut di baling-baling mesin perahu kami. Kan bahaya,” ungkapnya. (*/As)
PANDEGLANG – Gempa bumi berkekuatan 4.8 skala richter (SR) mengguncang Kabupaten Pandeglang sekitar pukul 12.22 WIB. Gempa bumi itu tidak berpotensi menyebabkan tsunami.
Analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan M=4.8 dengan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 6.81 LS –
105.32
BT, tepatnya berada di laut pada jarak 103 km Barat Daya Pandeglang, Banten dengan kedalaman 5 Kilometer.
“Ditinjau dari lokasi epicenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas penyesaran dalam Lempeng Eurasia,” kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho dalam siaran persnya diterima wartawan, Senin (10/2/2020).
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Malingping dengan Skala Intensitas II MMI, di Cijaku dengan Skala Intensitas II MMI, di Banjarsari dengan Skala Intensitas II MMI, di Binuangeun dengan Skala Intensitas III MMI.
Di Panggarangan dengan Skala Intensitas III MMI, di Cihara dengan Skala Intensitas III MMI, di Anyer dengan Skala Intensitas II – III MMI dan Pandeglang II MMI.
“Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut,” jelasnya.
Hendro mengimbau pada masyarakat agar jangan sembarangan mendapatkan informasi dari sumber yang belum bisa dipercaya, karena informasi resmi gempa bumi dengan Skala Magnitudo kurang dari 5 (lima) hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui website (
http://balai2.bmkg.go.id/).
“Hingga laporan ini dibuat, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG, karena BMKG akan terus memantau perkembangan gempa bumi tersebut,” tandasnya. (*/Dul)
SERANG – Bakal calon Bupati Serang, petahana Ratu Tatu Chasanah mendapatkan pujian sekaligus dibela para pengamat saat diskusi yang digelar DPD Partai Gerindra Provinsi Banten. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang dinilai telah menunjukkan program yang baik dan dirasakan masyarakat.
Salah satu yang mendapat pujian adalah program perbaikan infrastruktur jalan dengan betonisasi. “Saya lihat jalan-jalan di Kabupaten Serang sudah bagus. Jadi program perbaikan jalan yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Serang ini sudah terlihat,” kata Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP) Uday Suhada saat didaulat menjadi pembicara diskusi di Graha Mahesa DPD Partai Gerindra Banten, Kota Serang, Minggu (9/2/2020).
Uday mengaku sebagai warga Kabupaten Pandeglang, tetapi seringkali ke Kabupaten Serang, terutama ke Kecamatan Bojonegara. Ia pun merasakan langsung jalan yang sudah dilakukan betonisasi oleh Pemkab Serang. “Saya harus sampaikan (hasil pembangunan Pemkab Serang) dengan objektif. Namun persoalan pengangguran masih menjadi catatan Pemkab Serang,” ujarnya.
Sekadar diketahui, Pemkab Serang bersama DPRD Kabupaten Serang telah membuat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Jalan Kabupaten Serang. Melalui Perda tersebut, diamanatkan perbaikan 100 kilometer jalan kewenangan kabupaten per tahun dengan betonisasi.
Hingga 2019, jalan yang telah selesai diperbaiki dengan betonisasi sepanjang 483,45 Km. Kemudian Tahun 2020 akan dibangun 101,68 Km, sehingga jalan beton tahun ini akan selesai sepanjang 585,13 Km atau 97,33 persen. Sisa sepanjang 16 Km akan dibangun 2021.
Saat sesi tanya jawab diskusi, bakal calon bupati Serang Tb Masduki menuding Ratu Tatu telah gagal memimpin Kabupaten Serang. Namun tudingan tersebut dikandaskan akademisi Untirta Gandung Ismanto. “Pak Masduki ini bilang gagal karena menjadi bakal calon bupati, jadi tidak objektif. Menurut saya, tidak gagal karena sudah banyak yang yang dilakukan Ibu Tatu,” ujar Gandung.
Sementara itu, Ratu Tatu mengatakan, fokus pembangunan Kabupaten Serang menitikberatkan pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). “Semua hasil pembangunan harus terukur, melalui data Badan Pusat Statitistik atau BPS. Maka kami mengukur melalui IPM,” ujarnya Tatu.
Sejumlah program dilakukan untuk meningkatkan IPM, antara lain beasiswa SD hingga perguruan tiinggi. Kemudian paling masif adalah perbaikan infrastruktur jalan melalui betonisasi. “Angka pengangguran memang tertinggi di Banten, tetapi kurun tahun 2018 hingga 2019, penurunan angka pengangguran Kabupaten Serang terbesar di Banten, sebesar 2,12 persen,” ujar Tatu.(*/Dul)
MESUJI – Aparat gabungan Polri, TNI, Satpol PP, dan Dinas Sosial Kabupaten Mesuji, menggelar razia di tempat yang diduga kuat sebagai prostitusi berkedok rumah makan disepanjang Jalan Lintas Timur Sumatera, Register 45, Sungai Buaya, Mesuji, Lampung, pada Sabtu (8/2/2020) malam.
Dari razia yang dipimpin Kapolres Mesuji AKBP Alim SH, SIK tersebut, tim gabungan berhasil mengamankan 20 pekerja seks komersial (PSK), satu di antaranya terpapar HIV Aids. Selain itu, tim gabungan juga mengamankan puluhan minuman keras berbagai merk.
Wakapolres Mesuji Kompol M Joni mengatakan, satu persatu kupu-kupu malam yang berhasil diamankan petugas langsung dilakukan pendataan identitas dan tes urine.
“Setelah dilakukan tes urine, empat orang positif narkoba dan satu orang terpapar HIV Aids. Mereka semua akan dilakukan pembinaan,” jelas Wakapolres, Minggu (9/2/2020).(*/Kris)
KUNINGAN – Polisi meringkus para pelaku pembalakan liar (illegal logging) di wilayah Kuningan, Jawa Barat (Jabar). Penangkapan itu berlangsung dramatis. Pasalnya, aparat gabungan TNI-Polri mendapat adangan warga yang ingin melakukan aksi main hakim sendiri terhadap pelaku pembalakan liar.
Seperti yang terpantau dilapangan, Minggu (9/2/2020), para pelaku diciduk di hutan milik Perhutani, Desa Sukadana, Ciawi Gebang, Kuningan, Sabtu 8 Februari 2020 kemarin. Polisi sempat kewalahan menghadapi massa yang berkerumun untuk menghakimi ke-15 pelaku.
Bahkan, salah seorang anggota terpaksa meletuskan tembakan peringatan ke udara untuk mengurai massa. Saat ditangkap, para tersangka sedang memotong kayu dan diangkut ke truk.
“Ya, kami terima laporan ada pembalakan liar, limpahan dari Polsek Ciawi,” ungkap Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Danu Adtya Atmaja.
Sebanyak 15 batang kayu sonokeling disita polisi dari sebuah truk. Polisi hingga kini masih terus meminta keterangan dari para tersangka. “Kami masih mintai keterangan,” sambungnya.
Masih menurut polisi, hasil kayu curian dari hutan milik Perhutani itu rencananya akan dijual ke Sumedang. Sedangkan para tersangka kebanyakan berasal dari luar wilayah Kuningan.(*/Dang)
BANDUNG BARAT – Perlawanan itu yang dilakukan oleh pihak Pengelola wisata The Great Asia Africa (TGAA) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, membantah melanggar tata ruang. Pengelola mengklaim telah memenuhi segala prasyarat pembangunan tempat wisata tersebut. Pengelola pun menolak menutup sementara area wisata itu.
Corporate Secretary & Public Relation The Great Asia Afrika Intania Setiati mengatakan pihaknya telah meminta pendapat dari ahli lingkungan sebelum melakukan pembangunan.
Hal tersebut menanggapi rekomendasi penutupan sementara destinasi wisata The Great Asia Africa yang disampaikan oleh Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat.
“Sebelum membangun tempat wisata ini tentu kami berkonsultasi dengan ahli lingkungan, karena memang tempat ini dibangun di Kawasan Bandung Utara (KBU). Jadi tidak gegabah juga sebetulnya,” ujar Intan saat dihubungi, Sabtu (8/2/2020).
Misalnya soal sempadan sungai dan situ yang selalu dirawat karena memang di bagian bawahnya terdapat permukiman masyarakat.
“Sebetulnya itu juga bukan sungai, lebih pas dikatakan selokan. Itu juga kami rawat dan kelola biar tidak membahayakan permukiman masyarakat,” katanya.
Sementara terkait Analisis Dampak Lalulintas (Andalalin) yang menyebutkan jika TGAA tida menyediakan lahan parkir gang memadai, Intan mengaku pihaknya sudah menyewa lahan parkir tambahan.
“Memang kalau lahan parkir di TGAA hanya muat untuk 80 sampai 90 mobil. Sisanya kita tampung di lahan parkir yang sudah disewa. Bisa ratusan lebih mobil yang diparkir. Termasuk untuk bus juga. Sebenarnya sudah tidak ada masalah juga,” jelasnya.
Akibat kabar yang beredar soal rekomendasi penutupan sementara The Great Asia Africa, diakuinya berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan.
“Ada dampaknya sebetulnya, karena wisatawan taunya TGAA itu ditutup, padahal direkomendasikan ditutup sementara. Kemarin ada rombongan yang konfirmasi ke kita engga jadi datang, ya resiko,” jelasnya.
Pihaknya mengaku tidak akan mengikuti rekomendasi penutupan sementara TGAA. “Intinya tidak akan mengikuti rekomendasi itu karena kami merasa aman dan tidak melakukan pelanggaran,” kilahnya.(*/Hend)
INDRAMAYU – Petani di Kabupaten Indramayu meminta agar pemerintah mempertahankan peraturan daerah lahan abadi. Terlebih saat ini akan dibangun 5 kawasan industri baru yang tersebar di Kabupaten Indramayu. Upaya perlindungan perlindungan penting dilakukan mengingat Indramayu merupakan lumbung pangan nasional.
Keresahan berkurangnya lahan persawahan diungkapkan oleh Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu Sutatang. Secara umum petani mendukung rencana pembangunan tersebut. Namun dengan catatan tidak mengambil atau menggangu lahan produktif yang sudah ada.
“Gunakan lahan yang tak produktif,” ungkap dia, Jumat (7/2/2020).
Sutatang mengatakan, perlindungan lahan penting dilakukan karena banyak warga Kabupaten Indramayu yang hidupnya bergantung pada areal persawahan. Terlebih produksi padi di Indramayu pun tergolong tinggi jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Jawa Barat.
Plt Bupati Indramayu Taufik Hidayat mengatakan, luas tanam Indramayu mencapai sekitar 114 ribu hektare. Lahan yang masuk ke dalam perda lahan abadi hanya 86 ribu hektare saja. Taufik pun menegaskan, lahan kawasan industri tak akan mengganggu lahan abadi yang sudah ada. “Tidak akan,” kata dia.
Dia menambahkan, lima kawasan industri itu memiliki luasan berbeda. Untuk kawasan industri di Tukdana rencananya akan memakan lahan sebanyak 492 hektare dan di kawasan Balongan ditetapkan 2061 hektare. Bahkan kata Taufik, pemerintah daerah berencana akan membuat lahan baru di wilayah utara dan selatan Indramayu.
Pembangunan kawasan industri dinilai penting dan mendesak sebab diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Tak tanggung-tanggung lima kawasan industri itu nantinya bisa menyerap tenaga kerja hingga 35.000 orang.
Dengan banyaknya lahan pekerjaan di daerah sendiri diharapkan warga tak perlu lagi mencari kerja ke luar daerah.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu Takmid mengatakan, ada perubahan rencana tata ruang wilayah bagi kawasan industri. Kendati berubah dia tetap optimistis target produksi padi tahun ini bisa tetap bertahan.
“Target tahun ini 1,5 juta ton,” ungkapnya.
Kehadiran kawasan industri merupakan kebanggaan bagi pemerintah daerah sebab diprediksi kawasan industri nanti bisa menyerap tenaga kerja hingga 35.000. Banyaknya tenaga kerja lokal diharapkan bisa mengurangi kesenjangan sosial di tengah masyarakat. Selain menyerap tenaga kerja, perekonomian warga di sekitar kawasan industri juga bisa terangkat. Masyarakat bisa membuka tempat kost ataupun warung bagi para pekerja.(*/As)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro