PURWAKARTA - Keeksotisan Waduk Ir Djuanda (Jatiluhur) sedikit berkurang. Pasalnya, sejak beberapa pekan terakhir hamparan eceng gondok menyerbu waduk buatan terbesar di Asia Tenggara itu.
Bahkan, saat ini keberadaan jenis tanaman air ini sudah memenuhi permukaan waduk dan hampir masuk ke lokasi dam atau bendungan.
Kosasih (37) warga sekitar menuturkan, pemandangan tumbuhan air dengan nama latin Eichornia crassipes di permukaan air waduk tersebut sudah berlangsung sejak dua pekan lalu. Dirinya tak tahu persis gulma tersebut datang dari mana.
“Pas sering turun hujan saja. Mungkin, eceng gondok itu kiriman dari wilayah hulu karena terbawa arus air,” kata Kosasih kepada wartawan, Senin (10/2/2020).
Dia menjelaskan, serbuan gulms tersebut saat ini hampir menutupi sebagian besar perairan Waduk Jatiluhur. Sepengetahuan dirinya, belum ada upaya pembersihan dari pengelola waduk buatan tersebut.
Kosasih menjelaskan, keberadaan tumbuhan air ini memang tidak membahayakan bagi ekosistem di waduk buatan ini. Namun, secara estetika keberadaannya sangat mengganggu. Selain itu, juga bisa mengganggu aktivitas perahu warga dan lalu lintas perairan.
Mereka khawatir, hamparan eceng gondok ini merusak mesin perahu mereka. Makanya, dirinya berharap pengelola waduk dalam hal ini Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur segera melakukan upaya pembersihan permukaan air dari gulma tersebut.
“Takutnya, eceng gondok ini tersangkut di baling-baling mesin perahu kami. Kan bahaya,” ungkapnya. (*/As)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro