INDRAMAYU – Bencana banjir menerjang puluhan rumah warga di Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Indramayu, Jawa Barat.
Banjir disebabkan karena meluapnya air Sungai Cimanuk yang debitnya naik cukup tinggi sejak Sabtu (11/5/2019) malam hingga Minggu (12/5/2019) siang. Puluhan rumah penduduk tergenang air setinggi 15 Cm hingga 40 Cm.
Rumah-rumah warga yang paling parah diterjang banjir berada di daerah rendah, terutama di sisi tanggul Sungai Cimanuk. “Air Sungai Cimanuk mulai menggenangi pekarangan dan rumah warga sejak Sabtu (11/5/2019) pukul 22:00 WIB,” kata Dulah, 59 warga Desa Pranggong.
Air dengan cepat mengalir dari satu pekarangan rumah warga ke pekarangan warga yang lain. Ada puluhan rumah warga yang terendam air luapan Sungai Cimanuk. “Sabtu malam Kami bersiap-siap mengungsi, khawatir banjir semakin parah,” katanya.
Melihat bencana banjir melanda pemukiman warga Desa Pranggong, Aparat Desa setempat segera menghubungi instansi terkait, termasuk aparat Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu.
“Setelah mendapat kabar pemukiman warga Desa Pranggong kebanjiran, Kami bersama tim segera meluncur ke lokasi kejadian. Alhamdulillah sampai di lokasi malam hari. Kami memberikan penerangan kepada warga agar mewaspadai banjir,” ujar Hari Nuryani, salah seorang petugas Kantor BPBD Kabupaten Indramayu.
Upaya yang dilakukan jajaran BPBD Kabupaten Indramayu adalah membantu meringankan beban masyarakat, khususnya yang tertimpa banjir, agar jangan sampai terkena dampak yang lebih parah.
“Kami baru pulang ke rumah membantu warga Desa Pranggong, Kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu pada hari Minggu (12/5/2019) pukul 03:00 WIB,” terang Hari Nuryani.
Sampai Minggu (12/5/20919) siang Aparat Desa, dan Muspika Kecamatan Arahan serta jajaran Kantor BPBD Kabupaten Indramayu masih terus memantau perkembangan banjir yang melanda pemukiman warga. “Kami berharap tidak ada rumah warga yang ambruk maupun korban jiwa karena banjir,” kata Hari Nuryani . (*/Asp)
MERAK – PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak memprediksi jumlah pemudik melalui Pelabuhan Merak akan mengalami peningkatan sekira 17 persen.
Puncak lonjakan pemudik diperkirakan akan terjadi pada H-5 dan H-4 Idul Fitri.
“Kami prediksi akan ada peningkatan pemudik sebanyak 17 persen yang akan menyeberang melalui Pelabuhan Merak,” ungkap General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Solikin kepada wartawan di Pelabuhan Merak.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi arus mudik tahun lalu, puncak lonjakan pemudik terjadi pada H-3 Idul Fitri. Selama satu hari tercatat pemudik sebanyak 170 ribu orang baik pejalan kaki maupun di atas kendaraan.
Dengan prediksi peningkatan 17 persen, maka diperkirakan pada H-5 dan H-4 Idul Fitri nanti kepadatan pemudik di Pelabuhan Merak akan lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.
Guna mengatisipasi hal itu, menurut Solikin, seluruh operator kapal akan mengoperasikan kapal-kapal berukuran besar. Setiap kapal mampu menampung 350 kendaraan roda empat dan 1.800 roda dua. “Sehingga satu kali angkut banyak,” ujar Solikin.
Pemudik akan didistribusikan ke enam dermaga yang ada di Pelabuhan Merak yaitu Dermaga I, Dermaga II, Dermaga III, Dermaga V, Dermaga VII, dan Terminal Eksekutif di Dermaga VI.
“Dermaga VII akan kita khususkan untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor,” tuturnya.
Kemudian, agar proses distribusi pemudik berjalan lancar, ASDP menyiapkan 24 loket penumpang, 25 loket untuk sepeda motor, dan tujuh untuk kendaraan roda empat dengan sistem tiket nontunai. (*/Dul)
MERAK – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai, persiapan musim mudik Lebaran 2019 lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Meski demikian, Menhub meminta kepada PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry dan para operator, agar tidak mengabaikan keselamatan pemudik saat Arus Mudik Lebaran 2019.
Dia meminta seluruh alat kelengkapan di kapal agar dilengkapi dan cukup untuk seluruh pemudik yang hendak menyeberang ke Sumatera.
“Tadi kita dapat masukan dari Basarnas untuk keselamatan, kita minta kepada ASDP dan operator agar menambah pelampung-pelampung keamanan di setiap kapal,” ujar Menhub saat melakukan tinjauan ke Pelabuhan Merak, Sabtu (11/5/2019).
Selain keselamatan, Menhub juga minta agar manifest pemudik tercatat dengan baik. Itu dilakukan supaya saat mudik nanti seluruh pemudik terekam.
“Untuk manifest jadi operator dan ASDP akan mencatat semuanya, dan mengecek siapa saja yang masuk ke dalam kapal dengan KTP reader,” katanya.
Kemudian selanjutnya, kata dia, untuk mencegah adanya kemacetan pihaknya akan meminta juga menggunakan pelabuhan-pelabuhan yang ada di sekitar Pelabuhan Merak. “Kita juga akan memprioritaskan menggunakan kapal kapasitas besar dan cepat, jadi kapal yang kecil tidak diprioritaskan melakukan pelayanan,” ucapnya.
Selain itu, untuk kelancaran pemudik, pihaknya juga bakal memaksimalkan pembelian tiket secara online. “Tiket online sudah ada, makanya pemudik diharapkan bisa memesan tiket online, dengan tiket online juga kita bisa memudahkan untuk memprediksi jam puncaknya, tapi pengalaman tahun lalu belum efektif, oleh karenanya campaign tentang tiket online ini harus ditingkatkan,” imbuhnya.
Selain itu, kata dia, ada upaya lain supaya mencegah terjadinya kemecetan saat mudik yakni dengan sistem ganjil genap. “Ganjil genap ini akan kita evaluasi dan diputuskan akhir minggu ini, tadi sudah ada proposalnya, tapi saya akan pastikan supaya waktu kita nanti campaign itu masif dan masyarakat gampang lihatnya, jangan sampai orang yang jauh terjebak di sini,” ungkapnya.(*/Dul)
MERAK – PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, menyiapkan dermaga tujuh yang dikhususkan untuk kendaraan roda dua pada saat mudik Lebaran 2019 mendatang.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Solikin mengatakan, dermaga tujuh bisa menampung hingga sekitar 13.000 kendaraan roda dua saat mudik nanti.
“Untuk kenyamanan, kami menyiapkan berbagai fasilitas guna keperluan pemudik kendaraan roda dua seperti toilet, tenda dan loket.
Kami juga siapkan petugas yang cukup untuk melayani para pemudik,” ujar Solikin, kepada wartawan Kamis (8/5/2019).
Dia yakin dermaga tujuh bisa menampung pemudik kendaraan roda dua. Sebab, daya tampungnya lebih besar bila dibandingkan dengan dermaga enam.
“Tahun lalu kita menggunakan dermaga enam untuk kendaraan roda dua. Tahun ini dermaga enam kita gunakan khusus dermaga eksekutif,” terangnya.
Dia berharap mudik 2019 berjalan dengan lancar. “Berbagai persiapan sudah kita siapkan untuk melayani masyarakat,” imbuhnya. (*/Adyt)
KARO – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali erupsi pada pukul 07.48 WIB, Selasa (7/5/2019). Tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter sehingga berpotensi membahayakan penerbangan.
“Tinggi kolom abu teramati mencapai sekitar 2.000 meter. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangn tertulis.
PVMBG memonitor erupsi terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi sekitar 42 menit 49 detik. Hujan abu cukup tebal saat erupsi dan distribusi abu vulkanik mengarah ke barat daya dari puncak gunung.
“Hujan abu vulkanik jatuh di beberapa desa sekitar Gunung Sinabung dengan cukup tebal. Masyarakat tidak panik menyikapi erupsi Gunung Sinabung karena telah banyak belajar dengan erupsi-erupsi yang berlangsung sebelumnya,” terangnya.
Sutopo menambahkan, masyarakat setempat suadah memahami daerah yang berbahaya, khususnya luncuran awan panas. Saat ini, ribuan warga di sekitar Gunung Sinabung yang tinggal di zona merah juga telah direlokasi.
Berdasarkan pantauan distribusi abu vulkanik, PVMBG telah mengeluarkan Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) atau notifikasi terkait dengan aktivitas penerbangan. Notifikasi yang dikeluarkan berstatus warna oranye (Orange).
“Ini berarti aktivitas gunung api berpotensi membahayakan penerbangan. VONA yang diperbaharui akan dikeluarkan apabila kondisi telah berubah secara signifikan atau perubahan status warna terjadi,” tuturnya.
Gunung Sinabung saat ini berstatus level IV atau awas. Rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG-Badan Geologi, masyarakat atau pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km untuk sektor utara-barat, 4 km untuk sektor selatan-barat, dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur serta di dalam jarak 4 km untuk sektor utara -timur.
“Di samping itu, Badan Geologi mengimbau masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar mewaspadai potensi banjir lahar terutama pada saat terjadi hujan lebat,” tandasnya.(*/Gint)
BENGKULU – Pascamusibah banjir dan longsor di Bengkulu, kini Pemprov Bengkulu tengah memfokuskan perbaikan infrastruktur yang mengalami kerusakan. Seperti halnya jalan, jembatan serta bangunan fasilitas umum.
Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang mengharapkan aktivitas masyarakat terdampak banjir kembali berjalan normal.
“Ada sejumlah jalan dan jembatan di beberapa kabupaten di Bengkulu rusak karena diterjang banjir dan longsor, segera kita perbaiki dalam waktu dekat,” katanya.
Begitu pula dengan infrastruktur irigasi dan lahan pertanian yang rusak diterjang banjir. Agar petani bisa kembali bercocok tanam, pihaknya juga akan melakukan perbaikan.
“Ada sekitar 3.000 hektare lahan pertanian di Bengkulu, rusak diterjang banjir dan longsor beberapa waktu lalu. Lahan pertanian ini tersebar di sejumlah kabupaten dan Kota Bengkulu,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan pencarian korban banjir dan longsor di Bengkulu telah dihentikan karena Pemprov Bengkulu telah mencabut masa tanggap darurat bencana alam tersebut.
Meski sebenarnya masih tercatat 4 korban banjir dan longsor Bengkulu belum ditemukan hingga saat ini. Mereka diantaranya adalah Tumini (60) Warga Kecamatan Maje Kabupaten Kaur, Lahidin (45) dan Kaneko Alfareza (balita) warga Desa Susup Kabupaten Bengkulu Tengah, Rohim (5) warga Kota Bingin Kabupaten Kepahiang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkukuy serta Tim SAR dengan berberat hati mengungkapkan agar pihak keluarga mengikhlaskan anggota keluarga yang belum ditemukan. Namun jika ada tanda-tanda dari masyarakat mengenai keberadaan para korban, maka petugas siap dikerahkan.
Selama masa transisi pemulihan pascabanjir dan longsor di Bengkulu, Posko Induk BPBD akan terus tetap buka guna melayani para penyumbang korban banjir dan longsor.(*/Hend)
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terlihat sumringah ketika meninjau pasar dadakan alias sidak di Pasar Kiaracondong, Kota Bandung, Minggu (5/5/2019).
Dalam sidak kali ini, bertujuan untuk mengecek stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) jelang Ramadan. Usai salat subuh berjamaah di Masjid Al Hikmah, Gang Cipicung 2 Jalan Kiaracondong, Gubernur langsung menuju pasar yang lokasinya relatif tidak jauh.
Kamil ditemani Asisten Daerah II Setda Provinsi Jabar Eddy Nasution, serta beberapa kepala dinas terkait, serta Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
“Barusan juga dengan Wakil Wali kota Bandung Yana Mulyana. Saya di H-1 Ramadan mengecek harga-harga sembako se-Jawa Barat dengan sampling di Pasar Kiaracondong,” ujar Kamil dalam rilis kepada media Senin (6/5/2019).
Kamil menyebut, harga kepokmas masih relatif stabil. Adapun kenaikan yang terjadi tidak terlalu signifikan dan hanya terjadi pada beberapa komoditas. Bahkan, katanya, beberapa komoditas turun harga, seperti beras kualitas 1- 4 dari sebelumnya berkisar Rp10.000- Rp12.000/kg menjadi Rp9.000-Rp11.000/kg.
Adapun kenaikan harga terpantau pada komoditas telur ayam broiler dari Rp23.000/kg menjadi Rp24.000/kg serta cabai merah tanjung dari Rp35.000/kg menjadi Rp40.000/kg.
Khusus bawang putih, dia menganggap, kenaikan yang terjadi sebagai anomali. Dari pantauannya harga bawang putih mencapai Rp80.000/kg dari harga normal sekitar Rp60.000/kg. Oleh karena itu, Kamil segera berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk melakukan operasi pasar. “Minimal operasi pasar ini bisa membantu meringankan ibu-ibu dengan harga yang lebih murah,” tandasnya.(*/Hend)
LEBAK – Seribuan masyarakat suku Baduy baik luar maupun dalam melakukan ritual Seba Baduy dengan mendatangi Pendopo Bupati untuk menemui Ibu Gede atau Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya .
Setelah menemui Ibu Gede, warga Baduy melanjutkan perjalanan untuk menemui Bapa Gede (Gubernur Banten).
“Pada ritual tahun ini ada seribuan masyarakat Suku Baduy yang melaksanakan Seba Baduy,” ungkap Jaro Tanggungan 12, Saidi kepada wartawan di Pendopo Bupati Lebak, kemarin.
Pada prosesi itu, Saidi menyampaikan rasa hormat serta kepatuhan warga Suku Baduy kepada pemerintah. Saidi juga berpesan kepada Bupati Lebak ataupun Gubernur Banten, untuk senantiasa menjaga kelestarian alam, hutan dan lingkungan.
“Lojor teu meunang dipotong, pondok teu meunang disambung (panjang tidak boleh dipotong, pendek tidak boleh disambung),” ujar Jaro Saidi.
Sementara itu, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengatakan, masyarakat Baduy senantiasa memegang teguh tradisi dalam menjaga dan melestarikan alam. Oleh karenanya, Iti mengucapkan terima kasih atas hasil alam yang dihasilkannya.
Bupati Lebak dua periode itu pun memohon dukungan masyarakat Baduy, untuk bersama-sama membangun Kabupaten Lebak dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera.
“Kami ngucapkeun hatur nuhun, berkat kabehan kami nincak di periode kadua kami panjang keneh lalakon, kami menta didukung kumasyarakat baduy lima taun kaharepna jeung ngabangun Kabupaten Lebak,” papar Iti.
Untuk diketahui, Kegiatan Seba Baduy dilakukan setelah warga Baduy menjalani ritual Kawalu selama tiga bulan. Pada kurun waktu tersebut kawasan Baduy tertutup bagi wisatawan.
Ritual Seba Baduy sendiri merupakan upacara tradisi sakral warga Baduy yang telah dilaksanakan secara turun temurun sejak zaman Kesultanan Banten.
Masyarakat suku adat Baduy dalam menjalankan ritual Seba Baduy berjalan kaki sepanjang 35 kilometer dari titik kumpul Terminal Ciboleger atau di Kantor Pemerintah Desa (Pemdes) Kanekes, Kecamatan Leuwidamar sampai ke Pendopo Pemkab Lebak. Tanpa alas kaki serta membawa hasil alam, mereka tetap semangat menjalankan ritual tersebut untuk menemui Bupati dan Gubernur. (*/Dul)
MALANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan harga bawang putih di wilayah Jatim bakal segera normal. Dia mengungkapkan pemerintah telah mengambil langkah impor untuk mengatasi kelangkaan bawang putih.
“Pemerintah mengambil keputusan untuk impor. Insyallah untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya bawang putih akan turun kapalnya pada 10 Mei. Mudah-mudahan tanggal 15 Mei sudah bisa sampai ke pasar,” kata Khofifah di Pasar Dinoyo Malang, Sabtu, (4/5/2019).
Khofifah menuturkan, impor bawang bertujuan untuk menormalisasi harga bawang. Dia menyampaikan sesuai Permendag, sebenarnya bawang putih tak masuk bagian dari kebutuhan bahan-bahan pokok.
Namun, permintaan dari rumah makan, restoran, dan rumah tangga cukup tinggi. Sehingga terjadi kelangkaan bawang putih disejumlah pasar di Jawa Timur. Akibatnya, harga bawang putih meroket di kisaran Rp50 ribu hingga Rp70 ribu dari harga normal yang hanya berkisar Rp20 ribu-an.
“Bawang putih memang stoknya terjadi kelangkaan sehingga harganya melonjak. Tapi kami ingin sampaikan insyallah 10 mei kapal merapat di Tanjung Perak. Kita sudah kordinasi juga dengan Bea Cukai,” papar Khofifah.
Khofifah mengungkapkan, bawang putih impor yang bakal datang ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya sebanyak 84.600 ton, itu untuk wilayah Jatim dan sekitarnya. Sedangkan, kebutuhan di Jatim perbulan hanya sekitar 5 ribu ton bawang putih.
“Total yang melalui Tanjung Perak 84.600 ton dari 84.600 ton kebutuhan Jawa Timur perbulan adalah 4.690 ton kalau digenapkan jadi 5000 ton perbulan. Kita butuh aman sampai 3 bulan kedepan jadi butuh 15 ribu ton disiapkan untuk Jawa Timur,” pungkasnya. (*/Gio)
PURWOKERTO – Pemerintah Kabupaten Banyumas memutuskan untuk mengurangi jam kerja ASN selama bulan Ramadhan. Bila pada hari biasa, ASN di Banyumas bekerja selama 37,5 jam sepekan, maka pada bulan Ramadhan dikurangi lima jam menjadi hanya 32,5 jam sepekan.
“Kebijakan pengurangan jam kerja ini mengacu pada Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 394 Tahun 2019 tentang Penetapan Hari dan Jam Selama Ramadhan 1440 H/2019 M,” ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Banyumas Joko Wiyono, Jumat (3/5).
Berdasarkan surat edaran tersebut, Joko menyebutkan, Sekda Kabupaten Banyumas telah menerbitkan surat bernomor 001.2/2095 tentang penetapan jam kerja bulan Ramadhan/Puasa tahun 1440 H/2019 M di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas. “Dalam surat edaran tersebut, tercantum secara terperinci waktu kerja di lingkungan ASN di Kabupaten Banyumas,” katanya.
Untuk ASN di instansi yang telah menerapkan pola lima hari kerja, ASN mulai masuk kerja pukul 07.30 dan pulang pukul 14.45. Waktu kerja tersebut berlaku untuk Hari Senin dan Kamis. Sedangkan, pada hari Jumat, ASN masuk kerja pukul 07.30 dan pulang pukul 11.00.
Sementara, untuk ASN yang bekerja di instansi pelayanan dengan pola enam hari kerja, Joko menyatakan, ketentuan mengenai jam kerja diminta juga untuk disesuaikan. “Prinsipnya, waktu kerja selama Ramadhan dikurangi lima jam sepekan menjadi hanya 32,5 jam,” ungkapnya.
Joko menambahkan, penyesuaian jam kerja itu diberlakukan untuk memberi kesempatan pada para ASN agar lebih khusyuk dalam melaksanakan ibadah puasa. “Mesin absensi yang digunakan, nantinya juga akan disesuaikan dengan perubahan waktu jam kerja yang berlaku,” katanya.(*/D Tom)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro