LAMPUNG – Seekor buaya menyerang seorang nelayan di muara Sungai Semaka, Kabupaten Tanggamus. Serangan buaya tersebut cukup fatal hingga mengakibatkan Husnudon nelayan warga Pekon Kampung Baru, Kecamatan Pematang Sawah harus mendapatkan 11 jahitan di kakinya.
Kejadian ini berawal saat Husnudon bersama bapaknya melaut,(12/12/2019). Sesampai di muara Way Semaka, ia berniat umpan rebon.
Saat itulah, buaya muara yang cukup besar itu menyerang kakinya. “Saya langsung teriak minta tolong dan ahamdulillah kaki saya bisa lepas dari gigitan buaya,” ujar Husnudon kepada wartawan di rumahnya.
Dengan kejadian ini, Bakarudin orang tua Husnudon trauma dan khawatir kejadian itu terulang kembali. “Selama saya menjadi nelayan sejak remaja, baru kali ini ada buaya di muara dan sekitar pantai Soumil,” terangnya.
Bakarudin juga masih tak percaya dengan peristiwa yang nyaris merengggut nyawa anaknya itu. “Saya masih tak percaya dari kecil sampai sekarang ada buaya yang mau mengigit orang di sana, untung anak saya bisa tertolong,” terangnya.
Kini korban sudah mendapatkan perawatan medis dan melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Pematang Sawa dan aparat pekon setempat.
Pantai Soumil merupakan salah satu destinasi wisata lokal yang dimiliki kabupaten tanggamus. Setelah mengetahui kejadian tersebut pengunjung dan nelayan sangat khawatir dan takut untuk bermandi di pantai dan memancing.(*/Kris)
PALEMBANG – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Provinsi Sumsel mencatat kawasan kumuh di Bumi Sriwijaya mencapai 5.777 hektare.
Kepala Dinas Perkim Sumsel Basyaruddin Akhmad mengatakan, setiap tahunnya kawasan kumuh di Sumsel terus bertambah.
“Data di tahun 2019 kawasan kumuh ada sebanyak 5.777 hektare yang ada di 42 kawasan yang tersebar di 17 kabupaten/kota di Sumsel,” ujarnya,(12/12/2019).
Basyaruddin menjelaskan, di tahun 2020 mendatang pihaknya menargetkan kawasan kumuh di Sumsel dapat berkurang 100 hektare setiap tahunnya.
“Kota Palembang menjadi penyumbang terbesar kawasan kumuh di Sumsel, sedangkan Kabupaten Lahat dan Musi Banyuasin yang paling sedikit,” ungkapnya.
Untuk mengurangi kawasan kumuh, lanjut Akhmad, pihaknya akan membangun rumah melalui Program pembangunan baru Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang digagas oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun rumah berbasis komunitas.
Rumah berbasis komunitas itu akan diperuntukkan bagi pekerja Ojek Online (Ojol), peternak lele, penyapu jalan, pembersih sungai, dan buruh harian lepas.
“Tahun depan program rumah komunitas itu akan membangun sebanyak 1.200 rumah. Kita juga punya program Kotaku dan mendorong pihak pengembang atau developer untuk sebanyak-banyaknya membangun rumah di Sumsel,” jelasnya.
Menurut Basyaruddin, indikator wilayah kumuh bisa dilihat dari bagaimana kondisi jalan lingkungan, penyediaan air minum, drainase lingkungan, pengelolaan limbah, pengelolaan sampah dan proteksi kebakaran, ruang terbuka hijau/publik dan drainase lingkungan dan perumahan tidak layak huni.
“Asal mula kawasan kumuh itu adanya lahan kosong seperti di pinggiran sungai yang membuat masyarakat yang belum mempunyai rumah itu membangunnya di sana. Mereka juga mengajak orang lain untuk membangun rumah di sana,” katanya.(*/Gint)
MEGELANG – Sejumlah daerah di Magelang, Jawa Tengah diterjang angin puting beliung pada Sabtu (30/11/2019). Ada tiga dusun di Kecamatan Windusari, Magelang yang diterjang angin puting beliung.
Ketiga dusun itu yakni, Dusun Cepogo, Dusun Kwadaan, dan Dusun Grogol. Akibat bencana angin puting beliung tersebut, sejumlah rumah mengalami kerusakan mulai dari ringan hingga berat.
“Dampaknya beberapa rumah mengalami rusak ringan bagian atap,” Kapusdatinmas BNPB, Agus Wibowo .(30/11/2019).
Agus membeberkan kronologi angin puting beliun yang menerjang tiga dusun di Magelang tersebut. Awalnya, hujan dengan intensitas sedang sampai lebat disertai angin melanda daerah Windusari.
Hujan disertai angin puting beliung tersebut kemudian menghancurkan sejumlah rumah di Dusun Cepogo, Kwadaan, Grogol. Sejumlah rumah di dusun tersebut mengalami kerusakan di bagian genting dan asbes.
“Saat ini masih dilakukan proses kerjabakti oleh Warga dan Relawan. Kondisi di Wilayah terdampak mengalami mati listrik dan masih turun hujan,” ujarnya.
BNPB mencatat 36 rumah rusak ringan, 17 rumah rusak sedang, dan 2 rumah rusak berat di Dusun Cepogo. Sedangkan di Dusun Kwadan, 10 rumah rusak ringan. Sementara di Dusun Grogol, sebanyak 6 rumah rusak ringan.(*/D Tom)
SUBANG – Kecelakaan maut kembali terjadi di ruas Tol Cipali. Minibus Avanza bertabrakan dengan truk di KM 113+200 jalur B, Desa Gembor, Kec Pagaden, Kab Subang, Jawa Barat, Minggu (01/12/19) pagi.
Akibat kecelakaan tersebut, enam orang yang terdiri sopir dan penumpang Avanza meninggal dunia, dan seorang penumpang luka berat. Seluruh korban dievakuasi ke RSUD Ciereng, Subang.
Kapolres Subang, AKBP Teddy Fanani, melalui Kasatlantas AKP Bambang membenarkan adanya kejadian tersebut. “Kecelakaan terjadi di jalur B arah Cirebon menuju Jakarta,” jelas Bambang.
Minibus Avanza No Pol B 1076 PYC dikemudikan Sutarno (44), hilang kendali. Setibanya di TKP, mobil menubruk “pantat” truk bermuatan sepeda motor No Pol B 9556 UIO dikemudikan Imron Fauzi (46).
“Kejadiannya dijalur lambat. Diduga sopir lalai tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya, sehingga menabrak truk melaju didepannya,” jelas Bambang.
Disebutkan, kelalaian sopir sehingga tidak bisa mengendalikan laju kendaraan bisa saja dipengaruhi karena mengantuk.”Menilik kerusakan parah dibagian depan Avanza, diduga berkecepatan tinggi. Saat olah TKP, Avanza tersangkut dibagian belakang truk,” ungkapnya.
Keenam korban meninggal dunia yakni sopir Sutarno (44), warga Gang Kramat Rt 11/07, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Tutik Kurniawati (34), warga Kp/Desa Klodran, RT 07/03, Kec Nogosar, Kab Boyolali, Jawa Tengah, Sukardi (42), warga Kp Sangiang, Rt 05/15, Kel Gebang Raya, Kec Periuk, Kota Tangerang, Banten, Sunarto (33), warga Jagakarsa, Gg Keramat, Rt 11/07, Jakarta Selatan, dan dua orang anak yang masih proses identifikasi. Seorang korban luka luka yakni Partini (41), warga Jagakarsa, Jaksel.(*/Asp)
INDRAMAYU – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) harus dijadikan sebagai momentum untuk mewujudkan generasi milenial Qur’ani di Kabupaten Indramayu.
Hal tersebut ditegaskan Plt. Bupati Indramayu H. Taufik Hidayat ketika membuka MTQ Ke-51 tingkat Kabupaten Indramayu tahun 2019 di Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (18/11/2019) malam.
Taufik menegaskan, MTQ merupakan kegiatan yang telah menjadi tradisi dan melekat dalam kultur masyarakat Indramayu. MTQ senantiasa memiliki daya tarik dan ruang tersendiri dalam kehidupan masyarakat.
Mengingat acara keagamaan ini selain menjadi media dakwah dan syiar keagamaan yang efektif juga turut menjadi daya dorong dalam memacu percepatan pembangunan di daerah.
“Lantunan kalam Illahi yang menggema selama pelaksanaan MTQ diyakini mampu menciptakan nuansa religius dan memberi kesejukan batin bagi masyarakat,” katanya.
Menurutnya, penyelenggaraan MTQ senantiasa diarahkan pada upaya menumbuhkan kecintaan masyarakat dalam mempelajari dan memahami Al-Qur’an yang menjadi petunjuk dan pedoman hidup manusia.
MTQ juga menjadi tolak ukur dinamika aktivitas pembinaan seni baca Al-Qur’an yang berlangsung di Kabupaten Indramayu.
Taufik berharap, pelaksanaan MTQ ke-51 tingkat Kabupaten Indramayu ini diharapkan berperan dalam seleksi tilawatil qur’an tingkat provinsi dan nasional. “Kita ingin juga MTQ ini menjadi media untuk menyukseskan program rumah tahfizh dan maghrib mengaji,” katanya.
Kabag Kesra Setda Indramayu, Ahmad mengatakan, MTQ Ke-51 berlangsung 3 hari, sejak tanggal 18-20 November 2019 diikuti 576 peaerta dari 31 kecamatan dengan memperlombakan 7 cabang dan 25 golongan.
MTQ tingkat Kabupaten Indramayu di Kecamatan Balongan ini merupakan puncak dari seluruh rangkaian kegiatan MTQ yang digelar di masing-masing kecamatan selama hampir satu bulan. “Yang menjadi terbaik di masing-masing kecamatan selanjutnya berhak menjadi peserta mewakili wilayahnya pada MTQ tingkat Kabupaten Indramayu,” ujarnya.
Camat Widasari, Dulyono mengatakan, sebagai kecamatan peraih Juara Umum Bertahan akan mengerahkan seluruh kekuatan mempertahankan prestasi itu sehingga Kecamatan Widasari benar-benar sebagai daerah religius.
Camat Balongan, Udi Mashudi bertekad meraih prestasi bergengsi pada MTQ tersebut. Hal ini karena Kecamatan Balongan menjadi tuan rumah dan mendapat dukungan dari masyarakatnya.
Pada pembukaan MTQ itu diakhiri penyerahan Piala Bergilir dari Juara Umum MTQ tahun 2018 Kecamatan Widasari kepada Plt. Bupati Indramayu untuk selanjutnya diperebutkan kembali oleh kecamatan yang menjadi terbaik. (*/Asp)
GRESIK – Surutnya Sungai Bengawan Solo hingga mengering di Desa Dukuh Kembar, Kecamatan Dukun, Gresik, malah menjadi wisata dadakan bagi masyarakat sekitar.
Sejak surutnya sungai tersebut, masyarakat sekitar Desa Dukuh Kembar penasaran ingin melihat, dan juga bermain bersama anak-anak di sungai terpanjang Pulau Jawa itu.
Salah satu warga yang memanfaatkan peluang tersebut adalah Siti Kholifah (37). Dibantu putrinya, Kholifah nama panggilannya menjajakan minuman serta makanan ringan bagi pengunjung.
“Hasil jualan di wisata dadakan ini lumayan bisa membantu keperluan biaya sehari-hari,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (17/10/2019).
Selama dua minggu terakhir ini, Sungai Bengawan Solo, hanya meninggalkan sisa-sisa di dalam kubangan meski ada air yang mengecil. Perahu tambang yang biasanya digunakan buat menyeberang. Kini, terbengkalai dan tidak dipergunakan lagi.
Surutnya Sungai Bengawan Solo juga membuat warga Gresik, bisa berjalan kaki maupun naik sepeda untuk bisa menyeberang ke Kabupaten Lamongan, maupun sebaliknya.
Salah satu warga yang menjadi wisatawan dadakan. Yakni, Eko Wibowo (48) menuturkan sejak dirinya tinggal di Sungai Bengawan selama puluhan tahun baru kali ada fenomena alam langka seperti ini.
“Warga beramai-ramai melihat sehingga dijadikan wisata alam dadakan, dan banyak warga menjual makanan serta minuman ringan,” pungkasnya. (*/Gio)
SERANG – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengambil langkah tegas terhadap penyegel SMPN 1 Mancak. Setelah upaya mediasi tidak berhasil, dan penyegelan masing berulang, Pemkab Serang memutuskan mengambil langkah hukum. Laporan sudah dilakukan ke Polda Banten, dan akan meminta bantuan Kejaksaan.
Tatu menegaskan, sudah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) dan Kepala Bagian Hukum untuk membawa masalah ini ke ranah hukum. “Karena (jika tidak dibawa ke ranah hukum,) tidak akan tuntas-tuntas. Kan ini buktinya digembok lagi,” kata Ratu Tatu Chasanah dalam rilis yang diterima, Rabu (16/10/2019).
Sekadar diketahui, ratusan siswa-siswi SMPN Mancak terpaksa melanjutkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di gedung PGRI Kecamatan Mancak, Senin (14/10/2019).
Hal itu terjadi karena gerbang sekolah mereka kembali disegel untuk kali ke empat oleh Aris Rusman bin Jainul yang mengaku sebagai ahli waris lahan sekolah tersebut.
Menurut Tatu, saat Pemkab Serang akan membawa masalah ini ke ranah pidana, Aris Rusman seakan menunjukkan sikap islah atau berdamai. Namun kemudian selalu berulah dengan menyegel sekolah. “Sudah curiga dari dulu orang ini gak beres,” ujar Tatu.
Oleh karena itu, tegas Tatu, agar permasalahan lahan SMPN 1 Mancak tidak terkatung-katung dan jelas atas kepemilikannya, tidak ada jalan lain agar dibawa ke ranah hukum. “Jadi supaya jelas, mau punya mereka atau pemda jadi jelas, jadi masyarakat ngga jadi korban,” ujarnya.
Ia menegaskan, Pemkab Serang punya bukti kuat terkait kepemilihan lahan SMPN Mancak. Pemkab pun mempersilakan Aris Rusman menggugat perdata ke pengadilan, tetapi tidak dilakukan.
“Karena ini jelas aset pemda. Kan kalau pemda menyebutkan punya bukti bawa ke ranah hukum perlihatkan di sana, supaya beres. Kalau kaya gini, kan kasihan anak-anak sekolah masyarakat juga tidak tenang,” ujarnya.
Kepala Bagian Hukum Setda Pemkab Serang Sugi Hardono menegaskan, Pemkab Serang punya status kuat terkait lahan SMPN 1 Mancak. Tercatat di buku aset dan punya akta jual beli (AJB). Namun saat proses sertifikasi, terhambat karena Aris Rusman yang memiliki lahan di sebelah SMPN Mancak tidak mau tanda tangan. “Dia malah mengklaim memiliki lahan SMPN 1 Mancak, tapi tidak berani gugat perdata kita,” ujarnya.
Menurut Sugi, Pemkab Serang sudah melaporkan Aris Rusman ke Polda Banten pada Juli lalu. Terbaru Pemkab Serang meminta bantuan Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang selaku pengacara negara. “Kami kan sudah kerja sama dengan kejaksaan. Nanti Kejari Serang membantu kita melakukan pendampingan dalam masalah ini, ” pungkasnya. (*/Dul)
SLEMAN – Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan bahwa sejumlah objek wisata di lereng Gunung Merapi masih aman dikunjungi. Hal itu meskipun beberapa waktu terakhir muncul awan panas dari gunung tersebut baik akibat guguran lava maupun letusan embusan gas.
“Hingga saat ini beberapa destinasi wisata di lereng Gunung Merapi masih tetap buka dan dikunjungi banyak wisatawan, baik di kawasan rawan bencana (KRB) II dan III,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih di Sleman, Selasa (15/10).
BPPTKG Yogyakarta menyebutkan status Gunung Merapi masih pada level waspada setelah ada awan panas letusan pada Senin (14/10). Sudarningsih mengatakan hal itu tidak menjadi masalah selama pengelola jasa wisata di lereng Gunung Merapi memperhatikan situasi Merapi.
“Memang sering terjadi guguran, tapi tidak apa-apa,” katanya.
Menurut dia, kebijakan untuk menutup destinasi wisata di lereng Merapi tetap mengacu pada arahan dari BPPTKG Yogyakarta dan BPBD Kabupaten Sleman. Untuk sementara jarak aman yang direkomendasikan yaitu lebih dari tiga kilometer dari puncak.
“Rata-rata jarak destinasi wisata lereng Merapi di Sleman sekitar 4 hingga 5 kilometer dari puncak Merapi,” katanya.
Ia mengatakan, meski demikian pihaknya tetap memberikan perhatian pada sektor wisata yang berada di KRB, seperti jip wisata lava tour yang merupakan wisata minat khusus juga masih berjalan.
“Selama wisata minat khusus itu dilakukan secara mobile tetap diperbolehkan. Artinya seperti jip wisata yang selalu bergerak walaupun masuk ke KRB,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga terus memberikan pelatihan kepada operator jip wisata agar dapat bertindak dan mampu untuk mengevakuasi wisatawan saat keadaan darurat. Pihaknya juga telah memerintahkan ara pengemudi jip wisata agar menginstal aplikasi Jarak Aku dan Merapi.
“Aplikasi yang dapat diunduh di Google Play ini sudah dipakai oleh pengelola. Hanya saja kami masih berkoordinasi dengan Dinas Kominfo Sleman untuk penguatan sinyal di atas,” katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Makwan menjelaskan fitur Jarak Aku dan Merapi itu terdapat pada aplikasi Lapor Bencana yang merupakan inovasi dari BPBD Kabupaten Sleman. Aplikasi tersebut dapat melaporkan kejadian secara real time ke Pusdalops dan segera direspons TRC BPBD Sleman.
“Aplikasi ini juga untuk membendung info hoaks terkait bencana alam,” katanya.
Di dalam aplikasi itu, jarak Merapi dengan pengguna aplikasi dapat diketahui langsung. Selain itu, status terkini Merapi dan rekomendasi juga muncul.
“Telepon selular (HP) akan bergetar dan ada instruksi segera tinggalkan tempat, bila posisi anda pada radius yang menjadi rekomendasi,” katanya.
Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) sisi barat Dardiri mengatakan pihaknya akan menginstruksikan seluruh pengemudi jip wisata menginstal aplikasi Lapor Bencana Sleman tersebut.
“Namun saat ini masih terkendala susahnya sinyal. Jadi selama ini untuk update Merapi kami masih pakai HT,” katanya.(*/D Tom)
LAMPUNG – Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) kembali digelar hingga Selasa (15/10). Badan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandar Lampung menangkap 10 orang Pekerja Seks Komersial (PSK) yang sedang praktik lapangan di tempat ajang prostitusi.
Badan Satpol PP tersebut menerjunkan aparatnya di tempat-tempat yang diduga dijadikan ajang prostitusi sejak Senin hingga Selasa dini hari. Menurut pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Satpol PP Kota Bandar Lampung Suhardi Syamsi, operasi pekat terus dilakukan dengan waktu yang tidak menentu.
“Pada operasi kemarin dan hari ini, 10 PSK kami amankan di lokasi yang dijadikan tempat prostitusi,” kata Suhardi di Bandar Lampung, (15/10).
Dari 10 orang PSK, sembilan orang perempuan dan seorang waria. Operasi tersebut untuk yang kesekiankalinya, setelah mendapat laporan atau pengaduan dari warga. Petugas langsung bergerak cepat untuk mengamankan wilayah tersebut dari bahaya pekat di masyarakat.
Operasi Pekat Badan Satpol PP atau Trantibum tersebut berlangsung di kawasan Bandar Lampung Plaza (Ramayana), Pasar Ambon, Jalan RE Martadinata, Lapangan Sawah Brebes, Pasar Bawah, dekat Hotel Sheraton, di depan Asrama Brimob Pahoman, Ketapang, Way Lunik, dan kawasan Panjang atau Jalan Yos Sudarso Telukbetung.
Lokasi-lokasi yang menjadi target operasi tersebut, ungkap dia, berdasarkan laporan dan pengaduan masyarakat yang telah resah adanya aktivitas PSK di tempat tersebut.(*/Kri)
YOGYAKARTA – Gempa tektonik 5,0 skala richter terjadi di tenggara Cilacap pada Senin (14/10) malam. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.
Kepala BMKG DIY, Agus Riyanto menjelaskan, analisis BMKG menunjukkan gempa memiliki parameter awal magnitudo 5,0 skala richter. Kemudian, dimutakhirkan menjadi 4,8 skala richter.
Episenter gempa terletak di koordinat 8,38 lintang selatan dan 109,30 bujur timur. Tepatnya, di laut dalam jarak 79 kilometer arah tenggara Kabupaten Cilacap dengan kedalaman 75 kilometer.
Lalu, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa merupakan jenis menengah. Hal itu lantaran adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam dibawah lempeng Eurasia.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault),” kata Agus kepada wartawan, Senin (14/10) malam.
Gempa dilaporkan dirasakan di Bantul, Kulonprogo, Kota Yogyakarta, Purworejo, Cilacap dan Kebumen II. Hingga kini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
“Hasil pemodelan menunjukkan kalau gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Agus.
Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Kepada masyarakat, Agus mengimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Namun, masyarakat diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. Selain itu, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat gempa.(*/D Tom)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro