PANGANDARAN – Tanggal 3 Januari 2020, kapal tag boat beserta tongkangnya hanyut dan terdampar di pantai barat Pangandaran pada pukul 23.15 WIB karena tersapu angin .
Diketahui, kapal tag boat beserta tongkang tersebut sedang berlabuh di perairan laut Pangandaran.
Angin kencang membawa Kapal tag boat bernama Oscar Aquaria yang memiliki bobot 85 gross tonase (GT) beserta Tongkang Gunung Mas bobo 150 feet milik PT Pilar Dasae Membangun beserta 8 awak kapal yang berada didalamnya.
Komandan Pos TNI Angkatan Laut Pangandaran, Kapten Toto Sukarto mengatakan bahwa berdasarkan hasil laporan dari Nakhoda Kapal (Arnaldo), pada saat itu kapal sedang lego jangkar atau berlabuh di perairan pantai Barat Pangandaran.
“Untuk berlindung setelah selesai pengerjaan pembangunan dermaga Pelabuhan di Bojongsalawe Parigi Kab. Pangandaran,” Ujar Toto, Sabtu,( 4/1/2020).
Ia juga mengatakan bahwa posisi tag boat sedang berlabuh disekitar perairan Pantai Barat dengan posisi 07 derajat 42,3 “LS/108 38,9 BT.
Namun sekitar pukul 20.00 WIB terjadi angin kencang dari arah barat yang diperkirakan dengan kecepatan 30 knot.Kapten Toto juga mengungkapkan bahwa Nahkoda langsung mengambil langkah start mesin untuk berjaga-jaga apabila jangkar larut.
Tetapi, angin semakin kencang bertiup dari arah barat dan jangkar pun larut.
“Karena kuatnya tiupan angin, tongkang pun terseret dan terdampar di pantai barat Pangandaran,” ujar Toto.
Ia kembali menjelaskan, untuk menyelamatkan kapal, Nahkoda mencoba melepas tali tongkang yang masih terkait ke bagian kapal, setelah tali terlepas Nakhoda berusaha menyelamatkan kapal.
“Namun mesin mengalami trouble atau over heat akibat dipaksa saat tarik tongkang sehingga kecepatan berkurang dan kapal pun tersapu oleh angin sehingga kapal tag boat pun ikut terdampar 300 meter dari lokasi kandas tongkang,” jelas Toto.
Akibat hal tersebut, tongkang kandas berada di daerah lokasi wisata sehingga dapat membahayakan wisatawan yang sedang melakukan aktivitas berenang.
Oleh karena itu, tongkang harus di evakusi dengan minta bantuan kapal tag boat TB Drako Valian yang sedang mengerjakan pemasangan break water di pantai barat Pangandaran.
Beberapa jam setelah air laut pasang, tongkang dapat ditarik dari darat ke tengah beberapa ratus meter dari pantai.Dalam situasi tersebut tampak sejumlah anggota TNI AL Polair Plores Ciamis di lokasi.
Menurut petugas unit Penyelenggaraan Pelabuhan Dirjen Perhubungan Laut wilayah Kabupaten Pangandaran, Adi Sumpena yang tengah di lokasi, izin kapal tag boat dan tongkang kapal yang kandas itu sudah tak berlaku sejak Agustus 2018.
Adi mengatakan, bahwa kapal tersebut dokumennya telah habis masa berlakunya pada tahun 2018.
Pihak UPP pun telah mengirimkan surat kepada pihak perusahaan agar segera memperpanjang dokumen kapal.”Tapi, sampai saat ini belum ada respon,” ujar Toto
Tidak ada korban dalam kejadian tersebut, hanya saja dengan kandasnya kapal tag boat dan tongkang tersebut menjadi tontonan para pengunjung wisata yang sedang beraktivitas di pantai.(*/Asp)
MOJOKERTO – Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini mengatakan, angin puting beliung juga ikut menggulung Tujuh rumah, satu lumbung padi dan satu pos kampling di Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jumat (3/1/2020).
Ia menyatakan angin puting beliung terjadi di Dusun Kweden, Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, sekira pukul 15.45 WIB.
“Sekira pukul 15.45 WIB, tiba-tiba ada angin kencang kurang lebih 2 menit,” jelasnya.
Akibat terjangan angin tersebut, beberapa rumah warga mengalami kerusakan. Selain itu, puting beliung juga menyebabkan satu lumbung padi milik warga serta sebuah pos kampling rusak serta jaringan listrik padam.
“Kerusakan rumah warga, lumbung padi dan pos kampling dalam kategori sedang. Kita langsung membantu warga untuk evakuasi rumah yang rusak dan membersihkan rumah warga yang terdampak angin kencang serta koordinasi dengan PLN karena listrik padam,” ungkapnya. (*/Gio)
BANDUNG – Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyerahkan puluhan unit bus wisata untuk 8 kabupaten/kota. Kedelapan daerah itu yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kota Banjar, dan Kota Cirebon.
Menurutnya, hadirnya bus wisata itu agar dunia pariwisata di daerah bisa terdongkrak. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Jabar, dia mengharapkan PAD, kesejahteraan, dan indeks kebahagiaan masyarakat Jabar juga ikut meningkat.
“Mudah-mudahan dengan inovasi-inovasi seperti ini akan membuat orang betah berkunjung ke Jabar yang alamnya indah, kulinernya enak, sampai akhirnya semua warga Jabar dan wisatawannya bahagia,” kata Emil dikutip Antara, Senin (30/12/19).
Dia menyebutkan, sebagai bus wisata tentu kehadirannya menjadi daya tarik tersendiri. Terlebih, setiap bus itu memiliki corak warna-warni berbeda.
Bentuk dan nama dari bus wisata ini pun memiliki keunikan sesuai kekhasan daerah masing-masing. Untuk Kota Banjar, sebutannya Rame-rame Ngiring Senang (Ranginang), KBB namanya Nguriling Bareng Masyarakat Bandung Barat (Ngumbara), si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, dan Katon Tour on Bus (Katons) milik Kota Cirebon.
“Untuk tema bus saya serahkan ke pemda masing-masing, tadi ada Ranginang di Banjar. Cirebon senangnya (warna) hijau tua sesuai warna keraton,” kata Emil.
Rencananya, Pemprov Jabar akan memberikan masing-masing minimal dua unit bus kepada 27 kabupaten/kota. Pada tahap pertama, 13 bus wisata hasil kerja sama dengan BJB dihibahkan masing-masing satu unit untuk Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, Kab. Garut, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Tasikmalaya.
Sementara, pengadaan 30 bus wisata pada tahun anggaran 2019 ini dibangun dengan menggunakan APBD Jabar dan Dinas Perhubungan Provinsi Jabar sebagai penanggung jawab. (*/Hend)
LAMPUNG – Liburan Nataru di provinsi Lampung banyak dikunjungi wisatawan dari pulau Jawa dan dari Sumatera Selatan.
Mulai dari lokasi wisata pantai seperti Pasir Putih, Pantai Mutun, Pulau Tegal Mas, Pulau Pahawang, Tanjung Setia dan Teluk Kiluan ramai dikunjungi sejak liburan Natal dan puncaknya menjelang perayaan malam tahun baru.
Tingginya jumlah wisatawan yang datang ke Lampung, berdampak positif pada pedagang oleh-oleh. Para wisatawan nampak berbelanja di sepanjang pusat oleh-oleh di wilayah Kedaton dan wilayah Telukbetung.
Walau harus mengantri panjang para pengunjung yang membeli berbagai makanan khas Lampung tetap sabar menunggu.
Bahkan keripik pisang di lokasi tempat oleh-oleh di Telukbetung ludes dibeli rombongan bus wisata yang sudah memesan paket dengan harga mulai kisaran Rp300 ribu sampai Rp700 ribu yang berisi keripik pisang, kerupuk kemplang, kopi Lampung, sambel Lampung, lempok dan berbagai manisan
Salah seorang pembeli Aris (40) warga Banten mengaku membeli oleh-oleh dari Lampung untuk keluarga besarnya sehingga sampai memesan 10 paket ole-ole lengkap. “Kerabat saya sangat suka kerupuk kemplang dan kopi Lampung sehingga saya pesan banyak,” ujar Aris.
Toko oleh-oleh di Telukbetung yang paling ramai diserbu pengunjung yakni toko Aneka Rasa, manisan Yen Yen, Keripik Suseno, Pie Pisang Yusi Akmal.
Adapun toko oleh-oleh yang berlokasi di wilayah Kedaton tepatnya diseberang Mall Bumi Kedaton yang dikenal dengan Gg PU terlihat ramai dikunjungi wisatawan yang membeli ole-ole di Toko Askha dan Mery. (*/Kris)
MOJOKERTO – Tim Satgas Pangan Satreskrim Polres Mojokerto akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto terkait temuan makanan ringan yang diduga mengandung zat berbahaya dan tanpa disertai izin produksi atau izin edar.
Temuan tersebut saat inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional dan modern di Kabupaten Mojokerto.
Kanit Pidana Ekonomi (Pidek) Satreskrim Polres Mojokerto, Ipda Heru Prasetyo Nugroho mengatakan, temuan makanan ringan yang mengandung zat berbahaya dan tanpa izin edar tersebut akan ditindaklanjuti pihaknya.
Pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto.
“Petugas dari Dinkes memberikan peringatan dan dilakukan pembinaan terhadap pemilik toko. Nantinya jika tetap seperti itu, maka kami akan mengambil tindakan dengan cara menutup dan memproses pemilik usaha secara hukum,” ungkapnya.
Masih kata Kanit, perusahaan atau home industri yang memproduksi makanan tanpa disertai izin edar resmi dari instansi terkait, bisa diproses hukum. Terlebih, tegas Kanit, makanan yang mengandung zat berbahaya seperti pewarna tekstil atau pakaian.
“Perusahaan atau home industri tersebut akan kita kenakan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-undang Nomor 36 tentang Kesehatan. Sementara untuk makanan yang tanpa disertai izin edar, akan kita kenakan dengan undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pangan,” tandasnya.*(*/GiO)
SUKABUMI – BPBD Kabupaten Sukabumi, Kamis (26/12/20190 melakukan serangkaian pendataan di sejumlah kecamatan usai gempa bumi berkekuatan M 5.0.
Gempa bumi berpusat di 8.05 LS, 106.82 BT atau 121 km di tenggara Kabupaten Sukabumi di kedalaman 10 km.
Pendataan dilakukan seiring informasi terkait laporan warga mengenai ambruknya bangunan Sekolah Dasar Talagamurni di Kampung Nyegog, Desa Cimahpar, Kecamatan Kalibunder.
Robohnya ruang kelas tidak menimbulkan korban jiwa, Kerusakan diduga disebabkan getaran gempa bumi ditambah kayu atap kelas yang sudah lapuk dimakan usia.
“Kami masih menunggu laporan resmi terkait adanya bangunan sekolah yang ambruk dampak dari gempa bumi. Laporan kerusakan lain dan korban luka-luka masih belum didapat, ” kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasional BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna.
Daeng Sutisna mengatakan seluruh relawan BPBD telah dikerahkan untuk melakukan pendataan di setiap Kecamatan.
“Belum diperoleh laporan susulan terkait dampak gempa bumi. Hanya, kami terus melakukan pendataan dan mengimbau agar petugas di setiap kecamatan segera melaporkan bila terdapat dampak bencana alam,” katanya
Daeng Sutisna mengatakan, getaran gempa bumi sempat mengagetkan warga. Getaran gempa bumi yang berlangsung beberapa detik dirasakan warga setelah menunaikan salat gerhana matahari.(*/Yan)
INDRAMAYU – Bencana alam angin puting beliung menerjang pemukiman warga Blok Karanganyar, Desa Jaya Mulya, Kecamatan Kroya, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (26/12/2019) pukul 16:54. Sedikitnya sembilan rumah warga ambruk.
Didi, warga, mengatakan angin puting beliung datang bersamaan dengan awan mendung yang cukup tebal. “Mula-mula kita hanya melihat awan mendungnya yang hitam.
Lama-lama muncul angin kencang yang berputar-putar dan menerjang pemukiman warga Blok Karanganyar sehingga beberapa rumah langsung ambruk, rata dengan tanah,” ujarnya.
Menurutnya, saat angin puting beliung menerjang, warga umumnya berada dalam rumah. Mereka langsung panik lalu berhamburan keluar rumah begitu mendengar suara gemuruh angin puting beliung yang menerbangkan atap rumah.
Yadi Supriyadi, warga lain, mengemukakan selain memporakporandakan sembilan rumah warga, angin puting beliung juga mengakibatkan Darwita luka parah di kepala. Wanita 61 tahun itu tertimpa batu bata reruntuhan bangunan rumahnya.
“Warga yang rumahnya ambruk untuk sementara beristirahat di tempat lain yang dirasa lebih aman,” katanya.
Camat Kroya Suryono bersama jajaran Polsek Kroya datang ke lokasi bencana beberapa menit setelah kejadian. “Pak Camat Suryono memerintahkan aparat Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa mendata rumah-rumah warga yang ambruk atau rusak tertimpa angin puting beliung beserta kerusakan yang menimpa pepohonan atau tanaman keras milik masyarakat,” kata Yadi. (*/Asp)
PAGAR ALAM – 24 orang dikabarkan tewas setelah bus Sriwijaya terjun ke Jurang di Pagar Alam, Sumatera Selatan.
“Korban meninggal dunia 25 orang, luka berat 2 orang, luka ringan 11 orang,” jelas Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Supriadi, Selasa (24/12/2019).
Kecelakaan maut tersebut, jelas Supriadi, terjadi pada Senin (23/12/2019) sekitar pukul 23.15 WIB. Saat itu, Bus Sriwijaya menuju Lahat.
Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di Jalan Lintas Pagar Alam-Lahat KM 9, Desa Plang Kenidai, Dempo Tengah, Kota Pagar Alam pukul . Diduga sopir mengantuk.
“Diduga ini kecelakaan tunggal. Bus bernomor polisi BD 7031 AU yang dikemudikan oleh Fery, awalnya menabrak dinding penahan tikungan Lematang Indah, sehingga terperosok ke dalam jurang,” jelas Supriadi.
Saat ini, lanjutnya, polisi masih melakukan evakuasi korban yang terjebak dalam bus.
“Ada belasan penumpang lain yang terjebak di dalam bus, kami masih evakuasi sekarang,” tambahnya.
Sementara itu Kapolres Pagar Alam AKBP Dolly Gumara menambahkan, ada 13 korban yang dievakuasi dalam keadaan selamat, tetapi luka-luka.
Saat ini, tambahnya, korban sudah dilarikan ke RS Basemah Pagar Alam, sementara petugas berusaha mengevakuasi penumpang lain yang masih terjebak di dalam bus.(*/Hendr)
CIAMIS – Sebanyak 11 desa berprestasi di wilayah tatar galuh Ciamis mendapat kendaraan Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara) dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Mobil multi fungsi tersebut segera melanglang di berbagai pelosok demi membantu sosialisasi program pemerintah serta kebutuhan penting lainnya.
Penyerahan mobil multi guna Maskara berlangsung usai upacara Peringatan Hari Ibu di Lapangan Lokasana, Kabupaten Ciamis, Senin 23 Desember 2019.
Mobil bantuan Gubernur Jabar Ridwan Kamil tersebut diserahkan langsung kepada kepala desa penerima.
Sebelum penyerahan, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya didampingi Wakil Bupati Yana D Putra melihat perlengkapan atau piranti yang terdapat pada mobil ala transformer tersebut.
Sesekali Herdiat bertanya mengenai fungsi piranti yang terdapat pada kendaraan multiguna tersebut.
Selain dapat dimanfaatkan untuk nonton bareng, karena dilengkapi layar berikut perangkat audi visual, juga dapat untuk teleconference, bahkan dapat mengakut penumpang, panggung hiburan, membawa orang sakit atau hendak melahirkan dan lainnya.
Sebelas desa berprestasi penerima mobil Maskara yakni
1. Desa Panjalu, Kecamatan Pajalu
2. Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing
3. Desa Buniseuri, Kecamatan Cipaku
4. Desa Pawindan, Kecamatan Ciamis
5. Desa Rancah, Kecamatan Rancah
6. Desa Darmaraja, Kecamatan Lumbung
7. Desa Pamarican, Kecamatan Pamarican
8. Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg
9. Desa Saguling, Kecamatan Baregbeg
10. Desa Sidaharja, Kecamatan Lakbok
11. Desa Kaso, Kecamatan Tambaksari“
Kami sangat bangga karena dapat mobil Maskara. Insyaalah kami manfaatkan maksimal, seperti sosialisasi program pemerintah. Menyukseskan program program margib megajai dan shalat berjamaah, bahakan juga dapat untuk pengejian on the street keliling kampung.
Terimakasih Pak Gubernur,” tutur Kepala Desa Pawindan, Ahmad, usai menerima Maskara.
Keberadaan kendaraan tersebut, lanjutnya dapat memermudah serta meringankan pekerjaan untuk melayani masyarakat desa.
“Tidak hanya sekadar menerima, akan tetapi sekaligus juga harus memertanggungjawabkan,” ujarnya
Sementara itu Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan pemberian mobil Maskara merupakan salah satu bentuk penghargaan dari Gubernur Jawa Barat atas prestasi sebagai desa mandiri. Sebelas desa juara tersebut dapat menjadi projek percontohan bagi desa lain.
“Kami brharap mobil Maskara dini dapat dimanfaatkan dengan baik, maksimal. Tidak hanya untuk sosialisasi program pemerintahan semata, akan tetapi juga fungsi lainnya. Untuk kepentingan masyarakat desa,” ungkap Bupati Ciamis Herdiat.(*/Asp)
LIMAPULUH KOTA – Dampak hujan deras mengguyur Sumatera Barat (Sumbar) dalam beberapa hari ini mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir dan tanah longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar.
Selain itu, akibat bencana ini, terdapat beberapa titik longsor dan banjir, sehingga dua jembatan dan satu desa akses jalan utama terputus.
Longsor ini terjadi di kawasan nagari sigiran, dengan longsoran tebing memenuhi badan jalan utama yang mengghubungkan dua desa antara jorong lakung dan jorong boncah.
Terjadinya longsor ini akibat hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari terkahir ini/ mengakibatkan tebing-tebing longsor di beberapa titik.
Daerah longsoran ini merupakan akses utama dua desa, namun untuk sementara sampai pembersihan material longsor, warga desa yang akan pergi atau sebaliknya terpaksa harus jalan memutar di pematang sawah.
Selain terjadi longsor, hujan deras juga mengakibatkan banjir dan memutuskan dua jembatan di nagari sigiran.
Kedua jembatan ini merupakan akses utama petani untuk membawa hasil ladang mereka untuk dijual, dan selama ini nagari sigiran juga terkenal sebagai daerah sentra jagung di Sumatera Barat.
Saat ini warga masih was-was, karena intensitas hujan masih cukup tinggi, apalagi di sekitar kawasan longsor sudah ada titik baru yang akan memperparah terjadinya longsor dan bisa mengisolasi desa-desa yang ada di sekitar lokasi.(*/Wid)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro