CIAMIS – Sebanyak 64 karyawan RSUD Ciamis, Kabupaten Ciamis, harus menjalani isolasi lantaran pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Layanan rumah sakit itu juga sempat terganggu akibat satu lantai di salah satu gedung RSUD Ciamis disterilkan karena adanya pasien positif Covid-19 yang tak terdeteksi dari awal.
Direktur RSUD Ciamis, Rizali Sofyan menjelaskan, kejadian itu berawal dari ditemukannya satu pasien positif Covid-19. Pasien itu baru diketahui positif setelah sekira delapan hari dirawat di ruang rawat inap RSUD Ciamis.
“Pasien baru diketahui positif setelah delapan hari dirawat,” kata dia ketika dihubungi, dikutip dari republika, Minggu (14/6/2020).
Ia menjelaskan, kronologi awalnya bermula ketika kondisi pasien tak kunjung membaik setelah dirawat beberapa hari. Pihak rumah sakit berencana merujuk pasien itu ke rumah sakit lainnya. Namun, rumah sakit rujukan yang dituju meminta pasien menjalani uji cepat (rapid test) Covid-19 terlebih dahulu.
Ketika dites, hasilnya pasien dinyatakan reaktif dan langsung dipindah ke ruang isolasi. Selanjutnya, setelah dilakukan tes swab, pasien itu dinyatakan positif Covid-19.
Menurut Rizali, pasien itu sebelumnya dirawat di ruang mawar, tempat perawatan penyakit syaraf. Setalah dua hari dirawat di ruang isolasi, pasien meninggal pada Jumat (12/6).
Ketika pasien meninggal dunia, pihak rumah sakit langsung menelusuri semua orang yang kontak dengan pasien dan langsung dilakukan tes swab. Sedikitnya, terdapat 64 karyawan yang terdiri dari dokter, perawat, dan petugas lainnya, yang kontak dengan pasien, harus diisolasi.
Rizali mengatakan, pada Sabtu (13/6), didapat hasil tes swab orang dokter yang pernah kontak dengan pasien. Tiga dokter itu telah dinyatakan negatif.
“Kita masih menunggu untuk hasil rekan yang lain. Selama menunggu, 64 orang itu ada yang diisolasi di rumah sakit ada yang isolasi mandiri. Kita juga sedang lacak pasien lain yang pernah satu ruangan dengan pasien positif Covid-19,” kata dia.
Ihwal layanan yang terganggu, RSUD hanya menutup Ruang Mawar selama dua hari untuk melakukan sterilisasi. Saat ini, ruangan itu telah kembali dibuka.
“Saya luruskan, RSUD Ciamis tidak ditutup. Yang ditutup hanya satu lantai di satu gedung, yaitu Ruang Mawar. Karena yang beredar di itu RSUD Ciamis ditutup,” kata dia.
Menurut Rizali, kejadian itu cukup mengganggu layanan di RSUD Ciamis. Sebab, saat ini RSUD Ciamis harus melakuka isolasi kepada puluhan orang, yang notabene adalah karyawan rumah sakit.
Atas adanya kejadian itu, ia mengingatkan pasien untuk menceritakan riwayat perjalanan dengan lengkap sebelum ke rumah sakit. Dengan begitu, petugas medis dapat melakukan pemilahan dari awal. Apalagi, saat ini banyak pasien Covid-19 yang tanpa gejala.
“Soalnya pasien bersangkutan tak menceritakan riwayatnya, karena pasien juga datang dalam kondisi kesadaran sudah turun dan yang mengantar itu tak mengetahui lengkap riwayat pasien,” kata dia.
Ketika berada di ruang isolasi, petugas medis kembali melakukan verifikasi mengenai riwayat perjalanan pasien. Diketahui, berdasarkan keterangan keluarga, pasien sering ke Pasar Cikurubuk Tasikmalaya dan Pasar Tanah Abang. Pasien itu merupakan warga Kabupaten Ciamis.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ciamis hingga Ahad sore, terdapat penambahan satu kasus positif. Total jumlah pasien positif di Kabupaten Ciamis saat ini tercatat 11 kasus. Sebanyak enam orang telah dinyatakan sembuh, empat orang masih menjalani isolasi mandiri, dan satu orang meninggal dunia.(*/Dang)
SURABAYA – Tim Satgas Gugus Tugas langsung melakukan pelacakan pasca-Kepala Bulog Divre Jawa Timur Khozin terkonfirmasi positif Covid-19.
Pegawai Bulog Divre Jawa Timur pun direncanakan untuk dilakukan rapid test massal.
Ketua Rumpun Tracking Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr. Kohar Hari Santoso mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi untuk melakukan rapid test massal kepada pegawai di jajaran Bulog.
“Kami masih koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, karena itu (rapid test) kewenangannya daerah,” ungkap Kohar, pada Minggu (14/6/2020).
Selain melakukan pelacakan dengan rapid test, Direktur RSUD Saiful Anwar ini juga meminta pegawai yang memiliki kontak erat dengan Kepala Bulog untuk melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu.
“Kami sarankan sebaiknya pegawai maupun orang yang berkontak erat dengan beliau (Kepala Bulog Divre Jawa Timur) untuk melakukan isolasi mandiri. Kita koordinasi dengan Kota Surabaya dulu untuk melakukan trackingnya dan tes massal pegawai Bulog Jatim,” terang Kohar.
Kepala Bulog Divre Jawa Timur Khozin sebelumnya dinyatakan positif terjangkit corona tiga hari lalu. Sebelumnya ia sempat mengeluhkan gejala demam dan batuk, saat memeriksakan diri ke RS Premier Surabaya ternyata terkonfirmasi positif corona.
Khozin sendiri belum diketahui pasti tertular corona dari mana. Bahkan ia mengaku tak pernah bepergian ke luar negeri. Kini, ia tengah menjalani perawatan di RS Premier Surabaya.(*/Gio)
SUKABUMI – Berbagai cara dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 di Kota Sukabumi. Salah satunya dengan melakukan penanaman padi dan penaburan benih ikan di Kampung Tangguh. Kampung tangguh ini berada di Kampung Lembur Pasir RT 01 RW 05 Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Lembursitu pada Sabtu (13/6).
Pada momen ini unsur forkopimda ikut langsung menanam padi dan menabur benih ikan yakni Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni, Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo dan Wakapolres Sukabumi Kota Kompol Sulaeman.
Sebelum ke kampung tangguh, wali kota dan unsur forkopimda bersepeda keliling kota dan mengingatkan warga untuk memakai masker.
”Untuk menjaga ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19, maka harus ada aksi nyata untuk menjaganya,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.
Targetnya ketersediaan pangan tetap aman untuk memenuhi kebutuhan warga. Fahmi menuturkan, ketahanan pangan berdampak pada stabilitas sosial ekonomi, dan kerawanan sosial masyarakat. Kehadiran forkopimda ini memotivasi dan mengajak seluruh pihak mendapatkan semangat dalam menciptakan zona ketahanan pangan.
Menurut Fahmi, di Kota Sukabumi juga digagas Kampung Ikan Nila di Kelurahan Sindangsari. Di lokasi ini diharapkan jadi sentra penghasil ikan nila.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni menambahkan, forkopimda ingin meningkatkan ketahanan pangan di wilayah Kota Sukabumi. ” Ini percontohan dan akan disebarkan ke daerah lain,” kata dia.
Dalam pelaksanaanya ungkap Fahmi, akan menggandeng petugas di lapangan yang ahli di bidangnya dan babinsa serta bhabinkamtibmas dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi. Forkopimda memotivasi warga dalam hal menjaga ketahanan pangan.(*/Yan)
SURABAYA – Kota Surabaya masuk dalam zona hitam persebaran virus corona (Covid-19). Data terbaru menunjukkan jumlah pasien positif di wilayah itu mencapai 3.744 orang.
Maka tidak heran jika Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meningkatkan kewaspadaan. Contohnya ia memasang dua alat thermal scanner di Balai Kota. Alat thermal scanner sendiri berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh. Thermal scanner itu dipasang di pintu utama sisi timur dan pintu masuk sisi utara lobi Balai Kota Surabaya.
Di samping itu, pintu masuk utama sisi timur Balai Kota dipasang tenda. Bagi pengunjung yang terdeteksi suhu tubuhnya di atas rata-rata, ia ditempatkan ditenda. Lalu tenaga kesehatan dari Command Center 112 segera menjemput untuk melakukan asesmen lebih lanjut.
“Jadi kalau ada terdeteksi suhunya tinggi, dia langsung kita tempatkan di bilik tenda itu. Nanti kita hubungi CC 112 kemudian dokternya menjemput,” terang Risma, (12/06/2020)
Thermal scanner sendiri terdiri dari kamera dan alat khusus yang dapat mendeteksi suhu tubuh pengunjung. Pengunjung juga dapat melihat langsung suhu tubuhnya di layar monitor yang tersedia di lokasi.
Layar monitor itu menampilkan gambar siapapun yang terekam kamera thermal scanner berikut suhu tubuhnya. Risma menilai penggunaan thermal scanner ini untuk meminimalisir risiko petugas terpapar Covid-19. Sebab, jika hanya menggunakan thermogun kemungkinan besar ketika ramai pengunjung ada yang belum terdeteksi suhu tubuhnya.
“Karena kalau begini (thermogun) kan risikonya besar juga untuk si pemeriksa. Dengan adanya alat ini (thermal scanner) pengunjung yang datang bergerombol akan terdeteksi semua kondisi tubuhnya,” ucap Risma.
Rencananya, thermal scanner ini bakal dipasang di semua titik kantor pemerintahan di lingkungan Pemkot Surabaya. Bahkan Risma juga berencana mengaplikasikan alat tersebut di semua kantor layanan publik yang ada di Surabaya.
Baca Juga: Sejumlah Warga Surabaya Tak Setuju PSBB Dihentikan, Ini Alasannya
“Kita akan buat seperti itu di semua titik Balai Kota. Nanti mungkin juga kita pasang di layanan-layanan kami, kayak Siola dan di beberapa tempat layanan kita,” tukas Risma.
Risma juga sempat mencoba sendiri alat pendeteksi suhu tubuh itu. Risma tak canggung memasuki tenda untuk melihat langsung hasil scanner suhu tubuhnya di layar monitor.(*/Gio)
BANDUNG – Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional di Jawa Barat diperpanjang hingga 26 Juni 2020. Keputusan tersebut diambil tak lepas dari data statistik yang menunjukkan peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Pertumbuhan kasus positif itu membuat indeks reproduksi (Rt) Covid-19 ikut naik. Alasan lain, keputusan memperpanjang PSBB proporsional juga untuk mewadahi kabupaten/kota yang berstatus zona kuning.
“PSBB Jabar diperpanjang sampai 26 Juni (2020),” tegas Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Ridwan Kamil dalam konferensi pers secara virtual dari Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jumat kemarin (12/6/2020).
Khusus untuk wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek), lanjut Ridwan Kamil, pemberlakuan PSBB proporsional tetap diselamatkan dengan PSBB DKI Jakarta hingga 2 Juli 2020.
“Artinya, ada tiga situasi di Jabar yang melaksanakan PSBB proporsional sampai 2 Juli, ada yang 26 Juni, ada yang tidak melanjutkan karena sudah zona biru,” jelasnya.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan, Rt Covid-19 di Jawa Barat masih dinamis. Sempat berada di angka 0,68, Rt Covid-19 kembali naik menjadi 0,72 lalu 0,82. Kang Emil pun meminta semua pihak waspada.
“Meski di bawah angka satu, tapi ini lampu kuning untuk tidak melonggarkan pengawasan,” tegasnya.
Salah satu langkah yang dilakukan untuk menekan pertambahan kasus positif Covid-19, Kang Emil kembali mengatakan bakal menggencarkan tes secara masif yang diprioritaskan di pasar-pasar tradisional.
“627 mobil tes Covid-19 sudah beredar, diprioritaskan di Pasar. Ada dinamika, tapi saya sudah titip TNI/Polri agar tidak ada penolakan karena kurang sosialisasi,”tukasnya.(*/Hend)
BANDARLAMPUNG – Meluapnya aliran Sungai Kali Balau akibat hujan lebat yang melanda Kota Bandar Lampung sejak Kamis malam 11 Juni 2020 mengakibatkan ratusan rumah di Kelurahan Kali Balau Kencana, Kedamaian, Bandar Lampung terendam banjir.
Bahkan ketinggian air mencapai hingga 2 meter yang nyaris menenggelamkan pemukiman sementara sebagian warga terjebak ketinggian air banjir.
Kepala BPBD Kota Bandar Lampung Syamsul Rahman mengatakan, sedikitnya 250 rumah penduduk di empat RT di wilayah Kelurahan Kali Balau Kencana, Kedamaian, Bandar Lampung terendam banjir dengan ketinggian air mencapai hingga 2 meter.
“Sebagian warga yang rumahnya terendam banjir hingga Jumat pagi (12/6/2020) masih terjebak dan bertahan di atas bangunan rumah menunggu bantuan evakuasi tim SAR,” kata dia.
Banjir di kawasan ini, kata dia, diakibatkan meluapnya aliran Sungai Kali Balau akibat hujan lebat melanda Kota Bandar Lampung sejak Kamis malam 11 Juni 2020.Peristiwa banjir di kawasan ini hampir terjadi saat hujan lebat melanda Kota Bandar Lampung.
Hingga Jumat pagi (12/6/2020) ketinggian air mulai berangsur surut petugas SAR BPBD Kota Bandar Lampung dan Basarnas masih terus mengevakuasi warga yang terjebak banjir.(*/Kri)
YOGYAKARTA – Sejumlah titik pusat keramaian dan aktivitas perekonomian masyarakat di Yogykarta seperti pasar dan destinasi wisata Malioboro masih butuh penataan guna memastikan protokol kesehatan berjalan baik. Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Susanto Dwi Antoro, menegaskan hal tersebut di sela sidak ke Pasar Beringharjo, Pasthy dan kawasan wisata Malioboro.
“Masih butuh penataan fasilitas penunjang guna memastikan protokol kesehatan berjalan baik. Di Malioboro, jumlah titik cuci tangan masih minim di pintu masuk, kita segera evaluasi dan mengundang mengundang Dinas Pariwisata kota Yogyakarta dan Perindag Yogyakarta untuk protap evaluasi New Normal penanganan Covid-19,” kata Susanto, Jumat (11/6).
Susanto menambahkan dalam kunjungan ke tiga titik lokasi aktivitas ekonomi masyarakat tersebut ada sejumlah persoalan yang ditemukan.
Di titik masuk Malioboro yang memiliki dua pintu masuk yaitu di sisi utara dan selatan masih minim fasilitas cuci tangan. Kondisi ini dikhawatirkan membuat antrean panjang apabila ada rombongan wisatawan masuk pasti akan menumpuk karena menunggu giliran.
Barcode bagi pengunjung di pintu masuk tanpa papan petunjuk, sehingga pengunjung harus bertanya dan bisa saja ragu kalau masuk. Titik antrean ini berpotensi penumpukan orang di pintu masuk objek wisata Malioboro.
“Kita ingin pastikan alur dan protap protokol kesehatan cegah Covid-19 diketahui dan dijalankan. Kalau pas ukur suhu tubuh dengan thermo gun antri, ada penumpukan nanti. Ini butuh evaluasi,” kata anggota DPRD Kota Yogyakarta dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Langkah pengawasan untuk pemulihan perekonomian rakyat terdampak Covid-19 penting dijalankan termasuk evaluasi pelaksanaan di lapangan.
Di pasar Beringharjo sudah ada tempat cuci tangan di pintu masuk sebelah barat. Hanya ada dua buah kanan dan kiri dan tidak dilakukan proses pengukuran suhu tubuh dengan thermo gun oleh petugas bagi tiap pengunjung dan pedagang yang hendak masuk pasar.
“Sudah ada pembatas untuk lintasan keluar masuk di dalam kawasan Beringharjo barat atau zona batik & pakaian. Tapi tetapi butuh pengawasan petugas agar tetap menjaga jarak. Kesadaran memakai masker juga butuh diingatkan oleh petugas, ini penting agar upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 segera tuntas,” kata Susanto.
Secara khusus, berkaitan dengan segera berakhirnya masa tanggap darurat Covid-19 pada akhir Juni 2020 untuk DIY maka langkah antisipasi berkaitan dengan penambahan fasilitas untuk cuci tangan di fasilitas publik seperti pasar dan titik wisata harus dipastikan lebih banyak tersedia dan mudah diakses.
“Adanya aktivitas perdagangan yang mulai meningkat di pasar Beringharjo, maka kita rekomendasi rapid test unutk pedagang beringharjo barat atau pedagang pakaian. Ini untuk memastikan semua pedagang bebas Covid-19,” kata Susanto.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto, menyatakan langkah tes cepat di titik keramaian yang banyak aktivitas masyarakat, seperti pasar, mall dan fasilitas publik lain penting lebih banyak dilakukan.
Siapa saja yang beraktivitas di luar, harus selalu jalankan protokol kesehatan untuk cegah Covid-19. Selalu jaga kesehatan, rajin cuci tangan dan menggunakan masker.
“Sesuai dengan rekomendasi kita ke pemda soal pencegahan dan penanganan Covid-19, ada 7 langkah pitulungan program penanganan penyakit menular baru ini. Skrining dengan rapid test di pusat keramaian bisa jadi alat dan data guna tindakan lanjutan bagi mereka yang positif terpapar Covid-19,” kata ketua Komisi A DPRD DIY tersebut.(*/D Tom)
CIREBON – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon melakukan gerak cepat, terkait kisruh ratusan kuwu yang menyalahkan kadernya.
Wakil Ketua Bidang Hukum DPC PDI Perjuangan, Irma Widayanti mengatakan, pihaknya akan melaporkan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, M. Luthfi ke Badan Kehormatan (BK) dewan, serta ke kepolisian, Kamis (11/6/2020)
Wakil Ketua Bidang Hukum DPC PDI Perjuangan, Irma Widayanti mengatakan, pihaknya akan mengawal laporan pelanggaran kode etik Ketua DPRD Muhamad Luthfi yang ada di BK.
Apalagi, pihak telah menyerahkan laporan tersebut melalui pimpinan DPRD, Rudiana yang diteruskan ke Ketua BK, Munawir .
“Kita harap BK bisa profesional memproses pelanggaran kode etik ketua DPRD,” ujar Irma .
Tidak hanya itu, kata Irma, pihaknya juga akan melaporkan Ketua DPRD ke pihak kepolisian. Namun, saat ini masih digodok di internal DPC PDIP. Sebab, ada unsur pidananya.
“Ketua DPRD telah melakukan pelangaran pidana ditengah pandemi covid-19 UU. 06 th 2018 tentang Karantina Kesehatan. Sebab, mengabaikan segala aturan Social distancing dan Physical distancing saat audiensi dengan FKKC yang berujung kegaduhan,” pungkasnya.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Luthfi mengaku tidak masalah dengan adanya laporan yang dilayangkan ke BK ataupun ke polisi. Dirinya siap menghadapi masalah tersebut. Namun menurut Luthfi, persoalan antara Aan setiawan dan ratusan kuwu, sama sekali tidak ada unsur pelanggaran.
“Kalau saya dilaporkan ke BK dan polisi, akan saya hadapi. Tapi saya yakin persoalan bisa diselesaikan. Kita kan satu paket dengan PDIP,” pungkasnya. (*/Dang)
MALANG – Ritual tahunan, Kasada akan tetap dilaksanakan meski berada di tengah pandemi Covid-19. Namun pelaksanaannya akan dibatasi sehingga berbeda dibandingkan tahun sebelumnya.
“Untuk tahun ini dibatasi hanya untuk masyarakat Tengger saja,” ujar Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas, Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS), Sarif Hidayat saat dikonfirmasi, Kamis (11/6).
Sebelumnya, BB TNBTS telah menyelenggarakan rapat bersama dengan berbagai pihak mengenai ritual Kasada. Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan yang dijadikan rujukan pelaksanaan Kasada pada 6 sampai 7 Juli nanti. Ritual tersebut tetap diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Poin berikutnya disepakati tidak akan diselenggarakan kegiatan pengukuhan di Pendopo Agung. Wisatawan atau tamu tak diperkenankan memasuki kawasan Sukapura sehingga akan diberlakukan pengetatan di beberapa titik sekitar Gunung Bromo. Masyarakat lokal diizinkan mengikuti ritual dengan syarat menunjukkan kartu identitas dengan alamat di Bromo.
Kasada merupakan hari raya bagi Suku Tengger yang berada di sekitar Gunung Bromo. Ritual ini acap diperingati setiap 14 atau 15 bulan Kasada menurut penanggalan Suku Tengger. Kegiatan ini biasa diisi dengan berkurban sesajian ongkek (hasil bumi dari sawah, ladang dan ternak) yang dilempar ke kawah Bromo.
Saat ini aktivitas pariwisata di Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (TNBTS) belum bisa dibuka kembali. BB TNBTS masih harus menunggu arahan pembukaan wisata selama new normal dari Jakarta. Pengelola juga harus memperoleh kesepakatan maupun rekomendasi dari pemerintah daerah.
“Karena ini sangat penting dan menjadi perhatian kami berkaitan dengan protokol dan komitmen semua pihak,” ucap Sarif.
Tercatat 6.798 kasus positif Covid-19 terjadi di Jawa Timur (Jatim), Rabu (10/6). Dari angka tersebut, 1.793 orang sembuh, 4.351 dalam perawatan dan 553 orang meninggal. Jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) mencapai 7.735 orang sedangkan angka Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 25.995 jiwa.(*/Gio)
KARAWANG – Pemerintah Kabupaten Karawang memberikan solusi terkait pemukiman warga yang terancam abrasi di Desa Cemarajaya, Kabupaten Karawang. Pemukiman warga yang sebagian besar nelayan dan tambak ini kerap diterpa banjir rob akibat ancaman abrasi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang Acep Jamhuri, mengatakan Pemkab saat ini sedang mengupayakan relokasi pemukiman warga yang terus menerus tergerus abrasi akibat banjir rob. Pada tahun ini ditaregetkan 100 rumah bisa pindah ke permukiman baru yang telah disiapkan Pemkab.
“Relokasi diutamakan bagi warga yang rumahnya telah rata dengan tanah. Saat ini kami tengah mempersiapkan regulasinya agar tidak disalahkan BPK. Apalagi, saat ini sebagian anggaran sedang diarahkan untuk penanganan Covid-19,” kata Sekda dalam keterangan tertulis , Kamis (11/6).
Ia memgaku pihaknya telah kembali menggelar rapat koordinasi bersama para camat dan kepala desa yang wilayahnya terdampak banjir rob. Sehingga program yang digulirkak sejak 2018 ini bisa dipercepat. Mengingat pekan lalu banjir rob kembali merusak ratusan rumah warga.
“Target pembangunan 100 rumah relokasi rampung akhir tahun ini. Tahun berikutnya, menyusul rumah lainnya yang terancam abrasi,” ujar dia.
Sebelumnya, saat peninjauan ke Cemarajaya, Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana mengungkapkan 90 persen masyarakat disekitaran Pantai Pisangan sampai dengan Cemarajaya sepakat untuk direlokasi ke Iahan yang telah dipersiapkan oleh Pemkab Karawang.
Mereka adalah masyarakat yang tempat tingggalnya ambruk terkena imbas dari banjir rob yang melanda.(*/Eln)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro