DEMAK – Air laut pasang atau rob yang disertai abrasi di wilayah pesisir utara Kabupaten Demak, Jateng, kian mengganas. Wilayah pesisir Desa Bedono, Kecamatan Sayung, tepatnya di Dukuh Mondoliko, menjadi wilayah terparah yang digenangi banjir rob.
Ratusan rumah warga hingga akses jalan desa tersebut terputus karena terendam banjir rob dengan ketinggian di atas lutut orang dewasa. Akibatnya, ratusan warga Dukuh Mondoliko terancam terisolir jika banjir rob yang merendam di wilayahnya tidak segera tertangani.
Ironisnya, banjir rob yang merendam wilayah Dukuh Mondoliko ini sudah berlangsung sejak belasan tahun. Hal itu diakui oleh Kepala Desa Bedono, Agus Salim. Ia mengungkapkan bahwa Dukuh Mondoliko merupakan salah satu dari tujuh dukuh di Desa Bedono yang terancam terisolir saat datangnya musim rob.
“Namun warga tetap bertahan di kampungnya, karena ingin mempertahankan tanah kelahirannya, Meski setiap hari selalu bergelut dengan banjir rob, mereka merasa nyaman tinggal di tempat tinggalnya,” beber Agus, Kamis (18/6/2020).
Ia menyebutkan, warga yang tinggal di Dukuh Mondoliko, semula mencapai 350 KK. Namun karena banyak rumah yang rusak dan hilang tersapu gelombang air pasang, kini jumlah rumah yang masih dihuni tinggal 125 KK. Mereka tinggal dalam satu RW dan terbagi 4 RT.
Atas kondisi tersebut, pihaknya berharap program talud pantai segera direalisasi oleh pemerintah sehingga banjir rob di wilayahnya bisa segera teratasi.
Sementara itu, meski akses jalan di wilayah Dukuh Mondoliko terputus, warga tetap nekat menerabas genangan banjir rob. Pasalnya, kawasan tersebut merupakan akses utama bagi warga yang hendak beraktivitas seperti belanja ke pasar, mengurus surat surat ke Kantor Desa hinggaberangkat bekerja.
Apalagi akses jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Genuk, Semarang, dengan Tambak Bulusan Sayung Demak, terputus dan terendam banjir rob.(*/D Tom)
GARUT – Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman menyatakan, proses pembangunan objek wisata Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi wisata kelas dunia tetap berlanjut.
Saat ini masih dalam proses pembahasan dan lelang di tingkat pemerintah pusat.
“BPPW (Balai Prasarana Permukiman Wilayah) Jabar memberitahukan bahwa proses sedang berjalan di pusat, ya mudah-mudahan segera bisa dilaksanakan, tergantung proses lelangnya sedang dilakukan di pusat,” kata Helmi Budiman di Garut, Kamis (18/6/2020).
Ia menuturkan, pemerintah pusat melibatkan empat kementerian yakni Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam rencana membangun wisata Situ Bagendit lebih bagus.
Jajaran Pemkab Garut, kata dia, telah meninjau langsung kesiapan lahan objek wisata Situ Bagendit seluas 105 hektare sebelum dilaksanakan pengerjaan pada tahun anggaran 2020 atau 2021.
Helmi menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jabar yang siap membangun objek wisata di Garut menjadi wisata kelas dunia. “Untuk itu masyarakat harus ikut berpartisipasi dengan menjaga dan merawatnya,” kata Helmi.
Menurut dia, objek wisata Situ Bagendit akan memberikan dampak yang manfaat bagi masyarakat, terutama akan tumbuh kembang sektor perekonomian yang akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Sinergitas ini menjadikan objek wisata Situ Bagendit sebagai wisata kelas dunia guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Helmi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut Budi Gan Gan menambahkan, pandemi wabah Covid-19 tidak mengganggu rencana pembangunan objek wisata Situ Bagendit, saat ini prosesnya masih tahap lelang di tingkat pemerintah pusat.
Ia menyampaikan, objek wisata danau itu akan ada banyak perubahan dan membangun berbagai tempat seperti saung, taman bermain, dan taman bunga teratai. “Jadi nanti ada pembangunan zona satu dan zona dua, nanti akan ada taman, ada taman teratai, pokoknya banyak yang akan dibangun,” ungkapnya.(*/Dang)
SEMARANG – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mempertanyakan status tiga daerah yang dinyatakan masih dalam status zona merah pandemi Covid-19 oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranomow.
“Apa benar hanya tiga daerah?” kata wali kota yang akrab disapa Hendi itu di Kota Semarang, Rabu (17/6/2020).
Gubernur Ganjar menyatakan tiga daerah di Jateng masih dalam kategori zona merah Citu-19, yakni Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Magelang. Menurut Hendi, meningkatnya angka penderita Covid-19 di ibu kota Jateng tersebut tidak terlepas dari masifnya tes cepat dan tes usap yang dilakukan di pusat-pusat keramaian.
Hendi meminta perlu adanya data yang jelas dalam mengukur kriteria zonasi Covid-19 ini. “Harus ada data yang jelas agar tidak cepat-cepatan zona hijau, agar tidak seperti pertandingan,” katanya.
Dia mengungkapkan, masih ada kepala daerah yang wilayahnya masuk dalam kategori zona kuning, namun galau untuk melakukan tes massal di tempat keramaian. “Mereka galau kalau di tes massal di tempat umum akan ketahuan jumlah positifnya bertambah,” kata Hendi.
Oleh karena itu, menurut dia, jika pergerakan dalam upaya mencegah Covid-19 tidak berstandar dan tidak sama, maka zona hijau hanya akan dicapai oleh daerah yang tidak melakukan tes massal di tempat ramai.
Hendi menegaskan, Kota Semarang tidak akan ragu melakukan tes massal di tempat-tempat ramai agar penelusuran kasus lebih cepat diketahui. “Semarang ingin menjadi zona hijau alami, semua warganya sehat. Bukannya dengan tidak ada pergerakan di lapangan,”tukasnya.(*/D Tom)
CIREBON – Dengan adanya pandemi corona membuat banyak yang tinggal dirumah senyebabkan jenuh dan ingin menikmati suasana yang berbeda . Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Air Goa Sunyaragi Kota Cirebon perlahan mulai mengalami peningkatan. Wisatawan pun masih didominasi warga lokal.
Pengelola lokasi wisata Taman Air Goa Sunyaragi, Jajat Sudrajat, mengatakan, Gua Sunyaragi sebelumnya sempat ditutup akibat pandemi Covid-19. Namun, sejak dua pekan yang lalu, Gua Sunyaragi sudah kembali dibuka.”Saat hari pertama buka dua pekan lalu, pengunjung hanya ada empat orang,” kata Jajat, Selasa (16/6).
Namun, lanjut Jajat, setiap hari jumlah pengunjung terus bertambah meski angkanya masih di bawah sepuluh orang. Menurutnya, jumlah pengunjung tertinggi dalam dua pekan terahir terjadi pada Minggu(14/6) yang mencapai 80 orang.
Jajat mengaku bersyukur dengan terus meningkatnya jumlah pengunjung meski masih jauh dari kondisi normal sebelum ada pandemi Covid-19.
Dia menyebutkan, dalam kondisi normal, jumlah pengunjung terutama setiap Sabtu dan Minggu, bisa mencapai tiga ribu sampai empat ribu orang.
Jajat menambahkan, dalam dua pekan terakhir ini pengunjung yang mendatangi Goa Sunyaragi masih didominasi warga lokal. Padahal biasanya, pengunjung datang dari berbagai daerah bahkan mancanegara.”Untuk tiket masuknya tidak ada kenaikan, masih tetap Rp 10 ribu per orang,” tutur Jajat.
Jajat menambahkan, pihaknya juga menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Bagi para pengunjung, diwajibkan menggunakan masker. Pihaknya juga menyiapkan handsanitizer dan secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan. “Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga pariwisata di Kota Cirebon bisa kembali pulih,” kata Jajat.
Gua Sunyaragi merupakan salah satu situs milik Keraton Kasepuhan Cirebon. Situs yang telah berumur ratusan tahun itu dulunya digunakan sebagai tempat berkhalwat (menyepi) para sultan dan keluarganya.(*/Dang)
SURABAYA – Pengadilan Negeri (PN) Surabaya meniadakan sidang pidana maupun perdata hingga 2 pekan mendatang, yakni pada 15-26 Juni 2020. Hal itu menyusul adanya seorang ASN di lingkungan PN Surabaya positif terjangkit virus corona (Covid-19) dan hakim meninggal beberapa waktu lalu.
Juru bicara PN Surabaya, Martin Ginting mengatakan, kebijakan itu dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Ketua PN Surabaya, Joni pada Minggu (14/6/2020), dan berlaku mulai Senin (15/6/2020) atau selama 12 hari.
Peniadaan sidang itu diambil untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang sudah masuk ke kalangan ASN di PN Surabaya.
“Selain dinyatakan satu ASN positif Covid-19, beberapa hari lalu juga ada seorang hakim dan juru sita meninggal dunia secara mendadak,” kata Ginting, mengutip Sindonews, Minggu (14/6/2020).
Ginting menambahkan, nantinya PN Surabaya mengatur sidang pidana yang jadwalnya sudah tidak bisa diundur lagi. Salah satu alasannya masa penahanan para terdakwa yang hampir habis dan tidak bisa diperpanjang lagi.
Pihaknya terpaksa tetap menggelar sidang tersebut dengan protokol kesehatan. “Tidak ada pengunjung yang boleh masuk area pengadilan dan peliputan jurnalistik juga kita batasi untuk beberapa wartawan saja,” ujarnya.
Terkait pendaftaran perkara perdata yang dilakukan secara online (e-Court), Ginting memastikan sistem tersebut tetap berjalan dan bisa dimanfaatkan para pencari keadilan.
“Kami juga meminta Pemkot Surabaya maupun Pemprov Jatim agar pro aktif memperhatikan deteksi dini terhadap para ASN yang sehari-harinya melayani masyarakat Kota Surabaya, dengan cara menggelar rapid test massal,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, ketua majelis hakim pemeriksa kasus investasi ilegal MeMiles dengan terdakwa Kamal Tarachand Mirchandani, Eko Agus Siswanto meninggal dunia setelah berolahraga sekitar pukul 13.30 WIB di sebuah klinik.
Dia sempat hadir pagi harinya, Jumat (12/6/2020), di PN Surabaya. Saat berada di kosnya, mendadak gagal napas dan kejang. Eko Agus Siswanto diketahui merupakan hakim baru di PN Surabaya. Sebelumnya almarhum bertugas sebagai Ketua PN Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Sehari sebelumnya, seorang juru sita di PN Surabaya bernama Surachmad juga meninggal dunia. Penyebab kematian Surachmad juga belum diketahui secara pasti, apakah ada kaitan dengan Covid-19 atau tidak.(*/Gio)
CIAMIS – Sebanyak 64 karyawan RSUD Ciamis, Kabupaten Ciamis, harus menjalani isolasi lantaran pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Layanan rumah sakit itu juga sempat terganggu akibat satu lantai di salah satu gedung RSUD Ciamis disterilkan karena adanya pasien positif Covid-19 yang tak terdeteksi dari awal.
Direktur RSUD Ciamis, Rizali Sofyan menjelaskan, kejadian itu berawal dari ditemukannya satu pasien positif Covid-19. Pasien itu baru diketahui positif setelah sekira delapan hari dirawat di ruang rawat inap RSUD Ciamis.
“Pasien baru diketahui positif setelah delapan hari dirawat,” kata dia ketika dihubungi, dikutip dari republika, Minggu (14/6/2020).
Ia menjelaskan, kronologi awalnya bermula ketika kondisi pasien tak kunjung membaik setelah dirawat beberapa hari. Pihak rumah sakit berencana merujuk pasien itu ke rumah sakit lainnya. Namun, rumah sakit rujukan yang dituju meminta pasien menjalani uji cepat (rapid test) Covid-19 terlebih dahulu.
Ketika dites, hasilnya pasien dinyatakan reaktif dan langsung dipindah ke ruang isolasi. Selanjutnya, setelah dilakukan tes swab, pasien itu dinyatakan positif Covid-19.
Menurut Rizali, pasien itu sebelumnya dirawat di ruang mawar, tempat perawatan penyakit syaraf. Setalah dua hari dirawat di ruang isolasi, pasien meninggal pada Jumat (12/6).
Ketika pasien meninggal dunia, pihak rumah sakit langsung menelusuri semua orang yang kontak dengan pasien dan langsung dilakukan tes swab. Sedikitnya, terdapat 64 karyawan yang terdiri dari dokter, perawat, dan petugas lainnya, yang kontak dengan pasien, harus diisolasi.
Rizali mengatakan, pada Sabtu (13/6), didapat hasil tes swab orang dokter yang pernah kontak dengan pasien. Tiga dokter itu telah dinyatakan negatif.
“Kita masih menunggu untuk hasil rekan yang lain. Selama menunggu, 64 orang itu ada yang diisolasi di rumah sakit ada yang isolasi mandiri. Kita juga sedang lacak pasien lain yang pernah satu ruangan dengan pasien positif Covid-19,” kata dia.
Ihwal layanan yang terganggu, RSUD hanya menutup Ruang Mawar selama dua hari untuk melakukan sterilisasi. Saat ini, ruangan itu telah kembali dibuka.
“Saya luruskan, RSUD Ciamis tidak ditutup. Yang ditutup hanya satu lantai di satu gedung, yaitu Ruang Mawar. Karena yang beredar di itu RSUD Ciamis ditutup,” kata dia.
Menurut Rizali, kejadian itu cukup mengganggu layanan di RSUD Ciamis. Sebab, saat ini RSUD Ciamis harus melakuka isolasi kepada puluhan orang, yang notabene adalah karyawan rumah sakit.
Atas adanya kejadian itu, ia mengingatkan pasien untuk menceritakan riwayat perjalanan dengan lengkap sebelum ke rumah sakit. Dengan begitu, petugas medis dapat melakukan pemilahan dari awal. Apalagi, saat ini banyak pasien Covid-19 yang tanpa gejala.
“Soalnya pasien bersangkutan tak menceritakan riwayatnya, karena pasien juga datang dalam kondisi kesadaran sudah turun dan yang mengantar itu tak mengetahui lengkap riwayat pasien,” kata dia.
Ketika berada di ruang isolasi, petugas medis kembali melakukan verifikasi mengenai riwayat perjalanan pasien. Diketahui, berdasarkan keterangan keluarga, pasien sering ke Pasar Cikurubuk Tasikmalaya dan Pasar Tanah Abang. Pasien itu merupakan warga Kabupaten Ciamis.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ciamis hingga Ahad sore, terdapat penambahan satu kasus positif. Total jumlah pasien positif di Kabupaten Ciamis saat ini tercatat 11 kasus. Sebanyak enam orang telah dinyatakan sembuh, empat orang masih menjalani isolasi mandiri, dan satu orang meninggal dunia.(*/Dang)
SURABAYA – Tim Satgas Gugus Tugas langsung melakukan pelacakan pasca-Kepala Bulog Divre Jawa Timur Khozin terkonfirmasi positif Covid-19.
Pegawai Bulog Divre Jawa Timur pun direncanakan untuk dilakukan rapid test massal.
Ketua Rumpun Tracking Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr. Kohar Hari Santoso mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi untuk melakukan rapid test massal kepada pegawai di jajaran Bulog.
“Kami masih koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, karena itu (rapid test) kewenangannya daerah,” ungkap Kohar, pada Minggu (14/6/2020).
Selain melakukan pelacakan dengan rapid test, Direktur RSUD Saiful Anwar ini juga meminta pegawai yang memiliki kontak erat dengan Kepala Bulog untuk melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu.
“Kami sarankan sebaiknya pegawai maupun orang yang berkontak erat dengan beliau (Kepala Bulog Divre Jawa Timur) untuk melakukan isolasi mandiri. Kita koordinasi dengan Kota Surabaya dulu untuk melakukan trackingnya dan tes massal pegawai Bulog Jatim,” terang Kohar.
Kepala Bulog Divre Jawa Timur Khozin sebelumnya dinyatakan positif terjangkit corona tiga hari lalu. Sebelumnya ia sempat mengeluhkan gejala demam dan batuk, saat memeriksakan diri ke RS Premier Surabaya ternyata terkonfirmasi positif corona.
Khozin sendiri belum diketahui pasti tertular corona dari mana. Bahkan ia mengaku tak pernah bepergian ke luar negeri. Kini, ia tengah menjalani perawatan di RS Premier Surabaya.(*/Gio)
SUKABUMI – Berbagai cara dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 di Kota Sukabumi. Salah satunya dengan melakukan penanaman padi dan penaburan benih ikan di Kampung Tangguh. Kampung tangguh ini berada di Kampung Lembur Pasir RT 01 RW 05 Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Lembursitu pada Sabtu (13/6).
Pada momen ini unsur forkopimda ikut langsung menanam padi dan menabur benih ikan yakni Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni, Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo dan Wakapolres Sukabumi Kota Kompol Sulaeman.
Sebelum ke kampung tangguh, wali kota dan unsur forkopimda bersepeda keliling kota dan mengingatkan warga untuk memakai masker.
”Untuk menjaga ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19, maka harus ada aksi nyata untuk menjaganya,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.
Targetnya ketersediaan pangan tetap aman untuk memenuhi kebutuhan warga. Fahmi menuturkan, ketahanan pangan berdampak pada stabilitas sosial ekonomi, dan kerawanan sosial masyarakat. Kehadiran forkopimda ini memotivasi dan mengajak seluruh pihak mendapatkan semangat dalam menciptakan zona ketahanan pangan.
Menurut Fahmi, di Kota Sukabumi juga digagas Kampung Ikan Nila di Kelurahan Sindangsari. Di lokasi ini diharapkan jadi sentra penghasil ikan nila.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni menambahkan, forkopimda ingin meningkatkan ketahanan pangan di wilayah Kota Sukabumi. ” Ini percontohan dan akan disebarkan ke daerah lain,” kata dia.
Dalam pelaksanaanya ungkap Fahmi, akan menggandeng petugas di lapangan yang ahli di bidangnya dan babinsa serta bhabinkamtibmas dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi. Forkopimda memotivasi warga dalam hal menjaga ketahanan pangan.(*/Yan)
SURABAYA – Kota Surabaya masuk dalam zona hitam persebaran virus corona (Covid-19). Data terbaru menunjukkan jumlah pasien positif di wilayah itu mencapai 3.744 orang.
Maka tidak heran jika Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meningkatkan kewaspadaan. Contohnya ia memasang dua alat thermal scanner di Balai Kota. Alat thermal scanner sendiri berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh. Thermal scanner itu dipasang di pintu utama sisi timur dan pintu masuk sisi utara lobi Balai Kota Surabaya.
Di samping itu, pintu masuk utama sisi timur Balai Kota dipasang tenda. Bagi pengunjung yang terdeteksi suhu tubuhnya di atas rata-rata, ia ditempatkan ditenda. Lalu tenaga kesehatan dari Command Center 112 segera menjemput untuk melakukan asesmen lebih lanjut.
“Jadi kalau ada terdeteksi suhunya tinggi, dia langsung kita tempatkan di bilik tenda itu. Nanti kita hubungi CC 112 kemudian dokternya menjemput,” terang Risma, (12/06/2020)
Thermal scanner sendiri terdiri dari kamera dan alat khusus yang dapat mendeteksi suhu tubuh pengunjung. Pengunjung juga dapat melihat langsung suhu tubuhnya di layar monitor yang tersedia di lokasi.
Layar monitor itu menampilkan gambar siapapun yang terekam kamera thermal scanner berikut suhu tubuhnya. Risma menilai penggunaan thermal scanner ini untuk meminimalisir risiko petugas terpapar Covid-19. Sebab, jika hanya menggunakan thermogun kemungkinan besar ketika ramai pengunjung ada yang belum terdeteksi suhu tubuhnya.
“Karena kalau begini (thermogun) kan risikonya besar juga untuk si pemeriksa. Dengan adanya alat ini (thermal scanner) pengunjung yang datang bergerombol akan terdeteksi semua kondisi tubuhnya,” ucap Risma.
Rencananya, thermal scanner ini bakal dipasang di semua titik kantor pemerintahan di lingkungan Pemkot Surabaya. Bahkan Risma juga berencana mengaplikasikan alat tersebut di semua kantor layanan publik yang ada di Surabaya.
Baca Juga: Sejumlah Warga Surabaya Tak Setuju PSBB Dihentikan, Ini Alasannya
“Kita akan buat seperti itu di semua titik Balai Kota. Nanti mungkin juga kita pasang di layanan-layanan kami, kayak Siola dan di beberapa tempat layanan kita,” tukas Risma.
Risma juga sempat mencoba sendiri alat pendeteksi suhu tubuh itu. Risma tak canggung memasuki tenda untuk melihat langsung hasil scanner suhu tubuhnya di layar monitor.(*/Gio)
BANDUNG – Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional di Jawa Barat diperpanjang hingga 26 Juni 2020. Keputusan tersebut diambil tak lepas dari data statistik yang menunjukkan peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Pertumbuhan kasus positif itu membuat indeks reproduksi (Rt) Covid-19 ikut naik. Alasan lain, keputusan memperpanjang PSBB proporsional juga untuk mewadahi kabupaten/kota yang berstatus zona kuning.
“PSBB Jabar diperpanjang sampai 26 Juni (2020),” tegas Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Ridwan Kamil dalam konferensi pers secara virtual dari Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jumat kemarin (12/6/2020).
Khusus untuk wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek), lanjut Ridwan Kamil, pemberlakuan PSBB proporsional tetap diselamatkan dengan PSBB DKI Jakarta hingga 2 Juli 2020.
“Artinya, ada tiga situasi di Jabar yang melaksanakan PSBB proporsional sampai 2 Juli, ada yang 26 Juni, ada yang tidak melanjutkan karena sudah zona biru,” jelasnya.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan, Rt Covid-19 di Jawa Barat masih dinamis. Sempat berada di angka 0,68, Rt Covid-19 kembali naik menjadi 0,72 lalu 0,82. Kang Emil pun meminta semua pihak waspada.
“Meski di bawah angka satu, tapi ini lampu kuning untuk tidak melonggarkan pengawasan,” tegasnya.
Salah satu langkah yang dilakukan untuk menekan pertambahan kasus positif Covid-19, Kang Emil kembali mengatakan bakal menggencarkan tes secara masif yang diprioritaskan di pasar-pasar tradisional.
“627 mobil tes Covid-19 sudah beredar, diprioritaskan di Pasar. Ada dinamika, tapi saya sudah titip TNI/Polri agar tidak ada penolakan karena kurang sosialisasi,”tukasnya.(*/Hend)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro