YOGYAKARTA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi dalam sepekan terakhir. Berdasarkan pengamatan pada 3-9 November 2023, BPPTKG mencatat bahwa Merapi masih mengeluarkan puluhan kali guguran lava.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, mengatakan setidaknya tercatat 79 kali guguran lava selama sepekan ini yang mengarah ke selatan hingga barat. Guguran lava ini meliputi empat kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.500 meter, 74 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 meter, dan satu kali ke hulu Kali Sat/Putih sejauh 1.500 meter.
“Suara guguran terdengar 13 kali dari Pos (Pengamatan Merapi) Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang,” kata Agus, Jumat (10/11/2023).
Tidak hanya guguran lava, intensitas kegempaan Merapi juga masih tinggi. BPPTKG menuturkan bahwa dalam sepekan ini Merapi tercatat tiga kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.787 kali gempa Fase Banyak (MP), satu kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 784 kali gempa Guguran (RF), dan sembilan kali gempa Tektonik (TT).
“Intensitas kegempaan pada pekan ini masih tinggi, terutama gempa MP yang mengindikasikan adanya kenaikan aktivitas magmatik di kedalaman kurang dari 1,5 kilometer dari puncak,” ucap Agus.
Sementara itu, BPPTKG juga mencatat bahwa deformasi Merapi yang dipantau menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada pekan ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam. Pemendekan jarak tunjam tersebut rata-rata sebesar 0,02 centimeter per hari.
Pada pekan ini, juga terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 36 milimeter per jam selama 20 menit di Pos Kaliurang pada 7 November 2023.
“Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi,” kata Agus.
Melihat aktivitas Merapi yang masih cukup tinggi, BPPTKG masih menetapkan status merapi dalam tingkat siaga atau level 3. BPPTKG menyebut bahwa potensi bahaya dari aktivitas Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
“Meliputi Kali Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer,” jelasnya.
Potensi bahaya tersebut juga pada sektor tenggara yang meliputi Kali Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Kali Gendol sejauh lima kilometer.
“Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak,” paparnya.(*/D To)
LAMPUNG – Lahan seluas hampiar 1.000 meter persegi di Bukit Teropong Kota Bandar Lampung bernama Bukit Sindy terbakar, Jumat (10/11/2023) malam. Bukit yang berada di Kawasan Pasar Pasir Gintung, Tanjungkarung Pusat api baru bisa dikuasai setelah dua jam lebih menyala.
Keterangan yang diperoleh, Jumat malam, Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bandar Lampung menurunkan tiga mobil damkar dan belasan petugas di lokasi kejadian. Api menyala terlihat dari berbagai tempat dikarenakan bukit tersebut tempat wisata lokal yang menyediakan teropong kota.
Kebakaran lahan Bukit Sindy tersebut, terjadi pada malam hari. Seorang warga melaporkan ada kebakaran kepada petugas Damkar Kota Bandar Lampung. Menurut Lurah Sukajawa Rudi, dia mendapatkan laporan warga adanya kebakaran Bukit Sindy. “Kebakaran terjadi menjelang Maghrib,” katanya.
Dia mengatakan, api melahap tanaman kering di lahan bukit tersebut. Kebakaran hanya menghanguskan semak belukar di bukit, tidak ada korban jiwa atau juga benda yang berharga, termasuk pemukiman penduduk sekitar. Meski sempat ramai dilihat warga, api baru bisa dikuasai petgas dan dipadamkan setelah 2,5 jam lamanya.
“Kebakarannya di bukit tempat tinggi, jadi bisa dilihat dimanapun apinya,” kata Lukman, warga Pasir Gintung, Tanjungkarang Pusat.
Baca juga: 10 Peluang Pintu Langit Terbuka Lebar, Doa yang Dipanjatkan Insya Allah Dikabulkan
Menurut dia, saat ini musim kemarau sehingga semak belukar di bukit tersebut mengering dan mudah terbakar. Kalau ada buangan puntung rokok api dapat menjalar cepat di bukit tersebut. “Api terlihat dari sore menjelang Maghrib,” katanya.
Petugas Damkar yang berjibaku memadamkan api selama 2,5 jam tersebut belum bisa menyebutkan asal api. Namun, diduga kuat api berasa dari buangan puntung rokok. “Barang kali ada yang buang puntung rokok,” kata Hasan, petugas Damkar.
Biasanya, Bukit Sindy ini tempat wisata warga lokal ketika malam Ahad. Warga banyak berdatangan ke Bukit Sindy untuk melepas penat pada siang hari dengan melihat pemandangan indah Kota Bandar Lampung dengan gemerlapan lampu. Bukit ini juga menyediakan teropong untuk melihat pemandangan kota pada siang hari.(*/Tian)
LAMPUNG – Sudah puluhan tahun bekerja di PT Philips Seafood Indonesia (PSI) , sebanyak 17 pekerja (buruh) perempuan yang di-PHK tanpa hak perwakilan dari 40 buruh mendatangi Kantor Pengadilan Negeri (PN) Tanjungkarang, Bandar Lampung, Kamis (9/11/2023). Aksi damai tersebut untuk memberikan dukungan moril atas gugatannya.
Kedatangan 17 eks pekerja PT PSI di Kantor PN Tanjungkarang menggelar orasi dan menampilkan poster berisikan tuntutan dan keadilan kepada pihak perusahaan.
Aksi demo damai ini eks pekerja PT PSI ini didampingi LBH Bandar Lampung untuk menghadiri sidang gugatan perdana di PN atas tuntutan hak-hak pekerja selama menjadi karyawan di PT PSI.
Wakil Direktur LBH Bandar Lampung, Cik Ali, mengatakan pendampingan kepada 17 eks pekerja PT PSI tersebut untuk menuntut keadilan atas hak-hak mereka yang tidak ditunaikan pihak perusahaan. Padahal, belasan pekerja tersebut sudah ada yang mengabdi di perusahaan tersebut lebih dari 24 tahun.
“Hari ini agenda sidang pembacaan gugatan pekerja untuk memeroleh hak-haknya sebagai pekerja, yang dulu sempat dihilangan perusahaan,” kata Cik Ali dalam keterangannya kepada wartawan di PN Tanjungkarang, Kamis (9/11/2023).
Beberapa poin gugatan dari eks pekerja PT PSI tersebut, dia mengatakan diantaranya menuntut diayarkan uang pesangon, uang penghargaan selama masa kerja, uang hak cuti, hak perumahan, pengobatan, transportasi, dan uang proses lainnya.
Menurut Cik Ali, perjuangan panjang eks pekerja PT PSI tersebut telah dilakukan sejak lama, namun belum ada respons dari pihak perusahaan. Para pekerja sudah ada yang bekerja lebih dari 24 tahun di perusahaan yang diantaranya sebagai pengupas kulit rajungan, crab meat production. “Mereka bekerja delapan jam sehari,” katanya.
Dalam praktiknya, pekerja buruh tersebut melakukan kerjaannya dengan berdiri selama delapan jam dipotong waktu istirahat selama satu jam. Kondisi ini berlansung hingga puluhan tahun, namun penghargaan yang didapat pekerja tidak sebanding dengan pengadian para buruh tersebut kepada perusahaan.
Baca juga: Baca Doa Ini Agar Allah SWT Satukan Kita dengan Orang Saleh dan Penghuni Surga
Hasnah, seorang pekerja mengatakan, aksi mereka juga mewakili dari 40 eks pekerja lainnya yang telah dirumahkan perusahaan. Pekerja menuntut ada perbaikan kesejahteran dari pekerja tidak tetap menjadi pekerja tetap.
Namun, kata dia, perusahaan malah merumahkan pekerja pada September 202, dan beberapa pekerja dipanggil lagi untuk bekerja pada Oktober 2022.
“Kami dipanggil lagi pada November 2022 tapi akan dilakukan penilaian kinerja. Tetapi setelah itu ada 40 buruh perempuan yang di-PHK,” kata Hasnah.
Pada sidang di PN Tanjungkarang dengan Ketua Majelis Hakim Syamsumar Hidayat mengatakan, tergugat PT PSI tidak hadir dalam persidangan perdana tersebut. Sidang pembacaan gugatan akan dilajutkan pada Kamis pekan depan.(*/Tian)
LUMAJANG – Erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pagi ini, Rabu (8/11/2023), pukul 10.53 WIB. Tinggi kolom letusan 700 meter di atas puncak.
Saat ini, Gunung Semeru yang secara administratif terletak dalam dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur itu masih berstatus siaga atau level III.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 08 November 2023, pukul 10:53 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 700 m di atas puncak (± 4376 m di atas permukaan laut),” ungkap Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ghufron Alwi dalam keterangannya, Rabu (8/11/2023).
Dia mengatakan, kolom abu teramati berwarna putih, kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 142 detik.
Karena itu, Ghufron mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
“Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” ucap dia.
Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” jelasnya.(*/Gi)
YOGYAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan bahwa tiga hari kedepan yakni 8-10 November 2023 potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY masih kecil. Hal ini menyebabkan suhu dalam beberapa hari kedepan di DIY cukup masih panas.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengatakan, kondisi tersebut berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, dimana BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi adanya pusat tekanan rendah di perairan Natuna dan sirkulasi siklonik di Samudra Pasifik sebelah Utara Maluku.
Lebih lanjut disampaikan bahwa pola angin timuran yang masih dominan saat ini juga menyebabkan angin di atas wilayah Pulau Jawa khususnya DIY bertiup dari arah tenggara ke selatan dengan kecepatan berkisar 10–20 kilometer per jam. Berdasarkan hasil analisis terkini profil vertikal kelembaban udara di wilayah DIY pada ketinggian 1,5–3,0 kilometer (level 850-700 mb), berkisar antara 40–60 persen (cukup kering).
“(Kondisi ini) Menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY masih kecil dan suhu masih relatif panas,” kata Warjono, Rabu (8/11/2023).
Untuk itu, dalam tiga hari kedepan sejak 8-10 November 2023, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprediksi bahwa kondisi cuaca cerah berawan. Pada 8 November ini, suhu maksimum berkisar antara 30-33 derajat celcius.
Sedangkan, pada 9 November diprediksi bahwa suhu maksimum antara 30-34 derajat celcius. “Pada 10 November diperkirakan suhu maksimum antara 30 sampai 33 derajat celcius,” ujar Warjono.
Terhadap kondisi tersebut, Warjono menyebut ada potensi kebakaran hutan dan lahan meski saat ini DIY sudah memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim panas ke musim hujan. Untuk itu, masyarakat tetap diminta waspada.
“Waspada kekeringan yang dapat memicu potensi kebakaran hutan dan lahan,” tegasnya.
Selama pancaroba ini, masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem. Terkait dengan musim hujan, diperkirakan seluruh wilayah DIY sudah memasuki musim hujan pada November 2023 dasarian II atau di pekan ketiga November.
“Sekarang pancaroba sudah masuk, masyarakat juga perlu waspada karena pancaroba diikuti cuaca ekstrem,” ungkapnya.(*/D To)
MALANG – Lahan hutan pada kawasan Gunung Kawi di wilayah Kabupaten Malang terbakar. Titik api bahkan terlihat dari kejauhan sejak Selasa 7 November 2023 malam.
Tampak dari video yang beredar di media sosial dan pesan berantai, api terlihat cukup jelas dan besar dari lereng Gunung Kawi, di kawasan Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan membenarkan, adanya peristiwa kebakaran di kawasan hutan dan lahan Gunung Kawi. Menurutnya, informasi kebakaran itu diterima sekitar pukul 20.35 WIB, Selasa malam (7/11/2023).
“Dari informasi yang kami terima kebakaran terjadi sekitar pukul 20.35 WIB, Selasa malam di hutan lindung blok Batu Tulis, Wagir, masuk Kabupaten Malang,” ucap Sadono Irawan saat dikonfirmasi, Rabu (8/11/2023).
Sadono menambahkan, api muncul tepatnya di petak 193, kawasan hutan lindung Blok Batu Tulis, BKPH Kepanjen, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Namun hingga kini dugaan kemunculan api itu belum diketahui asal usulnya.
“Titik api terlihat di area Seputar batu tulis Gunung Kawi petak 193, dan sumber api penyebab kebakaran masih belum di ketahui. Dampak area terbakar masih pendataan,” kata dia.
Pihaknya telah menerjunkan 16 personel gabungan dari BPBD, TNI Polri, KPRH, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Lestari Sumber, dan relawan. Mereka bergerak menuju lokasi titik api sekitar pukul 00.33 WIB.
“Hingga kini api masih belum padam. Belum ada laporan situasi lanjutan karena sinyal di sana sulit,”ungkapnya.(*/Gi)
LAMPUNG – Setelah 36 tahun menunggu, Provinsi Lampung baru memiliki dua pahlawan nasional, yakni Radin inten II yang ditetapkan pada tahun 1987, dan yang kedua rencananya ditetapkan lagi KH Ahmad Hanafiah pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2023.
Sekdaprov Lampung Fahizal Darminto membenarkan telah mendapatkan kabar ada seorang dari enam usulan pengajuan nama pahlawan nasional pada tahun ini yakni dari Lampung KH Ahmad Hanafiah. Keluarga besar KH Ahmad Hanafiah akan menerima penganugerahan tanda pahlawan nasional dari Presiden Joko Widodo di Istana Negara nanti.
“Ada enam nama akan dianugerahkan pahlawan nasional di Indonesia, salah satunya dari Lampung,” kata Fahrizal Darminto di Bandar Lampung, Selasa (7/11/2023). Namun, Fahrizal belum mengetahui nomor keppresnya.
Menurut dia, pengajuan nama pahlawan nasional dari Lampung ini atas usulan dari Lampung. Selama ini, pada tahun 1987 Provinsi Lampung baru memiliiki satu pahlawan nasional yang ditetapkan yakni Radin Inten II. Setelah menunggu 36 tahun, baru ada lagi penetapan pahlawan nasional dari Lampung.
Keterangan yang diperoleh, enam nama calon pahlawan nasional yang ditetapkan tahun ini selain KH Ahmad Hanafiah (Lampung), juga ada Ida Dewa Agung Jambe (Bali), Bataha Santiago (Sulawesi Utara), M Tabra (Jawa Timur), Ratu Kalinyamat (Jawa Tengah), dan KH Abdul Chalmi (Jawa Barat).
Siapa KH Ahmad Hanafiah? Tokoh ini dilahirkan di Sukadana, sekarang masuk Kabupaten Lampung Timur, Lampung pada tahun 1905. Dia belajar agama Islam secara otodidak di Lampung, kemudian hijrah ke pondok pesantren di Malaysia sekitar tahun 1925-1930, Makkah dan Madinah 1930-1936.
Ketua Prodi Sejaraha Peradaban Islam Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung Wahyu Iryana dalam tulisannya yang dikutip lampung.nu.or.id, KH Ahmad Hanafiah pulang ke Lampung lagi dari pengembaraannya menuntut ilmu di luar negeri dan Tanah Suci. Dia diangkat penjadi Kepala Kewedanaan Sukadana di Lampung Timur pada 1945-1946. Kemudian diangkat menjadi Wakil Kepala yang juga merangkap Kepala bagian Islam pada Kantor Jawatan Agama pada Keresidenan Lampung di Tanjungkarang (sekarang Kota Bandar Lampung) pada tahun1947.
Ahmad Hanafiah juga dikenal tokoh yang mempertahankan supremasi intelektual Islam Nusantara di Lampung hingga abad 20. Dia juga gencar berjuang dengan menggelorakan semangat jihad memerdekakan Indonesia dari kolonial Belanda dan Jepang. Diantaranya, perjuangan melawan agresi Belanda dari Palembang ke Lampung. Dia juga memimpin perang gerilya melawan Belanda pada Agresi Militer I tahun 1947.
KH Ahmad Hanafiah ditangkap pejajah hidup-hidup. Belanda mengeksekusinya dengan memasukan dalam karung dan ditenggelamlan di Sungai Ogan pada 17 Agustus 1947. Dari kejadian, itu jasad KH Ahmad Hanafiah sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia tidak ditemukan lagi.(*/Ti)
BANDUNG – Harga cabai rawit di Pasar Tradisional Kosambi, Kota Bandung mengalami kenaikan signifikan hingga tembus Rp 120 ribu per kilogram. Meski hari ini, Senin (6/1/2023) harga cabai rawit turun di angka Rp 100 ribu per kilogram. Namun, masih mahal.
“Kemarin dua hari, saya jual Rp 120 ribu per kilogram. Sekarang jual Rp 100 ribu per kilogram,” ucap salah seorang pedagang Pasar Kosambi Bandung Susan saat ditemui, Senin (6/11/2023).
Sebelum harga cabai rawit naik hingga mencapai Rp 120 ribu per kilogram, ia mengatakan harga cabai di angka Rp 80 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai lainnya pun terjadi, cabai rawit tanjung dari Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 80 ribu.
Sedangkan cabai rawit hijau dari Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram. “Kenaikan harga cabai karena kemarau,” kata dia.
Tidak hanya cabai rawit, ia menuturkan sejumlah komoditas sayuran mengalami kenaikan seperti buncis dari Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 30 per kilogram. Selain itu, harga bawang merah naik dari Rp 28 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram.
Namun, untuk harga bawang putih dari Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Susan mengaku terkena dampak kerugian akibat kenaikan harga cabai rawit.
“Sekarang lebih banyak buat pengeluaran dari pada yang beli. Yang beli jadi irit biasa seperempat sekarang jadi satu ons,” kata dia.
Sementara itu, salah seorang pedagang beras Andri mengaku harga beras masih mahal meski sudah beberapa bulan tidak mengalami kenaikan. Harga beras medium saat ini di angka Rp 13.500 hingga Rp 14.000 per kilogram, beras premium harga Rp 16 ribu per kilogram.(*/He)
SUKABUMI – Subnit Resmob dan Subnit Jatantras Unit Pidum Satreskrim Polres Sukabumi berhasil meringkus puluhan terduga pelaku pungutan liar (pungli) di kawasan wisata di wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Informasi mengenai pungli ini terjadi di seputar pantai wilayah Kecamatan Ciemas dan Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Kanit Ipda Sapri mengaku pihaknya menyisir lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat terjadinya praktik pungli di kawasan wisata. Hasilnya puluhan orang yang diduga pelaku pungli berhasil diamankan polisi dan dibawa ke Mapolres Sukabumi guna diperiksa.
i
“Pada Sabtu (4/11/2023), kami telah mengamankan sebanyak 26 orang, terduga pelaku pungutan liar dari delapan titik tempat wisata,” ujar Sapri kepada wartawan, Minggu (5/11/2023).
Modus para pelaku ada yang melakukan pungli kepada para wisatawan untuk parkir kendaraan. Ada juga juru parkir yang memungut uang untuk masuk ke tempat wisata tidak sesuai dengan Perda Kabupaten Sukabumi.
Sapri juga menerangkan, polisi juga membawa beberapa barang bukti dalam kasus ini. Diantaranya tiket pengunjung dari Pantai Kebon Kalapa dan Curug Marinjung, rompi, buku catatan pengelolaan parkir, dan sejumlah uang yang diduga hasil pungli.
Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede melalui Kasat Reskrim AKP Ali Jupri mengatakan, kegiatan penertiban praktik pungli merupakan respons keluhan masyarakatnya. Aduan tersebut terkait adanya praktik pungutan liar di kawasan wisata.
“Kami akan tindak lanjuti kasus pungli ini dengan memanggil pengelola, aparatur desa khusus untuk kawasan wisata, serta kita juga akan berkoordinasi dengan stack holder terkait dalam proses penanganan pungli di Kabupaten Sukabumi,” kata Ali Jupri.
Ia menyampaikan harapan Kapolres Sukabumi dengan penertiban praktik pungli dan para jukir itu, para pelaku ekonomi juga wisatawan akan merasa tenang, nyaman dan aman manakala berkegiatan serta berkunjung ke Sukabumi. Dengan hilangnya praktik pungli diharapkan dapat menghilangkan citra negatif para wisatawan pada wilayah Sukabumi. Sehingga mereka tidak kapok untuk datang lagi ke Sukabumi.(*/Yan)
LAMPUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung telah melakukan pemetaan berbagai daerah rawan banjir di wilayah itu. Tujuannya untuk mengantisipasi adanya bencana pada peralihan musim dewasa ini.
“Kami sudah mendapatkan surat dari BNPB untuk meningkatkan kesiapsiagaan pada Oktober-November ini, sebab sudah ada peralihan musim dari kemarau ke hujan. Jadi kami diminta untuk waspada terhadap risiko bencana yang bisa terjadi,” ujar Kepala BPBD Provinsi Lampung Rudy Syawal Sugiarto di Bandar Lampung, (4/11/2023).
Ia mengatakan, dengan adanya peralihan musim dari kemarau ke musim hujan, pihaknya pun telah melakukan pemetaan wilayah yang memiliki risiko banjir, guna mencegah adanya dampak yang ditimbulkan atas risiko tersebut. “Kami sudah melakukan langkah kesiapsiagaan, melakukan pemetaan daerah rawan banjir juga dan telah menjalin koordinasi dengan BPBD kabupaten serta kota, ke forum pengurangan risiko bencana, forum relawan untuk menyiapkan diri menghadapi curah hujan tinggi,” katanya.
Dia menjelaskan, selain banjir ada beberapa bencana alam yang juga harus diwaspadai seperti tanah longsor, puting beliung, dan pergerakan tanah. “Peralatan hingga petugas sudah siap semua di 15 kabupaten dan kota, kalau bencana banjir ini semua daerah memiliki potensi risiko. Untuk puting beliung ada di Lampung Tengah, Lampung Timur, dan sebagian Tulang Bawang. Sedangkan longsor ada di Lampung Barat, Pesawaran, serta Tanggamus,” ucapnya.
Berdasarkan pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung di 15 kabupaten dan kota, di Kota Bandar Lampung ada sebanyak 11 kecamatan yang memiliki risiko terancam banjir. Untuk luas genangan ancaman banjir dengan risiko rendah ada seluas 1.875,69 hektar, luas genangan banjir risiko sedang sebesar 128,58 hektare, dan luas genangan risiko tinggi 425,58 hektare.
Sedangkan di Kabupaten Pesawaran ada 5 kecamatan yang terkena ancaman banjir, dengan luas ancaman genangan kelas rendah 4.498,41 hektare, luas genangan kelas sedang 1.297,16 hektare, dan untuk genangan kelas tinggi 1.640,83 hektare. Di Kabupaten Tanggamus ada 9 kecamatan berisiko ancaman bencana banjir dengan ancaman luas genangan risiko rendah 3.369,58 hektare, lalu luas genangan banjir risiko sedang 3.287,06 hektare, dan luas genangan risiko tinggi 4.902 hektare. Kabupaten Pesisir Barat ada 8 kecamatan yang terkena ancaman banjir, sedangkan luas ancaman genangan kelas rendah 2.481,84 hektare, genangan kelas sedang 6.902,38 hektare, luas genangan kelas tinggi 9.408,10 hektare.
Lalu di Lampung Barat ada 9 kecamatan yang terkena ancaman banjir, dan luas ancaman genangan kelas rendah ada 3.253,57 hektare, luas sedang 858,70 hektare, kelas tinggi 695,93 hektare. Di Lampung Selatan ada 16 kecamatan yang terkena ancaman banjir, luas ancaman genangan risiko rendah 9.274,50 hektare, luas genangan risiko sedang 2.741,67 hektare, luas genangan resiko tinggi 3.457,93 hektare.
Di Kota Metro memiliki total luas genangan keseluruhan 90,04 hektare dengan ketinggian 1 meter dengan Kecamatan Metro Selatan yang terancam banjir dengan potensi rendah. Kabupaten Pringsewu memiliki 3 kecamatan yang terancam banjir, luas genangan potensi risiko rendah 470,94 hektare, dan untuk risiko sedang dan tinggi tidak ada.
Selanjutnya di Kabupaten Way Kanan ada 6 kecamatan rawan banjir, dengan luas genangan risiko rendah 3.386,26 hektare, risiko sedang 6.974,56 hektare, resiko tinggi 5.960,23 hektare. Di Tulang Bawang Barat ada 5 kecamatan yang berisiko banjir, dan genangan dengan risiko rendah ada 3.692,74 hektare, risiko sedang 6.004,80 hektare, risiko tinggi 5.519,11 hektare.
Untuk Kabupaten Mesuji ada 7 kecamatan berisiko banjir, sedangkan luas genangan kelas rendah 56.339,59 hektare, kelas sedang 15.678,87 hektare, kelas tinggi 18.176,20 hektare. Di Kabupaten Tulang Bawang ada 13 kecamatan yang rawan banjir, dan memiliki genangan banjir berisiko rendah seluas 74.304,20 hektare, risiko sedang 33.414,84 hektare, risiko tinggi 40.065,10 hektare.
Kabupaten Lampung Utara ada 5 kecamatan terancam banjir dengan luas genangan kelas rendah ada 2.061,48 hektare, kelas sedang 1.764,02 hektare, dan kelas tinggi 1.324,30 hektare. Kabupaten Lampung Tengah ada 18 kecamatan rawan banjir, dan luas ancaman genangan berisiko rendah ada 25.999,97 hektare, berisiko sedang 10.794,97 hektare, dan berisiko tinggi 18.090,92 hektare.
Serta Kabupaten Lampung Timur ada 20 kecamatan terkena ancaman banjir dengan luas genangan berisiko rendah ada 37.841,96 hektare, berisiko sedang seluas 18.668,40 hektare, dan berisiko tinggi ada 20.413,29 hektare.(*/Ti)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro