JAKARTA – Mengikuti rekomendasi organisasi kesehatan dunia WHO, Pemerintah Indonesia menganjurkan penggunaan masker meski tidak sedang sakit. Masker kain lebih disarankan.
“Mulai hari ini, sesuai rekomendasi dari WHO, kita jalankan masker untuk semua. Semua harus menggunakan masker,” kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona COVID-19, Achmad Yurianto, Minggu (5/4/2020).
Yuri mengingatkan, masker bedah dan masker N95 hanya untuk tenaga medis. Untuk sehari-hari, lebih disarankan pakai masker kain.Saran ini terkait dengan adanya beberapa kasus infeksi virus corona COVID-19 tanpa gejala yang juga menjadi sumber penyebaran penyakit.
Karenanya, dianjurkan untuk semua pakai masker saat keluar rumah.
Bagi yang menggunakan masker kain, disarankan untuk tidak memakainya lebih dari 4 jam. Setelah itu, masker kain bisa dicuci dengan direndam air sabun.(*/Tri)
JAKARTA – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan, berdasarkan kajian Badan Intelijen Negara (BIN), penyebaran virus corona (COVID-19) diprediksi akan mencapai puncak pada Juli 2020 dengan 106.287 kasus.
“Puncaknya akhir Juni atau akhir Juli,” kata Doni dalam Rapat Kerja (Raker) secara virtual dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Berdasarkan kajian BIN yang dipaparkan Doni, kasus positif Covid-19 ini akan mengalami peningkatan setiap bulannya sebelum mencapai puncak, 1.577 di akhir Maret, 27.307 di akhir April, 95.451 di akhir Mei, dan 105.765 di akhir Juni. Dan prediksi pada akhir Maret ini akurasinya 99%.
Selain itu, Doni juga menyampaikan bahwa terdapat 50 kabupaten/kota prioritas dari 100 kabupaten/kota yang memiliki risiko tinggi terkait peningkatan penyebaran virus Corona ini. Dan sebesat 49% m wilayah itu berlokasi di Pulau Jawa.
Namun demikian, Doni mengingatkan, kajian BIN ini bisa tidak terjadi bila langkah-langkah pencegahan terus dilakukan.
“Kalau kita bisa melakukan langkah-langkah pencegahan, mudah-mudahan kasus yang terjadi tidak seperti apa yang diprediksi,” ucap Kepala BNPB ini.(*/Di)
JAKARTA – Pemerintah Indonesia kembali mengumumkan perkembangan terbaru dari pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus corona atau Covid-19 per hari ini, Kamis (2/4/2020). Tren penyebaran jumlah pasien pun kembali bertambah.
Dari data terbaru yang diumumkan, pasien positif terinfeksi bertambah sebanyak 113 kasus. Sehingga, hingga saat ini sudah ada 1.790 pasien yang terjangkit penyakit tersebut.
“Pada hari ini terkonfirmasi, kasus positif bertambah sebanyak 113 kasus, jadi total positif 1.790 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers live streaming di Gedung Graha BNPB, Jakarta.
Sementara itu, untuk pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 9 orang menjadi 112 orang. Sedangkan, pasien meninggal dunia bertambah 13 orang menjadi 170 orang.
Dari pertama kali diumumkannya virus corona masuk ke Indonesia jumlah pasien terus bertambah. Begitupula dengan kasus kematian dan yang dinyatakan sembuh.
DKI Jakarta pun sampai saat ini masih tercatat menjadi provinsi yang paling banyak warganya terjangkit virus corona.
Pemerintah Indonesia melalui gugus tugas percepatan penanganan virus corona pun melakukan beragam upaya guna menekan angka penyebaran virus tersebut.
Antisipasi itu mulai dari Cocial Distancing hingga kekinian Physical Distancing atau jaga jarak diri. Tak hanya itu, masyarakat pun diimbau untuk mengurangi aktivitas diluar rumah yang tidak terlalu penting.
Bahkan, Pegawai Negeri Sipil (PNS), karyawan swasta juga diterapkan Work For Home (WFH) guna menekan angka penyebaran. Meskipun, masih ada masyarakat yang harus kerja ke lapangan demi mencari nafkah.
TNI dan Polri pun sudah melakukan upaya pencegahan. Mulai dari melarang seluruh kegiatan yang menghadirkan kerumunan massa seperti resepsi pernikahan, seminar ataupun hal lainnya. Itu dilakukan sementara selagi corona masih menjadi pandemi.(*/Tub)
JAKARTA – Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Indonesia hingga sore ini tercatat bertambah jadi 1.414 orang dan 122 di antaranya meninggal dunia. Sedangkan yang sembuh sudah mencapai 75 orang.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, ada penambahan kasus corona dibandingkan data Minggu kemarin.
Pasien positif bertambah 129 orang. “Sehingga jadi 1.414,” kata Yuri dalam konferensi pers disiarkan langsung via streaming dari Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/3/2020),
Pasien corona yang sembuh juga ada penambahan 11 orang sehingga total kini jadi 75 orang. Kemudian pasien yang meninggal bertambah delapan orang.
“Total 122 orang,” terangnya.(*/Tub)
JAKARTA – Sebanyak 5.816 orang telah mendaftarkan dirinya sebagai relawan COVID-19 terhitung sejak dibukanya pendaftaran secara daring mulai dari tanggal Rabu (25/3) hingga tanggal 28 Maret pukul 17.00 WIB.
“Total relawan yang sudah mendaftar per tanggal 28 Maret 2020 pukul 17.00 WIB sebanyak 5.816 orang,” kata Ketua Umum Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) Dandi Prasetia dalam konferensi pers di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Minggu.(29/3/2020)
Dandi menjelaskan, dari 5.816 orang yang telah mendaftar itu, kebanyakan relawan yang mendaftarkan diri untuk tenaga non medis, yakni 4.008 orang, sedangkan untuk relawan medis dan tenaga medis sebanyak 1.808 orang.
Para relawan tersebut mendaftar dari berbagai wilayah di Indonesia, dari Provinsi Jawa Barat menjadi daerah terbanyak yang mendaftar yakni mencapai 1.445 orang.
“Terbanyak kedua dari DKI Jakarta, yakni sebanyak 1.384 orang,” katanya. Berikutnya dari wilayah Jawa Timur sebanyak 559 orang, Banten 402 orang dan Jawa Tengah 348 orang.
Dandi menyebutkan, relawan yang paling banyak mendaftar berasal dari kelompok usia produktif yakni 19-30 tahun sebanyak 2.364 orang laki-laki dan 1.856 orang perempuan.
Kelompok usia terbanyak kedua yakni dari 31 tahun sampai dengan 40 tahun sebanyak 636 laki-laki dan 225 perempuan.
Selanjutnya kelompok usia 41-50 tahun sebanyak 275 laki-laki dan 68 perempuan. Kelompok usia 51-60 tahun sebanyak 75 orang laki-laki dan 25 perempuan.
“Kelompok usia di atas 60 tahun juga ada lima orang laki-laki,” katanya. Selain itu, terdapat 85 laki-laki dan 48 perempuan yang terdaftar tanpa diketahui informasi mengenai usianya.
BNPB sebagai Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah membuka pendaftaran untuk para relawan sejak tanggal 25 Maret 2020, pendaftarannya bisa dilakukan melalui laman deskrelawanpb.bnpb.go.id/covid-19.
Dandi mengatakan, deks relawan adalah platfrom digital nasional ini diinisiasi oleh BNPB dan dibantu oleh beberapa lembaga relawan kemanusiaan seperti MPBI, Save The Children, RedR Indonesia dan lainnya. Desk ini telah terbentuk sejak bencana gempa di Lombok.
Tujuan dari desk relawan ini adalah untuk membantu distribusi SDM relawan kepada organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang membutuhkan.
Sebelumnya, Kepala BNPB sekaligus Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo mengatakan tim relawan berperan penting dalam mengatasi wabah virus corona jenis baru tersebut.
“Tim relawan penting bagi kami hari ini karena konsepsi dalam penanganan wabah COVID-19 ini pemerintah tidak mungkin berdiri sendiri,” kata Doni di Gedung BNPB Jakarta, Rabu (25/3).
Hingga Sabtu (28/3), DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah penderita COVID-19 terbanyak di Tanah Air dengan 603 pasien, di mana 42 sudah dinyatakan sembuh dan 62 orang meninggal dunia.
Di rentang waktu yang sama, jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia total mencapai 1.155 orang.Dari jumlah tersebut, sebanyak 59 pasien dinyatakan sembuh dan 102 meninggal dunia. (*/Ag)
JAKARTA – Sebanyak 27 provinsi di Indonesia terjangkit pandemi Covid-19 atau virus corona. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membeberkan ada tambahan tiga provinsi yang terjangkit Covid-19 dari sebelumnya hanya 24, pada Kamis (26/3/2020).
Adapun, tiga provinsi baru yang turut terpapar virus corona yakni, Aceh, Sumatera Barat, dan Sulawesi Tengah. Aceh dan Sulawesi Tengah tercatat ada satu laporan kasus positif Covid-19. Sedangkan Sumatera Barat, dilaporkan ada tiga kasus baru.
Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto membeberkan penambahan angka yang cukup signifikan terkait kasus positif Covid-19. Hingga hari ini, total sudah ada 893 orang yang terinfeksi virus corona.
“Kita lihat ada penambahan kasus positif kurang lebih ada sebanyak 103, sehingga totalnya menjadi 893,” kata Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung lewat akun YouTube BNPB, Kamis (26/3/2020).
Berikut update penambahan kasus Covid-19 yang tersebar di 27 provinsi Indonesia per Kamis, 26 Maret 2020 :
1. Bali (9 kasus, 2 meninggal)
2. Banten (67 kasus, 1 sembuh, 4 meninggal)
3. DI Yogyakarta (16 kasus, 1 sembuh, 2 meninggal)
4. DKI Jakarta (515 kasus, 25 sembuh, 46 meninggal)
5. Jambi (1 kasus)
6. Jawa Barat (78 kasus, 5 sembuh, 11 meninggal)
7. Jawa Tengah (40 kasus, 6 meninggal)
8. Jawa Timur (51 kasus, 3 sembuh, 3 meninggal)
9. Kalimantan Barat (3 kasus)
10. Kalimantan Timur (11 kasus)
11. Kalimantan Tengah (6 kasus)
12. Kalimantan Selatan (1 kasus)
13. Kepulauan Riau (5 kasus, 1 meninggal)
14. Nusa Tenggara Barat (2 kasus)
15. Sumatera Selatan (1 kasus, 1 meninggal)
16. Sulawesi Utara (2 kasus)
17. Sumatera Utara (8 kasus, 1 meninggal)
18. Sulawesi Tenggara (3 kasus)
19. Sulawesi Selatan (27 kasus, 1 meninggal)
20. Lampung (3 kasus)21. Riau (2 kasus)
22. Maluku Utara (1 kasus)
23. Maluku (1 kasus)
24. Papua (7 kasus)
25. Aceh (1 kasus baru)
26. Sulawesi Tengah (1 kasus baru)
27. Sumatera Barat (3 kasus baru)
Sementara itu, masih terdapat 20 kasus lagi yang saat ini sedang dalam proses verifikasi.(*/Ad)
JAKARTA – Penderita infeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia kembali bertambah pada Rabu (25/3/2020).
Jumlahnya kini bertambah 105 orang, sehingga total pasien corona menjadi 790 orang.
“Jumlah kasus bertambah 105 dari data kemarin bahwa realnya 685 sehingga total kasus hari ini menjadi 790 orang,” kata juru bicara pemerintah Achmad Yurianto saat konferensi pers di Jakarta yang disiarkan langsung, Rabu (25/3/2020).
Sedangkan jumlah korban meninggal dunia dan sembuh juga ikut bertambah. Korban meninggal bertambah 3 orang dan total mencapai 58 orang. Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh juga bertambah 1 orang menjadi 31 orang.
Sebelumnya pada Selasa 24 Maret kemarin pemerintah menyebut ada 686 kasus positif corona. Namun data itu diralat menjadi 685 lantaran terdapat dua nama yang sama. Dari jumlah tersebut 55 pasien meninggal dunia dan 30 lainnya dapat disembuhkan. (*/Tub)
JAKARTA – Korban virus Corona atau COVID-19 terus bertambah hingga hari ini, Sabtu (21/3). Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COVID-19), Achmad Yurianto mengungkapkan total kasus positif virus Corona bertambah menjadi 450 orang.
“Kasus konfirmasi positif COVID-19, ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang sehingga total kasus adalah 450 orang,” ujar Yuri pada Konferensi Press di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).
Lalu, lanjut Yuri, ada penambahan jumlah kasus yang sudah dua kali dinyatakan pemeriksaannya negatif klinisnya sudah membaik dan sudah dinyatakan sembuh sebanyak 4 orang.
“Sehingga total yang sudah bisa sembuh dan boleh pulang adalah 20 orang,” jelasnya.
Selain bertambahnya korban positif, penambahan juga terjadi pada korban meninggal. Dari data yang tercatat, korban meninggal bertambah sehingga total menjadi 38.
“Kemudian ada penambahan kasus kematian sebanyak 6 orang sehingga totalnya adalah 38 orang seluruh data ini sudah kami berikan kepada semua kepala dinas provinsi dan kepala dinas provinsi sudah memberikan juga kepada rumah sakit dimana pasien ini dirawat,” ungkapnya.
“Kemudian juga diserahkan kepada dinas kesehatan kabupaten kota untuk digunakan sebagai bahan tracing di dalam kaitan melacak penularan-penularan yang mungkin terjadi dari kasus-kasus yang kita rawat,” tandasnya.(*/Ag)
JAKARTA – Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dirjen PPMD) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Taufik Madjid, mengatakan dana desa bisa digunakan dalam mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) di desa.
Taufik menekankan, terkait penanganan dan pencegahan meluasnya Covid-19, Kemendes PDTT mengeluarkan Permendesa Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.
Secara eksplisit, lanjut dia, dana desa bisa dipakai untuk langkah pencegahan di bidang pelayanan sosial, khususnya kesehatan masyarakat, seperti mengampanyekan pola hidup sehat dan bersih di desa.
“Artinya Permendesa memberikan peluang kepada desa agar dapat memberikan dana desa, menjaga, mencegah berbagai macam aspek.
Khususnya saat ini meluasnya virus corona (Covid-19),” ujar Taufik di kantor BNPB, Sabtu (21/3/2020).
Meski begitu, pemerintah desa harus mengikuti instruksi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di daerah tersebut.
“Artinya, dana desa bisa, kalau pertanyaan demikian bisa dipakai untuk pencegahan dan setiap penanganan Covid-19 di desa,” kata Taufik.
Karena itu, dia mengimbau, jajaran pemerintah desa mulai dari kepala desa, badan permusyawaratan desa, tokoh desa, dan masyarakat untuk segera melakukan langkah persiapan dan antisipasi. Dengan tetap memedomani instruksi dari gugus tugas yang ada di daerahnya.
“Sehingga penggunaan dana desa bisa disesuaikan dengan kebutuhan kebutuhan masyarakat yang ada di desa sesuai dengan eskalasi yang dialami masysrakat desa,” tandasnya.(*/Ag)
BOGOR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menyatakan akan berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Lampung usai diumumkannya satu pasien dalam pengawasan (PDP) positif mengidap virus Corona (Covid-19). Jika menang pasien tersebut mengikuti acara seminar gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) di Hotel Aston Kota Bogor pada 25-28 Februari 2020, maka akan ada Klaster Aston.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengaku masih belum melakukan kontak dengan Dinkes Provinsi Lampung. Retno mengaku, belum mendapat konfirmasi terkait adanya pasien positif corona yang mengikuti seminar di Hotel Aston.
“Saya belum telusuri, belum kontak dengan Dinkes Lampung baru baca berita ya. Ada positif riwayat di GPIB saya belum telusur ke sana. Karena saya belum dapat konfirmasi,” kata Retno saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (19/3/2020).
Jika benar di Aston, sambung Retno, pihaknya akan melakukan proses contact trashing dan melakukan penelusuran. Retno menjelaskan, pihaknya telah mencoba berkomunikasi dengan panitia dan pengelola Hotel Aston.
“Saya hubungi panitia di Aston, itu kan di tanggal 26-28 Februari. Logikanya kan sudah lewat masa inkubasi. Tapi, kan musti tahu yang ikut di seminar itu katanya memang ratusan, saya baru sampai menghubungi Hotel Aston,” kata dia.
Retno menjelaskan, belum mendapat data lengkap para peserta yang hadir dalam seminar tersebut. Karena itu, pihaknya mengaku masih kesulitan untuk melakukan langkah penelusuran.
“Nah, itu belum saya dapatkan, tapi kami sudah hubungi Hotel Aston. Minta data dan panitianya, pesertanya siapa saja. Ada dapat nama tapi alamat gak ada,” kata dia.
Berdasarkan data yang diperoleh, Retno menjelaskan, terdapat sekitar 500 orang yang terlibat dalam acara tersebut. Apalagi, kata dia, peserta bukan hanya berasal dari Bogor melainkan sejumlah daerah di Indonesia.
“Ini dapat PR (pekerjaan rumah) lagi. Karena memang betul pada tanggal itu ada GPIB. Saya sedang melusur. Kota Bogor itu siapa saja,” katanya.
Dia menambahkan, kasus di Solo bukanlah masuk dalam seminar Aston. Retno menyebut, pasien Solo mengikuti acara di Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
“Intinya yang di Solo beda kasus. Itu di Babakan Madang, itu sudah berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten itupun saya belum mendapat data (peserta) dari kota Bogor,” ucapnya.
Retno menyatakan, pihaknya akan bekerja keras untuk menagani virus Corona apalagi usai adanya mahasiswa IPB asal Jakarta yang tinggal di Kelurahan Sempur positif corona. Sehingga, tak ada pasien positif dari Kota Bogor.
“Jangan sampai di Kota Bogor ada yang positif. Jadi kalo ada info tolong disampaikan,” pintanya.
Sebelumnya, satu dari empat orang pasien dalam pengawasan (PDP) di rumah sakit wilayah Lampung telah positif mengidap virus Corona (Covid-19). Pasien lelaki berusia 62 tahun tersebut, masuk rumah sakit setelah kontak dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19 di sebuah gereja acara seminar.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Lampung dr Reihana membenarkan, seorang pasien lelaki sudah tua tersebut di rawat di ruang isolasi RSUD Abdul Moeloek dengan gejala suspect Covid-19. “Benar, positif. Pasien pernah kontak orang terkonfirmasi positif Covid-19 di gereja Bogor,” kata dr Reihana dalam keterangan persnya, Kamis (19/3).
Menurut dia, kronologis pasien tersebut mengikuti seminar gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) di Hotel Aston Kota Bogor pada 25-28 Februari 2020.
Sekedar diketahui, Persidangan Sinode Tahunan (PST) 2020 GPIB se-Indonesia, dilaksanakan Aston Bogor Hotel and Resort yang berlangsung 26-29 Februari 2020, diikuti 685 peserta sebagai utusan seluruh GPIB yang ada di 26 provinsi se-Indonesia. Acara tersebut di buka oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo dan juga Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.(*/Iw)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro