JAKARTA – Pemerintah memastikan Indonesia masih berada dalam kondisi krisis, menyusul kasus positif virus Corona (Covid-19) yang sudah menembus angka lebih dari 100.000 per hari ini, Senin (27/7/2020).
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada mengingat kasus corona terus melonjak.
“Indonesia mencapai angka yang secara psikologis cukup berarti dan ini mengingatkan semua pihak bahwa Indonesia dalam kondisi krisis, kita perlu tetap waspada,” kata Wiku Adisasmito saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (27/7/2020).
Menurut Wiku, apabila dibandingkan dengan negara lain per 1 juta penduduk, Indonesia berada di urutan ke 142 dari 215 negara yang terpapar virus corona. “Kita berada di urutan 142 dari 215 negara di dunia,” sambungnya.
Sedangkan di banding dengan negara lain di Asia, Indonesia menempati urutan ke 28 dari 49 negara di kawasan tersebut. Namun demikian kondisi ini bukan berarti Indonesia aman, masyarakat harus tetap waspada.
“Kondisi ini tidak serta merta Indonesia aman. Indonesia masih dalam kondisi krisis, kita tidak boleh lengah hadapi Covid,” jelas Wiku.
Sebagaimana diketahui, pemerintah, Senin (27/7/2020) mencatat ada penambahan 1.525 kasus positif virus Corona (Covid-19) baru pada hari ini. Dengan demikian total jumlah warga yang terinfeksi mencapai 100.303.
Sementara itu kasus sembuh hari ini sebanyak 1.518 sehingga totalnya 58.173. Kasus meninggal juga bertambah 57 orang sehingga totalnya 4.838. Adapun kasus suspek yang dipantau sebanyak 54.910 orang.(*/Tya)
JAKARTA – Laju pertumbuhan kasus positif virus corona Covid-19 di Indonesia belum terbendung. Hari ini, Sabtu (25/7/2020) tercatat 1.868 kasus baru yang dinyatakan terkonfirmasi terinfeksi virus tersebut.
Berdasarkan data tambahan yang dirilis Satgas Percepatanan Penanganan Covid-19 itu, maka jumlah kumulatif kasus positif corona di Indonesia meningkat dari 95.418 menjadi 97.286.
Kasus meninggal dunia karena corona juga meningkat dari 4.665 menjadi 4.714 atau bertambah 49.
Sementara pasien sembuh meningkat dari 53,945 menjadi 55.354 atau bertambah 1.409 orang.(*/Tya)
JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menyampaikan perkembangan terkini per Jumat 24 Juli 2020. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat per hari ini terdapat penambahan 279 kasus positif Covid-19.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani memaparkan, hasil penambahan jumlah kasus positif sebanyak 279 kasus per hari ini. Adapun jumlah kumulatif kasus Konfirmasi di wilayah DKI Jakarta pada hari ini sebanyak 18.230 kasus.
Dari jumlah tersebut, 11.552 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 768 orang meninggal dunia. “Sampai dengan hari ini kami laporkan, 1.300 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.610 orang melakukan isolasi mandiri (termasuk data Wisma Atlet),” paparnya, Jumat (24/7).
Untuk Suspek yang masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 1.440 orang, sedangkan suspek yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 1.860 orang, dan yang meninggal sebanyak 2.194 orang. Ia menambahkan, saat ini tidak ada pasien berstatus probable. Untuk Pelaku Perjalanan yang masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 94 orang.
“Sedangkan, untuk kontak erat kasus confirm atau probable yang saat ini masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 8.757 orang,” terangnya.
Ia menjelaskan, secara kumulatif, pemeriksaan PCR sampai dengan 23 Juli 2020 sebanyak 499.411 sampel. Pada 23 Juli 2020, dilakukan tes PCR pada 4.802 orang, 4.078 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 279 positif dan 3.799 negatif.
Selain itu, untuk rapid test, totalnya sebanyak 284.233 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase reaktif Covid-19 sebesar 3,5 persen, dengan rincian 10.031 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 274.202 orang dinyatakan non-reaktif. Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Kemudian, mengingat 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan Covid-19, yaitu; Memakai masker dengan benar; Menjaga jarak aman 1-2 meter; dan Mencuci tangan sesering mungkin.
Selain itu, juga tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 persen dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat. Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mall, objek wisata, dan pasar.
“Covid-19 masih ada di sekitar kita, maka kita perlu terus waspada dengan saling mengingatkan kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita untuk tetap melakukan protokol 3M lawan Covid-19,”katanya.(*/Tya)
JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini per Rabu (22/7).
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penambahan kasus positif Covid untuk hari ini berjumlah 382 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari memaparkan, penambahan jumlah kasus positif sebanyak 382 kasus tersebut. Ia menjelaskan, secara kumulatif, pemeriksaan PCR sampai dengan 21 Juli 2020 sebanyak 474.851 sampel.
“Pada 21 Juli 2020, dilakukan tes PCR pada 5.235 orang, 4.879 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 382 positif dan 4.479 negatif,” ujarnya, Rabu (22/7).
Jumlah kumulatif kasus konfirmasi di wilayah DKI Jakarta pada hari ini sebanyak 17.535 kasus. Dari jumlah tersebut, 11.187 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 766 orang meninggal dunia. Sampai dengan hari ini kami laporkan, 1.205 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.377 orang melakukan isolasi mandiri (termasuk data Wisma Atlet).
“Untuk suspek yang masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 877 orang, sedangkan suspek yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 1.379 orang. Untuk kontak erat dari kasus confirm atau probable yang saat ini masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 7.159 orang,” paparnya.
Selain itu, untuk rapid test, totalnya sebanyak 280.292 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase reaktif Covid-19 sebesar 3,5 persen, dengan rincian 9.794 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 270.498 orang dinyatakan non-reaktif.
Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Mengingat 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, maka masyarakat diimbau untuk tetap jaga protokol kesehatan.(*/Tya)
JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta mengatakan terjadi lonjakan kasus positif per hari di Selasa (21/7). Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengakui lonjakan kasus hari ini tidak terkait adanya data rapelan seperti yang sebelumnya terjadi pada Sabtu (11/7) lalu.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, memaparkan terdapat penambahan jumlah kasus positif sebanyak 441 kasus. Lonjakan jumlah kasus tersebut dikarenakan memang angka penularan yang naik dan masifnya pengetesan dengan Active Case Finding yang dilakukan petugas kesehatan di lapangan.
Ia memaparkan, jumlah kasus baru tersebut terdistribusi berdasarkan domisili pasien di sejumlah wilayah DKI Jakarta. Yaitu Jakarta Pusat sebanyak 50 kasus, Jakarta Utara sebanyak 45 kasus, Jakarta Barat sebanyak 73 kasus, Jakarta Selatan sebanyak 49 kasus, Jakarta Timur sebanyak 46 kasus, dan yang masih dalam proses identifikasi domisili sebanyak 178 kasus.
Sumber pelaporan kasus baru tersebut, yaitu RS sebanyak 261 kasus (59 persen), puskesmas atau komunitas sebanyak 167 kasus (38 persen), Wisma Atlet sebanyak 11 kasus (2,5 persen), dan perkantoran sebanyak 2 kasus (0,5 persen). Jumlah 167 kasus yang dilaporkan Puskesmas tersebut adalah hasil Active Case Finding (ACF) dan penelusuran kasus atau tracing (137 dari ACF dan 32 dari tracing kasus).
“Data kasus yang dilaporkan hari ini semuanya dilaporkan oleh laboratorium sesuai tanggal pelaporan 20 dan 21 Juli. Artinya, tidak ada data rapelan pada kasus yang dilaporkan hari ini,” ujarnya, Selasa (21/7).
Ia mengungkapkan, peningkatan jumlah kasus positif di DKI Jakarta tidak lepas dari program Active Case Finding (ACF) yang diterapkan sejak pertengahan Mei 2020. Lalu, pada 4 Juni, Kepala Dinkes DKI Jakarta juga telah mengeluarkan surat edaran untuk Puskesmas melakukan Active Case Finding selain terus melakukan penelusuran kontak.
“Active Case Finding yang dilakukan oleh puskesmas di pasar, pemukiman rawan, atau tempat umum lainnya yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemiologi,” ungkapnya.
Per hari ini jumlah kumulatif kasus konfirmasi di wilayah DKI Jakarta mencapai 17.153 kasus. Dari jumlah tersebut, 10.864 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 758 orang meninggal dunia.
“Di antara kasus konfirmasi yang aktif saat ini, 1.078 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.453 orang melakukan isolasi mandiri (termasuk data Wisma Atlet). Sedangkan, suspek hari ini sebanyak 1.883 pasien, terdiri atas 1.158 pasien menjalani perawatan di RS dan 725 pasien menjalani isolasi mandiri,” paparnya.
Saat ini tidak ada pasien berstatus probable. Untuk pelaku perjalanan yang masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 38 orang. Sementara itu, untuk jumlah kontak erat kasus confirm atau probable yang saat ini masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 5.934 orang.
Ia menjelaskan, secara kumulatif, pemeriksaan PCR sampai dengan 20 Juli 2020 sebanyak 466.569 sampel. Pada 20 Juli 2020, dilakukan tes PCR pada 6.053 orang, 5.230 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 441 positif dan 4.789 negatif.
Selain itu, untuk rapid test, totalnya sebanyak 280.082 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase reaktif Covid-19 sebesar 3,5 persen, dengan rincian 9.782 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 270.280 orang dinyatakan non-reaktif. Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Mengingat 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan Covid. Yaitu memakai masker dengan benar, menjaga jarak aman 1-2 meter, dan mencuci tangan sesering mungkin.
Penerapan 3M sangat berdampak atas penurunan risiko tertular. Dengan rajin mencuci tangan pakai sabun, risiko tertular turun 35 persen. Dengan pakai masker biasa, risiko tertular turun 45 persen. Dengan pakai masker bedah, risiko tertular turun 70 persen. Dengan selalu menjaga jarak minimal 1 meter, risiko tertular turun 85 persen.
Selain itu, juga tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 persen dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat. Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mall, objek wisata, dan pasar.
“Covid-19 masih ada di sekitar kita, maka kita perlu terus waspada dengan saling mengingatkan kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita untuk tetap melakukan protokol 3M lawan Covid-19,” katanya.(*/Tya)
JAKARTA – Kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia menembus angka 84.882 pada hari ini, Sabtu 18 Juli 2020. Jumlah tersebut berhasil melampaui China sebagai negara yang pertama kali menjadi pusat wabah virus corona.
Mengutip data worldometers, jumlah kasus positif Covid-19 di China hanya 83.644 kasus. Terdapat selisih jumlah mencapai 1.238 kasus dengan Indonesia.
Namun, untuk data kasus meninggal dunia. Indonesia masih berada di bawah China, dengan total kumulatif angka kematian 4.016. Sementara China 4.634.
Begitu juga dengan pasien sembuh dari Covid-19, Indonesia masih berada di bawah China, dengan kumulatif kesembuhan 43.268. Sedangkan China, total angka kesembuhannya sangat tinggi mencapai 78.758.
Sementara pemerintah Indonesia melalui Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, terus mengimbau setiap hari kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.
Mulai dari memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, dan menjaga jarak interaksi dengan orang lain.
Mematuhi rotokol kesehatan menjadi kunci untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menekankan betapa pentingnya mematuhi protokol kesehatan, hingga mengizinkan pemerintah daerah untuk menetapkan sanksi bagi pelanggarnya.
“Tak ada ruang untuk melenggang tanpa masker. Hanya dengan kedisiplinan mematuhi protokol kesehatan, kita terhindar dari Covid-19,” tukasnya.(*/Ad)
JAKARTA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan kasus terkini per Jumat (17/7). Dinas Kesehatan DKI mencatat angka penambahan kasus Covid-19 masih tinggi, yaitu mencapai 231 kasus.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan DKI, Fify Mulyani memaparkan, penambahan itu membat jumlah kumulatif kasus sebanyak 15.708 kasus. Dari jumlah tersebut, 9.994 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 731 orang meninggal dunia.
“Sampai dengan hari ini kami laporkan, 826 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.157 orang melakukan self isolation di rumah,” katanya.
Sedangkan, suspek berjumlah 51.507 orang. Dari jumlah itu, yang sudah selesai isolasi 47.828 orang, dan masih menjalani isolasi di rumah 504 orang. Sedangkan suspek yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 981 orang, dan yang meninggal sebanyak 2.194 orang.
Hingga saat ini, total rapid test yang dilakukan sebanyak 274.495 orang. Persentase reaktif Covid-19 sebesar 3,5 persen, dengan rincian 9.586 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 264.909 orang dinyatakan non-reaktif.
“Untuk kasus reaktif akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah,” terangnya.
Diakui dia, sejak 4 Juni, Kepala Dinkes DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran untuk Puskesmas melakukan active case finding selain terus melakukan contact tracing. Hal itu dilakukan mengingat 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala.
Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mall, objek wisata, dan pasar. “Covid-19 masih ada di sekitar kita, maka kita perlu terus waspada dengan saling mengingatkan kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita untuk tetap melakukan protokol 3M lawan Covid-19,”tukasnya.(*/Tya)
JAKARTA – Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) menjadi kota/kabupaten di peringkat pertama dalam hal angka kematian terbanyak akibat penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) dibandingkan daerah lainnya. Angka kematian di Kota Pahlawan mencapai 22,07 per 100 ribu penduduk.
“Angka kematian di Surabaya yaitu 22,07 per 100 ribu penduduk,” ujar Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah saat konferensi pers virtual akun Youtube saluran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (14/7/2020).
Setelah Surabaya, Dewi melanjutkan, ada Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan angka kematian 17,01 per 100 ribu penduduk. Kemudian peringkat ketiga yaitu Kota Manado, Sulawesi Utara yaitu 15,85 per 100 ribu penduduk, keempat Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah 13,83 per 100 ribu penduduk.
Jakarta Pusat di DKI Jakarta berada di peringkat kelima dengan angka kematian 13,41 per 100 ribu penduduk. Kemudian, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dengan 11,84 per 100 ribu penduduk, lalu Kota Makassar, Sulawesi Selatan 11,41 per 100 ribu penduduk, Kota Gorontalo 7,98 per 100 ribu penduduk, Kota Banjarbaru, Kalsel 7,16 per 100 ribu penduduk, dan Kota Semarang 7,11 per 100 ribu penduduk.
Angka-angka yang disampaikan Dewi pada hari ini menunjukkan adanya peningkatan rasio kematian akibat Covid-19 di Surabaya. Pada 24 Juni lalu, Dewi juga mengumumkan Surabaya teratas dengan angka kematian 9,8 orang per 100 ribu penduduk. Kemudian diikuti oleh Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang menjadi wilayah dengan kasus tertinggi kedua sebanyak 9,4 orang per 100 ribu penduduk.
Dokter ahli di bidang epidemologi dan informatika penyakit menular itu menyampaikan, untuk menekan laju kenaikan kematian karena Covid-19 ini diperlukan upaya bersama.
“Ini adalah PR kita bersama dan monitoring kita bersama bagaimana kita dapat bergerak menuju perbaikan untuk daerah dengan laju penularan tinggi,” ungkapnya.(*/Tya)
JAKARTA – Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, terdapat penambahan kasus baru positif virus corona (Covid-19) mencapai 404 pada hari ini, Minggu (12/7/2020).
Angka ini memecahkan rekor penularan kasus Covid-19 di Ibu Kota berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Secara kumulatif kasus positif di Jakarta pada hari ini mencapai 14.361. Dari jumlah tersebut 9.200 orang dinyatakan telah sembuh, 702 orang meninggal dunia.
“Sampai dengan hari ini kami laporkan 554 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 3.905 orang melakukan self isolation di rumah. Sedangkan untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 355 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 734 orang,” ujarnya dalam keterengan tertulis.
Ia menjelaskan Pemprov DKI Jakarta telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR dengan cara membangun Laboratorium Satelit Covid-19 yang berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSKD Duren Sawit sejak 9 April 2020, dan membangun jejaring dengan 45 laboratorium pemeriksa Covid-19.
Hingga 11 Juli 2020 pemeriksaan PCR telah mencapai 392.794 sampel. Pada 11 Juli 2020 dilakukan tes PCR pada 4.522 orang, 3.841 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru dengan hasil 404 positif dan 3.437 negatif.
Sebanyak 266.541 orang telah menjalani rapid test, Hasilnya 9.197 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 257.344 non-reaktif.
Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan swab test dan apabila hasilnya positif maka pasien dirujuk Wisma Atlet atau RS rujukan atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Pemerintah DKI juga tetap melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan di mal, objek wisata, pasar, check point SIKM, dan lain-lain.Dalam pengetatan protokol kesehatan di pasar, Pemprov DKI Jakarta menurunkan 5.000 ASN untuk mengawasi kedisiplinan penerapan protokol kesehatan dan mengendalikan jumlah pengunjung yang masuk ke pasar agar tidak lebih dari 50 % berdasarkan kapasitas normal.
Selain itu petugas juga akan melakukan penindakan berupa denda maupun sanksi sosial kepada pelanggar PSBB. Sanksinya seperti menyapu trotoar atau bahu jalan dan sebagainya. Penindakan dengan penutupan turut dilakukan pada lokasi yang seharusnya belum boleh membuka aktivitas.
Perlu diinformasikan kembali, penggunaan SIKM sebagai syarat masuk atau keluar Jakarta masih berlaku di masa perpanjangan PSBB Transisi Fase 1. Untuk itu bagi masyarakat yang bekerja pada 11 sektor yang diizinkan selama PSBB dan hendak bepergian ke atau dari Jakarta, diharapkan tetap mengurus SIKM.
“Selama masa PSBB transisi ini kami imbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak antarorang minimal 1,5 – 2 meter, dan batasi aktivitasi ke luar rumah jika tidak terlalu penting,” tukasnya.(*/Tya)
JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto memaparkan bahwa penambahan kasus baru Covid-19 bertambah 2.657 kasus.
“Hari ini kita memeriksa 23.832 spesimen sehingga total sudah 992.069 spesimen yang sudah kita periksa.
Dari jumlah itu, ditemukan 2.657 orang terkonfirmasi Covid-19, sehingga total ada 70.736 pasien terkonfirmasi,” Jelas Yuri dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Kamis (9/7/2020).
Sementara itu, pasien yang sembuh bertambah 1.066 orang sehingga totalnya 32.651 orang. Pasien yang meninggal juga bertambah 58 orang sehingga totalnya 3.417 orang.
Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 hari inimemecahkan rekor penambahan kasus harian di Indonesia yang sebelumnya ada di angka 1.853 kasus.(*/Tya)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro