JAKARTA – Jumlah pasien positif Covid-19 atau virus corona di Indonesia terus meningkat. Hari ini pasien positif bertambah 672.
Totalnya, per hari ini, Minggu 7 Juni 2020 hingga pukul 12.00 WIB, orang dinyatakan positif corona menjadi 31.186.
“Kasus positif kita dapatkan penambahan kasus baru berdasarkan konfirm PCR Covid-19 bertambah 672 dan total jumlah positif menjadi 31.186,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers live streaming di Gedung Graha BNPB, Jakarta.
Sementara pasien yang dinyatakan sembuh menjadi 10.498 orang, setelah mengalami penambahan sebanyak 591 orang. Untuk pasien yang meninggal dunia juga bertambah sebanyak 50 orang, sehingga totalnya menjadi 1.851 orang.
Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk menekan penyebaran kasus Covid-19, dengan tetap berada di rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain dan memakai masker.
Hingga saat ini, pemerintah terus bekerja untuk memerangi Covid-19. Di antaranya dengan menetapkan pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional nonalam.(*/Tya)
JAKARTA – Jumlah pasien berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) terkait virus corona atau Covid-19 saat ini berjumlah 47.373. Sementara itu, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) saat ini ada 13.416 orang.
“Jumlah pasien terbaru hari ini hingga pukul 12.00 WIB, PDP 13.416 dan ODP 47.373,” kata Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam jumpa pers live streaming di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Kamis (4/6/2020).
Hingga saat ini, kasus positif penyebaran virus corona sudah terjadi di 34 provinsi dan 418 kabupaten/kota.
Dari data terbaru yang diumumkan, pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia kembali bertambah sebanyak 585 orang per hari ini. Sehingga totalnya menjadi 28.818.
Sementara jumlah pasien sembuh mengalami penambahan sebanyak 486 orang, sehingga totalnya menjadi 8.892 orang. Untuk pasien meninggal dunia juga bertambah sebanyak 23 orang, sehingga totalnya menjadi 1.721 orang.(*/Tya)
JAKARTA – Jumlah warga di Jakarta yang positif terinfeksi virus corona hingga, Rabu (3/6/2020) siang, mencapai 7.539 orang.
Ada penambahan 83 kasus baru positif corona berdasarkan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Weningtyas Purnomorini mengatakan, dari 7.539 kasus positif Covid-19, 2.530 orang di antaranya dinyatakan telah sembuh dan 529 orang meninggal dunia.
“Sampai dengan hari ini kami laporkan, sebanyak 1.699 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.781 orang melakukan isolasi mandiri di rumah,” kata Weningtyas dalam keterangannya.
Sementara orang dalam pemantauan (ODP) corona di DKI Jakarta berjumlah 16.073 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Covid-19 sebanyak 11.229 orang.
Ia menjelaskan, secara kumulatif, pemeriksaan PCR telah dilakukan di DKI Jakarta, sampai dengan 2 Juni 2020 sebanyak 156.684 sampel. Pada 2 Juni 2020, dilakukan tes PCR pada 1.380 orang, 1.135 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 83 positif dan 1.052 negatif.
“Pemeriksaan massif secara selektif terus dilakukan di daerah kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemologis dan menurut kepadatan penduduk. Ada 58 Kelurahan terpilih yang dilakukan rapid test tersebut. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu, dan juga pada ibu hamil,” ujarnya.
Tim Gugus Tugas Covid-19 telah melaksanakan rapid test terhadap 160.231 orang. Dari hasil itu, diketahui 5.974 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 154.257 orang dinyatakan non-reaktif.
“Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah,” tukasnya.(*/Tya)
JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini kasus Covid-19 di DKI Jakarta per Selasa 2 Juni 2020. Data hari ini, jumlah penambahan positif 76 orang, sembuh 59 orang, dan meninggal dunia bertambah 4 orang.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati memaparkan, secara kumulatif, jumlah kasus positif di wilayah DKI Jakarta sebanyak 7.459 kasus positif. Dari jumlah tersebut, 2.405 orang dinyatakan telah sembuh dan 525 orang meninggal dunia.
Sebelumnya, pada Senin (31/5) kemarin tercatat total 7.383 orang positif, 2.246 orang dinyatakan telah sembuh, dan 521 orang meninggal.
“Sampai dengan hari ini kami laporkan, sebanyak 1.743 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.786 orang melakukan self isolation di rumah,” paparnya, Selasa (2/6/2020).
Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 18.651 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 15.805 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 11.026 orang.
Ani menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR, dengan membangun Laboratorium Satelit Covid-19, berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu sejak 9 April 2020 dan membangun jejaring dengan 36 laboratorium pemeriksa Covid-19.
Secara kumulatif, pemeriksaan PCR telah dilakukan di DKI Jakarta, sampai dengan 1 Juni 2020 sebanyak 154.345 sampel. Pada 1 Juni 2020, dilakukan tes PCR pada 1.512 orang, 1.008 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 73 positif dan 935 negatif.
Pemeriksaan massif secara selektif terus dilakukan di daerah Kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemologis dan menurut kepadatan penduduk. Ada 58 Kelurahan terpilih yang dilakukan rapid test tersebut. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu, dan juga pada ibu hamil.
Total sebanyak 143.367 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif Covid-19 sebesar 4 persen, dengan rincian 5.683 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 137.684 orang dinyatakan non-reaktif. Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
“Bagi masyarakat, kami imbau untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak antarorang minimal 1,5 – 2 meter, dan menjaga diri untuk tetap beraktivitas di rumah,”terangnya.(*/Tya)
JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini kasus Covid-19 di DKI per Sabtu 30 Mei 2020. Data Covid-19 DKI per Sabtu hari ini, jumlah penambahan pasien Covid-19 di DKI, yang positif bertambah 100 orang, kasus sembuh bertambah 196 orang dan meninggal dunia bertambah 2 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, WIdyastuti mengatakan dari total 7.153 orang positif, 2.003 orang dinyatakan telah sembuh dan 519 orang meninggal dunia. Sebelumnya, Jumat (29/5) kemarin tercatat total sebanyak 7.053 orang positif, 1.807 orang dinyatakan telah sembuh dan 517 orang meninggal dunia.
“Sampai dengan hari ini kami laporkan, sebanyak 1.848 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.783 orang melakukan self isolation di rumah,” ujarnya, Sabtu (30/5).
Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 18.371 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 14.924 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 10.068 orang. Widyastuti menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR, dengan membangun Laboratorium Satelit Covid-19, berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu sejak 9 April 2020 dan membangun jejaring dengan 36 laboratorium pemeriksa Covid-19.
Secara kumulatif, pemeriksaan PCR telah dilakukan di DKI Jakarta, sampai dengan 29 Mei 2020 sebanyak 146.007 sampel. Pada 29 Mei 2020, dilakukan tes PCR pada 2.121 orang, 1.854 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 100 positif dan 1.754 negatif.
Pemeriksaan massif secara selektif terus dilakukan di daerah Kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemologis dan menurut kepadatan penduduk. Ada 58 Kelurahan terpilih yang dilakukan rapid test tersebut. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu, dan juga pada ibu hamil.
Total sebanyak 141.682 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif Covid-19 sebesar 4 persen, dengan rincian 5.675 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 136.007 orang dinyatakan non-reaktif. Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
“Bagi masyarakat, kami imbau untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak antarorang minimal 1,5 – 2 meter, dan menjaga diri untuk tetap beraktivitas di rumah,” imbau Widyastuti.
Pemprov DKI Jakarta juga membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi Covid-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB. Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai.
Sejak 24 April 2020 hingga 29 Mei 2020 pukul 16.00, Pokja KSBB telah mengumpulkan komitmen untuk 388.031 Paket Sembako, 154.411 Paket Makan Siap Saji, 31.347 Paket Lebaran, dan 2.344 paket THR untuk warga-warga yang rentan secara ekonomi di tingkat RW. Pokja KSBB juga telah menerima komitmen bantuan dari berbagai kalangan, yang saat ini terdapat 99 donatur perusahaan/kelompok dan 12 donatur perseorangan.(*/Tya)
JAKARTA – Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menyebutkan, terdapat penambahan 103 kasus positif Covid-19 per Kamis (28/5) hari ini. Sehingga total sudah 6.929 orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona jenis baru ini di Jakarta.
Sementara untuk orang yang dinyatakan sembuh bertambah 41 orang sehingga total menjadi 1.719 orang. Lalu kasus meninggal dunia bertambah enam menjadi total 514 orang.
“Sampai dengan hari ini kami laporkan, sebanyak 2.055 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.641 orang melakukan self isolation di rumah,” paparnya, Kamis (28/5/2020).
Ia menambahkan untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 17.069 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 13.635 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 9.577 orang.
Ani menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR. Di antaranya dengan membangun Laboratorium Satelit Covid-19, berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu sejak 9 April 2020 dan membangun jejaring dengan 36 laboratorium pemeriksa Covid-19.
Secara kumulatif, pemeriksaan PCR telah dilakukan di DKI Jakarta, sampai dengan 27 Mei 2020 sebanyak 138.476 sampel. Pada 27 Mei 2020, dilakukan tes PCR pada 2.365 orang, 1.061 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 103 positif dan 958 negatif.
Rapid test juga masih dilakukan di 6 wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP).
Total sebanyak 136.854 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif Covid-19 sebesar 4 persen. Rinciannya: 5.665 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 131.189 orang dinyatakan non-reaktif.(*/Tya)
JAKARTA – Di tengah wacana new normal yang digaungkan pemerintah, jumlah kasus positif Covid-19 di Jakarta pada Rabu (27/5/2020) justru bertambah 105 orang dibandingkan hari sebelumnya. Hingga kini jumlah kasus postif Covid-19 di Jakarta menjadi 6.826 orang dengan jumlah pasien sembuh 1.678 orang.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, total kasus hari ini sebanyak 6.826 orang positif, 1.689 orang dinyatakan telah sembuh dan 510 orang meninggal dunia. Sementara pada hari sebelumnya yakni, Selasa, 26 Mei 2020, jumlah total 6.721 orang positif, 1.678 orang dinyatakan telah sembuh dan 508 orang meninggal dunia.
“Sampai dengan hari ini kami laporkan, sebanyak 2.043 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.584 orang melakukan self isolation di rumah,” kata Ani dalam siaran tertulisnya, Rabu (27/5/2020).
Ani melanjutkan, Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 16.138 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 13.451 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 9.421 orang. Ani menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta juga telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR, dengan membangun Laboratorium Satelit COVID-19, berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu sejak 9 April 2020 dan membangun jejaring dengan 36 laboratorium pemeriksa COVID-19.
Secara kumulatif, pemeriksaan PCR telah dilakukan di DKI Jakarta, sampai dengan 26 Mei 2020 sebanyak 135.286 sampel. Pada 26 Mei 2020, dilakukan tes PCR pada 1.036 orang, 882 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 105 positif dan 777 negatif.
Rapid test juga masih dilakukan di 6 wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP).
“Total sebanyak 133.854 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif COVID-19 sebesar 4 persen, dengan rincian 5.627 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 128.227 orang dinyatakan non-reaktif,” ungkapnya.(*/Tya)
JAKARTA – Sekjen PB IDI Moh Adib Khumaidi mengapresiasi kinerja para dokter dan tenaga medis lainnya yang masih terus berjuang merawat pasien Covid-19 saat momentum Hari Raya Idul Fitri 1441 H atau Lebaran 2020.
Menurut dia, para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 merupakan konsekuensi serta tanggungjawab profesi yang harus dijalani.
“Mereka tidak akan menyerah dan tetap semangat untuk berjuang membantu masyarakat dalam penanganan Covid-19 ini,” ujar Adib saat dikonfirmasi , Minggu (24/5/2020).
Meski demikian, ia pun berharap peran serta masyarakat untuk bersama-sama melawan pandeni virus corona dengan menerapkan physical distancing dan tetap berada di rumah.
“Tanpa peran serta aktif dari masyarakat maka Indonesia semakin sulit mengatasi Covid ini dan akan berisiko semakin banyak korban dari masyarakat dan juga kami tenaga medis. Perang melawan Covid ini Perang bersama seluruh rakyat Indonesia,”pungkasnya.(*/Tya)
JAKARTA – Jawa Timur (Jatim) mencatatkan tambahan jumlah pasien yang positif virus corona atau covid-19 terbanyak. Jumlah tambahan pasien yang positif covid-19 di Jatim tercatat 502 orang.
“Jatim (tambahan kasus positif covid-19) naik 500 lebih,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, Kamis (21/5/2020).
Baca juga: Pemerintah Pantau 50.187 ODP dan 11.066 PDP di 392 Kabupaten Kota
Berikut ini adalah 5 provinsi dengan sebaran kasus positif covid-19 terbanyak, berdasarkan data yang masuk per Kamis 21 Mei 2020, pukul 12.00 WIB.
1. DKI Jakarta: 6.301, tambah 65 orang
2. Jawa Timur: 2.998, tambah 502 orang
3. Jawa Barat: 1.962, tambah 86 orang
4. Jawa Tengah: 1.217, tambah 25 orang
5. Sulawesi Selatan: 1.135, tambah 35 orang
Adapun hingga hari ini total ada 20.162 orang dinyatakan positif virus corona. Sementara pasien yang sembuh meningkat 263 orang menjadi 4.838 pasien dan meninggal bertambah 38 menjadi 1.278 orang.
Selain itu lanjut dia, dari 392 kabupaten/kota di Indonesia terdapat 50.187 orang dalam pemantauan (ODP), dan 11.066 pasien dalam pengawasan (PDP).(*/Tya)
JAKARTA – Pakar Epidemologi dari Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani menilai jika pemerintah menerapkan herd immunity di tengah pandemi Covid-19, maka akan banyak korban berjatuhan.
“Kalau diterapkan akan menimbulkan banyak korban yang butuh penanganan, atau masuk rumah sakit,” kata Laura, Kamis (21/5/2020).
Kemudian fasilitas kesehatan di Indonesia terbatas begitu tenaga kesehatan juga akan kewalahan. “Akibatnya jika banyak yang tidak tertangani maka kasus kematian meningkat,” ungkapnya.
Jadi, syarat penerapan herd immunity harus mencapai 50 persen jumlah populasi di suatu negara tersebut.
“Artinya jika populasi di Indonesia 270 juta, maka harus ada sekitar 135 juta yang terinfeksi, dari 135 juta yang akan membutuhkan penanganan atau menjadi parah sekitar 30 persen, atau 40-50 juta orang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit,” tegasnya.
Jadi Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat sudah tepat upaya penyebaran virus corona.
“Jadi yang terinfeksi sekarang harus tertangani, disembuhkan dan di-tracing untuk mendapatkan kasus positif disekitar kasus pertama,” sambungnya.
Akan tetapi, jika PSBB dilonggarkan kemudian diterapkan herd immunity maka kasus Covid-19 di Indonesia akan melonjak.
“Jika terjadi pembiaran atau mungkin disebut sebagai herd immunity akan memicu pelonjakan kasus, dan justru menjadi beban nantinya, padahal konsep herd immunity untuk konsep vaksinasi atau imunisasi,” bebernya.
“Tidak tepat untuk diterapkan saat pandemi covid yang belum ditemukan vaksinya. Jadi herd immunity dianggap pembiaran karena membiarkan orang terpapar secara alami,” tandasnya.(*/Tya)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro