CIBINONG - Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Komunikasi Pemuda Bogor Barat (FKPBB), mengecam kinerja PD Pasar Tohaga dalam mengelola lingkungan Pasar Leuwiliang. Pasalnya, PD Tohaga mengabaikan kondisi infrastruktur di areal pasar, seperti jalan di depan pasar yang rusak parah mirip kubangan kerbau dan kondisi pasar yang kotor seperti tidak terurus.
Bahkan lebih buruk, akibat kondisi infrastruktur pasar yang rusak parah, acapkali terjadi banjir bila hujan lebat. Dampaknya, ribuan pedagang di dalam areal pasar dan di luar bangunan pasar alias Pedagang Kaki Lima (PKL) mengalami kerugian jutaan rupiah dalam satu hari karena genangan air membuat pengunjung tak jadi belanja.
Menurut Ketua Umum FPKBB Sunandar, pihak PD Pasar Tohaga tidak memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap 'penderitaan' pedagang Pasar Leuwiliang dan juga warga di sekitar pasar akibat kondisi jalan menuju pasar rusak parah, serakan sampah dan banjir yang sering terjadi.
"Kami di FKPBB sering menerima aduan dari pedagang maupun warga terkait kondisi pasar Kepedulian. Persoalannya, kondisi yang menyiksa pedagang dan warga dibiarkan begitu saja oleh manajemen PD Tohaga, padahal pedagang di dalam areal pasar sebanyak seribu orang dipungut iuran," kata Sunandar.
Ditambahkannya lagi, selain pedagang resmi di dalam pasar, terdapat kurang lebih 500 orang PKL yang dipungut iuran oleh manajemen PD Tohaga. "Itu PD Tohaga pungut iuran dari pedagang, mestinya PD Tohaga juga berbuat agar membuat pedagang dan pengunjung merasa nyaman," imbuhnya.
Dijelaskannya, bahwa Pasar Leuwiliang saat ini menjadi sentra ekonomi di wilayah barat Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, jika dibiarkan kondisinya rusak parah dan kotor, dipastikan berdampak buruk pada pedagang, yaitu menurunnya pendapatan pedagang akibat masyarakat pembeli enggan datang ke pasar.
Sunandar menegaskan, jika sampai akhir tahun ini tak ada perbaikan di areal pasar Leuwiliang, FKPBB akan melakukan aksi turun ke jalan guna menuntut adanya tindakan cepat dari manajemen PD Tohaga untuk mengakhiri penderitaan pedagang dan masyarakat di sekitar pasar Leuwiliang.
'Kita akan aksi demo, kalau perlu kita ajak pedagang untuk tidak membayar iuran sampai persoalan infrastruktur pasar itu dibenahi oleh PD Tohaga," pungkas Sunandar seraya meminta Bupati dan DPRD agar tidak tutup mata.(Doeng)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro