BOGOR - Ibukota negara pasti akan pindah tempat maka diperlukan antar Pemda saling mendukung dalam pembangunan wilayah .
Guna mewujudkan pembangunan metropolitan Jabodetabekjur (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Cianjur), Bupati Bogor, Ade Yasin mengajak pimpinan daerah di lima wilayah ini untuk berkolaborasi.
Ajakan Ade Yasin dihadapan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat/Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (PUPR/BPIW), ,dan disambut baik kepala daerah lain.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bapppedalitbang) Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah, Bupati Ade Yasin melontarkan gagasan ini saat tampil sebagai nara sumber dalam acara ekspos di kementrian PUPR.
Dalam ajakanya, menurut Syarifah Sofiah, landasan ide ini dikarenakan pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan.
“Ibukota negara pasti pindah ke Kalimantan. Kenapa?, karena sudah menjadi kebijakan pemerintah,” kata Syarifah.
Untuk itu lanjut Syarifah, Bupati Bogor mengajak para pimpinan daerah baik gubernur maupun bupati/walikota untuk berkolaborasi memikirkan strategi/kebijakan pembangunan ke depan.
Alasan lain, Jabodetabek sebagai metropolitan dengan jumlah penduduk yang besar dengan kompleksitas persoalan yang cukup rumit.
Seperti kemacetan lalu lintas, banjir, pencemaran lingkungan, sampah, pengangguran dan lain sebagainya, merupakan pilihan perbaikan transportasi publik, konektifitas aksesibilitas jalan dan transportasi sampai ke pelosok, pembangunan kota yang lebih efisien (compac city) dan pintar (smart city), penggunaan energi terbarukan, menjadi keharusan yang harus dipikirkan sejak sekarang.
Untuk itu, Pemkab Bogor dalam ekspos di kementrian PUPR memerlukan penguatan kelembagaan badan kerja sama pembangunan Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, Bekasi, dan Cianjur (BKSP Jabodetabekjur).
“Ibu Bupati juga skema pendanaan dalam mewujudkan pembangunan metropolitan jabodetabek ke depan. Semoga terealisasi,” ungkapnya. (*/He)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro