JAKARTA - Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membangun Light Rapid Transit (LRT) atau kereta rel listrik (KRL) ringan di tujuh koridor.
Ketujuh koridor itu, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).
Untuk Pembangunan LRT Pemprov DKI menganggarkan dana Rp500 miliar. LRT yang dibuat oleh DKI berbeda dengan LRT yang akan dibangun oleh Pemerintah Pusat.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan anggaran ratusan miliar itu akan diajukan dalam APBD Perubahan 2015 yang berbentuk Peraturan Gubernur (Pergub).
"Kecil kok anggarannya Rp500 miliar untuk membangun jalan koridor I dari Kelapa Gading ke Kebayoran Lama," kata Ahok kemarin.
Ahok menuturkan, pembangunan infrastruktur LRT sudah dapat dilaksanakan akhir tahun ini. Ahok pun percaya diri lelang tender perusahaan pembangun jalur koridor I itu dapat selesai dengan cepat.
Proses lelang dapat dilaksanakan sebelum APBD Perubahan disahkan. Sementara untuk pembiayaan selanjutnya, lanjut Ahok, pihaknya telah mengajukan dalam anggaran Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016.
Untuk dokumen kajian dari koridor I sudah tersedia sehingga dirinya memberanikan diri membangun akhir tahun ini.
"Memang baru koridor itu yang sudah lengkap kajiannya. Kalau koridor lain masih dikaji lagi," terang Ahok.
Untuk menangani semua, Ahok membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khusus LRT. Ahok juga mengangkat mantan Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kasudinhubtrans) Jakarta Timur Benhard Hutajulu sebagai Kepala BLUD LRT.(*Fad)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro