BOGOR - Didorong keinginan mendapat bantuan sebesar Rp430 juta untuk membangun sekolah yang dipimpinnya, seorang kepala SDN, Ricarda Siti Amini, mentransfer uang Rp100 juta ke rekening Sekretaris Disdik Kabupaten Bogor GS. Tak urung GS dan kadisdik Kabupaten Bogor harus berurusan dengan polisi.
“Jumat (20/11) Sekdis dipanggil untuk memberikan keterangan pada penyidik,” kata Kadisdik Kabupaten Bogor Dace Supriyadi, kemarin.
Dace menuturkan, kemungkinan Rikarda terkena pengaruh hipnotis. Sebab, jika mendapatkan bantuan pembangunan sebesar Rp430 juta, kepala sekolah kenapa harus membayar Rp100 juta. Karenannya, ia menduga korban sudah terkena ilmu hipnotis oleh oknum tak bertanggung jawab. “Ricarda menjadi salah satu korban penipuan online,” kata Dace di Pendopo Bupati, kemarin.
Dace menilai jika mendapatkan bantuan pembangunan sebesar Rp430 juta, kenapa kepala sekolah harus setor Rp100 juta. Berdasarkan itu Dace menyimpulkan korban terhipnotis oleh oknum yang mencatut Sekdis. “Korban (Ricarda) sepertinya kena hipnotis. Sekdis besok (hari ini, red) akan diminta keterangan polisi,” ucapnya.
Dace memastikan, pihaknya tak memberikan bantuan ke sekolah-sekolah karena anggaran yang ada tidak memungkinkan. Kalaupun ada, dirinya tak akan segan menindak oknum tersebut. ”Ada yang macam-macam saya sikat,” tegas Dace.
Dace mengimbau, para kepala sekolah berhati-hati terhadap modus penipuan dengan cara mencatut nama kadisdik atau sekdis yang akan memberikan bantuan namun harus menyetorkan uang terlebih dahulu. “Jangan langsung percaya dan kontak saya saja. Saya standby 24 jam,” ucapnya.
Ditanya apakah akan melaporkan permasalahan ini kepada aparat kepolisian, Dace memastikan tidak akan melaporkan. Sebab, dirinya meniru Presiden Jokowi yang tidak melaporkan walaupun nama baiknya telah tercemar. ”Jokowi saja tidak melaporkan, saya juga sama. Itung-itung mengurangi dosa,” ujarnya.
Sementara itu, Dace menjelaskan, pelaku mengaku sebagai sekdis kepada Ricarda. Lalu, pelaku memberitahukan jika sekolahan yang dipegang korban mendapat bantuan sebesar Rp430 juta. ”Mungkin karena kepala sekolah punya nomor saya, korban datang ke Kantor Disdik,” jelasnya.
Tak sampai di situ, lanjut Dace, ketika korban hendak berangkat menyambangi Kantor Disdik, pelaku menelepon Ricarda agar tak perlu repot-repot bepergian. Kemudian, pelaku meminta korban menyiapkan uang agar bantuan segera cair. Merasa yakin yang menghubunginya Sekdis Pendidikan, tanpa pikir panjang Ricarda mentransfer uang Rp100 juta ke rekening pelaku.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bogor Kota AKP Hendrawan A Nugroho mengaku belum bisa memberikan komentar. “Kami cek dulu,” singkatnya di ujung telepon.(Metro/Hak)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro