BOGOR – Penggusuran Dirut PDAM Tirta Pakuan tak main main aksi yang dilakukan sudah begitu jauh untuk melengserkan Untung Kurniadi yang mereka anggap biang kisruh di kalangan pegawai PDAM Tirta Pakuan.
Pasca mendapat penjelasan dari Walikota Bima Arya, ratusan pegawai PDAM bergerak menuju ruang kerja Dirut PDAM Untung Kurniadi.
Beberapa pegawai langsung menggembok pintu masuk ke ruangan kerja Untung.
Tidak puas sampai di situ, para pegawai ini langsung mendekati mobil dinas F 8014 AU milik Untung yang parkir di dekat ruangannya. Mereka lalu menyita mobil ini dengan meminta kunci mobil kepada supir Untung, yaitu Hendra.
“Biar dia pulang tak pakai mobil dinas,” teriak beberapa pegawai yang sempat mengitari mobil itu.
Saat kejadian itu, Untung Kurniadi tidak terlihat di PDAM selama aksi protes pegawai berlangsung. Pada kesempatan itu, para pegawai juga sempat melakukan doa bersama kepada almarhum pegawai PDAM Tirta Pakuan Wirya Wiguna yang meninggal beberapa tahun lalu.
“Tanpa Untung pun PDAM sudah nomor satu di Indonesia,” teriak Fahrudin pegawai PDAM usai memimpin doa.Beberapa pegawai dalam orasinya juga menyebutkan, badan pengawas PDAM tidak berfungsi dengan baik. Dengan adanya aksi protes, seharusnya badan pengawas mendukung aksi pegawai PDAM. Namun sebaliknya badan pengawas, mereka nilai malah mendukung dirut.
“Dengan aksi kita ini, badan pengawas sudah ketahuan belangnya. Tidak saja dirut yang turun, tetapi juga dewan pengawas juga seharusnya turun. Kalau dewan pengawas bekerja, tidak akan terjadi aksi seperti ini,” ungkap yang lain.(Dung)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro