BOGOR - Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor bersepakat untuk saling membantu dalam upaya penanganan Covid-19. Kesepakatan itu, terjalin usai Wali Kota Bima Arya dan Bupati Ade Yasin bersua di Kebun Raya Bogor, Jumat (4/9).
Kesepakatan, terkait penggunaan ruang isolasi dimana Pemkot Bogor meminta izin kepada Pemkab Bogor agar pasien Covid-19 maupun Orang Tanpa Gejala (OTG) bisa diisolasi di beberapa fasilitas yang ada di Kabupaten Bogor.
“Saya dengan Wali Kota Bogor, bertemu dan membahas terkait penanganan Covid-19 di Kota dan Kabupaten Bogor. Tidak dapat dipungkiri dua daerah ini sebetulnya menyatu,” kata Bupati Ade Yasin.
Ade menjelaskan, mobilitas kedua daerah saling berkaitan. Jadi kerja sama merupakan hal yang wajar dan perlu dilakukan, demi menyelamatkan masyarakat dari paparan Covid-19.
Kata Ade, Pemkot Bogor bisa memanfaatkan ruang isolasi di BNN Lido, Cigombong, Kabupaten Bogor, maupun fasilitas rumah sakit darurat di Wisma Kementerian Dalam Negeri dan di Cibogo, Kecamatan Megamendung.
“Kabupaten Bogor juga memiliki empat rumah sakit daerah yang bisa dimanfaatkan. Intinya, demi warga Bogor semua fasilitas bisa dimanfaatkan,” tegasnya.
Meski begitu, Ade mengakui Kabupaten Bogor tidak memiliki banyak dokter untuk menangani pasien Covid-19. Saat ini, kata dia, jumlah tenaga medis di Bumi Tegar Beriman, sebanyak 2.239 orang.
Setidaknya, Pemkot Bogor sementara bisa memenuhi kebutuhan ruang isolasi terlebih dahulu. “Untuk kekurangan tenaga medis, dipersiapkan bersama-sama dengan Pemkot Bogor. Kalau ruangan tidak ada, malah lebih repot. Kita akan bertukar pelayanan,” tukasnya.(*/Iw)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro