DEPOK - Proyek pemasangan pipa PDAM Depok yang menelan biaya miliaran rupiah menjadi sorotan semua pihak karena dianggap tidak profesioan .
Sejumlah pengendara dan pejalan kaki di Jalan Raya Margonda menilai Walikota dan Wakil Walikota Depok tutup mata dengan proyek galian tanah penyambungan atau penanaman pipa jaringan air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang membuat lingkungan sekitar kumuh, semrawut dan mempersempit badan jalan utama.
“Bukan hanya kotor dan kumuh tapi pekerjaan tidak profesional, masa proyek miliaran rupiah menggunakan papan pengumuman bekas pakai. Jelas tidak bonafid dan hanya cari untung besar saja,” kata Martin, warga Depok Lama,(25/3/2019).
Menurutnya, kegiatan pemasangan jalur pipa air bersih PDAM yang diduga miliaran rupiah tentunya tidak begitu saja dikerjakan. Walikota dan Wakil Walikota Depok sejak awal mengetahui rencana proyek tersebut terlebih pekerjaannya di depan kantor Walikota Depok, Jalan Raya Margonda.
“Mustahil dua pemimpin Kota Depok tidak mengetahui dan melihat setiap hari kegiatan tersebut, ” tuturnya kecewa dengan sikap dua pemimpin Depok yang terkesan tutup mata dan diam saja melihat kondisi adanya penyempitan jalan, kesemrawutan serta kumuhnya lingkungan sekitar.
Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna mengatakan, pihaknya sejak awal sudah meminta pekerjaan pemasangan jaringan pipa air bersih PDAM harus mengikuti aturan dan menjaga kenyamanan pemakai kendaraan seperti tanah galian tidak boleh berceceran ke badan jalan, dan selesai dipasang lubang galian langsung ditutup.
“Sejak awal sudah diingatkan agar menjaga kenyamanan dan kebersihan di lokasi pekerjaan tapi yang terjadi kumuh, jorok dan tidak dijaga kenyamanan pengguna jalan, ” tandasnya.(*/Idr))
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro