BOYOLALI - Begitu banyak benda kuno yang masih terpendam namun ada juga yang ditemukan namun tak dilaporkan ke berwajib . Warga Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah dikejutkan dengan penemuan arca kuno berbentuk badan manusia tanpa kepala.
Belum diketahui asal usul arca yang ditemukan warga saat menggali tanah kuburan. Saat ini,arca itu masih disimpan dirumah salah satu warga.
Ketua RT setempat, Tujino (52) menceritakan, arca berbentuk badan manusia tanpa kepala itu ditemukan tak sengaja oleh warga saat menggali tanah kuburan untuk memakamkan warga setempat yang meninggal dunia.
Saat menggali, pacu yang digunakan menyentuh sesuatu yang keras. Awalnya mereka menduga, pacul menghantam sebuah batu.
Namun, saat diangkat, ternyata benda keras yang dikira sebuah batu adalah sebuah arca. Sontak, penemuan itupun dalam sekejap langsung menyebar luas.
"Awalnya dikirain batu, namun setelah dikeluarkan dari dalam tanah ternyata sebuah arca yanh sudah tidak utuh lagi bentuknya. Tingginya sekira 60 centimeter, dan lebar sekira 40 centimeter,"papar Tujino, Minggu (12/7/2020(.
Menurut Tujino, posisi arca terbalik saat ditemukan. Bagian kaki arca atau bagian bawah kepala yang terlihat terlebih dahulu.
Setelah seluruhnya terlihat dan dapat diangkat ke permukaan. Ternyata merupakan sebuah arca berbentuk figur manusia namun yang bagian atas telah hilang.
"Harus dua orang untuk mengangkatnya soalnya arcanya ukurannya lumayan besar. Setelah diangkat terus ditaruh dirumah warga,"terangnya.
Oleh Tujino, penemuan tersebut sudah dilaporkan ke pemerintah desa yang langsung diteruskan ke dinas terkait di Pemkab Boyolali.
"Penemuan arca ini sebenarnya diwilayah kami dan sudah sering ditemukan.Karena dijaman dulu wilayah sekitar sini, seperti Pengging konon juga bekas kerajaan. Jadi cukup banyak penemuan," imbuhnya.
Terpisah, Kepala Bidang Kebudayaan Pemkab Boyolali, Budi Prasetyaningsih, mengatakan, di wilayah Desa Dukuh maupun Boyolali secara umum, sudah beberapa kali ditemukan benda cagar budaya.
Dimana dari temuan itu kemudian didata dan sebagian saat ini disimpan di museum Boyolali.
"Infonya mau dibawa ke museum, tetapi kapan kami tidak tahu. Kewajiban kami adalah melaporkan, selanjutnya tentu kewenangan dari Pemkab," tandasnya.(*/ D Tom)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro